4. 1.Pengertian BronkhitisKronisBronkitiskronisdidefinisikansebagaiadanyabatukproduktif yang berlangsung 3 bulandalamsatutahunselama 2 tahunberturut-turut. (Bruner & Suddarth, 2002).Istilah bronchitis kronismenunjukkankelainanpada bronchus yang sifatnyamenahun (berlangsung lama) dandisebabkanolehberbagaifaktor, baik yang berasaldariluar bronchus maupundari bronchus itusendiri, merupakankeadaan yang berkaitandenganproduksimukustrakeobronkial yang berlebihansehinggacukupuntukmenimbulkanbatukdenganekspektorasisedikitnya 3 bulandalamsetahununtuklebihdari 2 tahunsecaraberturut-turut.
5. PatofisiologiBronkhitisKronisAsapmengiritasijalannafasmengakibatkanhipersekresilendirdaninflamasi. Karenairitasi yang konstanini, kelenjar-kelenjar yang mensekresilendirdansel-sel goblet meningkatjumlahnya, fungsisiliamenurundanlebihbanyaklendir yang dihasilkan. Sebagaiakibatbronkiolusdapatmenjadimenyempitdantersumbat. Alveoli yang berdekatandenganbronkiolusdapatmenjadirusakdanmembentuk fibrosis, mengakibatkanperubahanfungsimakrofag alveolar yang berperanpentingdalammenghancurkanpartikelasingtermasukbakteri. Pasienkemudianmenjadilebihrentanterhadapinfeksipernapasan. Penyempitanbronkiallebihlanjutterjadisebagaiakibatperubahanfibrotik yang terjadidalamjalannapas. Padawaktunyamungkinterjadiperubahanparu yang ireversibel, kemungkinanmengakibatkanemfisemadanbronkiektasis.
10. PatofisiologiAsthma ditandaidengankontraksi spastic dariototpolosbronkhiolus yang menyebabkansukarbernafas. Penyebab yang umumadalahhipersensitivitasbronkhioulusterhadapbenda-bendaasingdiudara. Reaksi yang timbulpada asthma tipealergididugaterjadidengancarasebagaiberikut : seorang yang alergimempunyaikecenderunganuntukmembentuksejumlah antibody Ig E abnormal dalamjumlahbesardanantibodiinimenyebabkanreaksialergibilareaksidenganantigen spesifikasinya. Padaasma, antibody initerutamamelekatpadasel mast yang terdapatpadainterstisialparu yang berhubunganeratdenganbrokhiolusdanbronkhuskecil. Bilaseseorangmenghirupalergenmaka antibody Ig E orangtersebutmeningkat, alergenbereaksidenganantibodi yang telahterlekatpadasel mast danmenyebabkanseliniakanmengeluarkanberbagaimacamzat, diantaranyahistamin, zatanafilaksis yang bereaksilambat (yang merupakanleukotrient), faktorkemotaktikeosinofilikdanbradikinin. Efekgabungandarisemuafaktor-faktoriniakanmenghasilkanademalokalpadadindingbronkhiouluskecilmaupunsekresi mucus yang kentaldalam lumen bronkhioulusdanspasmeototpolosbronkhiolussehinggamenyebabkantahanansalurannapasmenjadisangatmeningkat.
11. ManifestasiKlinisTingkat I :Secaraklinis normal tanpakelainanpemeriksaanfisikdanfungsiparu.Timbulbilaadafaktorpencetusbaikdidapatalamiahmaupundengan test provokasibronkialdilaboratorium.Tingkat II :Tanpakeluhandankelainanpemeriksaanfisiktapifungsiparumenunjukkanadanyatanda-tandaobstruksijalannafas.Tingkat III :Pemeriksaanfisikdanfungsiparumenunjukkanadanyaobstruksijalannafas.Penderitasudahsembuhdanbilaobattidakditeruskanmudahdiserangkembali.Tingkat IV :Klienmengeluhbatuk, sesaknafasdannafasberbunyi wheezing.Pemeriksaanfisikdanfungsiparudidapattanda-tandaobstruksijalannafas.Tingkat V :Status asmatikusyaitusuatukeadaandaruratmedisberupaseranganasmaakut yang beratbersifatrefratorsementaraterhadappengobatan yang lazimdipakai.
13. PatofisiologiPadaemfisemabeberapafaktorpenyebabobstruksijalannapasyaitu : inflamasidanpembengkakanbronki; produksilendir yang berlebihan; kehilanganrekoilelastikjalannapas; dankolapsbronkiolussertaredistribusiudarake alveoli yang berfungsi.Karenadinding alveoli mengalamikerusakan, area permukaan alveolar yang kontaklangsungdengankapilerparusecarakontinuberkurang, menyebabkanpeningkatanruangrugi (area parudimanatidakadapertukaran gas yang dapatterjadi) danmengakibatkankerusakandifusioksigen. Kerusakandifusioksigenmengakibatkanhipoksemia. Padatahapakhirpenyakit, eliminasikarbondioksidamengalamikerusakan, mengakibatkanpeningkatantekanankarbondioksidadalamdaraharteri (hiperkapnia) danmenyebabkanasidosisrespiratorius.
14. Karenadinding alveolar terusmengalamikerusakan, jaring-jaringkapilerpulmonalberkurang. Alirandarahpulmonalmeningkatdanventrikelkanandipaksauntukmempertahankantekanandarah yang tinggidalamarteripulmonal. Dengandemikian, gagaljantungsebelahkanan (korpulmonal) adalahsalahsatukomplikasaiemfisema. Terdapatnyakongesti, edema tungkai, distensi vena leherataunyeripada region heparmenandakanterjadinyagagaljantung.Sekresimeningkatdantertahanmenyebabkanindividutidakmampuuntukmembangkitkanbatuk yang kuatuntukmengeluarkansekresi. Infeksiakutdankronisdengandemikianmenetapdalamparu yang mengalamiemfisemamemperberatmasalah.