際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Peran Pemerintah/Pemda Dalam 
Pengembangan Wilayah Pesisir 
(tinjauan kualitas lingkungan) 
Kabupaten Bantaeng 1-2 Oktober 2014 
disusun oleh : 
prasetyo sunaryo, Ir, MT. 
 anggota dewan pakar ICMI Pusat 
ketua DPP LDII
Ciri Khas Wilayah Pesisir 
 Dari aspek biogeofisik wilayah, ruang pesisir 
dan laut serta sumberdaya yang terkandung di 
dalamnya bersifat unik, seperti bentang alam 
yang sulit diubah, proses pertemuan air tawar, 
dan air laut, pasang-surut, menghasilkan 
beberapa ekosistem. Ditinjau dari aspek 
kepemilikan, wilayah pesisir dan laut serta 
sumberdaya yang terkandung di dalamnya 
umumnya memiliki sifat terbuka (open 
access).
Karakteristik Ruang Pesisir 
 Dengan karakteristik open access tersebut, 
pengaturan kepemilikan juga khas, setiap 
orang bebas memanfaatkan, sehingga dalam 
pembangunan wilayah dan pemanfaatan 
sumberdaya, seringkali timbulkan konflik 
kepentingan pada pemanfaatan ruang dan 
sumberdaya, serta peluang terjadinya 
degradasi lingkungan, karena faktor 
eksternalitas dari sektor lain.
Masyarakat Pesisir 
 Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang hidup 
bersama-sama mendiami wilayah pesisir, 
kemudian membentuk dan memiliki kebudayaan 
yang khas yang terkait dengan 
ketergantungannya pada pemanfaatan 
sumberdaya pesisir. Masyarakat pesisir tidak saja 
nelayan, melainkan juga pembudidaya ikan, 
rumput laut, pengolah ikan dan pedagang ikan 
serta pengusaha transportasi laut dan wisata 
bahari.
Perlunya pemantauan kualitas 
Lingkungan Perairan Pesisir 
 Untuk menjaga kualitas lingkungan pesisir,agar 
kegiatan budidaya (rumput laut dan perikanan 
pantai) dan kegiatan lainnya dapat berlangsung 
secara berkelanjutan (sustainable), maka 
keseimbangan ekologi yang berfungsi menjaga 
stabilitas dan keberlanjutan ketersediaan rantai 
makanan harus senantiasa terjaga. Karakteristik 
ini juga yang membedakan wilayah pesisir dan 
terestrial. Untuk itu perlu standard baku 
mutu.
Peran Pemerintah 
 Dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan 
agar terwujud sustainable consumption-production 
(SCP atau Konsumsi-Produksi 
Berkelanjutan/KPB), maka dalam konteks 
masyarakat pesisir, perlu digariskan apa dan 
dimana peran negara yang dalam hal ini 
adalah peran pemerintah. 
 Masyarakat pesisir sebagai masyarakat 
produsen dan konsumen perlu dijaga 
keberlanjutannya kapasitasnya.
Peran Pemerintah/Pemda 
 Karena keberlanjutan kemampuan produksi masyarakat 
pesisir perlu dijaga, maka kualitas lingkungan pada 
wilayah produksi masyarakat pesisir yang perlu dijaga 
standard kualitasnya. 
 Untuk itu, peran pemerintah sesuai dengan lingkup 
kewenangannya, minimal perlu memantau secara 
berkala, kualitas lingkungan daerah pesisir, baik 
diwilayah darat, payau dan laut/pantai, ditempat-tempat 
masyarakat melakukan aktivitas budidaya. 
 Dengan demikian pemerintah punya data dasar kualitas 
wilayah pesisir, untuk mengatahui arah pola 
perkembangannya.
Peran Peringatan Dini 
 Dengan adanya pemantauan kualitas 
lingkungan diwilayah budidaya, maka 
pemerintah/pemda dapat melakukan 
langkah-langkah antisipatif, bila terjadi trend 
terjadinya ketidak seimbangan suatu kualitas 
lingkungan, akibat adanya aktivitas lain dari 
wilayah lain (faktor eksternalitas). 
 Bersamaan dengan itu pemerintah dapat 
menyiapkan kebijakan penanganannya.
Sistim Pemantauan Kualitas Lingkungan 
WILAYAH PESISIR DAN LAUT
Beberapa Contoh Pemantauan
Instrumen 
sensor kualitas 
lingkungan laut 
menggunakan 
buoy, data 
dikirim ke 
stasiun bumi 
melalui satelit.
Sistim pemantauan kualitas lingkungan laut
Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Wilayah Pesisir - Prasetyo Sunario
Peletakan (Deployment) Instrumen pemantauan 
Lingkungan Laut
Pemasangan Instrumen Pemantau
Elemen Yang Perlu Pemantauan 
Keberlanjutannya
Sistim Pemantauan Terpadu
Kelengkapan Instrumen 
Sistim Pemantauan Terpadu
Persebaran Bouy/Sensor
Sistim Pemantauan Terpadu 
satu Benua
Contoh lokasi wilayah yang 
perlu dimonitor 
Adanya kegiatan 
penambangan migas 
lepas pantai (off-shore). 
Untuk memantau apakah 
ada dampak lingkungan, 
maka dipasang instrumen 
pemantau kualitas 
lingkungan laut.
Portable Water Quality Checker
Multi Stake Holder Pengembangan Wilayah 
Pesisir Berkelanjutan 
Pengembangan Wilayah 
Pesisir
PENUTUP 
 Dengan panjang pesisir Indonesia yang 
melebihi 90.000 km, maka perawatan kualitas 
fungsi lingkungan pesisir, dalam rangka 
menjaga keberlanjutan sistim konsumsi-produksi 
(Sustainable Consumption- 
Production/SCP) di-wilayah pesisir, maka 
pemantauan berkala kualitas lingkungan 
wilayah pesisir perlu dilaksanakan oleh 
pemerintah dan pemerintah daerah, sesuai 
batas kewenangannya masing- masing.

More Related Content

Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Wilayah Pesisir - Prasetyo Sunario

  • 1. Peran Pemerintah/Pemda Dalam Pengembangan Wilayah Pesisir (tinjauan kualitas lingkungan) Kabupaten Bantaeng 1-2 Oktober 2014 disusun oleh : prasetyo sunaryo, Ir, MT. anggota dewan pakar ICMI Pusat ketua DPP LDII
  • 2. Ciri Khas Wilayah Pesisir Dari aspek biogeofisik wilayah, ruang pesisir dan laut serta sumberdaya yang terkandung di dalamnya bersifat unik, seperti bentang alam yang sulit diubah, proses pertemuan air tawar, dan air laut, pasang-surut, menghasilkan beberapa ekosistem. Ditinjau dari aspek kepemilikan, wilayah pesisir dan laut serta sumberdaya yang terkandung di dalamnya umumnya memiliki sifat terbuka (open access).
  • 3. Karakteristik Ruang Pesisir Dengan karakteristik open access tersebut, pengaturan kepemilikan juga khas, setiap orang bebas memanfaatkan, sehingga dalam pembangunan wilayah dan pemanfaatan sumberdaya, seringkali timbulkan konflik kepentingan pada pemanfaatan ruang dan sumberdaya, serta peluang terjadinya degradasi lingkungan, karena faktor eksternalitas dari sektor lain.
  • 4. Masyarakat Pesisir Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang hidup bersama-sama mendiami wilayah pesisir, kemudian membentuk dan memiliki kebudayaan yang khas yang terkait dengan ketergantungannya pada pemanfaatan sumberdaya pesisir. Masyarakat pesisir tidak saja nelayan, melainkan juga pembudidaya ikan, rumput laut, pengolah ikan dan pedagang ikan serta pengusaha transportasi laut dan wisata bahari.
  • 5. Perlunya pemantauan kualitas Lingkungan Perairan Pesisir Untuk menjaga kualitas lingkungan pesisir,agar kegiatan budidaya (rumput laut dan perikanan pantai) dan kegiatan lainnya dapat berlangsung secara berkelanjutan (sustainable), maka keseimbangan ekologi yang berfungsi menjaga stabilitas dan keberlanjutan ketersediaan rantai makanan harus senantiasa terjaga. Karakteristik ini juga yang membedakan wilayah pesisir dan terestrial. Untuk itu perlu standard baku mutu.
  • 6. Peran Pemerintah Dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan agar terwujud sustainable consumption-production (SCP atau Konsumsi-Produksi Berkelanjutan/KPB), maka dalam konteks masyarakat pesisir, perlu digariskan apa dan dimana peran negara yang dalam hal ini adalah peran pemerintah. Masyarakat pesisir sebagai masyarakat produsen dan konsumen perlu dijaga keberlanjutannya kapasitasnya.
  • 7. Peran Pemerintah/Pemda Karena keberlanjutan kemampuan produksi masyarakat pesisir perlu dijaga, maka kualitas lingkungan pada wilayah produksi masyarakat pesisir yang perlu dijaga standard kualitasnya. Untuk itu, peran pemerintah sesuai dengan lingkup kewenangannya, minimal perlu memantau secara berkala, kualitas lingkungan daerah pesisir, baik diwilayah darat, payau dan laut/pantai, ditempat-tempat masyarakat melakukan aktivitas budidaya. Dengan demikian pemerintah punya data dasar kualitas wilayah pesisir, untuk mengatahui arah pola perkembangannya.
  • 8. Peran Peringatan Dini Dengan adanya pemantauan kualitas lingkungan diwilayah budidaya, maka pemerintah/pemda dapat melakukan langkah-langkah antisipatif, bila terjadi trend terjadinya ketidak seimbangan suatu kualitas lingkungan, akibat adanya aktivitas lain dari wilayah lain (faktor eksternalitas). Bersamaan dengan itu pemerintah dapat menyiapkan kebijakan penanganannya.
  • 9. Sistim Pemantauan Kualitas Lingkungan WILAYAH PESISIR DAN LAUT
  • 11. Instrumen sensor kualitas lingkungan laut menggunakan buoy, data dikirim ke stasiun bumi melalui satelit.
  • 12. Sistim pemantauan kualitas lingkungan laut
  • 14. Peletakan (Deployment) Instrumen pemantauan Lingkungan Laut
  • 16. Elemen Yang Perlu Pemantauan Keberlanjutannya
  • 18. Kelengkapan Instrumen Sistim Pemantauan Terpadu
  • 21. Contoh lokasi wilayah yang perlu dimonitor Adanya kegiatan penambangan migas lepas pantai (off-shore). Untuk memantau apakah ada dampak lingkungan, maka dipasang instrumen pemantau kualitas lingkungan laut.
  • 23. Multi Stake Holder Pengembangan Wilayah Pesisir Berkelanjutan Pengembangan Wilayah Pesisir
  • 24. PENUTUP Dengan panjang pesisir Indonesia yang melebihi 90.000 km, maka perawatan kualitas fungsi lingkungan pesisir, dalam rangka menjaga keberlanjutan sistim konsumsi-produksi (Sustainable Consumption- Production/SCP) di-wilayah pesisir, maka pemantauan berkala kualitas lingkungan wilayah pesisir perlu dilaksanakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah, sesuai batas kewenangannya masing- masing.