際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
WURYANTO PUJI S
0402512079
S2 IPA Fisika UNNES




Graphene memiliki sifat elektronik
unggul, di antaranya adalah mobilitas
pembawa muatan yang tinggi
Grafit sebagai bahan graphene adalah salah
satu bentuk alami karbonkerangka
heksagonal serupa sarang lebah yang
membentuk satu lembaran setipis satu atom




Mobilitas pembawa muatan yang tinggi
Konduktivitas tinggi
Celah pita energi (band gap) yang bernilai nol
atau kecil


Struktur: Graphene dalam bentuk lembaran
(sheet) yang luasnya tidak terbatas memiliki
hubungan dispersi seperti ditunjukkan dalam
Gambar 1. Pada pojok-pojok zona Brillouin
pertama, energi elektron pada pita konduksi
tepat bertemu dengan pita valensi
membentuk kerucut. Pada tempat ini, yang
dinamakan titik Dirac, nilai energi berbanding
lurus dengan momentum, sehingga massa
efektif elektron adalah nol.
Present graphene




graphene bersifat semilogam dengan band

gap nol.

Elektron-elektron graphene bersifat
relativistik dan mengalami sedikit saja
hamburan terhadap fonon sehingga batas

atas mobilitas elektron graphene sangat
tinggi yaitu 200.000 cm2/Vs


Penelitian awal mendapatkan hasil
pengukuran mobilitas elektron 10.000
cm2/Vs. Hasil-hasil lainnya menunjukkan
nilai yang berkisar dari 3000  27000 cm2/Vs




Berbagai metode telah dikembangkan untuk
membuat graphene secara terkendali dalam
hal jumlah lapisan, luas, dan bentuknya.
Metode-metode ini terbagi menjadi dua, yaitu
pembelahan grafit menjadi lapisan-lapisan
graphene (top down) dan penumbuhan
graphene secara langsung dari atom-atom
karbon (bottom up).




Dalam metode pengelupasan
(exfoliation), kristal grafit dibelah-belah
menjadi lapisan lapisan graphene.
drawing method (menggambar) Dalam
metode ini, kristal grafit dipasang pada ujung
Atomic Force Microscope (AFM) kemudian
digoreskan seperti pensil pada substrat SiO2.
Lapisan-lapisan graphene terpisah dan
menempel pada substrat.


pelarutan atau dispersi dalam cairan. Salah
satu metode adalah pelarutan dalam larutan
surfaktan SDBS (sodium dodecylbenzene
sulfonate). Dalam larutan ini, grafit yang
hidrofobik menjadi dibasahi oleh air dan
lapisan-lapisan graphene terlepas dengan
sendirinya.


pengelupasan dari graphene oksida (GO).
Graphene oksida merupakan senyawa turunan
dari graphene yang mengandung tidak hanya
karbon, tetapi juga oksigen dan hidrogen. Dalam
metode ini, GO dilarutkan dalam air. Karena GO
tidak menolak air, lembaran-lembaran GO
langsung terpisah dari kristal asalnya.
Kemudian, untuk mendapatkan graphene, GO
diendapkan dan direduksi dengan hidrazin.
Graphene yang dihasilkan ternyata tidak rata dan
karenanya memiliki konduktivitas yang
rendah, yaitu 0,05  2 S/cm


Graphene telah berhasil ditumbuhkan dari
silikon karbida (SiC). Dalam metode ini,
substrat SiC dipoles sampai sangat rata lalu
dipanaskan dalam vakum tingkat ultra (Ultra
High Vacuum, 10-10 torr) sehingga atomatom Si menyublim. Atom-atom karbon yang
tertinggal di permukaan membentuk

graphene


Penumbuhan dengan CVD telah dilakukan
pada substrat logam seperti Ni dan Cu
[23, 24,25]. Logam-logam ini dipilih karena
dapat dikikis dengan etsa sehingga graphene
yang dihasilkan tidak terikat pada substrat
logam


Graphene yang sudah terbentuk dapat
diproses lebih lanjut sehingga memiliki sifatsifat tambahan. Pemrosesan ini misalnya
doping dan pembuatan pola. Doping
dilakukan untuk mengubah konsentrasi
pembawa muatan, sedangkan pembuatan
pola diperlukan untuk mencapai ukuran
tertentu seperti yang telah disebutkan
tentang GNR, atau untuk membuat rangkaian
elektronik berbasis graphene.






Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki graphene yaitu ukurannya
yang tipis dan kemampuan transport elektronnya maka graphene
cocok untuk dibuat menjadi beberapa alat seperti kapasitor dan
transistor.
Kapasitor yang dibuat dari graphene memiliki keunggulan
berupa perbandingan luas permukaan terhadap massa yang
besar, sehingga menghasilkan nilai kapasitansi per satuan massa
mencapai 205 F/gram dan rapat energi 28,5 Wh/kg.
Dihubungkan dengan kecepatan mengalirkan muatan
listrik, kapasitor graphene mencapai nilai rapat daya 10 kW/kg
[30]. Jenis kapasitor graphene yang telah dibuat adalah kapasitor
elektrolit dengan graphene dari reduksi graphene oksida sebagai
kedua elektrodanya.
Aplikasi graphene menjadi transistor efek medan telah dilakukan
oleh berbagai peneliti. Di sini, graphene berlapis beberapa
ditumbuhkan dengan metode sublimasi SiC pada vakum tingkat
tinggi, lalu elektroda Au dilapiskan dengan evaporasi. Untuk
lapisan dielektrik gate digunakan polystyrene.
Present graphene

More Related Content

Present graphene

  • 1. WURYANTO PUJI S 0402512079 S2 IPA Fisika UNNES
  • 2. Graphene memiliki sifat elektronik unggul, di antaranya adalah mobilitas pembawa muatan yang tinggi Grafit sebagai bahan graphene adalah salah satu bentuk alami karbonkerangka heksagonal serupa sarang lebah yang membentuk satu lembaran setipis satu atom
  • 3. Mobilitas pembawa muatan yang tinggi Konduktivitas tinggi Celah pita energi (band gap) yang bernilai nol atau kecil
  • 4. Struktur: Graphene dalam bentuk lembaran (sheet) yang luasnya tidak terbatas memiliki hubungan dispersi seperti ditunjukkan dalam Gambar 1. Pada pojok-pojok zona Brillouin pertama, energi elektron pada pita konduksi tepat bertemu dengan pita valensi membentuk kerucut. Pada tempat ini, yang dinamakan titik Dirac, nilai energi berbanding lurus dengan momentum, sehingga massa efektif elektron adalah nol.
  • 6. graphene bersifat semilogam dengan band gap nol. Elektron-elektron graphene bersifat relativistik dan mengalami sedikit saja hamburan terhadap fonon sehingga batas atas mobilitas elektron graphene sangat tinggi yaitu 200.000 cm2/Vs
  • 7. Penelitian awal mendapatkan hasil pengukuran mobilitas elektron 10.000 cm2/Vs. Hasil-hasil lainnya menunjukkan nilai yang berkisar dari 3000 27000 cm2/Vs
  • 8. Berbagai metode telah dikembangkan untuk membuat graphene secara terkendali dalam hal jumlah lapisan, luas, dan bentuknya. Metode-metode ini terbagi menjadi dua, yaitu pembelahan grafit menjadi lapisan-lapisan graphene (top down) dan penumbuhan graphene secara langsung dari atom-atom karbon (bottom up).
  • 9. Dalam metode pengelupasan (exfoliation), kristal grafit dibelah-belah menjadi lapisan lapisan graphene. drawing method (menggambar) Dalam metode ini, kristal grafit dipasang pada ujung Atomic Force Microscope (AFM) kemudian digoreskan seperti pensil pada substrat SiO2. Lapisan-lapisan graphene terpisah dan menempel pada substrat.
  • 10. pelarutan atau dispersi dalam cairan. Salah satu metode adalah pelarutan dalam larutan surfaktan SDBS (sodium dodecylbenzene sulfonate). Dalam larutan ini, grafit yang hidrofobik menjadi dibasahi oleh air dan lapisan-lapisan graphene terlepas dengan sendirinya.
  • 11. pengelupasan dari graphene oksida (GO). Graphene oksida merupakan senyawa turunan dari graphene yang mengandung tidak hanya karbon, tetapi juga oksigen dan hidrogen. Dalam metode ini, GO dilarutkan dalam air. Karena GO tidak menolak air, lembaran-lembaran GO langsung terpisah dari kristal asalnya. Kemudian, untuk mendapatkan graphene, GO diendapkan dan direduksi dengan hidrazin. Graphene yang dihasilkan ternyata tidak rata dan karenanya memiliki konduktivitas yang rendah, yaitu 0,05 2 S/cm
  • 12. Graphene telah berhasil ditumbuhkan dari silikon karbida (SiC). Dalam metode ini, substrat SiC dipoles sampai sangat rata lalu dipanaskan dalam vakum tingkat ultra (Ultra High Vacuum, 10-10 torr) sehingga atomatom Si menyublim. Atom-atom karbon yang tertinggal di permukaan membentuk graphene
  • 13. Penumbuhan dengan CVD telah dilakukan pada substrat logam seperti Ni dan Cu [23, 24,25]. Logam-logam ini dipilih karena dapat dikikis dengan etsa sehingga graphene yang dihasilkan tidak terikat pada substrat logam
  • 14. Graphene yang sudah terbentuk dapat diproses lebih lanjut sehingga memiliki sifatsifat tambahan. Pemrosesan ini misalnya doping dan pembuatan pola. Doping dilakukan untuk mengubah konsentrasi pembawa muatan, sedangkan pembuatan pola diperlukan untuk mencapai ukuran tertentu seperti yang telah disebutkan tentang GNR, atau untuk membuat rangkaian elektronik berbasis graphene.
  • 15. Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki graphene yaitu ukurannya yang tipis dan kemampuan transport elektronnya maka graphene cocok untuk dibuat menjadi beberapa alat seperti kapasitor dan transistor. Kapasitor yang dibuat dari graphene memiliki keunggulan berupa perbandingan luas permukaan terhadap massa yang besar, sehingga menghasilkan nilai kapasitansi per satuan massa mencapai 205 F/gram dan rapat energi 28,5 Wh/kg. Dihubungkan dengan kecepatan mengalirkan muatan listrik, kapasitor graphene mencapai nilai rapat daya 10 kW/kg [30]. Jenis kapasitor graphene yang telah dibuat adalah kapasitor elektrolit dengan graphene dari reduksi graphene oksida sebagai kedua elektrodanya. Aplikasi graphene menjadi transistor efek medan telah dilakukan oleh berbagai peneliti. Di sini, graphene berlapis beberapa ditumbuhkan dengan metode sublimasi SiC pada vakum tingkat tinggi, lalu elektroda Au dilapiskan dengan evaporasi. Untuk lapisan dielektrik gate digunakan polystyrene.