Graphene memiliki mobilitas elektron yang sangat tinggi dan konduktivitas listrik yang baik karena struktur grafitnya yang tipis satu atom. Graphene dapat dibuat dengan mengelupas grafit menjadi lembaran tipis atau dengan tumbuh langsung dari atom karbon. Graphene cocok untuk dibuat menjadi kapasitor dan transistor karena kemampuan transport elektronnya.
Convert to study materialsBETA
Transform any presentation into ready-made study materialselect from outputs like summaries, definitions, and practice questions.
2.
Graphene memiliki sifat elektronik
unggul, di antaranya adalah mobilitas
pembawa muatan yang tinggi
Grafit sebagai bahan graphene adalah salah
satu bentuk alami karbonkerangka
heksagonal serupa sarang lebah yang
membentuk satu lembaran setipis satu atom
3.
Mobilitas pembawa muatan yang tinggi
Konduktivitas tinggi
Celah pita energi (band gap) yang bernilai nol
atau kecil
4.
Struktur: Graphene dalam bentuk lembaran
(sheet) yang luasnya tidak terbatas memiliki
hubungan dispersi seperti ditunjukkan dalam
Gambar 1. Pada pojok-pojok zona Brillouin
pertama, energi elektron pada pita konduksi
tepat bertemu dengan pita valensi
membentuk kerucut. Pada tempat ini, yang
dinamakan titik Dirac, nilai energi berbanding
lurus dengan momentum, sehingga massa
efektif elektron adalah nol.
6.
graphene bersifat semilogam dengan band
gap nol.
Elektron-elektron graphene bersifat
relativistik dan mengalami sedikit saja
hamburan terhadap fonon sehingga batas
atas mobilitas elektron graphene sangat
tinggi yaitu 200.000 cm2/Vs
7.
Penelitian awal mendapatkan hasil
pengukuran mobilitas elektron 10.000
cm2/Vs. Hasil-hasil lainnya menunjukkan
nilai yang berkisar dari 3000 27000 cm2/Vs
8.
Berbagai metode telah dikembangkan untuk
membuat graphene secara terkendali dalam
hal jumlah lapisan, luas, dan bentuknya.
Metode-metode ini terbagi menjadi dua, yaitu
pembelahan grafit menjadi lapisan-lapisan
graphene (top down) dan penumbuhan
graphene secara langsung dari atom-atom
karbon (bottom up).
9.
Dalam metode pengelupasan
(exfoliation), kristal grafit dibelah-belah
menjadi lapisan lapisan graphene.
drawing method (menggambar) Dalam
metode ini, kristal grafit dipasang pada ujung
Atomic Force Microscope (AFM) kemudian
digoreskan seperti pensil pada substrat SiO2.
Lapisan-lapisan graphene terpisah dan
menempel pada substrat.
10.
pelarutan atau dispersi dalam cairan. Salah
satu metode adalah pelarutan dalam larutan
surfaktan SDBS (sodium dodecylbenzene
sulfonate). Dalam larutan ini, grafit yang
hidrofobik menjadi dibasahi oleh air dan
lapisan-lapisan graphene terlepas dengan
sendirinya.
11.
pengelupasan dari graphene oksida (GO).
Graphene oksida merupakan senyawa turunan
dari graphene yang mengandung tidak hanya
karbon, tetapi juga oksigen dan hidrogen. Dalam
metode ini, GO dilarutkan dalam air. Karena GO
tidak menolak air, lembaran-lembaran GO
langsung terpisah dari kristal asalnya.
Kemudian, untuk mendapatkan graphene, GO
diendapkan dan direduksi dengan hidrazin.
Graphene yang dihasilkan ternyata tidak rata dan
karenanya memiliki konduktivitas yang
rendah, yaitu 0,05 2 S/cm
12.
Graphene telah berhasil ditumbuhkan dari
silikon karbida (SiC). Dalam metode ini,
substrat SiC dipoles sampai sangat rata lalu
dipanaskan dalam vakum tingkat ultra (Ultra
High Vacuum, 10-10 torr) sehingga atomatom Si menyublim. Atom-atom karbon yang
tertinggal di permukaan membentuk
graphene
13.
Penumbuhan dengan CVD telah dilakukan
pada substrat logam seperti Ni dan Cu
[23, 24,25]. Logam-logam ini dipilih karena
dapat dikikis dengan etsa sehingga graphene
yang dihasilkan tidak terikat pada substrat
logam
14.
Graphene yang sudah terbentuk dapat
diproses lebih lanjut sehingga memiliki sifatsifat tambahan. Pemrosesan ini misalnya
doping dan pembuatan pola. Doping
dilakukan untuk mengubah konsentrasi
pembawa muatan, sedangkan pembuatan
pola diperlukan untuk mencapai ukuran
tertentu seperti yang telah disebutkan
tentang GNR, atau untuk membuat rangkaian
elektronik berbasis graphene.
15.
Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki graphene yaitu ukurannya
yang tipis dan kemampuan transport elektronnya maka graphene
cocok untuk dibuat menjadi beberapa alat seperti kapasitor dan
transistor.
Kapasitor yang dibuat dari graphene memiliki keunggulan
berupa perbandingan luas permukaan terhadap massa yang
besar, sehingga menghasilkan nilai kapasitansi per satuan massa
mencapai 205 F/gram dan rapat energi 28,5 Wh/kg.
Dihubungkan dengan kecepatan mengalirkan muatan
listrik, kapasitor graphene mencapai nilai rapat daya 10 kW/kg
[30]. Jenis kapasitor graphene yang telah dibuat adalah kapasitor
elektrolit dengan graphene dari reduksi graphene oksida sebagai
kedua elektrodanya.
Aplikasi graphene menjadi transistor efek medan telah dilakukan
oleh berbagai peneliti. Di sini, graphene berlapis beberapa
ditumbuhkan dengan metode sublimasi SiC pada vakum tingkat
tinggi, lalu elektroda Au dilapiskan dengan evaporasi. Untuk
lapisan dielektrik gate digunakan polystyrene.