1. Pelaksanaan pembelajaran Salingtemas melalui pembuatan papan komposit sabut kelapa dapat meningkatkan kemampuan proses sains siswa dan melibatkan pendekatan sains dan teknologi.
2. Kemampuan keterampilan proses sains siswa menunjukkan persentase tinggi dalam merancang dan melakukan percobaan serta mengamati.
3. Pembelajaran ini perlu dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan pembelajaran sains
1 of 11
More Related Content
Presentase nurmaulita
1. Penerapan Pembelajaran Salingtemas
Melalui Pembuatan Papan Komposit
Sabut Kelapa Sebagai Keterampilan
Proses Sains
Nurmaulita
Konferensi Penelitian Kebijakan
Simalungun- Sumatera Utara
2011
2. PENDAHULUAN
1. Bagi siswa, Fisika pelajaran yang susah, identik
dengan hitungan.
2. Bagi guru, minat siswa belajar fisika
kurang, kemampuan proses sains rendah.
3. Kurikulum Fisika sebagai ilmu sains dilakukan dengan
memberi pengalaman langsung ke siswa
4. Hakikat sains Produk sains yang dihasilkan dari proses
sains dapat diaplikasikan ke Teknologi dan
Masyarakat.
PERMASALAHAN
Bagaimana Penerapan Pembelajaran Salingtemas
melalui Pembuatan Papan Komposit Sabut Kelapa
sebagai Keterampilan Proses Sains ?
3. TUJUAN PENELITIAN
1. Menerapkan Pembelajaran Salingtemas
Dalam Pembelajaran Fisika
2. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains
melalui Pembuatan Papan Komposit
Sabut Kelapa
4. TAHAP PEMBELAJARAN SALINGTEMAS
SAINS TEKNOLOGI
Isyu dalam
(pertanyaan (masalah nyata
Masyarakat
fenomena alam) di masyarakat)
Bertanya Pemecahan Masalah
Solusi Masalah
Penjelasan
fenomena alam
Aksi personal berdasarkan
Pertanyaan explanasi dan solusi Problem
Baru Baru
Masyarakat
Aplikasi Sosial Explanasi dan
Solusi
5. Indikator Keterampilan Proses Sains
KPS INDIKATOR
Melakukan Mengidentifikasi ciri-ciri suatu benda
pengamatan Membaca alat ukur
Mencocokan gambar dengan uraian tulisn / benda
Menafsirkan Mengidentifikasi fakta-fakta berdasarkan hasil pengamatan
pengamatan Menafsirkan fakta/data menjadi suatu penjelasn yang logis
Mengelompo Mencari perbedaan atau persamaan, mengontraskan ciri-ciri,
kkan membandingkan dan mencari dasar penggolongan.
Meramalkan Mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan
suatu pola yang sudah ada
Berkomunika Mengutarakan suatu gagasan
si Menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan
Mengubah data dalam bentuk tabel kedalam bentuk lain
Berhipotesis Menyatakan gambaran logis dari suatu hubungan yang dapat diuji
Merencanak Menentukan alat /bahan, variabel terikat dan bebas, apa yang diamati, di
an ercobaan ukur/ ditulis, langkah kerja keterampilan merencanakan penelitian.
Menerapkan Menggunakan subkonsep yang dipelajari dalam situasi baru, pengalaman
sub konsep baru untuk menjelaskan apa yang terjadi
6. PENGOLAHAN SERAT SABUT KELAPA
1. Sabut kelapa yang utuh dipotong
membujur menjadi lima bagian.
2. Membersihkan serat dengan
merendamnya di aquadest selama 3
hari.
3. Melunakkan sabut dengan cara
memukul sabut dengan palu.
4. Mengeringkan serat dengan cara
menjemur serat di panas matahari.
5. Memilih serat dengan panjang 12 cm
untuk disusun sejajar.
7. PEMBUATAN PAPAN KOMPOSIT
1. Menimbang serat sabut kelapa sebanyak 23 gr
untuk 10% serat.
2. Menimbang poliester sebanyak 207 gr untuk 80%
poliester.
3. Menimbang katalis mepoxe 20,7 gr untuk 10%
katalis dari poliester.
4. Melakukan pengadukan poliester dan katalis
dengan stiren selama 3 menit.
5. Menyusun serat kedalam plat dan mall cetakan
yang sudah dilapisi alumunium foil. Serat
disusun sanwicth, dan dilakukan 3-4 kali
penyusunan serat dan penuangan resin kedalam
cetakan. Hal ini dilakukan agar resin terserap
oleh serat sabut kelapa secara merata.
6. Melakukan pengepressan/penekanan selama 24
jam agar didapatkan hasil komposit yang lebih
padat.
8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
KEMAMPUAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
Hasil kemampuan Keterampilan Proses sains menujukkan
bahwa Merancang Percobaan :79.41%. Melaksanakan
Percobaan : 80.15%, Mengamati :81.62%,
Menyimpulkan : 70.59% dan Melaporkan hasil : 84.56%.
9. PEMAHAMAN KONSEP SISWA
Terdapat dua orang siswa tidak tuntas belajar, tidak memenuhi
persentase ketuntasan minimal 5.88%. Hal ini karena siswa kurang aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan pemahaman konsep siswa
mencapai ketuntasan belajar sebesar 94.12%. Maka dilihat dari syarat
ketuntasan klasikal, berada diatas ketuntasan yaitu 85% tuntas.
10. SIKAP SISWA
Sikap siswa melalui penerapan Salingtemas sangat baik.
Minat siswa dalam pembuatan papan Komposit 80% sangat
baik. Konsep diri siswa dalam pembelajaran ini belum
terlihat jelas. Hal ini terlihat dari penilaian kuesioner
bahwa siswa memerlukan waktu lama untuk menghasilkan
karya yang baik.
11. SIMPULAN
1. Pelaksanaan pembelajaran Salingtemas dilaksanakan dengan dua pendekatan, yaitu
pendekatan sains dan pendekatan teknologi. Pendekatan sains dimulai dari
memberikan pertanyaan, melakukan percobaan dan melakukan penyelidikan.
Sedangkan pendekatan teknologi dimulai dari masalah, dan strategi pemecahan
masalahnya, sehingga didapatkan solusi yang berguna bagi kehidupan manusia
2. Pembuatan papan komposit sabut kelapa dapat meningkatkan kemampuan proses
sains siswa dengan melaksanakan eksperimen untuk diterapkan ke masyarakat.
SARAN
1. Pembelajaran Salingtemas perlu dikembangkan untuk diterapkan
diterapkan dalam pembelajaran sains.
2. Perlu disusun alat evaluasi penilaian pembelajaran Salingtemas
sehingga dapat digunakan untuk perbaqikan pembelajaran sains
3. Pelaksanaan pembelajaran Salingtemas dapat sebagai alternatif
pembelajaran yang melatih kemampuan berfikir siswa indonesia
agar lebih meiliki karakter yang dapat berfikir kritis dan logis.