4. DEFINISI
Akuntansi forensik dan investigasi adalah penerapan
keterampilan keuangan dan mentalitas investigasi terhadap
masalah yang belum terselesaikan, yang dilakukan dalam
konteks aturan pembuktian.
Akuntansi forensik adalah penerapan keterampilan investigasi
dan analitis untuk tujuan menyelesaikan masalah keuangan
dengan cara yang memenuhi standar yang disyaratkan oleh
pengadilan (Hopwood, Leiner, and Young, 2008).
5. SKILL AKUNTAN FORENSIK
MENAFSIRKAN DAN MENGOMUNIKASIKAN TEMUAN
AKUNTANSI
PENELITIAN DAN INVESTIGASI
HUKUM
METODE KUANTITATIF
KEUANGAN
AUDIT
6. PRINSIP DASAR AUDIT
Objektivitas
Kerahasiaan
Independensi
Skeptimisme Profesional
Ketelitian/Kehati-hatian
Perilaku Etis
Kepatuhan Hukum
Komunikasi yang Jelas
FORENSIK
7. Audit Forensik Vs Audit Atas Laporan
Keuangan
Issue Audit LK Audit Forensik
Waktu
Berulang.
Audit terjadi secara
teratur, secara berulang.
Tidak berulang.
Keterlibatan dilakukan
hanya setelah adanya
dugaan pelanggaran.
Cakupan Umum.
Pemeriksaan laporan
keuangan untuk
mengetahui adanya
salah saji material.
Spesifik.
Tujuan pemeriksaan
adalah untuk
menyelesaikan tuduhan
tertentu.
Tujuan Opini.
Audit dilakukan untuk
menyatakan opini atas
laporan keuangan dan
informasi terkait.
Menentukan dampak
finansial. Menentukan
apakah tuduhan masuk
akal dan dampak
keuangannya.
8. Cont.
Issue Audit LK Audit Forensik
Hubungan
Tidak bermusuhan
tetapi skeptis.
Proses audit historisnya
tidak konfrontatif tetapi
skeptis.
Independen
Perhitungan dampak
keuangan berdasarkan
asumsi formula..
Metodologi Teknik audit.
Dilakukan dengan
memeriksa data
keuangan
menggunakan GAAS.
Teknik akuntansi
forensik. Mengumpulkan
bukti untuk memeriksa
tuduhan dan dampak
finansial.
Asumsi Skeptisisme Profesional.
Auditor mendekati audit
dengan skeptisisme
profesional.
Bukti.
Mengumpulkan bukti
untuk mendukung atau
menyangkal tuduhan dan
kerugian terkait.