4. TRANSFEMORAL PROSTHESIS
A.LATAR BELAKANG
Angka kejadian amputasi yang pasti di indonesia saat ini
tidak diketahui.Kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia ternyata
didominasi pengguna sepeda motor akibat kurang sadarnya
pengendara terhadap tata tertib berlalu lintas ,kecelakaan sepeda
motor yang mencapai 5.036 kejadian atau 56% dari total 9.002.
Kebanyakan kecelakaan menyebabkan kerusakan jaringan pada
ekstremitas atas maupuan bawah dan harus diamputasi.
5. B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan anatomi lower
limb?
2. Apakah yang dimaksud dengan transfemoral
amputasi?
3. Apakah yang dimaksud dengan biomekanik
ortotik prostetik?
4. Bagaimana cara penanganan pada kasus
transfemoral amputasi?
5. Bagaimana proses pembuatan transfemoral
prosthesis?
6. C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui konsep anatomi lower limb
2. Mengetahui penanganan pada kasus
transfemoral amputasi
3. Mengetahui biomekanik ortotik prostetik
4. Mengetahui cara penanganan pada kasus
transfemoral amputasi
5. Mengetahui proses pembuatan transfemoral
prosthesis
10. Sendi Pada Ekstremitas Bawah
HIP JOINT
1.Ligament
iliofemoral,
Pubofemora
Ischiofemora
l
2.Gerakan
Fleksi hip
Ekstensi hip
Adduktor hip
Abduktor hip
KNEE JOINT
1.Ligament
Extracasular
Intracasular
2.Gerakan
Fleksi knee
Ekstensi
knee
Rotasi
ANKLE JOINT
1.Ligament
Lateral
Collateral
Ligament
Medial
Ligamentum
Agunan
2.Gerakan
Dorsifleksi
Plantarfleksi
Rotasi
11. B. TINJAUAN KASUS
1. Definisi
Amputasi penghilangan anggota tubuh karena trauma
yang mengakibatkan kerusakan jaringan,
Transfemoral amputasi penghilangan anggota gerak
diatas lutut dan diantara tulang femur.
2.Penyebab Amputasi
TRAUMA
CONGINGENTAL
TUMOR
VASCULAR
DISEASE
14. 1.Heel Strike
Knee cenderung flexi .
Ekstensor hip,
amputasireaction force
melewati muka knee,
momen ekstensi joint stabil.
2. Stance Phase
Prosthesis knee joint tetap ekstensi,
jadi aksi normaluntuk mengurangi
vertical movement tidak terjadi.
3.Push Off
ground reaction force melewati
depan knee joint membentuk
moment ekstensi.
Aplikasi Biomekanik yang Terjadi Pada Pasien
15. 4. Swing Phase
kecepatan berjalan akan
membentuk beberapa
atau sebagian fleksi knee
Fleksi dan ekstensi pada
swin g phase dapat juga di
control bermacam
mechanic means.
23. Subjective Assesment
NO ASSESMENT KETERANGAN
1
Nama Abdul Hamid
2
Tempat ,tanggal lahir Banjarmasin , Februari 1966
3
Umur 50 tahun
4
Berat/Tinggi 55kg / 165 cm
5
Jenis Kelamin Laki Laki
6
Alamat Dawung wetan RT 4 RW 8
Danukusuman,Serengan,Surakarta
7
No. Hp 081347222864
8
Pekerjaan Wiraswasta
9
Lingkungan Kering, ada tangga, ada kericil
10 Hobby Memanah
25. HASIL TEST
Palpasi
Sensoris
Sensoris pasien masih bagus
Kondisi umum stump:
a. Sensation : Bagus
b. Neuroma : tidak ada
c. Abrasion : tidak ada
d. Bisul dan Infeksi
e. Pada Kulit :Tidak Ada
f. Bone Spurs : baik
g. Bursa : tidak Ada
h. Discolouration : Tidak Ada
i. Oedema : tidak ada
j. Distal padding : baik
k. Kontraktur : tidak ada
26. RANGE OF
MOTION
MUSCLE
STRENGTH
R L R L
HIP
FLEXION 120 120 5 5
EXTENSION 30 30 5 5
ABDUCTION 45 45 5 5
ADDUCTION 20 30 5 5
KNEE
FLEXION 125 - 5 -
EXTENSION 0 - 5 -
ANKLE
DORSAL
FLEXION
20 - 5 -
PLANTAR
FLEXION
50 - 5 -
SUB
TALAR
EVERSION
INVERSION
28. PRESCRIPTION
Socket material Hard Socket
Socket Design Quadrilateral
Suspension Type Silessian Belt Suspension
Prosthetic Shank Endoskeletal
Prosthetic Feet Sach Foot
Bahan Hard Socket Resin,Katalis,Fiber Glass
36. Masalah Masalah Yang Dialami Saat Fitting
Yang Pertama
Static Fitting
MASALAH SOLUSI
Ischial kurang halus Menghaluskan
kembali bagian
tersebut
Terasa sakit pada
Adductor dan Medial
Kurangi sedikit pada
sisi Medial Flare
Prosthesis terlalu
tinggi
Mengurangi panjang
tube
Suspensi sabuk
teralu panjang
Ganti yang baru
Yang Kedua
MASALAH SOLUSI
Kertas masih bisa
masuk pada foot
bagian posterior
Tube adaptor
foot bagian
anterior
dikencangkan,
posterior
dilonggarkan
Foot terlalu
Plantarfleksi
Baut depan
dikendorkan dan
baut posterior
dikencangkan
37. Dinamyc Fitting
Medial whip
Penyebab :
Knee axis terlalu external rotasi
Toe break tidak berada pada sudut
yang benar pada line of progression
Solusi :
Knee joint di external rotasikan
Mengalignment ulang foot
Abducted gait
Penyebab :
Prostesis terlalu panjang
Solusi :
Memotong tube
40. KESIMPULAN
Prosthesis adalah alat ganti yang
diaplikasikan sebagai alat
artifisial atau tambahan ke
anggota gerak tubuh.
Tahap-tahap pembuatan
prosthesis dimulai dari
assessment,casting
,rectifikasi,fabrikasi,alignment
dan fitting.
Berikan edukasi kepada pasien
tetntang cara memakai, melepas
prostesis dan cara merawat
prostesis.
SARAN
Saat Melakukan Assesment
Harus Fokus, Teliti Dan Cermat.
Lebih memperhatikan bagian
mana yang harusnya di tambah
maupun di kurangi pada saat
proses rectifikasi
Pada saat pemilihan tube lebih
hati hati dan sesuaikan dengan
ukuran pada blangko
assessment.
Melakukan fitting dengan baik
dan tepat