Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai perkembangan teori atom, struktur atom, dan komponen-komponen inti atom. Teori atom berkembang dari teori Dalton, Thomson, Rutherford, hingga Bohr dan modern. Struktur atom terdiri dari proton dan elektron yang mengelilingi inti yang terdiri dari proton dan neutron.
4. Teori Atom Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya
tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum
kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts).
Lavosier mennyatakan bahwa "Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu
sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan
bahwa "Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap".
Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai
berikut:
Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat
dibagi lagi
Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur
yang berbeda
Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan
bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen
dan atom-atom oksigen
Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal
seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:
5. Teori Atom Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William
Crookers, maka J.J. Thomsonmeneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat
dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-
baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson
menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel
subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron
bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan
positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari
penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori
atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal
sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:
"Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar
muatan negatif elektron"
Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah
dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam
bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai
bola positif yang pejal.
6. Teori Atom Rutherford
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar 留 pada
lempeng emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model
atom Rutherford.
a. Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong.
b. Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat
massa atom.
c. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yanga sangat
tinggi.
d. Sebagian besar partikel 留 lewat tanpa mengalami
pembelokkan/hambatan. Sebagian kecil dibelokkan, dan sedikit sekali
yang dipantulkan. Kelemahan Model Atom Rutherford
a. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti
memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi
dan akhirnya menempel pada inti.
b. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak
elektron dan cara rotasinya terhadap ini atom.
c. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom
menjadi tidak stabil.
7. Teori Atom Bohr
Pada tahun 1912, pakar fisika Dteori Atom bhotdenmark bernama Neils Bohr memperbaiki
kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini
berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan
Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari
Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut :
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi
satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak
stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling
inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron
tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun
diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan
ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, E = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang
disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2 atau nh/2 ,
dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak
paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
8. Teori Atom Modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan ooleh Erwin Schrodinger
(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip
ketidakpastian yaitu Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum
suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang
sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung
membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit
terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu
sama.
9. Proton
Sebuah partikel subatomik stabil dalam
keluarga baryon memiliki massa 1,672 10-24 gram
(1.836 kali dari elektron) dan muatan listrik
positif sekitar 1,602 10-19 coulomb. Proton
membentuk bagian dari inti dari semua
atom kecuali hidrogen,yang inti terdiri dari proton
tunggal. Pada atom netral, jumlah proton sama
dengan jumlah elektron. Dalam atom bermuatan
positif, jumlah proton lebih besar dari jumlah elektron,
dan atom bermuatan negatif elektron melebihi
jumlah proton.
10. Elektron
Elektron adalah partikel subatomik. Memiliki muatan listrik negatif
sebesar -1.6 10-19 coulomb, dan massanya 9.10 10-31 kg .
Elektron umumnya ditulis sebagai e-. Elektron memiliki partikel lawan yang dikenal
sebagai positron yang identik dengan dirinya namun bermuatan positif.
Atom tersusun dari inti berupa proton dan neutron serta elektron-elektron yang
mengelilingi inti tadi. Elektron sangat ringan jika dibandingkan dengan proton dan
neutron. Sebutir proton sekitar 1800 kali lebih berat daripada elektron.
Elektron adalah salah satu dari sekelas partikel subatom yang dikenal dengan
lepton yang dipercaya merupakan partikel dasar (yakni, mereka tak dapat dipecah
lagi ke dalam bagian yang lebih kecil).
11. Neutron
Neutron adalah neutron terikat dalam inti stabil
partikel subatomik yang tidak mereka stabil, tetapi ketika
memiliki muatan listrik dan neutron bebas tidak stabil dan
sedikit lebih besar akan menjalani peluruhan beta
dari proton. Hampir setiap inti dalam waktu sekitar
atom mengandung proton 15 menit. Neutron bebas biasanya
dan neutron, kecuali hanya dihasilkan oleh fisi nuklir
menjadi hidrogen, sehingga dan fusi. Mereka tidak dianggap
mereka disebut sebagai nukleon. sebagai unsur kimia,
Jumlah tetapi kadang-kadang
neutron menentukan isotop disebut neutronium.
elemen. Ketika