ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
MANAJEMEN SUMBER
  DAYA MANUSIA




         449
Disusun oleh:

          OLIVIA ANJANI
          HARDI REZALI


Sebagai tugas Mata Kuliah Manajemen SDM di FE
Universitas Pamulang
PENGERTIAN
PERENCANAAN KARIR
• Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
  organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu,
  dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
  Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua
  fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-
  fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan
  pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
• Karir adalah semua jabatan atau pekerjaan yang pernah
  dijalankan oleh seseorang dalam masa kerjanya.
Kesimpulan :

 Perencanaan karir adalah suatu perencanaan
 tentang kemungkinan-kemungkinan seseorang
 anggota organisasi sebagai perorangan untuk
 dapat meniti proses kenaikan pangkat dan
 jabatan sesuai dengan persyaratan dan
 kemampuannya
KONSEP KONSEP DASAR
PERENCANAAN KARIR
•Karir -> Karir merupakan seluruh posisi kerja yang dijabat selama siklus
kehidupan pekerjaan seseorang.
•Jenjang karir -> Jenjang karir merupakan model posisi pekerjaan
berurutan yang membentuk karir seseorang
•Jalur karir -> Jalur karir adalah pola pekerjaan yang berurutan yang
membentuk karir seseorang
•Tujuan karir -> Tujuan karir merupakan posisi mendatang yang
diupayakan pencapaiannya oleh seseorang sebagai bagian karirnya.
Tujuan-tujuan ini berperan sebagai benchmark sepanjang jenjang karir
seseorang
•Pengembangan karir -> Pengembangan karir terdiri dari peningkatan
pribadi yang dilakukan oleh seseorang dalam mencapai rencana karir
pribadinya.
PROSEDUR PENYUSUNAN
POLA KARIR
• Penyusunan pola karir pada suatu organisasi mengikuti tahapan
  prosedur sebagaimana berikut. (Noor Fuad & Gofur Ahmad,2009)
• Petugas menyusun fungsi organisasi berdasarkan kelompok bidang.
  Mereka menyusun fungsi atas kelompok teknik, kelompok umum dan
  keuangan, kelompok pengawasan kualitas, kelompok pemasaran dan
  penjualan, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan organisasi;
• Setelah seluruh fungsi yang ada di dalam organisasi dikelompokkan,
  langkah berikutnya adalah membuat urutan karir bidang yang dapat
  dilalui oleh seorang karyawan. Apabila dalam sebuah kelompok bidang
  terdapat tiga fungsi, scenario urutan karir disusun menjadi tiga kolom.
  Apabila dalam sebuah kelompok bidang terdapat empat fungsi, scenario
  urutannya juga ada empat model, demikian seterusnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PILIHAN KARIR
(Gary Dessler,1997:47, Tohardi,2002;281)



   1. Sikap atasan                                 8. Prestasi
   2. Rekan sekerja                        9. Faktor nasib
   3. Bawahan                              10. Umur
   4. Pengalaman                           11.Orientasi Kepribadian
   5. Pendidikan
MANFAAT PERENCANAAN
KARIR
• Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover)
• Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir
  yang baik akan dapat mendorong semangat kerja
  karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan
  demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
• Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan
  sumber daya manusia di masa yang akan datang.
• Memberikan informasi kepada organisasi dan individu
  yang lebih baik mengenai jalur potensial karir di dalam
  suatu organisasi.
• Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan
• Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi
  global menggunakan perencanaan karir untuk membantu
  mengidentifikasikan dan mempersiapkan penempatan di luar negeri.
• Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja
• Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir
  memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju
  kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan
  karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk
  lowongan di masa depan.
• Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan,
  manajer dan departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati
  atas kualifikasi karyawan.
• Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah
  disetujui,
JENIS-JENIS JALUR KARIR
• Jalur karir tradisional: Karyawan berkembang naik
  secara vertikal dalam organisasi dari satu jabatan
  tertentu ke jabatan berikutnya. Asumsinya adalah
  bahwa setiap jabatan yang terdahulu merupakan
  persiapan penting untuk jabatan berikutnya pada level
  yang lebih tinggi.
• Jalur karir jaringan (network career path): Terdiri dari
  urutan vertikal jabatan-jabatan dan serangkaian
  peluang horisontal. Sangat dimungkinkan untuk
  memperluas pengalaman ke bidang-bidang lainnya
  pada satu level sebelum promosi ke level yang lebih
  tinggi.
• Jalur keterampilan lateral: Perpindahan lateral
  (menyamping/sejajar) dilakukan dalam
  perusahaan agar karyawan bersemangat kembali
  dan menemukan tantangan-tantangan baru.
• Jalur karir ganda: Dikembangkan untuk
  mendorong dan memotivasi para profesional
  dalam bidang-bidang seperti perekayasaan,
  penjualan, pemasaran, keuangan, dan sumber
  daya manusia, agar mereka bisa meningkatkan
  pengetahuan khusus mereka, memberi
  kontribusi kepada perusahaan, dan diberi
  imbalan tanpa harus masuk jajaran manajemen.
• Menambah Nilai Karir: Karir seseorang harus
  selalu dikembangkan dan pengembangan pribadi
  yang berkelanjutan merupakan sebuah
  kebutuhan. Semakin baik kualifikasi seorang
  karyawan, semakin besar peluang yang
  dimilikinya dalam pasar kerja. Seseorang harus
  menemukan apa yang dibutuhkan perusahaan,
  kemudian mengembangkan keterampilan-
  keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi
  kebutuhan tersebut sebagaimana didefinisikan
  oleh pasar.
• Demosi: Peluang promosi yang terbatas di masa
  depan dan perubahan teknologi yang cepat
  membuat demosi menjadi pilihan karir yang bisa
  diterima. Banyak karyawan, terutama karyawan
  tua, yang memilih untuk menerima demosi.
• Agen bebas: Orang yang memegang kendali atas
  seluruh atau sebagian karir mereka dengan
  menjadi atasan mereka sendiri atau dengan
  bekerja untuk pihak lain dalam cara yang cocok
  dengan kebutuhan dan keinginan khusus
  mereka.
REFERENSI
• Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya
  Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan),
  Jakarta: Penerbit Erlangga.
• Werther, W.B. & Davis, K., 1996, Human
  Resources and Personnel Management, 5th Ed.,
  Boston: McGraw-Hill.
Presentasi msdm   perencanaan karir

More Related Content

Presentasi msdm perencanaan karir

  • 1. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 449
  • 2. Disusun oleh:  OLIVIA ANJANI  HARDI REZALI Sebagai tugas Mata Kuliah Manajemen SDM di FE Universitas Pamulang
  • 3. PENGERTIAN PERENCANAAN KARIR • Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi- fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan. • Karir adalah semua jabatan atau pekerjaan yang pernah dijalankan oleh seseorang dalam masa kerjanya.
  • 4. Kesimpulan : Perencanaan karir adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan-kemungkinan seseorang anggota organisasi sebagai perorangan untuk dapat meniti proses kenaikan pangkat dan jabatan sesuai dengan persyaratan dan kemampuannya
  • 5. KONSEP KONSEP DASAR PERENCANAAN KARIR •Karir -> Karir merupakan seluruh posisi kerja yang dijabat selama siklus kehidupan pekerjaan seseorang. •Jenjang karir -> Jenjang karir merupakan model posisi pekerjaan berurutan yang membentuk karir seseorang •Jalur karir -> Jalur karir adalah pola pekerjaan yang berurutan yang membentuk karir seseorang •Tujuan karir -> Tujuan karir merupakan posisi mendatang yang diupayakan pencapaiannya oleh seseorang sebagai bagian karirnya. Tujuan-tujuan ini berperan sebagai benchmark sepanjang jenjang karir seseorang •Pengembangan karir -> Pengembangan karir terdiri dari peningkatan pribadi yang dilakukan oleh seseorang dalam mencapai rencana karir pribadinya.
  • 6. PROSEDUR PENYUSUNAN POLA KARIR • Penyusunan pola karir pada suatu organisasi mengikuti tahapan prosedur sebagaimana berikut. (Noor Fuad & Gofur Ahmad,2009) • Petugas menyusun fungsi organisasi berdasarkan kelompok bidang. Mereka menyusun fungsi atas kelompok teknik, kelompok umum dan keuangan, kelompok pengawasan kualitas, kelompok pemasaran dan penjualan, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan organisasi; • Setelah seluruh fungsi yang ada di dalam organisasi dikelompokkan, langkah berikutnya adalah membuat urutan karir bidang yang dapat dilalui oleh seorang karyawan. Apabila dalam sebuah kelompok bidang terdapat tiga fungsi, scenario urutan karir disusun menjadi tiga kolom. Apabila dalam sebuah kelompok bidang terdapat empat fungsi, scenario urutannya juga ada empat model, demikian seterusnya.
  • 7. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KARIR (Gary Dessler,1997:47, Tohardi,2002;281) 1. Sikap atasan 8. Prestasi 2. Rekan sekerja 9. Faktor nasib 3. Bawahan 10. Umur 4. Pengalaman 11.Orientasi Kepribadian 5. Pendidikan
  • 8. MANFAAT PERENCANAAN KARIR • Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover) • Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara. • Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan datang. • Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur potensial karir di dalam suatu organisasi.
  • 9. • Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan • Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global menggunakan perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan dan mempersiapkan penempatan di luar negeri. • Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja • Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di masa depan. • Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan, manajer dan departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan. • Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui,
  • 10. JENIS-JENIS JALUR KARIR • Jalur karir tradisional: Karyawan berkembang naik secara vertikal dalam organisasi dari satu jabatan tertentu ke jabatan berikutnya. Asumsinya adalah bahwa setiap jabatan yang terdahulu merupakan persiapan penting untuk jabatan berikutnya pada level yang lebih tinggi. • Jalur karir jaringan (network career path): Terdiri dari urutan vertikal jabatan-jabatan dan serangkaian peluang horisontal. Sangat dimungkinkan untuk memperluas pengalaman ke bidang-bidang lainnya pada satu level sebelum promosi ke level yang lebih tinggi.
  • 11. • Jalur keterampilan lateral: Perpindahan lateral (menyamping/sejajar) dilakukan dalam perusahaan agar karyawan bersemangat kembali dan menemukan tantangan-tantangan baru. • Jalur karir ganda: Dikembangkan untuk mendorong dan memotivasi para profesional dalam bidang-bidang seperti perekayasaan, penjualan, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia, agar mereka bisa meningkatkan pengetahuan khusus mereka, memberi kontribusi kepada perusahaan, dan diberi imbalan tanpa harus masuk jajaran manajemen.
  • 12. • Menambah Nilai Karir: Karir seseorang harus selalu dikembangkan dan pengembangan pribadi yang berkelanjutan merupakan sebuah kebutuhan. Semakin baik kualifikasi seorang karyawan, semakin besar peluang yang dimilikinya dalam pasar kerja. Seseorang harus menemukan apa yang dibutuhkan perusahaan, kemudian mengembangkan keterampilan- keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut sebagaimana didefinisikan oleh pasar.
  • 13. • Demosi: Peluang promosi yang terbatas di masa depan dan perubahan teknologi yang cepat membuat demosi menjadi pilihan karir yang bisa diterima. Banyak karyawan, terutama karyawan tua, yang memilih untuk menerima demosi. • Agen bebas: Orang yang memegang kendali atas seluruh atau sebagian karir mereka dengan menjadi atasan mereka sendiri atau dengan bekerja untuk pihak lain dalam cara yang cocok dengan kebutuhan dan keinginan khusus mereka.
  • 14. REFERENSI • Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga. • Werther, W.B. & Davis, K., 1996, Human Resources and Personnel Management, 5th Ed., Boston: McGraw-Hill.