際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PERILAKU
KONSUMEN
Fitra Putri utama
Asma Yusuf
Nurmiati Malik
AbdulMuis Mustafa
A St haniah Pratiwi
LATAR BELAKANG
Pada saat ini pemahaman akan perilaku konsumen adalah
peranan penting karena tanpa ada pemahaman tersebut
mengenai ekonomi manajemen dalam suatu
perkembangan usaha terutama dalam pengambilan
keputusan bagi para pemasar itu akan tidak beraturan.
Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep
perilaku konsumen, sehingga mereka tidak berorientasi
pada konsumen dan tidak memandang kepuasan
konsumen sebagai tujuan utama. Sekalipun para pemasar
mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan
konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor
tersebut
RUMUSAN MASALAH
PERILAKU KONSUMEN
PENDEKATAN UTILITAS
PENDEKATAN KURVA INDIFERENS
GARIS ANGGARAN
KESEIMBANGAN KONSUMEN
PERILAKU KONSUMEN
Sastradipora (2003) menyatakan bahwa: perilaku
konsumen adalah proses dimana para individu
menetapkan jawaban atas pertanyaan: perlukah,
apakah, kapankah, dimanakah, bagaimanakah, dan dari
siapakah membeli barang atau jasa.
PERILAKU KONSUMEN
Perilaku Konsumen Rasional
 Memilih barang
berdasarkan kebutuhan
 Memilih barang yang
berguna secara optimal
 Memilih barang yang
mutunya terjamin
 Memilih barang yang
harganya sesuai dengan
kemampuan
Perilaku Konsumen Irrasional
 Sangat cepat tertarik
dengan iklan dan promosi
 Memilih barang yang
bermerk atau branded
 Memilih barang
berdasarkan gengsi
PERILAKU KONSUMEN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BUDAYA SOSIAL PRIBADI
Perilaku konsumen itu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Yang disebut internal antara lain: usia, pekerjaan, gaya hidup,
kepribadian, motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.
Sedangkan faktor eksternal antara lain: budaya, keluarga, kelompok
acuan, kondisi lingkungan, kegiatan pemasaran perusahaan dan situasi.
Wilkie (1986)
PENDEKATAN UTILITAS
Pendekatan ini menganggap bahwa jika konsumen
membeli barang karena memperoleh manfaat
atau nilai guna (utility).Dimana utility
meningkat,jika jumlah barang yang dikonsumsi
meningkat.
KARDINAL
ORDINAL
(KURVA INDEFERENS)
KARDINAL UTILITY
1. Konsumen Rasional. Konsumen bertujuan
memaksimalkan kepuasan dengan batasan
pendapatannya
2. Tingkat utilitas total yang dicapai seseorang
konsumen merupakan fungsi dari kuantitas
berbagai barang yang dikonsumsinya atau
additual dan Independent :
Utilitas = U(barang X, barang Y, barang Z, )
3. Konsumen akan memaksimumkan utilitasnya
dengan tunduk pada kendala anggarannya.
4. Utilitas dapat diukur secara cardinal
5. Marginal utility (MU) dari setiap unit tambahan
barang yang dikonsumsi akan menurun Mu
adalah perubahan Total Utility yang disebabkan
oleh tambahan satu unit barang yang di
konsumsi, ceteris paribus (faktor lain dianggap
tetap
6. pendapatan konsumen tetap
7. Constant marginal utility of money, artinya
uang mempunyai nilai subjektif yang tetap
Pendekatan nilai guna (Utility)
Kardinal atau sering disebut
dengan teori nilai subyektif yaitu
dianggap manfaat atau kepuasan
yang diperoleh seorang
konsumen dapat dinyatakan
secara kuantitif / dapat diukur
secara pasti, dimana
keseimbangan konsumen dalam
memaksimumkan kepuasan atas
konsumsi berbagai macam
barang, dilihat dari seberapa
besar uang yang dikeluarkan
untuk membeli unit tambahan
dari berbagai jenis barang akan
memberikan nilai guna marginal
yang sama besarnya. Oleh karena
itu keseimbangan konsumen
dapat dicari dengan pendekatan
kuantitaf.
ASUMSI-ASUMSI PENDEKATAN
KARDINAL UTILITY
KARDINAL UTILITY
Jumlah barang
x yang
dikonsumsi
Total
Utility
Marginal
Utility
(Q) (TU) (MU)
0 - -
1 30.0 30.0
2 52.5 22.5
3 67.5 15.0
4 75.0 7.5
5 79.5 4.5
6 82.5 3.0
7 82.5 0.0
6 81.0 -1.5
TU akan meningkat apabila semakin banyak
barang dibeli namun pada satu saat yaitu
pada unit ke-6 TU mencapai puncak,
demikian pula MU semakin lama kecil seiring
dengan apa bila jumlah barang X dikonsumsi
secara terus menerus, sehingga pada saat TU
mencapai maksimum, MU sama dengan nol.
0
82.5
X6
Y
TU
KURVA TOTAL UTILITY
Y
MU
X
0
KURVA MARGINAL UTILITY
KURVA INDIFERENS
Pada umumnya konsumen tidak hanya
mengonsumsi satu komoditas, tetapi
komoditas.Misalkan saja masyarakat
mengonsumsi dua komoditas, yaitu
barang X dan barang Y. Konsumen secara
rasional ingin membeli sebanyak mungki
barang X dan Y; tetapi merekan
dihadapkan pada kendala keterbatasan
dana.Karena itu konsumen dapat
mengubah-ubah kombinasi barang X dan
barang Y yang dibeliya sedemikian rupa
sehingga jika salah satu diperbanyak
jumlahnya maka yang lain pasti dikurangi
agar utility yang diperoleh tetap sama,
1. Konsumen mendapat kepuasan
atau utilitas lewat barang-barang
yang dikonsumsinya.
2. U= U( barang X. barang Y, barang
Z,)
3. Konsumen akan memaksimumkan
kepuasannya dengan tunduk
kepada kendala anggaran yang ada.
4. Konsumen mempunyai suatu skala
preferensi
5. Marginal Rate of substitution (MRS)
akan menurun setelah melampaui
suatu tingkat utilitas tertentu.MRS
adalah jumlah barang Y yang bisa
diganti oleh satu unit barang X,
pada tingkat kepuasan yang sama.
ASUMSI PENDEKATAN
KURVA INDIFERENS
Kelompok barang Tongseng (piring)
X
Sate (tusuk)
Y
A
B
C
D
E
1
2
3
4
5
20
15
11
8
6
Dasar pemikiran dari pendekatan ini adalah
semakin banyak barang yang dikonsumsi semakin
memberikan kepuasan terhadap konsumen
20
15
6
A
B
E
Y
X
Kurva Indiferens mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Semakin kekanan atas (menjauhi titik origin), semakin
tinggi tingkat kepuasannya,
2. Kurva indiferens tidak berpotongan satu sama lainnya.
3. Kurva indiferens berslope negative
4. Kurva indiferens cembung kearah origin.
GARIS ANGGARAN
Garis Anggaran adalah garis yang
menunjukkan jumlah barang yang dapat
dibeli dengan sejumlah pendapatan atau
anggaran tertentu,
Qy
15
20
Daerah
Anggaran
Qx
10
5
5 10 15
I/PX
B
I/PY
Ciri-ciri Garis Anggaran :
1. Berslope negative
2. Berbentuk linier selama harga
tidak berubah
3. Nilai dan garis anggaran semakin
ke kanan semakin besar
4. Garis anggaran akan bergeser jika
terjadi perubahan anggaran atau harga.
KESEIMBANGAN KONSUMEN
kesimbangan konsumen berkisar pada
penggabungan tentang kemauan dan
kemapuan konsumen dengan tujuan
usaha memaksimunkan daya
guna/utilitas. Kombinasi barang yang
mampu memberikan tingkat daya
guna/kepuasan yang tertinggi akan
dipilih dan tidak akan dirubahnya lagi,
maka saat itu konsumen berada
dalam keseimbangan.
KESEIMBANGAN KONSUMEN
10
20
E
U=12
U=8
M/PX
X
M/Py
titik E merupakan titik keseimbangan
konsumen tidak mempunyai rangsangan
untuk mengubah kombinasi barang-
barang yang dipilihnya. tidak ada
kombinasi lain yang dapat memberikan
tingkat kepuasan yang sama sesuai
dengan kendala anggaran tersedia
misalnya.
TERIMA KASIH

More Related Content

Presentasi perilaku konsumen

  • 1. PERILAKU KONSUMEN Fitra Putri utama Asma Yusuf Nurmiati Malik AbdulMuis Mustafa A St haniah Pratiwi
  • 2. LATAR BELAKANG Pada saat ini pemahaman akan perilaku konsumen adalah peranan penting karena tanpa ada pemahaman tersebut mengenai ekonomi manajemen dalam suatu perkembangan usaha terutama dalam pengambilan keputusan bagi para pemasar itu akan tidak beraturan. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep perilaku konsumen, sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut
  • 3. RUMUSAN MASALAH PERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN UTILITAS PENDEKATAN KURVA INDIFERENS GARIS ANGGARAN KESEIMBANGAN KONSUMEN
  • 4. PERILAKU KONSUMEN Sastradipora (2003) menyatakan bahwa: perilaku konsumen adalah proses dimana para individu menetapkan jawaban atas pertanyaan: perlukah, apakah, kapankah, dimanakah, bagaimanakah, dan dari siapakah membeli barang atau jasa.
  • 5. PERILAKU KONSUMEN Perilaku Konsumen Rasional Memilih barang berdasarkan kebutuhan Memilih barang yang berguna secara optimal Memilih barang yang mutunya terjamin Memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan Perilaku Konsumen Irrasional Sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi Memilih barang yang bermerk atau branded Memilih barang berdasarkan gengsi
  • 6. PERILAKU KONSUMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BUDAYA SOSIAL PRIBADI Perilaku konsumen itu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Yang disebut internal antara lain: usia, pekerjaan, gaya hidup, kepribadian, motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap. Sedangkan faktor eksternal antara lain: budaya, keluarga, kelompok acuan, kondisi lingkungan, kegiatan pemasaran perusahaan dan situasi. Wilkie (1986)
  • 7. PENDEKATAN UTILITAS Pendekatan ini menganggap bahwa jika konsumen membeli barang karena memperoleh manfaat atau nilai guna (utility).Dimana utility meningkat,jika jumlah barang yang dikonsumsi meningkat. KARDINAL ORDINAL (KURVA INDEFERENS)
  • 8. KARDINAL UTILITY 1. Konsumen Rasional. Konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasan dengan batasan pendapatannya 2. Tingkat utilitas total yang dicapai seseorang konsumen merupakan fungsi dari kuantitas berbagai barang yang dikonsumsinya atau additual dan Independent : Utilitas = U(barang X, barang Y, barang Z, ) 3. Konsumen akan memaksimumkan utilitasnya dengan tunduk pada kendala anggarannya. 4. Utilitas dapat diukur secara cardinal 5. Marginal utility (MU) dari setiap unit tambahan barang yang dikonsumsi akan menurun Mu adalah perubahan Total Utility yang disebabkan oleh tambahan satu unit barang yang di konsumsi, ceteris paribus (faktor lain dianggap tetap 6. pendapatan konsumen tetap 7. Constant marginal utility of money, artinya uang mempunyai nilai subjektif yang tetap Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal atau sering disebut dengan teori nilai subyektif yaitu dianggap manfaat atau kepuasan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif / dapat diukur secara pasti, dimana keseimbangan konsumen dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya. Oleh karena itu keseimbangan konsumen dapat dicari dengan pendekatan kuantitaf. ASUMSI-ASUMSI PENDEKATAN KARDINAL UTILITY
  • 9. KARDINAL UTILITY Jumlah barang x yang dikonsumsi Total Utility Marginal Utility (Q) (TU) (MU) 0 - - 1 30.0 30.0 2 52.5 22.5 3 67.5 15.0 4 75.0 7.5 5 79.5 4.5 6 82.5 3.0 7 82.5 0.0 6 81.0 -1.5 TU akan meningkat apabila semakin banyak barang dibeli namun pada satu saat yaitu pada unit ke-6 TU mencapai puncak, demikian pula MU semakin lama kecil seiring dengan apa bila jumlah barang X dikonsumsi secara terus menerus, sehingga pada saat TU mencapai maksimum, MU sama dengan nol. 0 82.5 X6 Y TU KURVA TOTAL UTILITY Y MU X 0 KURVA MARGINAL UTILITY
  • 10. KURVA INDIFERENS Pada umumnya konsumen tidak hanya mengonsumsi satu komoditas, tetapi komoditas.Misalkan saja masyarakat mengonsumsi dua komoditas, yaitu barang X dan barang Y. Konsumen secara rasional ingin membeli sebanyak mungki barang X dan Y; tetapi merekan dihadapkan pada kendala keterbatasan dana.Karena itu konsumen dapat mengubah-ubah kombinasi barang X dan barang Y yang dibeliya sedemikian rupa sehingga jika salah satu diperbanyak jumlahnya maka yang lain pasti dikurangi agar utility yang diperoleh tetap sama, 1. Konsumen mendapat kepuasan atau utilitas lewat barang-barang yang dikonsumsinya. 2. U= U( barang X. barang Y, barang Z,) 3. Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada kendala anggaran yang ada. 4. Konsumen mempunyai suatu skala preferensi 5. Marginal Rate of substitution (MRS) akan menurun setelah melampaui suatu tingkat utilitas tertentu.MRS adalah jumlah barang Y yang bisa diganti oleh satu unit barang X, pada tingkat kepuasan yang sama. ASUMSI PENDEKATAN
  • 11. KURVA INDIFERENS Kelompok barang Tongseng (piring) X Sate (tusuk) Y A B C D E 1 2 3 4 5 20 15 11 8 6 Dasar pemikiran dari pendekatan ini adalah semakin banyak barang yang dikonsumsi semakin memberikan kepuasan terhadap konsumen 20 15 6 A B E Y X Kurva Indiferens mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : 1. Semakin kekanan atas (menjauhi titik origin), semakin tinggi tingkat kepuasannya, 2. Kurva indiferens tidak berpotongan satu sama lainnya. 3. Kurva indiferens berslope negative 4. Kurva indiferens cembung kearah origin.
  • 12. GARIS ANGGARAN Garis Anggaran adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, Qy 15 20 Daerah Anggaran Qx 10 5 5 10 15 I/PX B I/PY Ciri-ciri Garis Anggaran : 1. Berslope negative 2. Berbentuk linier selama harga tidak berubah 3. Nilai dan garis anggaran semakin ke kanan semakin besar 4. Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga.
  • 13. KESEIMBANGAN KONSUMEN kesimbangan konsumen berkisar pada penggabungan tentang kemauan dan kemapuan konsumen dengan tujuan usaha memaksimunkan daya guna/utilitas. Kombinasi barang yang mampu memberikan tingkat daya guna/kepuasan yang tertinggi akan dipilih dan tidak akan dirubahnya lagi, maka saat itu konsumen berada dalam keseimbangan.
  • 14. KESEIMBANGAN KONSUMEN 10 20 E U=12 U=8 M/PX X M/Py titik E merupakan titik keseimbangan konsumen tidak mempunyai rangsangan untuk mengubah kombinasi barang- barang yang dipilihnya. tidak ada kombinasi lain yang dapat memberikan tingkat kepuasan yang sama sesuai dengan kendala anggaran tersedia misalnya.