際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
OLEH
YASHINTA LEVY S.
     11110501004

                  PSIKOLOGI
   UNIVERSITAS DHYANA PURA
                       2013
Otak Komputasional
   Kita
    melihat, mendengar, mengecap, dan
    merasakan sensasi dari dunia sebagai
    rantai pertama dalam tahapan kejadian
    yang selanjutnya melibatkan
    penyandian stimuli; penyimpanan
    informasi; pengubahan material;
    berpikir; dan, akhirnya, memberikan
    reaksi sesuai pengetahuan yang
    didapatkan
Sensasi dan Persepsi
   Sensasi mengacu pada pendeteksian
    dini terhadap stimuli, sedangkan
    persepsi mengacu pada interpretasi hal-
    hal yang kita indera.
Pengetian Persepsi
   Persepsi dalam arti umum adalah pandangan
    seseorang terhadap sesuatu yang akan
    membuat respon bagaimana dan dengan apa
    seseorang akan bertindak.

   Kotler (2000) menjelaskan persepsi sebagai
    proses bagaimana seseorang
    menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan
    masukan-masukan informasi untuk
    menciptakan gambaran keseluruhan yang
    berarti.
   Leavitt (dalam Rosyadi, 2001) membedakan
    persepsi menjadi dua pandangan.
     Pandangan yang sempit mengartikan persepsi
      sebagai penglihatan.
     Pandangan yang luas mengartikannya sebagai
      bagaimana seseorang memandang atau
      mengartikan sesuatu.

   Persepsi berarti analisis mengenai cara
    mengintegrasikan penerapan kita terhadap hal-
    hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan
    atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya
    mengenali benda tersebut.
   Dari definisi persepsi di atas dapat ditarik
    kesimpulan bahwa persepsi merupakan
    suatu proses bagaimana seseorang
    menyeleksi,          mengatur           dan
    menginterpretasikan masukan-masukan
    informasi dan pengalaman-pengalaman
    yang ada dan kemudian menafsirkannya
    untuk       menciptakan        keseluruhan
    gambaran yang berarti.
Proses Persepsi
     Walgito (dalam Hamka, 2002) menyatakan bahwa terjadinya
     persepsi merupakan suatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut:

1.   Tahap pertama  proses kealaman atau proses fisik, merupakan
     proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia.
2.   Tahap kedua  proses fisiologis, merupakan proses
     diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera)
     melalui saraf-saraf sensoris.
3.   Tahap ketiga  proses psikologik, merupakan proses timbulnya
     kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor.
4.   Tahap keempat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses
     persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku.
2 Proses dalam Persepsi
    BOTTOM-UP
      Teori yang mengajukan gagasan bahwa proses
      pengenalan diawali oleh identifikasi terhadap
      bagian-bagian spesifik dari suatu pola, yang
      menjadi landasan bagi pengenalan pola secara
      keseluruhan.
    TOP-DOWN
      Teori yang mengajukan gagasan bahwa proses
      pengenalan diawali oleh suatu hipotesis mengenai
      identitas suatu pola, yang diikuti oleh pengenalan
      terhadap bagian-bagian pola
      tersebut, berdasarkan asumsi yang sebelumnya
      telah dibuat.
Teori Perseptual
    Persepsi Konstruktif           Persepsi Langsung

   Interferensi bawah-sadar      Pendapat  kognisi
     proses spontan dalam         tidak penting dalam
    mengintegrasikan               persepsi karena
    informasi dari sejumlah        lingkungan telah
    sumber untuk menyusun          mengandung cukup
    suatu interpretasi            informasi yang dapat
    hasilnya: perubahan pola       digunakan untuk
    pada stimulus asli tetap       interpretasi.
    dikenali.                     Strategi  bottom-up
   Strategi  top-down.
Sifat Persepsi
   Menurut Newcomb (dalam
   Arindita, 2003), ada beberapa sifat yang
   menyertai proses persepsi, yaitu:
1. Konstansi (menetap)-Gestalt theory
2. Selektif
3. Proses organisasi yang selektif
Faktor yang Mempengaruhi
Persepsi
   Thoa (1993) :
     Faktor Internal berasal dari dalam diri individu,
      misalnya sikap, kebiasaan, emosi dan kemauan.
     Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal
      dari luar individu yang meliputi stimulus itu
      sendiri, baik sosial maupun fisik.

   Robbins (2003) :
    1. Pelaku persepsi (perceiver)
    2. Objek atau yang dipersepsikan
    3. Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan
   Oskamp (dalam Hamka, 2002) membagi empat
    karakteristik penting dari faktor-faktor pribadi dan sosial
    yang terdapat dalam persepsi, yaitu:
    a. Faktor-faktor ciri dari objek stimulus.
    b. Faktor-faktor pribadi seperti intelegensi, minat.
    c. Faktor-faktor pengaruh kelompok.
    d. Faktor-faktor perbedaan latar belakang kultural.


       Persepsi individu dipengaruhi juga oleh :
         Faktor fungsional ialah faktor-faktor yang bersifat personal
          dan hal-hal lain yang bersifat subjektif.
         Faktor struktural adalah faktor di luar individu, misalnya
          lingkungan, budaya, dan norma sosial sangat
          berpengaruh terhadap seseorang dalam mempresepsikan
          sesuatu.
Gilmer (dalam Hapsari, 2004) menyatakan
bahwa persepsi dipengaruhi oleh berbagai
faktor, antara lain faktor
belajar, motivasi, dan pemerhati perseptor
atau pemersepsi ketika proses persepsi
terjadi. Dan karena ada beberapa faktor
yang bersifat yang bersifat subyektif yang
mempengaruhi, maka kesan yang diperoleh
masing-masing individu akan berbeda satu
sama lain.
Ilusi
 Psikofisika  studi yang mempelajari
  hubungan antara perubahan-perubahan fisik di
  dunia dengan pengalaman-pengalaman
  psikologis akibat perubahan tersebut.
 Ilusi persepsi  realitas dan persepsi tidak
  sama; kegagalan kemampuan manusia untuk
  mempersepsi.
 Ilusi Muller-Lyer menunjukkan adanya struktur
  permanen, kokoh, di dalam otak.
 Figure-ground: persepsi pada dasarnya
  dipolakan ke dalam 2 aspek figur yang
  tampak menonjol & latar belakang/dasar
  yang tidak jelas.
 Kamuflase: suatu objek alamiah menjadi sulit
  dilihat karena membaur dengan latar
  belakang tertentu.




Contoh ilusi:
Gambar A, B, dan C memiliki figure-ground. Gambar D contoh kamuflase.
   Kontur ilusoris 
    sejenis ilusi yang
    menggambarkan cara
    pikiran
    mengorganisasikan
    stimuli visual.
   Ilusi tsb tampak seolah-
    olah berada di depan
    bentuk-bentuk lain &
    memiliki bentuk
    perseptual yang nyata
    (terlihat jelas).
 Konstruktivis  otak bersifat interpretatif;
  otak menggunakan heuristik & algoritma
  untuk memproses sinyal-sinyal informasi.
 Otak mengandalkan heuristik  sehingga
  sering membuat kekeliruan yang bersumber
  pada ilusi perseptual  akibatnya, manusia
  melihat hal-hal yang sesungguhnya tidak
  eksis di dunia fisik.
Teori Gestalt
   Law of Pragnanz

   Beberapa hukum Gestalt
    lain meliputi hukum
    keterdekatan (law of
    proximity), hukum
    kesamaan (law of
    similarity), hukum
    penutupan (law of closure),
    hukum simetri (law of
    symmetry), hukum
    kontinuitas (law of
    continuity), & hukum nasib
    bersama (law of common
    fate).
SEKIAN

More Related Content

Presentasi persepsi

  • 1. OLEH YASHINTA LEVY S. 11110501004 PSIKOLOGI UNIVERSITAS DHYANA PURA 2013
  • 2. Otak Komputasional Kita melihat, mendengar, mengecap, dan merasakan sensasi dari dunia sebagai rantai pertama dalam tahapan kejadian yang selanjutnya melibatkan penyandian stimuli; penyimpanan informasi; pengubahan material; berpikir; dan, akhirnya, memberikan reaksi sesuai pengetahuan yang didapatkan
  • 3. Sensasi dan Persepsi Sensasi mengacu pada pendeteksian dini terhadap stimuli, sedangkan persepsi mengacu pada interpretasi hal- hal yang kita indera.
  • 4. Pengetian Persepsi Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan membuat respon bagaimana dan dengan apa seseorang akan bertindak. Kotler (2000) menjelaskan persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti.
  • 5. Leavitt (dalam Rosyadi, 2001) membedakan persepsi menjadi dua pandangan. Pandangan yang sempit mengartikan persepsi sebagai penglihatan. Pandangan yang luas mengartikannya sebagai bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan penerapan kita terhadap hal- hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda tersebut.
  • 6. Dari definisi persepsi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.
  • 7. Proses Persepsi Walgito (dalam Hamka, 2002) menyatakan bahwa terjadinya persepsi merupakan suatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut: 1. Tahap pertama proses kealaman atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia. 2. Tahap kedua proses fisiologis, merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui saraf-saraf sensoris. 3. Tahap ketiga proses psikologik, merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor. 4. Tahap keempat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku.
  • 8. 2 Proses dalam Persepsi BOTTOM-UP Teori yang mengajukan gagasan bahwa proses pengenalan diawali oleh identifikasi terhadap bagian-bagian spesifik dari suatu pola, yang menjadi landasan bagi pengenalan pola secara keseluruhan. TOP-DOWN Teori yang mengajukan gagasan bahwa proses pengenalan diawali oleh suatu hipotesis mengenai identitas suatu pola, yang diikuti oleh pengenalan terhadap bagian-bagian pola tersebut, berdasarkan asumsi yang sebelumnya telah dibuat.
  • 9. Teori Perseptual Persepsi Konstruktif Persepsi Langsung Interferensi bawah-sadar Pendapat kognisi proses spontan dalam tidak penting dalam mengintegrasikan persepsi karena informasi dari sejumlah lingkungan telah sumber untuk menyusun mengandung cukup suatu interpretasi informasi yang dapat hasilnya: perubahan pola digunakan untuk pada stimulus asli tetap interpretasi. dikenali. Strategi bottom-up Strategi top-down.
  • 10. Sifat Persepsi Menurut Newcomb (dalam Arindita, 2003), ada beberapa sifat yang menyertai proses persepsi, yaitu: 1. Konstansi (menetap)-Gestalt theory 2. Selektif 3. Proses organisasi yang selektif
  • 11. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Thoa (1993) : Faktor Internal berasal dari dalam diri individu, misalnya sikap, kebiasaan, emosi dan kemauan. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi stimulus itu sendiri, baik sosial maupun fisik. Robbins (2003) : 1. Pelaku persepsi (perceiver) 2. Objek atau yang dipersepsikan 3. Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan
  • 12. Oskamp (dalam Hamka, 2002) membagi empat karakteristik penting dari faktor-faktor pribadi dan sosial yang terdapat dalam persepsi, yaitu: a. Faktor-faktor ciri dari objek stimulus. b. Faktor-faktor pribadi seperti intelegensi, minat. c. Faktor-faktor pengaruh kelompok. d. Faktor-faktor perbedaan latar belakang kultural. Persepsi individu dipengaruhi juga oleh : Faktor fungsional ialah faktor-faktor yang bersifat personal dan hal-hal lain yang bersifat subjektif. Faktor struktural adalah faktor di luar individu, misalnya lingkungan, budaya, dan norma sosial sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam mempresepsikan sesuatu.
  • 13. Gilmer (dalam Hapsari, 2004) menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor belajar, motivasi, dan pemerhati perseptor atau pemersepsi ketika proses persepsi terjadi. Dan karena ada beberapa faktor yang bersifat yang bersifat subyektif yang mempengaruhi, maka kesan yang diperoleh masing-masing individu akan berbeda satu sama lain.
  • 14. Ilusi Psikofisika studi yang mempelajari hubungan antara perubahan-perubahan fisik di dunia dengan pengalaman-pengalaman psikologis akibat perubahan tersebut. Ilusi persepsi realitas dan persepsi tidak sama; kegagalan kemampuan manusia untuk mempersepsi. Ilusi Muller-Lyer menunjukkan adanya struktur permanen, kokoh, di dalam otak.
  • 15. Figure-ground: persepsi pada dasarnya dipolakan ke dalam 2 aspek figur yang tampak menonjol & latar belakang/dasar yang tidak jelas. Kamuflase: suatu objek alamiah menjadi sulit dilihat karena membaur dengan latar belakang tertentu. Contoh ilusi: Gambar A, B, dan C memiliki figure-ground. Gambar D contoh kamuflase.
  • 16. Kontur ilusoris sejenis ilusi yang menggambarkan cara pikiran mengorganisasikan stimuli visual. Ilusi tsb tampak seolah- olah berada di depan bentuk-bentuk lain & memiliki bentuk perseptual yang nyata (terlihat jelas).
  • 17. Konstruktivis otak bersifat interpretatif; otak menggunakan heuristik & algoritma untuk memproses sinyal-sinyal informasi. Otak mengandalkan heuristik sehingga sering membuat kekeliruan yang bersumber pada ilusi perseptual akibatnya, manusia melihat hal-hal yang sesungguhnya tidak eksis di dunia fisik.
  • 18. Teori Gestalt Law of Pragnanz Beberapa hukum Gestalt lain meliputi hukum keterdekatan (law of proximity), hukum kesamaan (law of similarity), hukum penutupan (law of closure), hukum simetri (law of symmetry), hukum kontinuitas (law of continuity), & hukum nasib bersama (law of common fate).