ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Analisis respon Spektral berbagai jenis objek Secara In situ
menggunakan spektrometer
Nunung Noer Aziizah
(C552130051)
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
Latar belakang
Spectral respond
In situ
Citra satelit
Objek di perairan Metode
pengambilan data
Tujuan
Objek
Spectral respond
Spektrometer
Metode
 Wilayah pengambilan data spektral
Pesisir dengan berbagai jenis substrat, sedimen,
salinitas, dan kedalaman perairan.
Objek yang di ukur pola reflektansinya meliputi:
1. permukaan air laut (Nababan 2013)
2. Benthic habitat di perairan dangkal (Holden and
LeDrew 2001)
3. Seagrass (Fyfe 2003; Bargain et al. 2012)
4. Coral reef (Louchard et al. 2003; Hochberg et al.
2003; Wangpraseuret et al. 2014)
Metode pengambilan data lapangan
Metode yang digunakan merupakan review dari berbagai penelitian yang
telah dilakukan (Nababan 2013; Wangpraseuret et al. 2014)
FieldSpec 4 Line of Spectroradiometers
for Remote Sensing Research
 Psikologi tanaman dan perubahan iklim
 Snow albedo studies and above-water radiance
applications
 Crops and vegetation analysis
 Ground truthing and image validation of
hyperspectral and multispectral overflight data
Diver-operated microsensor system (DOMS)
dengan (1) pengukuran kontrol dan modul
penyimpanan data, (2) baterai, (3) motor
micromanipulator dilengkapi dengan irradians
microsensor spektral skalar (orange fiber), (4)
underwater PAR meter komersial, (5) modul
underwater berisi spektrometer ocean optics, dan
(6) komputer underwater personal.
Metode
Nababan 2013 melakukan pengambilan
data lapangan pada setiap pengambilan
data CTD di setiap transek saat kondisi
laut dan cuaca memungkinkan antara
pukul 10.30–14.30 waktu setempat
dengan sudut antara sensor radiansi dan
bidang tegak lurus terhadap permukaan
laut sebesar 30o. Data downwelling
irradiance (Ed), sky radiance (Ls), dan
upwelling radiance (Lu) dari permukaan
air laut diukur dari deck kapal pada
berbagai musim dan berbagai tipe air
laut yang kemudian dihitung nilai
remote sensing reflektansi (Rrs).
Holden and Ledrew 2001  Salah
satu jenis substrat yang di ukur
reflektansinya adalah lamun, diukur
10 cm di atas objek dan dibawah
permukaan perairan dengan sudut
45o
Hochberg dan Atkinson 2000  Kedalaman
pengukuran berkisar antara 0 sampai 15 m,
sampel di perairan dangkal adalah <5 m.
Sampel pada kedalaman >5 m akan
menggunakan senter submersible
(Underwater Kinetics Sunlight C8) untuk
melengkapi fluks pada panjang gelombang
merah.
 Analisis data
Analisis reflektansi permukaan perairan berdasarkan Nababan 2013 dilakukan dengan
menentukan nilai water-leaving radiance (Lw) (radiansi yang keluar dari kolom air dan
radiansi yang terpantulkan secara langsung oleh lapisan tipis permukaan air laut)
dihitung berdasarkan nilai upwelling radiance (Lu) dikurangi sky radiance (Ls) dengan
rumus sebagai berikut:
Lw = Lu - 0,02 Ls
 Wangpraseuret et al. 2014  analisis data reflektansi diolah menggunakan Matlab
versi 2012. Data spektral yang baik dinormalkan ke radiasi insiden downwelling
atau dikonversi ke foton spektral radiasi skalar.
 Spektrometer USB4000 dikoreksi untuk sensitivitas spektralnya, berdasarkan data
sensitivitas yang sudah diperoleh sebelumnya (Finke et al. 2013) menggunakan
spektrometer dikalibrasi (Jazz, Ocean Optik)
 Louchard et al. 2003  mengasumsikan tutupan lamun yang seragam untuk
perhitungan transfer radiasi. Reflektansi tutupan lamun diperoleh dari pengukuran
linier campuran dari dua komponen utama yaitu daun dan sedimen
 Hochberg et al. 2003 memisahkan spektral dari bottomtypes dengan analisis
klasifikasi Partisi yaitu dengan menggunakan setengah dari reflektansi masing-
masing kelas untuk menguji fungsi klasifikasi linear dan setengah reflektansi lainnya
untuk uji akurasi klasifikasi masing-masing bottomtypes.
Presentasi tugas
Hasil dan Pembahasan
Holden and Ledrew 2001 menunjukkan pantulan
spektral yang drop pada 515 nm terdapat pada
pengukuran permukaan dan dasar perairan. Substrat
pada kolom air memberi pengaruh terhadap pola
spektral.
Penelitian dilakukan pada perairan timur laut
Teluk Meksiko setiap musim dengan hasil yang
menunjukkan adanya perbedaan terhadap sebaran
dan kandungan klorofil-a, muatan tersuspensi,
dan bahan organik dalam perairan timur laut
Teluk Meksiko akibat perubahan yang nyata
antar musim terhadap gerakan angin di atas
permukaan laut timur laut Teluk Meksiko
(Nababan, 2013)
Hasil penelitian Nababan 2013
menunjukkan bahwa nilai spektral
di perairan pesisir didominasi oleh
pengaruh fitoplankton. Terdapat
nilai maksimum spektral yang
berbeda pada beberapa
pengukuran yang disebabkan
perbedaan jenis dan komposisi
fitoplankton, kandungan bahan
organik, dan materi tersuspensi
pada lokasi tersebut
Hochberg et al. 2003 melakukan
pengukuran reflektansi terumbu
karang dan berbagai tipe dasar
perairan. Pola reflektansi yang
berbeda dihasilkan pada jenis polip
karang yang berbeda dikarenakan
jenis karang memiliki tingkat
kekerasan permukaan dan warna
yang berbeda. Pola reflektansi
berbagai jenis dasar perairan yang
berbeda juga disebabkan karena
warna, kejernihan, dan substrat dasar
perairan yang mempengaruhi.
Hasil penelitian Fyfe 2003
menunjukkan spektral dari lamun
yang memiliki organisme penempel
dan tidak, memberikan respon yang
sama. Fouling tidak mempengaruhi
perbedaan spektral antara spesies
lamun, umumnya hanya memiliki
pengaruh kecil pada perbedaan
pemantulan suatu spesies.
Intensitas energi cahaya terlihat menurun dengan bertambahnya kedalaman. Berkurang
secara eksponensial pada panjang gelombang yang lebih panjang, hal tersebut menjadi
tidak konsisten pada panjang gelombang yang lebih pendek dan tidak terlihat bergantung
kepada kedalaman air atau tipe substrat (Holden and Ledrew 2001).
Kesimpulan
Berdasarkan beberapa paper yang di review dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil reflektansi spektral objek perairan dangkal dipengaruhi oleh cara
pengambilan data, kejernihan perairan, dan kedalaman perairan.
2. Pola spektral permukaan air laut umumnya maksimum pada gelombang biru
kemudian terus menurun pada gelombang hijau sampai minimun pada
gelombang merah.
3. Lamun dan terumbu karang memiliki respon spektral yang berdasarkan pada
jenis, kekasaran permukaan, dan kejernihan perairan.
4. Pola reflektansi spektral suatu objek perlu diketahui sehingga dapat
membantu untuk pengklasifikasian objek di perairan berdasarkan spektralnya.
Daftar Pustaka
Bargain, A., Robin, M., Men, E L., Huete, A., Barillé, L. 2012. Spectral response of the seagrass Zostera noltii with different sediment
backgrounds. Aquatic Botany. (98): 45– 56.
Bierwith. P. N; T. J. Lee; and R. V. Burne. 1993. Shallow SeamFloor Reflectance and Water Depth Derived by Unmixing Multispectral
Imagery*. Photogrammetric Engineering and Remote Sensing. 59, 3. 331-338.
Fyfe, S. K. 2003. Spatial and temporal variation in spectral reflectance: Are seagrass species spectrally distinct?. Limnol. Oceanogr.
48(1, part 2):464–479
Helmi, M., Hartoko, A., Herkiki, S., Munasik, S., Wouthuyzen. 2011. Analisis Respon Spektral dan Ekstraksi Nilai Spektral Terumbu
Karang Pada Citra Digital Multispektral Satelit ALOS-AVNIR di Perairan Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Buletin
Oseanografi Marina.(1): 120-136.
Hochberg, E. J., Atkinson, M. J. 2000. Spectral Discrimination Of Coral Reef Benthic Communities. Coral reefs. 19:164-171
Hochberg, E. J., Atkinson, M. J., Fouet, S. A. 2003. Spectral Reflectance Of Coral Reef Bottom-Types Worldwide And Implications For
Coral Reef Remote Sensing. Remote Sensing of Environment. (85):159–173
Holden H and E LeDrew. 2001. Measuring and Modeling Water Column Effect on Hyperspectral Reflectance in A Coral Reef
Environment. Elsevier Science Inc. Remote sensing of environment. 81: 300-308.
Kirk, J.T.O. 1994. Light and Photosynthesis In Aquatic Ecousystem. Second edition. Cambridge Univercity Press. Cambridge.
Mobley, Curtis. D. 1994. Light and Water Radiative Transfer in Natural Water. Academic Press. California. 591 hal.
Nababan, B., Wirapramana, A. A. G., Arhatin, R. E. 2013. Spektral Remote Sensing Reflektansi Permukaan Air Laut. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kelautan Tropis. (5) 1: 69-84.
Toole, D.A., D.A. Siegel, D.W. Menzies, M.J. Neumann, and R.C. Smith. 2000. Remote-sensing reflectance determinations in the
coastal ocean environment: impact of instru-mental characteristics and enrironmental variability. Applied Optics. 39:456-468.
Wangpraseurt, D., Polerecky, L., Anthony, W. D., Larkum, A., Peter, J., Daniel, A., Nielsen., Pernice, M., and Kuhl, M. 2014. The in
situ light microenvironment of corals. Limnol. Oceanogr. 59(3):917–926
Terimakasih

More Related Content

Presentasi tugas

  • 1. Analisis respon Spektral berbagai jenis objek Secara In situ menggunakan spektrometer Nunung Noer Aziizah (C552130051) SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
  • 2. Latar belakang Spectral respond In situ Citra satelit Objek di perairan Metode pengambilan data Tujuan Objek Spectral respond Spektrometer
  • 3. Metode  Wilayah pengambilan data spektral Pesisir dengan berbagai jenis substrat, sedimen, salinitas, dan kedalaman perairan. Objek yang di ukur pola reflektansinya meliputi: 1. permukaan air laut (Nababan 2013) 2. Benthic habitat di perairan dangkal (Holden and LeDrew 2001) 3. Seagrass (Fyfe 2003; Bargain et al. 2012) 4. Coral reef (Louchard et al. 2003; Hochberg et al. 2003; Wangpraseuret et al. 2014)
  • 4. Metode pengambilan data lapangan Metode yang digunakan merupakan review dari berbagai penelitian yang telah dilakukan (Nababan 2013; Wangpraseuret et al. 2014) FieldSpec 4 Line of Spectroradiometers for Remote Sensing Research  Psikologi tanaman dan perubahan iklim  Snow albedo studies and above-water radiance applications  Crops and vegetation analysis  Ground truthing and image validation of hyperspectral and multispectral overflight data Diver-operated microsensor system (DOMS) dengan (1) pengukuran kontrol dan modul penyimpanan data, (2) baterai, (3) motor micromanipulator dilengkapi dengan irradians microsensor spektral skalar (orange fiber), (4) underwater PAR meter komersial, (5) modul underwater berisi spektrometer ocean optics, dan (6) komputer underwater personal.
  • 5. Metode Nababan 2013 melakukan pengambilan data lapangan pada setiap pengambilan data CTD di setiap transek saat kondisi laut dan cuaca memungkinkan antara pukul 10.30–14.30 waktu setempat dengan sudut antara sensor radiansi dan bidang tegak lurus terhadap permukaan laut sebesar 30o. Data downwelling irradiance (Ed), sky radiance (Ls), dan upwelling radiance (Lu) dari permukaan air laut diukur dari deck kapal pada berbagai musim dan berbagai tipe air laut yang kemudian dihitung nilai remote sensing reflektansi (Rrs). Holden and Ledrew 2001  Salah satu jenis substrat yang di ukur reflektansinya adalah lamun, diukur 10 cm di atas objek dan dibawah permukaan perairan dengan sudut 45o Hochberg dan Atkinson 2000  Kedalaman pengukuran berkisar antara 0 sampai 15 m, sampel di perairan dangkal adalah <5 m. Sampel pada kedalaman >5 m akan menggunakan senter submersible (Underwater Kinetics Sunlight C8) untuk melengkapi fluks pada panjang gelombang merah.
  • 6.  Analisis data Analisis reflektansi permukaan perairan berdasarkan Nababan 2013 dilakukan dengan menentukan nilai water-leaving radiance (Lw) (radiansi yang keluar dari kolom air dan radiansi yang terpantulkan secara langsung oleh lapisan tipis permukaan air laut) dihitung berdasarkan nilai upwelling radiance (Lu) dikurangi sky radiance (Ls) dengan rumus sebagai berikut: Lw = Lu - 0,02 Ls  Wangpraseuret et al. 2014  analisis data reflektansi diolah menggunakan Matlab versi 2012. Data spektral yang baik dinormalkan ke radiasi insiden downwelling atau dikonversi ke foton spektral radiasi skalar.  Spektrometer USB4000 dikoreksi untuk sensitivitas spektralnya, berdasarkan data sensitivitas yang sudah diperoleh sebelumnya (Finke et al. 2013) menggunakan spektrometer dikalibrasi (Jazz, Ocean Optik)  Louchard et al. 2003  mengasumsikan tutupan lamun yang seragam untuk perhitungan transfer radiasi. Reflektansi tutupan lamun diperoleh dari pengukuran linier campuran dari dua komponen utama yaitu daun dan sedimen  Hochberg et al. 2003 memisahkan spektral dari bottomtypes dengan analisis klasifikasi Partisi yaitu dengan menggunakan setengah dari reflektansi masing- masing kelas untuk menguji fungsi klasifikasi linear dan setengah reflektansi lainnya untuk uji akurasi klasifikasi masing-masing bottomtypes.
  • 8. Hasil dan Pembahasan Holden and Ledrew 2001 menunjukkan pantulan spektral yang drop pada 515 nm terdapat pada pengukuran permukaan dan dasar perairan. Substrat pada kolom air memberi pengaruh terhadap pola spektral. Penelitian dilakukan pada perairan timur laut Teluk Meksiko setiap musim dengan hasil yang menunjukkan adanya perbedaan terhadap sebaran dan kandungan klorofil-a, muatan tersuspensi, dan bahan organik dalam perairan timur laut Teluk Meksiko akibat perubahan yang nyata antar musim terhadap gerakan angin di atas permukaan laut timur laut Teluk Meksiko (Nababan, 2013)
  • 9. Hasil penelitian Nababan 2013 menunjukkan bahwa nilai spektral di perairan pesisir didominasi oleh pengaruh fitoplankton. Terdapat nilai maksimum spektral yang berbeda pada beberapa pengukuran yang disebabkan perbedaan jenis dan komposisi fitoplankton, kandungan bahan organik, dan materi tersuspensi pada lokasi tersebut
  • 10. Hochberg et al. 2003 melakukan pengukuran reflektansi terumbu karang dan berbagai tipe dasar perairan. Pola reflektansi yang berbeda dihasilkan pada jenis polip karang yang berbeda dikarenakan jenis karang memiliki tingkat kekerasan permukaan dan warna yang berbeda. Pola reflektansi berbagai jenis dasar perairan yang berbeda juga disebabkan karena warna, kejernihan, dan substrat dasar perairan yang mempengaruhi.
  • 11. Hasil penelitian Fyfe 2003 menunjukkan spektral dari lamun yang memiliki organisme penempel dan tidak, memberikan respon yang sama. Fouling tidak mempengaruhi perbedaan spektral antara spesies lamun, umumnya hanya memiliki pengaruh kecil pada perbedaan pemantulan suatu spesies. Intensitas energi cahaya terlihat menurun dengan bertambahnya kedalaman. Berkurang secara eksponensial pada panjang gelombang yang lebih panjang, hal tersebut menjadi tidak konsisten pada panjang gelombang yang lebih pendek dan tidak terlihat bergantung kepada kedalaman air atau tipe substrat (Holden and Ledrew 2001).
  • 12. Kesimpulan Berdasarkan beberapa paper yang di review dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil reflektansi spektral objek perairan dangkal dipengaruhi oleh cara pengambilan data, kejernihan perairan, dan kedalaman perairan. 2. Pola spektral permukaan air laut umumnya maksimum pada gelombang biru kemudian terus menurun pada gelombang hijau sampai minimun pada gelombang merah. 3. Lamun dan terumbu karang memiliki respon spektral yang berdasarkan pada jenis, kekasaran permukaan, dan kejernihan perairan. 4. Pola reflektansi spektral suatu objek perlu diketahui sehingga dapat membantu untuk pengklasifikasian objek di perairan berdasarkan spektralnya.
  • 13. Daftar Pustaka Bargain, A., Robin, M., Men, E L., Huete, A., Barillé, L. 2012. Spectral response of the seagrass Zostera noltii with different sediment backgrounds. Aquatic Botany. (98): 45– 56. Bierwith. P. N; T. J. Lee; and R. V. Burne. 1993. Shallow SeamFloor Reflectance and Water Depth Derived by Unmixing Multispectral Imagery*. Photogrammetric Engineering and Remote Sensing. 59, 3. 331-338. Fyfe, S. K. 2003. Spatial and temporal variation in spectral reflectance: Are seagrass species spectrally distinct?. Limnol. Oceanogr. 48(1, part 2):464–479 Helmi, M., Hartoko, A., Herkiki, S., Munasik, S., Wouthuyzen. 2011. Analisis Respon Spektral dan Ekstraksi Nilai Spektral Terumbu Karang Pada Citra Digital Multispektral Satelit ALOS-AVNIR di Perairan Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Buletin Oseanografi Marina.(1): 120-136. Hochberg, E. J., Atkinson, M. J. 2000. Spectral Discrimination Of Coral Reef Benthic Communities. Coral reefs. 19:164-171 Hochberg, E. J., Atkinson, M. J., Fouet, S. A. 2003. Spectral Reflectance Of Coral Reef Bottom-Types Worldwide And Implications For Coral Reef Remote Sensing. Remote Sensing of Environment. (85):159–173 Holden H and E LeDrew. 2001. Measuring and Modeling Water Column Effect on Hyperspectral Reflectance in A Coral Reef Environment. Elsevier Science Inc. Remote sensing of environment. 81: 300-308. Kirk, J.T.O. 1994. Light and Photosynthesis In Aquatic Ecousystem. Second edition. Cambridge Univercity Press. Cambridge. Mobley, Curtis. D. 1994. Light and Water Radiative Transfer in Natural Water. Academic Press. California. 591 hal. Nababan, B., Wirapramana, A. A. G., Arhatin, R. E. 2013. Spektral Remote Sensing Reflektansi Permukaan Air Laut. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. (5) 1: 69-84. Toole, D.A., D.A. Siegel, D.W. Menzies, M.J. Neumann, and R.C. Smith. 2000. Remote-sensing reflectance determinations in the coastal ocean environment: impact of instru-mental characteristics and enrironmental variability. Applied Optics. 39:456-468. Wangpraseurt, D., Polerecky, L., Anthony, W. D., Larkum, A., Peter, J., Daniel, A., Nielsen., Pernice, M., and Kuhl, M. 2014. The in situ light microenvironment of corals. Limnol. Oceanogr. 59(3):917–926