2. Memahami sejarah
Menurut sejarahwan William H. Frederick, secara etmologis
kata sejarah berasal dr bahasa arab syajaratun yang artinya
pohon.
Kata pohon ini kemudian dihubunhkan dengan keturunan
atau asal usul keluarga dinasti tertentu.
3. Kata pohon menunjukkan kalau
sejarah adalah ilmu yg memiliki alur
(dari sederhana ke arah yang
kompleks).
Dalam bahasa Inggris disebut history
(dari bahasa yunani istoria)
Dalam bahasa Jerman disebut
geschichte atau geschiedenis dalam
bahasa Belanda yang artinya
pengumpulan, pengorganisasian, dan
penyajian informasi tentang peristiwa-
peristiwa masa lalu
4. Berdasarkan pengertian tersebut, sejarah
memiliki tiga unsur pokok
1. Manusia
2. Ruang (tempat tertentu)
3. Waktu
Kronologi, urutan waktu terjadinya suatu
peristiwa sejarah
Periodisasi, pembabakan masa atau
waktu (biar ngertinya gampang).
5. Menurut J.H. Brunvard, bentuk folklor dibedakan dalam tiga golongan
Folklor lisan
Bahasa rakyat (logat bahasa, julukan, gelar kebangsawanan);
Ungkapan tradisional
Pertanyaan tradisional (teka-teki).
Puisi rakyat (gurindam dan syair).
Cerita prosa rakyat (mitos, dongeng, dan legenda)
Folklor sebagian lisan (gabungan dr folklor lisan dan bukan lisan)
Kepercayaan
Permainan teater
Tarian
Pesta
Nyanyian rakyat
Adat istiadat
Upacara
Folklor bukan lisan (berbentuk benda nyata)
Arsitektur rakyat
Kerajinan tangan
Makanan dan minuman tradisional
Alat musik tradisional
6. Masa Aksara mayoritas masyarakatnya sudah mengenal
tulisan, bukti-bukti sejarahnya dalam bentuk prasasti, kitab
kuno, dan dokumen.
Peninggalan pada Masa Aksara
1. Pecahan Prasasti
Pecahan Prasasti Bedulu yang ditulis dengan huruf Bali Kuno
merupakan peninggalan pada masa Aksara. Prasasti ini
ditemukan di Tengkulak, Gianyar.
7. 2. Mata Uang Boma
Mata uang ini ditemukan di Petang, Pawanca, dsb. Mata
uang ini adalah bukti bahwa pada masa aksara sudah ada
alat yang digunakan untuk bertransaksi
3. Guci Tanah Liat
4. Prasasti Blanjong
8. Langkah-langkah Penelitian Sejarah
1. Pemilihan Topik
Unik
Bernilai, artinya hal yang diteliti punya
sumbangan penting untuk ilmu
pengetahuan
Kesatuan, unsur-unsur yang dijadikan
bahan punya satu kesatuan ide.
Orisinal
Praktis, sesuai dengan kemampuan peneliti.
2. Heuristik -> mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya (dari bhs Yunani heuriskein yang
berarti mencari).
3. Verifikasi / kritik sejarah -> menguji keaslian dan
keabsahan data
4. Interpretasi -> membuat sudut pandang sendiri
dari apa yang udah diteliti
5. Historiografi -> penulisan sejarah
9. Hasil-Hasil Kebudayaan Masyarakat Purba Indonesia
Berdasarkan Zaman
1. Zaman Paleolithikum (Zaman Batu Tua)
Paleos itu artinya tua, lithikum (lithos) artinya
batu.
Zaman ini diperkirakan ada di masa Pleistosen
Alat-alat hasil zaman ini masih sangat
kasar, hasil budaya pd masa ini dibedakan
menjadi dua:
i. Kebudayaan Pacitan (Jawa Timur)
kapak genggam
kapak perimbas
kapak penetak & flake (dr serpihan batu)
ii. Kebudayaan Ngandong (di dekat kota
Ngawi, Jawa Timur)
Banyak ditemukan alat dari tulang-
tulang hewan.
10. 2. Zaman Mesolithikum (Zaman
Batu Tengah/ Zaman Batu
Madya)
Keadaan alam sudah lebih
stabil
Manusia pendukungnya adl
Homo Sapiens (lebih cerdas
dibanding pendahulunya)
Manusia telah membuat
gerabah dari tanah liat, kapak
genggam Sumatra, alat
tulang di Sampung, dan
sejumlah flakes di Toala.
Kehidupan manusianya semi-
sedenter dan tinggal di gua-
gua di tepi pantai (abris sous
roche), di dalamnya ada
banyak tumpukan sampah
dapur yg disebut
kjokkenmodinger
11. 3. Masa Neolithikum (Zaman Batu Baru)
Ada rumpun Proto Melayu dari wilayah Yunan, di Cina Selatan, ke
wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Rumpun ini datang membawa hasil-hasil budaya berupa kapak
persegi dan kapak lonjong.
Kapak persegi