More Related Content
Featured (20)
Presentation tugas akhir
- 1. Klasifikasi Kode Mutu Kayu berdasarkan PKKI NI- 5 2002Paramitha Andi Kasim 311 12 031Firno Ardino 311 12 037
- 2. PENDAHULU AN Latar Belakang 1. Sampai sekarang kayu masih dikenal dengan berbagai 2. Dalam PKKI NI-5 2002, kayu dikelompokkan dalam mu 3. Perbedaan perspektif dari 2 peraturan konstruksi kay Klasifikasi Kode Mutu Kayu Berdasarkan PKKI NI-5 2002
- 3. PENDAHULU AN Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dirumuskan masalah : Bagaimana klasifikasi kode mutu kayu berdasarkan PKKI N Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai : Untuk mengklasifikasi kode mutu kayu berdasarkan PKKI N
- 4. PENDAHULU AN Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian : 1. Untuk mengetahui klasifikasi kode mutu kayu berdasarka 2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kode m
- 5. TINJAUAN PUSTAKA Kayu adalah bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Dalam perkembangannya, kayu banyak digunakan sebagai alternatif dalam perencanaan pekerjaan-pekerjaan sipil. Pengertian Kayu
- 6. Pemilihan kayu dapat dilakukan dengan 2 metode : Sistem Pemilihan Kayu 1. Pengamatan visual 2. Grading machine a. Static MOE test b. dynamic TINJAUAN PUSTAKA
- 7. TINJAUAN PUSTAKA Beberapa kayu yang banyak dijumpai di Sulawesi Selatan : Jenis-Jenis Kayu Lokal 1. Kayu Durian (Durio) 2. Kayu Jati (Tectona grandis) 3. Kayu Meranti Kuning (Shoreo) 4. Kayu Meranti merah (Shorea) 5. Kayu Meranti putih (Shorea) 6. Kayu Nyatoh (Gunua spp) 7. Kayu Jeungjing (paraseriant hesfalcataria) 8. Kayu Merbau (intsia spp) 9. Kayu Cendana (santalum album) 10.Kayu Elmerrillia Ovalis (Miq) Dandy (Magnoliaceae) 11. Kayu Katonde (vitex cofassu reinw ex. Blum) 12. Kayu Kelapa (cocos nucifera) 13. Kayu Putih (melaleuca cajuputi powell- myrtacae) 14. Kayu Bugis (koordersiodendro pinnatum merr.) 15. Kayu Sengon Buto (enterolobium cyclocarpum) 16. Kayu Kalapi (kalappia celebica) 17. Kayu Mangga (mangifera indicia) 18. Kayu Jati Putih (gmelina arborea
- 8. TINJAUAN PUSTAKA Kode Mutu dan Kelas Mutu Kayu Estimasi kuat acuan dengan modulus elastisitas lentur (Ew). Ew = 16500 (G15)0,7 Keterangan : G15 = Berat jenis pada kadar 15% Ew = Modulus elastisitas lentur Berdasarkan nilai Ew yang diperoleh kelas kuat kayu dapat ditentukan. Kode Mutu Modulus Elastisitas Lentur (Ew) E26 25000 E25 24000 E24 23000 E23 22000 E22 21000 E21 20000 E20 19000 E19 18000 E18 17000 E17 16000 E16 15000 E15 14000 E14 13000 E13 12000 E12 11000 E11 10000 E10 9000
- 9. METODE PENELITIAN Persiapan pendahuluan : a. Peralatan b. Pembuatan benda uji (max 5 sampel) Uji Kadar Air Uji Kerapatan Kayu Kadar Air < 30% Kadar Air = 15% Menentukan Berat Jenis Menentukan Berat Jenis Dasar (Gb) Menentukan Berat Jenis Pada Kadar Air 15% (G15) Menentukan Modulus Elastisitas Lentur (Ew) Klasifikasi Kode Mutu Kayu Kesimpulan Mula i Seles ai Bagan Alir Penelitian Tida k Ya
- 10. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Kadar air (m) Menentukan Kelas Kuat Kayu 2. Kerapatan () 3. Menentukan berat jenis pada kadar air m% (Gm) 4. Menentukan berat jenis dasar (Gb) Gm = 100 m 11000 = 100 9,01 11000 871,01 = 0,80 5. Menentukan berat jenis pada kadar air 15% (G15) Gb = m m Ga0,2651 G dengan , a = 30 m-30 = G15 = b b G0,1331 G 6. Menentukan kuat acuan dengan modulus elastisitas lentur (Ew) Ew = 16500 (G15)0,7 No. Kode Sampel Jenis kayu (Nama Ilmiah) Modulus elastisitas (MPa) Kode Mutu, Ew 1. A Durian kota Palopo 8536 - 2. B Nato kota Makassar 8536 - 3. C Meranti merah kab. Barru 8071 - 4. D Bitti kab. Tanah Toraja 12597 E13 5. E Sengon putih kab. Sinjai 6599 - 6. F Jati putih kota Makassar 7269 - 7. G Jati lokal kab. Pinrang 12205 E13 8. H Uru kota Palopo 8382 - 9. I Bugis Gorontalo 9435 E10 10. J Kelapa Gorontalo 12726 E13 11. K Sengon merah kab. Sinjai 9140 E10 12. L Bayam Papua kab. Tanah Toraja 12597 E13 13. M Mawak kab. Gowa 6599 - 14. N Cendana kab. Sinjai 10015 E11 15. O Kayu putih kab. Pinrang 10858 E11 16. P Jati putih kab. Bone 9435 E10 17. Q Mangga kab. Bone 11269 E12 18. R Meranti merah kota Makassar 8227 - 19. S Tipulu kab. Bone 8840 - 20. T Bayam kab. Bone 13991 E14 21. U Kalapi kab. Tanah Toraja 11808 E12 22. V Bitti kota Palopo 10996 E11 23. W Katonde kab. Barru 13991 E14 24. X Bayam kota Makassar 1 15208 E16 25. Y Bayam kota Makassar 2 13111 E14 26. Z Bayam kota Makassar 3 13111 E14 27. AA Bayam kota Makassar 4 13866 E14
- 11. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kelompok kayu berdasarkan jenisnya No. Jenis kayu (Nama botani) Kode Sampel Modulus elastisitas (MPa) Kode Mutu (Ew) 1. Durian (Durio spp) A 8536 - 2. Nato (Gunua spp) B 8536 - 3. Meranti merah (shorea spp) C 8071 - 4. Bitti (vitex cofassus reinw ex. blum) D 12597, 10996 E13, E11 5. Sengon putih (paraseriant hesfalcataria) E 6599 - 6. Jati putih (gmelina arborea) F 7269, 9435 -, E10 7. Jati (tectona grandis) G 12205 E13 8. Uru (elmerrillia ovalis) H 8382 - 9. Bugis (koordersiodendron pinnatum merr.) I 9435 E10 10. Kelapa (cocos nucifera) J 12726 E13 11. Sengon merah (enterolobium cyclocarpum) K 9140 E10 12. Bayam (intsia spp) L 12597,13866,15208 E13, E14, E16 13. Mawak M 6599 - 14. Cendana (santalum album) N 10015 E11 15. Kayu putih (melaleuca cajuputih powell-myrtacae) O 10858 E11 16. Mangga (mangifera indicia) Q 11269 E12 17. Tipulu (Artocarpus teysmannii Miq.) S 8840 - 18. Kalapi (kalappia celebica) U 11808 E12 19. Katonde (vitex cofassus reinw ex. blum) W 13991 E14
- 12. PENUTUP Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa dari 19 jenis sampel kayu lokal yang ada dipasaran daerah sulawesi memiliki kode mutu yang bervariasi, dan dari 19 terdapat 7 jenis kayu dimana nilai Ew 9000 Mpa tidak direkomendasikan sebagai kayu struktur. Kesimpulan Perlu penelitian lebih lanjut setelah mendapatkan modulus elastisitas kayu dengan variasi Uji Karakteristik Kayu seperti kuat lentur, kuat geser, kuat tarik sejajar serat, kuat tekan sejajar serat, dan kuat tekan tegak lurus serat. Saran