Dokumen tersebut membahas tentang industri elektrolitik dan pembuatan logam-logam seperti alumunium, magnesium, natrium, klorat, dan perklorat melalui proses elektrolisis. Juga dibahas tentang sel primer dan sekunder yang menghasilkan listrik melalui reaksi redoks yang tidak mudah dibalik untuk sel primer dan dapat dibalik untuk sel sekunder seperti baterai.
3. 1. Alumunium
ï‚— Sejarah
Oersted (1825)  memanaskan Al(Cl)3 dengan amalgam kalium
Henri (1854)  memanaskan NaAl(Cl)4 dengan logam natrium
Hall (1886)  melakukan elektrolisis, digunakan sampai
sekarang
ï‚— Kegunaan
Kebanyakan digunakan sebagai bahan campuran. Sifat tahan
korosi membuat alumunium banyak digunakan, biasanya
sebagai pelapis. Digunaka juga sebagai bodi pesawat karena
sifatnya yang ringan
5. ï‚— Pembuatan
Logam alumunium dibuat dengan cara elektrolisis. Elektroda
yang digunakan adalah karbon (Soderberg anode).
Reaksi: Al2O3 + 3/2 C  2Al + 3/2CO2
Elektrolit yang digunakan terutama mengandung kriolit
(3NaF.AlF3) dengan kelebihan beberapa AlF3, 6-10% berat CaF2
dan 2-6% berat Al2O3. Pengendalian komposisi elektrolit sangat
penting.
8. 2. Magnesium
ï‚— Sejarah
Ditemukan pada tahun 1808 oleh Davy
Bussy (1929)  mengisolasi magnesium untuk pertama kali
Pada tahun 1930 telah dilakukan pembuatan magnesium skala
besar.
ï‚— Kegunaan
Merupakan logam ketiga yang paling banyak digunakan setelah
besi dan alumunium. Magnesium sebagai logam paling
mengkilap. Digunakan dalam pesawat luar angkasa.
Sebagai larutan, magnesium paling banyak digunakan sebagai
agen pereduksi.
10. ï‚— Pembuatan
Metode paling murah dalam pembuatan magnesium adalah
dengan elektrolisis. Ada dua cara:
ï‚— Elektrolisis Mg(Cl)2
Pembentukan Mg(Cl)2 dari MgO, dengan menambahkan
karbon dan gas klor pada suhu 850 C. Reaksi:
MgO + C + Cl2  2Mg(Cl)2 + CO
Mg(Cl)2  Mg + Cl2
2Cl2 + 2H2O  4HCl + O2
ï‚— Proses Ferosilikon (bukan proses elektrolisis)
Reaksi:
2(MgO.CaO) + 1/6FeSi6  2Mg + (CaO)2SiO2 + 1/6Fe
12. 3. Natrium
ï‚— Natrium merupakan logam yang sangat reaktif, bahkan dapat
terbakar ketika terkena air. Sekitar 150 lb natrium masuk ke
dalam pabrik pembuatan tetraethyl dan tetraethyllead.
ï‚— Pembuatan
Metode yang paling penting dan sering digunakan untuk
mendapaatkan natrium adalah dengan elektrolisis terhadap
garam NaCl. Reaksi:
2NaCl  2Na + Cl2
Elektroda yang digunakan adalah grafit (anoda) dan besi
(katoda). Suhu reaksi sekitar 600 C.
15. 4. Klorat dan Perklorat
ï‚— Dalam hal ini sodium perklorat banyak digunakan sebagai
pemutih, alumunium perklorat digunakan sebagai bahan bakar
padat pada roket, potasium perklorat digunakan sebagai bahan
peledak.
ï‚— Pembuatan
natrium klorat dibuat dengan mengelektrolisis air garam jenuh
dengan natrium dikromat.
Reaksi:
NaCl + 3H2O  NaClO3 + 3H2
Yang pertama terbentuk adalah natrium hipoklorit kemudian
teroksidasi.
Sementara perklorat (natrium perklorat) dibuat dengan
mengonversi natrium klorat dalam suatu proses elektrolisis dengan
platina sebagai anoda. Sementara kalium perklorat dibuat dengan
mereaksikan KCl dengan natrium perklorat.
17. 5. Sel primer dan sekunder
Suatu unit raeksi kimia (redoks) yang dapat menghasilkan
listrik.
ï‚— Sel primer
Sel primer memproduksi energi dari suatu reaksi kimia yang
tidak mudah dapat balik (not easily reversible).
Contoh:
ï‚— Baterai
Menggunakan elektrolit air, mangan dioksida, seng klorida
dan mangan klorida. Elektroda yang digunakan adalah grafit
dan seng di katoda.
Reaksi: 2MnO2 + 2H+ + Zn  Mn2O3 + H2O + Zn2+
19. ï‚— Sel sekunder
Yaitu sel yang menghasilkan listrik dari suatu reaksi kimia yang
dapat balik (oleh listrik).
Contoh:
ï‚— Sel aki
Sel ini menggunakan anoda dari timbal, katoda PbO dan
elektrolit asam sulfat.
Reaksi: Pb + 2SO42- + PbO2 + 4H+  2PbSO4 +H2O
ï‚— Sel Nikad
Hampir sama dengan baterai lithium-ion. Anoda terbuat dari
cadmium. Larutan elektrolitnya terdiri dari Ni(OH)3.
Reaksi: 2Ni(OH)3 + Cd  2Ni(OH)2 + Cd(OH)2