際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Sifat-sifat bagi Allah
Allah SWT adalah zat Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas seluruh alam
beserta isinya. Allah SWT memiliki sifat wajib, mustahil dan jaiz sebagai
sifat kesempurnaan bagi-Nya.
Sebagai muslim yang beriman, wajib mengetahui sifat-sifat tersebut.
 Sifat wajib, artinya sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT  Sifat wajib
Allah berjumlah 20.
 Sifat mustahil, artinya sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada pada Allah SWT
 Sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat wajib. Jumlahnyapun sama
dengan jumlah sifat wajib bagi Allah SWT.
 Sifat jaiz, artinya sifat yang mungkin bagi Allah SWT untuk berbuat sesuatu
atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.  Artinya Allah
berbuat sesuatu tidak ada yang menyuruh dan tidak ada yang melarang.
Sifat jaiz bagi Allah hanya satu, yaitu Filu kulli mumkinin au tarkuhu.
Sifat Wajib
Sifat Mustahil
Sifat Jaiz
Wujud
 Yaitu tetap dan benar yang wajib bagi zat Allah Taala yang tiada
disebabkan dengan sesuatu sebab. Maka wujud ( Ada )  disisi
Imam Fakhru Razi dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi bukan ia ain
maujud dan bukan lain daripada ain maujud , maka atas qaul ini
adalah wujud itu Haliyyah ( yang menepati antara ada dengan tiada)
. Tetapi pada pendapat Imam Abu Hassan Al-Ashaari wujud itu ain
Al-maujud , karena wujud itu zat maujud karena tidak disebutkan
wujud melainkan kepada zat. Kepercayaan bahwa wujudnya Allah
SWT. bukan saja di sisi agama Islam tetapi semua kepercayaan di
dalam dunia ini mengaku menyatakan Tuhan itu ada. Firman Allah
SWT. yang bermaksud :
  Dan jika kamu tanya orang-orang kafir itu siapa yang menjadikan
langit dan bumi nescaya berkata mereka itu Allah yang
menjadikan ( Surah Luqman : Ayat 25 )
Salbiyah
Sifat Salabiyyah adalah sifat yang menolak
segala sifat-sifat yang tidak layak dan patut
bagi Allah s.w.t, sebab Allah Maha sempurna
dan tidak memiliki kekurangan.
Salbiyah
Qidam
Baqa
Mukhalafatu lil hawaditsi
Qiyamuhu bi nafsih
Wahdaniyyah
Qidam
Sifat Qidam menolak adanya permulaan bagi Allah s.w.t ,
dengan kata lain adanya Allah s.w.t tidak didahului oleh tidak
ada, mustahil bagi Allah bermula dengan tidak ada.
Allah berfirman :
Artinya :  Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan
Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (Al
Hadiid:3)
Baqa
Sifat Baqa` menolak adanya kesudahan dan kebinasaan Wujud
Allah s.w.t, mustahil bagi Allah bersifat Fana` atau binasa.
Allah berfirman :
Artinya : Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-
Nya lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu
dikembalikan. (al-Qashash: 88).
Mukhalafatu lil Hawaditsi
Mukhalafatu Lil Hawadith ( Berbeda dengan yang baharu )
adalah sifat yang menolak adanya persamaan Zat, Sifat dan
Perbuatan Allah dengan Zat, sifat dan perbuatan baharu,
dengan makna lain Allah tidak seperti makhluknya.
Allah berfirman :
Artinya : Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,
dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(QS. As-Syura : 11).
Qiyamuhu Bi Nafsih
Qiyamuhu Bi Nafsih ( Berdiri Allah dengan sendiri-Nya ), sifat ini
menolak adanya Allah berdiri dengan yang lainnya, dengan makna
lain, Allah tidak memerlukan bantuan dan pertolongan dari yang
lainnya, bahkan Allah berdiri sendiri, tidak memerlukan pencipta
sebab Dia Maha Pencipta, tidak memerlukan pembantu sebab Dia
Maha Kuasa, tidak memerlukan tempat sebab Dia yang
menjadikanya, tidak memerlukan waktu dan masa sebab di
kekuasaan-Nyalah waktu dan masa.
Artinya : Sesungguhnya Allah SWT benar-benar Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (al-Ankabut : 6).
Wahdaniyyah
Wahdaniyyah ( Esa ), maknanya adalah Allah memiliki yang Maha Esa, Esa pada Zat, Esa padasifat dan Esa
pada perbuatan, sifat ini menolak adanya Kam yang lima :
a - Zat Allah tidak tersusun dari beberapa unsur ataupun anggota badan.
b - Tidak ada satupun Zat yang sama seperti Zat-Nya Allah.
c - Sifat Allah tidak terdiri dari dua sifat yang sama, seperti adanya dua Qudrah.
d - Tidak ada satupun sifat di dunia ini yang sama seperti sifat Allah.
e - Tidak ada satupun di dunia ini yang sama seperti perbuatan Allah.
Dengan kata lain Allah tidak memiliki Zat Esa, tidak ada seorang makhluk pun yang sama Zatnya dengan
Allah, Allah memiliki Sifat yang Esa, tidak ada seorang pun yang bersifat dengan sifat Allah, Allah memiliki
perbuatan yang Esa, tidak ada di dunia ini yang sama perbuatannya dengan Allah.
Allah berfirman :
Artinya : Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu Telah rusak
binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. (al-Anbiya: 22).
Maani
Sifat Maani ialah sifat yang Maujud atau ada yang berdiri pada Zat Allah s.w.t.
yang menyebabkan Zat itu bersifat dengan suatu hukum Sifat Manawiyah.
Umpamanya Sifat Maani seperti Ilmu, sifat ini ialah sifat yang berdiri pada Zat
Allah. Artinya Ilmu itu sifat Allah bukan Zat Allah. Allah s.w.t. dapat mengetahui
sesuatu dengan Ilmu-Nya bukan dengan Zat-Nya. Yang menyebabkan zat itu
bersifat dengan sifat suatu hukum Sifat Manawiyah maksudnya Allah dikatakan
Kaunuhu Aliman (Keadaan-Nya Berilmu). Kerana Allah mempunyai sifat Sama
maka Allah dikatakan Kaunuhu Samian (Keadaan-Nya Mendengar).
Maani
Qudrat
Iradat
Ilmu
Hayyat
Sama
Kalam
Bashor
Qudrat
Qudrah ( Maha Kuasa ) adalah sifat yang azali yang berada pasti
pada Zat-Nya Allah s.w.t yang Kuasa menjadikan dan
menghancurkan setiap yang mungkin sesuai dengan Iradah-Nya.
Allah berfirman :
Artinya : Dan tiada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik
di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Kuasa. (al-Fatir: 44).
Iradat
Iradah ( Maha Berkehendak ) adalah sifat azali yang berada pada
Zat-Nya Allah s.w.t menentukan sesuatu yang mungkin dengan
sebahagian yang boleh terhadapnya, seperti Allah menentuka
bahwa Zaid pintar dan Ziyad bodoh.
Allah berfirman :
Artinya :  Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila
Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: Kun
(jadilah), maka jadilah ia. (an-Nahl: 40).
Ilmu
Ilmu ( Maha Mengetahui ) adalah sifat Qadim yang berada pada Zat-Nya Allah s.w.t
Mengetahui seluruh sesuatu yang bersangkut paut dengan sekalian yang wajib,
mustahil, dan yang boleh tanpa didahului oleh sesuatu yang menutupi
pengetahun-Nya.
Allah berfirman :
Artinya : Dan Allah memiliki kunci semua yang ghaib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan,
dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak
jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu basah atau kering,
melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz) *Al Anaam:59]
Hayat
Hayat ( Maha Hidup ) adalah sifat yang Qadim berdiri pada Zat Allah s.w.t yang Maha Hidup,
dengan adanya sifat Hayat menetapkan dan mengkuatkan adanya sifat Qudrat, Iradat, Ilmu,
Sama`, Bashar dan Kalam, hidupnya Allah yang kekal dan abadi.
Allah berfirman :
Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya
apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka
tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah
meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah
Maha Tinggi lagi Maha Besar (al-Baqarah: 255).
Sama
Sama` ( Maha Mendengar ) adalah sifat yang qadim
berdiri pada Zat-Nya Allah s.w.t yang Maha Mendengar
dari seluruh yang ada baik suara ataupun selainnya.
Allah berfirman :
Artinya : Janganlah kamu berdua khawatir,
sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku Maha
mendengar dan Maha melihat. (Thaha: 46).
Bashor
 Bashor ( Maha Melihat ) adalah sifat yang qadim yang
berdiri pada zat Allah s.w.t Maha Melihat segala sesuatu
yang ada, baik yang jelas, yang tersembunyi, maupun yang
samar-samar.
Allah berfirman :
 Artinya : Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,
dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (as-
Syura: 11).
Kalam
Kalam ( Maha Berbicara ) adalah sifat yang qadim yang
berdiri pada Zat-Nya Allah yang Maha berbicara tanpa
menggunakan huruf dan suara, tanpa i`rab dan dan
bina` dan Maha suci dari sifat-sifat kalam yang baharu.
Allah berfirman :
Artinya : Dan Allah telah berbicara kepada Musa
dengan langsung. (An-Nis但: 164).
Maknawiyah
Sifat Ma`nawiyah adalah sifat-sifat yang melazimi dari sifat Ma`ani, dengan
kata lain sifat Ma`nawiyah adalah sifat yang wujud disebabkan adanya sifat
Ma`ani, seperti Allah memiliki sifat kuasa, maka lazimlah Allah itu
keadaannya Kuasa.
Maknawiyah
KAUNUHU QADIRAN
KAUNUHU MURIDAN
KAUNUHU ALIMAN
KAUNUHU HAYYAN:
KAUNUHU SAMIAN
KAUNUHU BASIRAN
KAUNUHU MUTAKALLIMAN
Kaunuhu Qadiran
Kaunuhu Qadiran artinya keberadaan Allah itu
harus berkuasa atas segala sesuatu. Sifat ini
dikatakan juga sifat yang qadim (dahulu) yang
berdiri pada dzat-Nya, mulaziamah atau
dilazimkan memiliki sifat al-Qudrah (kuasa). Sifat
ini juga merupakan bentuk fail atau pelaku dari
Sifat Maani  kuasa. Dan untuk selanjutnya, kita
bisa mengambil perumpamaan dan contoh dari
sifat Kudrah  Kuasa. Lihat pelajaran sebelumnya
tentang sifat Kudrah.
Kaunuhu Muridan
Kaunuhu Muridan artinya keberadaan Allah
itu harus berkehendak atas segala sesuatu.
Sifat ini dikatakan juga sifat qadim (Dahulu)
yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan
memiliki sifat Iradat (berkehendak) dan
merupakan bentuk fail atau pelaku dari sifat
Manai  Iradah (berkehedak). Dan untuk
selanjutnya kita bisa mengambil
perumpamaan atau contoh dari isfat Iradat
dalam pelajaran sebelumnya.
Kaunuhu Aliman
Kaunuhu Aliman artinya keberadaan Allah itu
harus Maha Mengetahui atas segala sesuatu.
Sifat ini dikatakan juga sifat Ilmu (Mengetahui)
yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan
memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan
merupakan bentuk fail atau pelaku dari sifat
Manai  Ilmu (mengetahui). Dan untuk
selanjutnya kita bisa mengambil
perumpamaan atau contoh dari isfat Ilmu.
Lihat pelajaran sebelumnya.
Kaunuhu Hayyan
Kaunuhu Hayyan artinya keberadaan Allah itu
harus Maha Hidup tidak mati. Sifat ini
dikatakan juga sifat Al-hayatu (Hidup) yang
berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki
sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan
bentuk fail atau pelaku dari sifat Manai  al-
Hayatu (Hidup). Dan untuk selanjutnya kita
bisa mengambil perumpamaan atau contoh
dari isfat Hayat. Lihat pelajaran sebelumnya.
Kaunuhu Samian
Kaunuhu Samian artinya keberadaan Allah itu
harus Maha Mendengar segala sesuatu. Sifat
ini dikatakan juga sifat Assamu (Mendegar)
yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan
memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan
merupakan bentuk fail atau pelaku dari sifat
Manai  Assamu (Mendengar). Dan untuk
selanjutnya kita bisa mengambil
perumpamaan atau contoh dari isfat
Assamu.
Kaunuhu Bashiran
Kaunuhu Bashiran artinya keberadaan Allah
itu harus Maha Melihat segala sesuatu. Sifat
ini dikatakan juga sifat Al-Basharu (Melihat)
yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan
memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan
bentuk fail atau pelaku dari sifat Manai  Al-
bashar (melihat). Dan untuk selanjutnya kita
bisa mengambil perumpamaan atau contoh
dari isfat Al-Basharu.
Kaunuhu Mutakaliman
Kaunuhu Mutakalliman artinya keberadaan Allah
itu harus Maha Berbicara dengan pembicaraan
yang tidak menyerupai ciptaan-Nya. Sifat ini
dikatakan juga sifat Al-Kalamu (Berbicara) yang
berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki
sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan
bentuk fail atau pelaku dari sifat Manai  Al-
Kalam (Berbicara). Dan untuk selanjutnya kita
bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari
isfat al-Kalam.
Sifat Mustahil bagi Allah
 Adam, artinya tiada (bisa mati)
 Huduth, artinya baharu (bisa di perbaharui)
 Fana, artinya binasa (tidak kekal/mati)
 Mumathalatuhu Lilhawadith, artinya menyerupai akan makhlukNya
 Qiyamuhu Bighayrih, artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)
 Taaddud, artinya berbilang  bilang (lebih dari satu)
 Ajz, artinya lemah (tidak kuat)
 Karahah, artinya terpaksa (bisa di paksa)
 Jahl, artinya jahil (bodoh)
 Maut, artinya mati (bisa mati)
 Syamam, artinya tuli
 Umy, artinya buta
 Bukm, artinya bisu
 Kaunuhu Ajizan, artinya lemah (dalam keadaannya)
 Kaunuhu Karihan, artinya terpaksa (dalam keadaannya)
 Kaunuhu Jahilan, artinya jahil (dalam keadaannya)
 Kaunuhu Mayyitan, artinya mati (dalam keadaannya)
 Kaunuhu Asam, artinya tuli (dalam keadaannya)
 Kaunuhu Ama, artinya buta (dalam keadaannya)
 Kaunuhu Abkam, artinya bisu (dalam keadaannya)
Sifat Jaiz
Allah swt selain memiliki sifat wajib dan mustahil
juga memiliki sifat jaiz. Menurut arti bahasa jaiz
artinya boleh. Yang dimaksud dengan sifat jaiz
bagi Allah swt. yaitu sifat yang boleh ada dan
boleh tidak ada pada Allah. Sifat jaiz ini tidak
menuntut pasti ada atau pasti tidak ada. Sifat Jaiz
Allah hanya ada satu yaitu Filu kulli mumkinin au
tarkuhu, artinya memperbuat sesuatu yang
mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya.
Maksudnya Allah itu berwenang untuk
menciptakan dan berbuat sesuatu atau tidak
sesuai dengan kehendak-Nya.

More Related Content

Sifat-sifat Allah

  • 1. Sifat-sifat bagi Allah Allah SWT adalah zat Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas seluruh alam beserta isinya. Allah SWT memiliki sifat wajib, mustahil dan jaiz sebagai sifat kesempurnaan bagi-Nya. Sebagai muslim yang beriman, wajib mengetahui sifat-sifat tersebut. Sifat wajib, artinya sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT Sifat wajib Allah berjumlah 20. Sifat mustahil, artinya sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada pada Allah SWT Sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat wajib. Jumlahnyapun sama dengan jumlah sifat wajib bagi Allah SWT. Sifat jaiz, artinya sifat yang mungkin bagi Allah SWT untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Artinya Allah berbuat sesuatu tidak ada yang menyuruh dan tidak ada yang melarang. Sifat jaiz bagi Allah hanya satu, yaitu Filu kulli mumkinin au tarkuhu. Sifat Wajib Sifat Mustahil Sifat Jaiz
  • 2. Wujud Yaitu tetap dan benar yang wajib bagi zat Allah Taala yang tiada disebabkan dengan sesuatu sebab. Maka wujud ( Ada ) disisi Imam Fakhru Razi dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi bukan ia ain maujud dan bukan lain daripada ain maujud , maka atas qaul ini adalah wujud itu Haliyyah ( yang menepati antara ada dengan tiada) . Tetapi pada pendapat Imam Abu Hassan Al-Ashaari wujud itu ain Al-maujud , karena wujud itu zat maujud karena tidak disebutkan wujud melainkan kepada zat. Kepercayaan bahwa wujudnya Allah SWT. bukan saja di sisi agama Islam tetapi semua kepercayaan di dalam dunia ini mengaku menyatakan Tuhan itu ada. Firman Allah SWT. yang bermaksud : Dan jika kamu tanya orang-orang kafir itu siapa yang menjadikan langit dan bumi nescaya berkata mereka itu Allah yang menjadikan ( Surah Luqman : Ayat 25 )
  • 3. Salbiyah Sifat Salabiyyah adalah sifat yang menolak segala sifat-sifat yang tidak layak dan patut bagi Allah s.w.t, sebab Allah Maha sempurna dan tidak memiliki kekurangan. Salbiyah Qidam Baqa Mukhalafatu lil hawaditsi Qiyamuhu bi nafsih Wahdaniyyah
  • 4. Qidam Sifat Qidam menolak adanya permulaan bagi Allah s.w.t , dengan kata lain adanya Allah s.w.t tidak didahului oleh tidak ada, mustahil bagi Allah bermula dengan tidak ada. Allah berfirman : Artinya : Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (Al Hadiid:3)
  • 5. Baqa Sifat Baqa` menolak adanya kesudahan dan kebinasaan Wujud Allah s.w.t, mustahil bagi Allah bersifat Fana` atau binasa. Allah berfirman : Artinya : Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi- Nya lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (al-Qashash: 88).
  • 6. Mukhalafatu lil Hawaditsi Mukhalafatu Lil Hawadith ( Berbeda dengan yang baharu ) adalah sifat yang menolak adanya persamaan Zat, Sifat dan Perbuatan Allah dengan Zat, sifat dan perbuatan baharu, dengan makna lain Allah tidak seperti makhluknya. Allah berfirman : Artinya : Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. As-Syura : 11).
  • 7. Qiyamuhu Bi Nafsih Qiyamuhu Bi Nafsih ( Berdiri Allah dengan sendiri-Nya ), sifat ini menolak adanya Allah berdiri dengan yang lainnya, dengan makna lain, Allah tidak memerlukan bantuan dan pertolongan dari yang lainnya, bahkan Allah berdiri sendiri, tidak memerlukan pencipta sebab Dia Maha Pencipta, tidak memerlukan pembantu sebab Dia Maha Kuasa, tidak memerlukan tempat sebab Dia yang menjadikanya, tidak memerlukan waktu dan masa sebab di kekuasaan-Nyalah waktu dan masa. Artinya : Sesungguhnya Allah SWT benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (al-Ankabut : 6).
  • 8. Wahdaniyyah Wahdaniyyah ( Esa ), maknanya adalah Allah memiliki yang Maha Esa, Esa pada Zat, Esa padasifat dan Esa pada perbuatan, sifat ini menolak adanya Kam yang lima : a - Zat Allah tidak tersusun dari beberapa unsur ataupun anggota badan. b - Tidak ada satupun Zat yang sama seperti Zat-Nya Allah. c - Sifat Allah tidak terdiri dari dua sifat yang sama, seperti adanya dua Qudrah. d - Tidak ada satupun sifat di dunia ini yang sama seperti sifat Allah. e - Tidak ada satupun di dunia ini yang sama seperti perbuatan Allah. Dengan kata lain Allah tidak memiliki Zat Esa, tidak ada seorang makhluk pun yang sama Zatnya dengan Allah, Allah memiliki Sifat yang Esa, tidak ada seorang pun yang bersifat dengan sifat Allah, Allah memiliki perbuatan yang Esa, tidak ada di dunia ini yang sama perbuatannya dengan Allah. Allah berfirman : Artinya : Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu Telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. (al-Anbiya: 22).
  • 9. Maani Sifat Maani ialah sifat yang Maujud atau ada yang berdiri pada Zat Allah s.w.t. yang menyebabkan Zat itu bersifat dengan suatu hukum Sifat Manawiyah. Umpamanya Sifat Maani seperti Ilmu, sifat ini ialah sifat yang berdiri pada Zat Allah. Artinya Ilmu itu sifat Allah bukan Zat Allah. Allah s.w.t. dapat mengetahui sesuatu dengan Ilmu-Nya bukan dengan Zat-Nya. Yang menyebabkan zat itu bersifat dengan sifat suatu hukum Sifat Manawiyah maksudnya Allah dikatakan Kaunuhu Aliman (Keadaan-Nya Berilmu). Kerana Allah mempunyai sifat Sama maka Allah dikatakan Kaunuhu Samian (Keadaan-Nya Mendengar). Maani Qudrat Iradat Ilmu Hayyat Sama Kalam Bashor
  • 10. Qudrat Qudrah ( Maha Kuasa ) adalah sifat yang azali yang berada pasti pada Zat-Nya Allah s.w.t yang Kuasa menjadikan dan menghancurkan setiap yang mungkin sesuai dengan Iradah-Nya. Allah berfirman : Artinya : Dan tiada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (al-Fatir: 44).
  • 11. Iradat Iradah ( Maha Berkehendak ) adalah sifat azali yang berada pada Zat-Nya Allah s.w.t menentukan sesuatu yang mungkin dengan sebahagian yang boleh terhadapnya, seperti Allah menentuka bahwa Zaid pintar dan Ziyad bodoh. Allah berfirman : Artinya : Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: Kun (jadilah), maka jadilah ia. (an-Nahl: 40).
  • 12. Ilmu Ilmu ( Maha Mengetahui ) adalah sifat Qadim yang berada pada Zat-Nya Allah s.w.t Mengetahui seluruh sesuatu yang bersangkut paut dengan sekalian yang wajib, mustahil, dan yang boleh tanpa didahului oleh sesuatu yang menutupi pengetahun-Nya. Allah berfirman : Artinya : Dan Allah memiliki kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu basah atau kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz) *Al Anaam:59]
  • 13. Hayat Hayat ( Maha Hidup ) adalah sifat yang Qadim berdiri pada Zat Allah s.w.t yang Maha Hidup, dengan adanya sifat Hayat menetapkan dan mengkuatkan adanya sifat Qudrat, Iradat, Ilmu, Sama`, Bashar dan Kalam, hidupnya Allah yang kekal dan abadi. Allah berfirman : Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (al-Baqarah: 255).
  • 14. Sama Sama` ( Maha Mendengar ) adalah sifat yang qadim berdiri pada Zat-Nya Allah s.w.t yang Maha Mendengar dari seluruh yang ada baik suara ataupun selainnya. Allah berfirman : Artinya : Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku Maha mendengar dan Maha melihat. (Thaha: 46).
  • 15. Bashor Bashor ( Maha Melihat ) adalah sifat yang qadim yang berdiri pada zat Allah s.w.t Maha Melihat segala sesuatu yang ada, baik yang jelas, yang tersembunyi, maupun yang samar-samar. Allah berfirman : Artinya : Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (as- Syura: 11).
  • 16. Kalam Kalam ( Maha Berbicara ) adalah sifat yang qadim yang berdiri pada Zat-Nya Allah yang Maha berbicara tanpa menggunakan huruf dan suara, tanpa i`rab dan dan bina` dan Maha suci dari sifat-sifat kalam yang baharu. Allah berfirman : Artinya : Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (An-Nis但: 164).
  • 17. Maknawiyah Sifat Ma`nawiyah adalah sifat-sifat yang melazimi dari sifat Ma`ani, dengan kata lain sifat Ma`nawiyah adalah sifat yang wujud disebabkan adanya sifat Ma`ani, seperti Allah memiliki sifat kuasa, maka lazimlah Allah itu keadaannya Kuasa. Maknawiyah KAUNUHU QADIRAN KAUNUHU MURIDAN KAUNUHU ALIMAN KAUNUHU HAYYAN: KAUNUHU SAMIAN KAUNUHU BASIRAN KAUNUHU MUTAKALLIMAN
  • 18. Kaunuhu Qadiran Kaunuhu Qadiran artinya keberadaan Allah itu harus berkuasa atas segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat yang qadim (dahulu) yang berdiri pada dzat-Nya, mulaziamah atau dilazimkan memiliki sifat al-Qudrah (kuasa). Sifat ini juga merupakan bentuk fail atau pelaku dari Sifat Maani kuasa. Dan untuk selanjutnya, kita bisa mengambil perumpamaan dan contoh dari sifat Kudrah Kuasa. Lihat pelajaran sebelumnya tentang sifat Kudrah.
  • 19. Kaunuhu Muridan Kaunuhu Muridan artinya keberadaan Allah itu harus berkehendak atas segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat qadim (Dahulu) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat Iradat (berkehendak) dan merupakan bentuk fail atau pelaku dari sifat Manai Iradah (berkehedak). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Iradat dalam pelajaran sebelumnya.
  • 20. Kaunuhu Aliman Kaunuhu Aliman artinya keberadaan Allah itu harus Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat Ilmu (Mengetahui) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fail atau pelaku dari sifat Manai Ilmu (mengetahui). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Ilmu. Lihat pelajaran sebelumnya.
  • 21. Kaunuhu Hayyan Kaunuhu Hayyan artinya keberadaan Allah itu harus Maha Hidup tidak mati. Sifat ini dikatakan juga sifat Al-hayatu (Hidup) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fail atau pelaku dari sifat Manai al- Hayatu (Hidup). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Hayat. Lihat pelajaran sebelumnya.
  • 22. Kaunuhu Samian Kaunuhu Samian artinya keberadaan Allah itu harus Maha Mendengar segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat Assamu (Mendegar) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fail atau pelaku dari sifat Manai Assamu (Mendengar). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Assamu.
  • 23. Kaunuhu Bashiran Kaunuhu Bashiran artinya keberadaan Allah itu harus Maha Melihat segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat Al-Basharu (Melihat) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan bentuk fail atau pelaku dari sifat Manai Al- bashar (melihat). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Al-Basharu.
  • 24. Kaunuhu Mutakaliman Kaunuhu Mutakalliman artinya keberadaan Allah itu harus Maha Berbicara dengan pembicaraan yang tidak menyerupai ciptaan-Nya. Sifat ini dikatakan juga sifat Al-Kalamu (Berbicara) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fail atau pelaku dari sifat Manai Al- Kalam (Berbicara). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat al-Kalam.
  • 25. Sifat Mustahil bagi Allah Adam, artinya tiada (bisa mati) Huduth, artinya baharu (bisa di perbaharui) Fana, artinya binasa (tidak kekal/mati) Mumathalatuhu Lilhawadith, artinya menyerupai akan makhlukNya Qiyamuhu Bighayrih, artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama) Taaddud, artinya berbilang bilang (lebih dari satu) Ajz, artinya lemah (tidak kuat) Karahah, artinya terpaksa (bisa di paksa) Jahl, artinya jahil (bodoh) Maut, artinya mati (bisa mati) Syamam, artinya tuli Umy, artinya buta Bukm, artinya bisu Kaunuhu Ajizan, artinya lemah (dalam keadaannya) Kaunuhu Karihan, artinya terpaksa (dalam keadaannya) Kaunuhu Jahilan, artinya jahil (dalam keadaannya) Kaunuhu Mayyitan, artinya mati (dalam keadaannya) Kaunuhu Asam, artinya tuli (dalam keadaannya) Kaunuhu Ama, artinya buta (dalam keadaannya) Kaunuhu Abkam, artinya bisu (dalam keadaannya)
  • 26. Sifat Jaiz Allah swt selain memiliki sifat wajib dan mustahil juga memiliki sifat jaiz. Menurut arti bahasa jaiz artinya boleh. Yang dimaksud dengan sifat jaiz bagi Allah swt. yaitu sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada Allah. Sifat jaiz ini tidak menuntut pasti ada atau pasti tidak ada. Sifat Jaiz Allah hanya ada satu yaitu Filu kulli mumkinin au tarkuhu, artinya memperbuat sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya. Maksudnya Allah itu berwenang untuk menciptakan dan berbuat sesuatu atau tidak sesuai dengan kehendak-Nya.