1. DR. ADE FERRY AFRISAL, S.H.,M.Sc.
PUBLIC-PRIVATE PARTNERSHIP
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
2. DEFINISI DAN KONSEP DASAR PPP
Pengertian PPP
Kemitraan Publik-Privat (PPP) adalah kolaborasi
strategis antara pemerintah dan sektor swasta
dalam penyediaan infrastruktur dan layanan publik,
dengan tujuan memanfaatkan keunggulan kedua
sektor.
Sejarah PPP
Evolusi PPP dimulai dari kebutuhan untuk
mengatasi keterbatasan fiskal pemerintah dan
meningkatkan efisiensi dalam penyediaan
layanan publik, mengarah pada inovasi dalam
pengelolaan proyek.
Prinsip Dasar PPP
PPP didasarkan pada prinsip saling
menguntungkan, di mana risiko, biaya, dan
keuntungan dibagi antara pemerintah dan
sektor swasta sesuai dengan kesepakatan yang
telah ditetapkan.
3. DEFENISI PPP
World Bank Group
A long-term contract between a private agent (or private economic operator) and a
public agent (also referred as government authority or public authority), for the
development and/or management of a public asset or service, in which the private agent
bears significant risk and management responsibility through the life of the contract, and
remuneration is significantly linked to performance, maintenance and/or the demand or
use of the asset or service.
United Nation Economic Commission for Europe
Long term (up to 30 years) service provision; Transfer of risk to the private sector; Long
term contracts between legal entities and public authorities.
4. Pendekatan Kolaboratif
Berbeda dengan kontrak tradisional, PPP menekankan pada kerjasama jangka panjang dan
pembagian tanggung jawab yang lebih seimbang antara pemerintah dan swasta.
PERBEDAAN PPP DENGAN KONTRAK
TRADISIONAL
Pembagian Risiko
Dalam PPP, risiko proyek dibagi dan dikelola bersama, sedangkan dalam kontrak
tradisional, risiko cenderung ditanggung oleh satu pihak saja.
Keterlibatan Swasta
Sektor swasta memiliki peran lebih besar dalam perencanaan, pendanaan, dan
operasionalisasi dalam PPP, sementara dalam kontrak tradisional, peran swasta terbatas
pada penyediaan jasa atau konstruksi.
5. KERANGKA HUKUM DAN REGULASI PPP
Undang-Undang
PPP diatur dalam kerangka hukum
yang menyediakan pedoman jelas
mengenai hak dan kewajiban
kedua belah pihak, serta
mekanisme penyelesaian
sengketa.
Transparansi dan
Akuntabilitas
Transparansi dalam proses tender,
negosiasi kontrak, dan pelaksanaan
proyek PPP adalah kunci untuk
memastikan akuntabilitas dan
penerimaan publik.
Peran Regulator
Pemerintah bertindak sebagai
regulator yang mengawasi
pelaksanaan PPP untuk
memastikan kepatuhan terhadap
regulasi dan perlindungan
kepentingan publik.
01 02 03
6. KOMPONEN UTAMA PPP
Struktur Organisasi
PPP memerlukan struktur organisasi yang
jelas, termasuk pembentukan entitas hukum
khusus jika diperlukan, untuk mengelola
proyek dan hubungan antara pihak-pihak
yang terlibat.
Pendanaan dan Keuangan
Model pendanaan PPP harus dirancang
untuk menarik investasi swasta dan
memastikan keberlanjutan finansial
proyek.
Pengelolaan Proyek
Manajemen proyek yang efektif adalah
kunci untuk keberhasilan PPP, memerlukan
koordinasi yang baik antara pemerintah dan
swasta serta pemangku kepentingan
lainnya.
7. Build-Operate-Transfer (BOT)
Model di mana swasta mendanai dan membangun proyek, mengoperasikannya untuk
periode tertentu, dan kemudian mentransfernya kembali ke pemerintah.
MODEL-MODEL PPP
Build-Own-Operate (BOO)
Swasta mendanai, membangun, dan memiliki proyek secara penuh, serta
bertanggung jawab atas operasionalnya tanpa transfer kepemilikan.
Lease-Develop-Operate (LDO)
Pemerintah menyewakan aset kepada swasta yang akan mengembangkan dan
mengoperasikan aset tersebut, dengan tetap mempertahankan kepemilikan.
8. KOMPONEN KONTRAK PPP
Klausul Kontrak
Kontrak PPP harus mencakup klausul-klausul
yang jelas mengenai ruang lingkup
pekerjaan, pembagian risiko, mekanisme
penyesuaian harga, dan kondisi force
majeure.
Penetapan Tarif
Penetapan tarif layanan dalam PPP harus
mempertimbangkan keseimbangan antara
keberlanjutan finansial dan keterjangkauan
bagi pengguna.
Penyelesaian Sengketa
Kontrak harus menyediakan mekanisme
penyelesaian sengketa yang efektif,
termasuk arbitrase atau mediasi jika
diperlukan.
9. STRUKTUR KEUANGAN PPP
Sumber Pendanaan
Pendanaan PPP dapat berasal dari
berbagai sumber, termasuk
pinjaman bank, penerbitan
obligasi, dan investasi ekuitas oleh
swasta.
Insentif Pemerintah
Pemerintah dapat memberikan
insentif seperti penjaminan kredit
atau subsidi untuk meningkatkan
kelayakan finansial proyek PPP.
Skema Pembayaran
Pembayaran dalam PPP bisa
berupa pembayaran berbasis
kinerja, di mana swasta dibayar
berdasarkan pencapaian target
tertentu, atau model bagi hasil.
01 02 03
10. Identifikasi Risiko
Langkah pertama dalam manajemen risiko adalah mengidentifikasi potensi risiko
yang mungkin timbul selama siklus hidup proyek.
MANAJEMEN RISIKO DALAM PPP
Alokasi Risiko
Risiko harus dialokasikan kepada pihak yang paling mampu mengelolanya, baik itu
pemerintah atau swasta.
Mitigasi Risiko
Pengembangan strategi mitigasi risiko, termasuk asuransi dan cadangan kontingensi,
adalah penting untuk meminimalisir dampak risiko pada proyek.
11. MANFAAT PPP BAGI PEMERINTAH
Efisiensi Anggaran
PPP memungkinkan pemerintah untuk
mengalokasikan sumber daya keuangan
dengan lebih efisien dan mengurangi
beban utang publik.
Peningkatan Kualitas Layanan
Keterlibatan swasta dalam PPP seringkali
membawa inovasi dan efisiensi yang
meningkatkan kualitas layanan publik.
Pengalaman dan Keahlian
Pemerintah dapat memanfaatkan
pengalaman dan keahlian sektor swasta
dalam manajemen proyek dan teknologi
terkini.
12. Akses ke Pasar
PPP memberikan akses bagi sektor swasta untuk terlibat dalam proyek-proyek besar
yang sebelumnya didominasi oleh pemerintah.
MANFAAT PPP BAGI SEKTOR SWASTA
Kembali Investasi
Melalui PPP, sektor swasta memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengembalian
investasi yang stabil dan jangka panjang.
Peningkatan Kapasitas
Keterlibatan dalam proyek PPP dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi
sektor swasta, serta membuka peluang bisnis baru.
13. TUJUAN STRATEGIS PPP
Pembangunan Infrastruktur
Tujuan utama dari PPP adalah untuk
mempercepat pembangunan
infrastruktur yang mendukung
pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
Pencapaian Tujuan
Pembangunan
PPP diarahkan untuk mendukung
pencapaian tujuan pembangunan
nasional, termasuk Sustainable
Development Goals (SDGs).
Kerjasama Sektor Publik-
Swasta
PPP bertujuan untuk membangun
kerjasama yang erat antara sektor
publik dan swasta dalam penyediaan
layanan publik yang lebih baik dan
efisien.
01 02 03
14. MANFAAT PPP BAGI MASYARAKAT
Akses Layanan Berkualitas
Masyarakat mendapatkan manfaat dari
akses ke infrastruktur dan layanan publik
yang berkualitas tinggi sebagai hasil dari
implementasi PPP.
Peningkatan Ekonomi Lokal
Proyek PPP seringkali berkontribusi pada
perekonomian lokal melalui penciptaan
lapangan kerja dan pengembangan
industri terkait.
Inklusivitas Sosial
PPP dapat dirancang untuk memastikan
bahwa manfaat proyek dirasakan oleh
seluruh lapisan masyarakat, termasuk
kelompok rentan dan masyarakat
berpenghasilan rendah.
15. Proyek Infrastruktur
Implementasi PPP dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandara, dan
pelabuhan telah meningkatkan konektivitas dan efisiensi transportasi.
PPP DI SEKTOR TRANSPORTASI
Pengelolaan Transportasi Publik
PPP dalam pengelolaan transportasi publik, seperti bus rapid transit (BRT) dan
kereta api, telah memberikan layanan yang lebih baik bagi pengguna.
Inovasi Transportasi
Kemitraan PPP telah mendorong inovasi dalam sektor transportasi, termasuk
pengembangan sistem tiket elektronik dan pengelolaan lalu lintas cerdas.
Editor's Notes
#6: Perpres 38 Tahun 2015 tentang Kerja sama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastrukur
berbagai UU yang mengatur terkait kemitraan
UU 20/2008 tentang UMKM