1. Latar Belakang
Mendapatkan pekerjaan yang layak pada masa sekarang ini merupakan hal yang
cukup sulit banyak sekli calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi
pemerintahan atau swasta, tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas . hal ini
menyebabkan jumlah penganguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi
individual tentu saja masalah penganguran itu sangat merugikan karena manusia
mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja,
kita harus mampu berfikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta
pandai memamfaatkannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dann tidak terfokus
hanya pada jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatkan jumlah
penganguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagian besar kegiatan
wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung,.
Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu budidaya cabe. Saat ini
banyak sekali orang yang membutuhkan cabe, prospek usaha bertani cabe didaerah
Kuta Baro, Kab. Aceh Besar mempunyai peluang yang sangat besar dilihat dari potensi
penanaman dan jumlah pesaing yang hanya sedikit.
Tujuan Program
Tujuan dari kegiatan wirausaha ini
- Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
- Dapat menjalankan kelangsungan usaha semestinya dan mengembangkannya
- Dengan usaha ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan penambahan
ekonomi dan kebutuhan keluarga anggota kelompok.
2. Lokasi Wirausaha Bertani Cabe
Tempat : Area Blang Bintang, Aceh Besar
Alasan : Tempat begitu nyaman dan sangat subur cocok untuk bertani cabe, dan tidak
menggangu lingkungan masyarakat.
Metode Pemasaran
1. Wilayah Pemasaran
Wilayah pemasaran dari bertani cabe ini biasanya dilakukan kepasar kecamatan
kabupaten, maupun pasar aceh bahkan bisa dipasarkan kedaerah Medan
2. Sasaran Konnsumen
a. Agen
Pemasaran cabe saat ini tidak sulit karena sudah agen yang menampung
pasokan cabe. Merekalah yang membawa cabe ini ke daerah luar
b. Warung makan/ Restoran
Pemasaran juga dapat dilakukan kerja sama dengan warung makan atau
restoran. Mereka sangat membutuhkan pasokan cabe untuk dijadikan
sebagai bahan penambah bahan masakan dan makanan
c. Masyarakat Setempat
Bagi masyarakat setempat (berada disekitar lokasi bertani) yang
menginginkan cabe segar dapat secara langsung mengujungi area lahan
pertanian tersebut dan membelinya.
3. Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran yang dilakukan yaitu dengan menjalin kerja sama dengan
agen yang saling menguntungkan. Dalam hal ini agen dapat memperoleh cabe
dengan mudah dengan harga yang lebih murah, sedangkan pihak bertani
3. keuntungan yang diperoleh yaitu adanya kemudahan dalam memasarkan hasil
panen dari lahan cabe tersebut.
4. Saingan Usaha
Usaha bertani cabe didaerah Lam Ateuk Kec. Kuta Baro Aceh Besar umumnya
masih terbilang sediki. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat
setempat mengenai bertani cabe dan banyak pemilik modal besar yang merasa
takut untuk mulai mencoba bertanii cabe. Dengan demikian hanya sebagian
kecil saja masyarakat setempat yang memberikann perhatian khusus dan
keberaniann untuk mencoba bertani cabe. Sehingga tingkat persaingan bertani
cabe didaerah ini masih sedikit.
Prospek Pengembangan Agribisnis
Pertumbuhan ekonomi di segala sektor telah memacu pula meningkatkan
pendapatan masyarakat, baik dikota maupun diperdesaan yang pada gilirannya akan
mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk meningkatkan kecukupan kebutuhannya.
Kebutuhan cabepun semakin meningkat dikalangan masyarakat, terutama
meningkatnya rumah makan dan pedagang kaki lima ( pedagang Nasi kaki lima).
Atas dasar ini, bertani cabe mendapat priolitas dalam pengembangan
perekonomian khususnya usaha kecil atau lahan kecil petani cabe.
Alat Prosuksi
a. Iklim
Angin sepoi-sepoi cocok untuk budidaya cabai (budidaya cabe). Curah hujan
tinggi berpengaruh terhadap kelebihan air. Intensitas sinar matahari sangat
dibutuhkan tanaman cabai (tanaman cabe), berkisar antara 10 12 jam per hari.
Sedangkan suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman cabai (tanaman cabe)
240C -280C.
4. b. Tanah
Tanah tempat penanaman cabai (penanaman cabe) harus gembur dengan kisaran
pH 6,5 6,8.
c. Air
Tanaman cabai (tanaman cabe) memerlukan air cukup untuk menopang
pertumbuhannya. Air berfungsi sebagai pelarut unsur hara, pengangkut unsur
hara ke organ tanaman, pengisi cairan tanaman cabai, serta membantu proses
fotosintesis dan respirasi. Tetapi pemberian air tidak boleh berlebihan.
Pemilihan Lokasi Budiaya Cabai (Budidaya Cabe)
Lokasi budidaya cabai (budidaya cabe) sebaiknya dipilih yang strategis,
transportasi mudah, dekat sumber air, jauh dari area penanaman cabai (penanaman
cabe) lain/tanaman sefamili. Sejarah lahan sangat penting untuk diperhatikan, paling
baik lahan tidak ditanami tanaman cabai (tanaman cabe) selama minimal 2 tahun
terakhir agar diperoleh hasil optimal.
- Pengukuran pH Tanah Budiaya Cabai (Budidaya Cabe)
Pengukuran pH tanah diperlukan untuk menentukan jumlah pemberian kapur
pertanian pada tanah masam atau pH rendah (di bawah 6,5). Pengukuran bisa
menggunakan kertas lakmus, pH meter, atau cairan pH tester. Pengambilan
titik samel bisa dilakukan secara zigzag.Persiapan Sarana Prasarana Budiaya
Cabai (Budidaya Cabe)
1. Pengadaan tanah untuk media semai.
2. Pengadaan pupuk kandang, pupuk kimia, dan kapur pertanian.
3. Pengadaan benih dan mulsa PHP (Plastik Hitam Perak).
4. Pengadaan ajir, bambu penjepit mulsa PHP, dan tali pertanian.
5. Pengadaan peralatan.
5. 6. Persiapan tenaga kerja.
Proses Produksi
Persiapan Lahan Budidaya Cabai
1. Pembajakan dan penggaruan.
2. Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm, lebar parit 50-
70 cm.
3. Pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP untuk tanah dengan
pH di bawah 6,5.
4. Pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 40 ton/ha dan pupuk NPK 15-
15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP.
5. Pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur
dengan tanah. Rapikan bedengan.
6. Pemasangan mulsa PHP.
7. Pembuatan lubang tanam.
8. Jarak tanam ideal musim kemarau 60 cm x 60 cm dan musim penghujan bisa
diperlebar 70 cm x 70 cm. Tujuannya untuk menjaga kelembaban udara di
sekitar pertanaman cabai (pertanaman cabe).
9. Pemasangan ajir.
Persiapan Pembibitan dan Penanaman Budidaya Cabai (Budidaya Cabe)
- Rumah atau sungkup pembibitan.
- Pembuatan media semai.Komposisi media semai adalah 20 liter tanah, 10 liter
pupuk kandang, dan 150 g NPK halus. Media semai dimasukkan ke dalam
polibag semai.
- Penyemaian benih cabai (benih cabe).
- Pemeliharaan bibit.
6. - Pembukaan sungkup dimulai jam 07.00 - 09.00, kemudian sungkup dibuka
lagi jam 15.00-17.00. Umur 5 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka
penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah, dilakukan
setiap pagi. Penyemprotan pestisida dilakukan pada umur 15 hss (hari setelah
semai). Dosis 遜 dari dosis dewasa.
- Pindah tanam.
- Bibit cabai (bibit cabe) berdaun sejati 4 helai siap pindah tanam ke lahan.
Pemeliharaan Tanaman Cabai (Persiapan dan Cara Budidaya Cabai)
1. Penyulaman Budidaya Cabai (Persiapan dan Cara Budidaya Cabai)
Penyulaman budidaya cabai(budidaya cabe) dilakukan sampai umur
tanaman 3 minggu. Apabila umur tanaman cabai (tanaman cabe) sudah terlalu
tua dan masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tanaman cabai
(tanaman cabe) tidak seragam. Berpengaruh terhadap pengendalian hama
penyakit.
Perempelan dan Pengikatan Tanaman Budidaya Cabai (Persiapan dan
Cara Budidaya Cabai)
Perempelan tunas samping. Perempelan tunas samping dilakukan pada
tunas yang keluar di ketiak daun. Bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif
tanaman, agar tanaman cabai (tanaman cabe) tumbuh kekar, disamping itu juga
menjaga kelembaban saat tanamancabai (tanaman cabe) sudah dewasa.
Dilakukan sampai pembentukan cabang utama, ditandai munculnya bunga
pertama.
Perempelan daun. Perempelan daun dilakukan umur 80 hst (hari setelah tanam)
pada daun-daun di bawah cabang utama dan daun tua/terserang penyakit.
2. Sanitasi Lahan Budidaya Cabai (Persiapan dan Cara Budidaya Cabai)
7. Sanitasi lahan budidaya cabai (budidaya cabe) meliputi : pengendalian
gulma/rumput, pengendalian air saat musim hujan sehingga tidak muncul
genangan, tanaman cabai (tanaman cabe) terserang hama penyakit disingkirkan
dari area penanaman.
3. Pengairan Budidaya Cabai (Budidaya Cabe)
Pengairan budidaya cabai(budidaya cabe) diberikan secara terukur, dengan
penggenangan atau pengeleban seminggu sekali jika tidak turun hujan.
Penggenangan jangan terlalu tinggi, batas penggenangan hanya 1/3 dari tinggi
bedengan.
Pemupukan Susulan Budidaya Cabai (Budidaya Cabe)