ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Siti Fatimah
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum
Tipe VAK (Visual-Auditorial-Kinestetik)
NIM. 1209209064

terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
pada Mata pelajaran Matematika Pokok
Bahasan Pecahan
(Penelitian di Kelas IV MI Al-Misbah Cibiru Kota Bandung)
Latar Belakang
Masalah
 Mutu pendidikan Indonesia sangat rendah
 Prinsip penyelenggaraan pendidikan Indonesia (Uu Nomor
20 Tahun 2005, Bab III Pasal 4
 Peran serta sekolah (terutama guru) sangat kurang
 Kegiatan pembelajaran berpusat pada guru, matematika
Menjadi SANGAT sulit

Solusi......??
Model Pembelajaran Quantum
Tipe VAK (Visual-AuditorialKinestetik)
Rumusan Masalah...
1. Apakah penerapan Model Pembelajaran Quantum Tipe
VAK (Visual-Auditori-Kinestetik) memberikan pengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa
MI al-Misbah Cibiru?
2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar
matematika antara siswa yang belajar matematika
dengan menggunakan Model Pembelajaran Quantum
Tipe VAK (Visual-Auditori-Kinestetik) dengan siswa
yang menggunakan Model Pembelajaran
Konvensional?
3. Bagaimanakah sikap siswa terhadap pembelajaran
matematika dengan menggunakan Model
Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-AuditoriKinestetik)?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendapatkan informasi
atau gambaran mengenai efektivitas pembelajaran matematika dengan
menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-AuditoriKinestetik).
Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran Quantum Tipe
VAK (Visual-Auditori-Kinestetik) terhadap peningkatan hasil belajar
matematika siswa MI al-Misbah Cibiru.

2. Menelaah perbedaan peningkatan hasil belajar matematika antara siswa
yang belajar matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran
Quantum Tipe VAK (Visual-Auditori-Kinestetik) dengan siswa yang
menggunakan Model Pembelajaran Konvensional.
3. Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan
menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-AuditoriKinestetik).
Kerangka
Pemikiran
Mutu pendidikan di Indonesia masing sangat jauh tertinggal dari negaranegara lain di dunia, termasuk negara Asia. Padahal peran pendidikan
sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang
cerdas, terampil, berkepribadian terbuka, berakhlak mulia, damai, dan
demokratis. Berbagai cara telah dilakukan guna meningkatkan mutu
pendidikan nasional, salah satunya adalah dengan terus meningkatkan
model, metode maupun strategi pembelajaran.
Namun kenyataannya, saat ini kegiatan pembelajaran yang berlangsung di
dalam kelas masih berpusat pada guru, terutama untuk mata pelajaran
matematika. Hal inilah yang kemungkinan besar menjadikan matematika
memiliki label sebagai mata pelajaran yang sangat sulit dan paling ditakuti
dari generasi ke generasi.
Matematika disekolah cenderung diajarkan dengan hanya menggunakan
metode pembelajaran konvensional seperti ceramah dan pemberian
tugas, sehingga menyebabkan ketidakberhasilan proses
pembelajaran, yaitu kurangnya pemahaman terhadap konsep materi yang
diajarkan yang berimbas pada hasil belajar yang buruk. Rutinitas belajar
siswa selalu diisi dengan hanya menyelesaikan soal-soal dalam bentuk rutin
dan bukan kemampuan pemecahan masalah, sehingga berdampak pada
sebuah kondisi belajar yang tidak bermakna.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Di sekolah siswa hanya cenderung dilatih
untuk hanya meningkatkan kemampuan kognitifnya saja, sementara
kemampuan afektif dan psikomotorik tidak begitu mendapat perhatian yang
cukup, atau dengan kata lain lebih sering diabaikan.
Pembelajaran quantum adalah pengubahan belajar meriah dengan segala
nuansanya. Pembelajaran quantum erat kaitannya dengan suggestology
atau suggestopedia. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti
mempengaruhi hasil situasi belajar. Dalam pembelajaran quantum, guru
tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan kepada siswa melainkan
proses pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan
siswa bekerja dan mengalami. Keberhasilan pembelajaran quantum salah
satunya dipengaruhi oleh pemanfaatan tiga modalitas siswa dalam bentuk
gaya belajar VAK (Visual-Auditorial-Kinestetik). Hal ini karena setiap siswa
memiliki kecenderungannya sendiri-sendiri dalam menyerap dan mengolah
informasi yang mereka dapatkan, misalkan siswa cenderung belajar dengan
mengingat (Visual), beberapa lainnya mampu belajar dengan mendengar
(Auditory), atau belajar dengan gerak dan emosi (Kinestethic). Namun tidak
menutup kemungkinan bahwa ketiga modalitas ini bisa digabungkan secara
bersamaan dan diterapkan dalam proses pembelajaran.
Variabel Penelitian:
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu;
• Variabel independen (X)

: Model Pembelajaran
Quantum Tipe VAK (Visual-

Auditorial-Kinestetik)
• Variabel dependen (Y)

: Hasil Belajar

• Variabel kontrol

: Pembelajaran Matematika

Pokok Bahasan Pecahan
Hipotesis . . .
1. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-AuditoriKinestetik) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
hasil belajar matematika siswa MI al-Misbah Cibiru.
2. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang belajar
dengan menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (VisualAuditori-Kinestetik) dengan siswa yang hanya menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional.
3. Sikap siswa terhadap penerapan Model Pembelajaran Quantum Tipe
VAK (Visual-Auditori-Kinestetik) adalah cukup baik.
Selanjutnya, hipotesis-hipotesis ini diuji dan dianalisis dengan
menggunakan statistik untuk memperoleh hasil penelitian yang bermakna
dan rinci.
Langkah-langkah Penelitian
•
•
•

Metode Penelitian
: Metode Quasi Eksprerimen
Desain Penelitian
: One Group Pretest-postest Design
Populasi dan Sampel
: Penelitian ini dilakukan di MI alMisbah, yang terletak di Jalan Desa Cipadung Nomor 22, Kota Bandung
Tahun Pelajaran 2012/2013. Sedangkan sampelnya terdiri dari dua kelas

yaitu kelas IV A dan IV B
•

Instrumen Penelitian

•

Teknik Pengumpulan Data:

: Tes dan Nontes
Tes  Pretest dan Postest (Berbentuk Uraian)
Nontes Angket Skala Sikap dan Lembar
Observasi
Teknik Analisis Data
1. Analisis Uji Tes Instrumen
• Validitas butir soal

• Reliabilitas
Lanjutan...
• Tingkat Kesukaran
Soal

Selanjutnya dilakukan
pengujian hipotesis
dengan:

• Daya Pembeda Butir
a. Uji Normalitas Data
Soal
b. Uji Linearitas
c. Uji Homogenitas

More Related Content

Proposal Penelitian Seminar Skripsi

  • 1. Siti Fatimah Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-Auditorial-Kinestetik) NIM. 1209209064 terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Matematika Pokok Bahasan Pecahan (Penelitian di Kelas IV MI Al-Misbah Cibiru Kota Bandung)
  • 2. Latar Belakang Masalah  Mutu pendidikan Indonesia sangat rendah  Prinsip penyelenggaraan pendidikan Indonesia (Uu Nomor 20 Tahun 2005, Bab III Pasal 4  Peran serta sekolah (terutama guru) sangat kurang  Kegiatan pembelajaran berpusat pada guru, matematika Menjadi SANGAT sulit Solusi......??
  • 3. Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-AuditorialKinestetik)
  • 4. Rumusan Masalah... 1. Apakah penerapan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-Auditori-Kinestetik) memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa MI al-Misbah Cibiru? 2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar matematika antara siswa yang belajar matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-Auditori-Kinestetik) dengan siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Konvensional? 3. Bagaimanakah sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-AuditoriKinestetik)?
  • 5. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendapatkan informasi atau gambaran mengenai efektivitas pembelajaran matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-AuditoriKinestetik). Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-Auditori-Kinestetik) terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa MI al-Misbah Cibiru. 2. Menelaah perbedaan peningkatan hasil belajar matematika antara siswa yang belajar matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-Auditori-Kinestetik) dengan siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Konvensional. 3. Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-AuditoriKinestetik).
  • 6. Kerangka Pemikiran Mutu pendidikan di Indonesia masing sangat jauh tertinggal dari negaranegara lain di dunia, termasuk negara Asia. Padahal peran pendidikan sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, terampil, berkepribadian terbuka, berakhlak mulia, damai, dan demokratis. Berbagai cara telah dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan nasional, salah satunya adalah dengan terus meningkatkan model, metode maupun strategi pembelajaran. Namun kenyataannya, saat ini kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas masih berpusat pada guru, terutama untuk mata pelajaran matematika. Hal inilah yang kemungkinan besar menjadikan matematika memiliki label sebagai mata pelajaran yang sangat sulit dan paling ditakuti dari generasi ke generasi. Matematika disekolah cenderung diajarkan dengan hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional seperti ceramah dan pemberian tugas, sehingga menyebabkan ketidakberhasilan proses pembelajaran, yaitu kurangnya pemahaman terhadap konsep materi yang diajarkan yang berimbas pada hasil belajar yang buruk. Rutinitas belajar siswa selalu diisi dengan hanya menyelesaikan soal-soal dalam bentuk rutin dan bukan kemampuan pemecahan masalah, sehingga berdampak pada sebuah kondisi belajar yang tidak bermakna. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Di sekolah siswa hanya cenderung dilatih untuk hanya meningkatkan kemampuan kognitifnya saja, sementara kemampuan afektif dan psikomotorik tidak begitu mendapat perhatian yang cukup, atau dengan kata lain lebih sering diabaikan. Pembelajaran quantum adalah pengubahan belajar meriah dengan segala nuansanya. Pembelajaran quantum erat kaitannya dengan suggestology atau suggestopedia. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar. Dalam pembelajaran quantum, guru tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan kepada siswa melainkan proses pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami. Keberhasilan pembelajaran quantum salah satunya dipengaruhi oleh pemanfaatan tiga modalitas siswa dalam bentuk gaya belajar VAK (Visual-Auditorial-Kinestetik). Hal ini karena setiap siswa memiliki kecenderungannya sendiri-sendiri dalam menyerap dan mengolah informasi yang mereka dapatkan, misalkan siswa cenderung belajar dengan mengingat (Visual), beberapa lainnya mampu belajar dengan mendengar (Auditory), atau belajar dengan gerak dan emosi (Kinestethic). Namun tidak menutup kemungkinan bahwa ketiga modalitas ini bisa digabungkan secara bersamaan dan diterapkan dalam proses pembelajaran.
  • 7. Variabel Penelitian: Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu; • Variabel independen (X) : Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual- Auditorial-Kinestetik) • Variabel dependen (Y) : Hasil Belajar • Variabel kontrol : Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Pecahan
  • 8. Hipotesis . . . 1. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-AuditoriKinestetik) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa MI al-Misbah Cibiru. 2. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang belajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (VisualAuditori-Kinestetik) dengan siswa yang hanya menggunakan Model Pembelajaran Konvensional. 3. Sikap siswa terhadap penerapan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual-Auditori-Kinestetik) adalah cukup baik. Selanjutnya, hipotesis-hipotesis ini diuji dan dianalisis dengan menggunakan statistik untuk memperoleh hasil penelitian yang bermakna dan rinci.
  • 9. Langkah-langkah Penelitian • • • Metode Penelitian : Metode Quasi Eksprerimen Desain Penelitian : One Group Pretest-postest Design Populasi dan Sampel : Penelitian ini dilakukan di MI alMisbah, yang terletak di Jalan Desa Cipadung Nomor 22, Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013. Sedangkan sampelnya terdiri dari dua kelas yaitu kelas IV A dan IV B • Instrumen Penelitian • Teknik Pengumpulan Data: : Tes dan Nontes Tes  Pretest dan Postest (Berbentuk Uraian) Nontes Angket Skala Sikap dan Lembar Observasi
  • 10. Teknik Analisis Data 1. Analisis Uji Tes Instrumen • Validitas butir soal • Reliabilitas
  • 11. Lanjutan... • Tingkat Kesukaran Soal Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan: • Daya Pembeda Butir a. Uji Normalitas Data Soal b. Uji Linearitas c. Uji Homogenitas