1. 1
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BAHASA ARAB DI KELAS VIII DI
MTS ISHALUL MASALIK TEBLURU SOLOKURO LAMONGAN TAHUN
PELEJARAN 2013/2014
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu :
Drs. H. Ach. Rofiq, M.ag. M.Sc
Disusun Oleh :
Ade Mufti Kholil
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUNAN DRAJAT
(STAIDRA)
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
2014
3. 3
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.JUDUL
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BAHASA ARAB DI KELAS VIII A
DI MTS ISHALUL MASALIK TEBLURU SOLOKURO LAMONGAN
TAHUN PELEJARAN 2013/2014
B. BIDANG KAJIAN
Pembelajaran materi muhadatsat dengan menggunakan media pembelajaran audio
visual
C. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini
berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan
ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan
informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan
elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu
diantaranya melalui jaringan Internet.
Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan
perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya
pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada
peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-
unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide,
gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri (Oetomo dan
Priyogutomo, 2004).
Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah
digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan.
Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran
4. 4
pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word,
excel dan access. Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama
dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media
pembelajaran.Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi.
Dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan dan pemanfaatan media turut
memberikan andil yang besar dalam menarik perhatian mahasiswa dalam PBM,
karena pada dasarnya media mempunyai dua fungsi utama, yaitu media sebagai alat
bantu dan media sebagai sumber belajar bagi mahasiswa (Djamarah, 2002; 137).
Sementara itu, selain media, di lembaga pendidikan kehadiran perangkat komputer
telah merupakan suatu hal yang harus dikondisikan dan disosialisasikan untuk
menjawab tantangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain
sangat banyak pengguna jasa dibidang komputer yang mengharapkan dapat
membantu mereka baik sebagai tutor, tutee maupun tools yang belum mampu
dipenuhi oleh tenaga yang professional dibidangnya yang dihasilkan melalui
lembaga pendidikan yang ada. Hal ini juga dikeluhkan oleh para pengajar terhadap
kemampuan untuk memahami, mengimplementasikan, serta mengaplikasikan
pengajaran sejalan dengan tuntutan kurikulum karena keterbatas informasi dan
pelatihan yang mereka peroleh.
Dalam buku karangan smaldino dkk, dijabarkan secara jalas tentang
kedudukan tekhnologi informasi dalam media pembelajaran. Pada bagian bab
pertama buku tersebut membahas mengenai teori belajar, media pembelajaran serta
peran tekhnologi informasi dan media dalam pembelajaran.
Perasaan manusia pada umumnya mudah dipengaruhi oleh apa yang
dilihat, dirasakan dan didengar. Dengan kata lain, sungguh tidak mustahil ketika
ada pendapat yang menyatakan bahwa audio visual mempengaruhi sikap dan
perilaku, serta menjembatani proses pembelajaran.
Pernyataan tersebut di atas dapat didukung oleh Yudhi Munadi (2008),
dalam bukunya menekankan bahwa indera yang paling banyak membantu manusia
5. 5
dalam perolehan pengetahuan dan pengalaman adalah indera pendengaran dan
indera penglihatan.
Media dapat diartikan dengan istilah penghubung atau perantara dalam
menyampaikan suatu materi yang diajarkan untuk mencapai suatu tujuan. Dan
dalam proses penyampaian materi kepada orang lain dapat menggunakan sarana
atau alat dalam bentuk audio,visual, audio visual dan multimedia.
Media audio visual dapat diartikan sebagai media yang melibatkan indera
pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Lebih lanjutnya lagi,
Yudhi Munadi (2008: 9) berpendapat bahwa pesan visual yang terdengar dan
terlihat itu dapat disajikan melalui program audio visual melalui film dokumenter,
film drama, dan lain-lain.Yang dalam penyajiannya dapat disambungkan pada alat
proyeksi (projectable aids).
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami revolusi yang sangat
cepat, hal ini berdampak signifikan terhadap kemajuan pola pikir masyarakat secara
makro.Dalam bidang pendidikan, perubahan-perubahan ini telah memberikan
pengalaman baru sekaligus merupakan tantangan bagi para praktisi untuk
memanfaatkan perubahan tersebut menjadi salah satu modal penting
penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang lebih efisien dan efektif.Dalam hal ini,
pendekatan teknologis menjadi bagian yang penting dan tidak dapat dipisahkan
dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Pendekatan teknologis diperlukan
dalam rangka membantu proses pembelajaran guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, yaitu menjadi manusia yang berpengetahuan dan berbudi luhur. Di
samping itu, kegiatan pembelajaran bertujuan sebagai wahana pelestarian nilai-nilai
dan kebudayaan, sehingga setiap individu berkewajiban untuk dapat berperan aktif
dalam transformasi nilai demi kemajuan bangsa dan negara.Oleh karenanya, untuk
mewujudkan kegiatan pembelajaran yang aktif dan berkualitas, salah satu unsur
utama adalah keberadaan guru yang berkualitas pula. Guru yang berkualitas adalah
guru yang memilki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial dan kompetensi professional seperti yang tersirat dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
6. 6
Seorang guru, di dalam melaksanakan kompetesi pedagogik dituntut
untuk memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran.Termasuk di dalamnya penguasaan, pemanfaatan dan
penciptaan media pembelajaran yang sesuai. Penggunaan media pembelajaran
disadari akan sangat membantu aktivitas pembelajaran, baik di dalam maupun di
luar kelas. Namun, tidak bisa dipungkiri, bahwa di dalam implementasinya, tidak
banyak guru yang mampu merancang, mencipta atau mempergunakan media
pembelajaran secara optimal. Di sisi lain, keterbatasan alat-alat teknologi juga
menjadi penyebab kurang maksimalnya usaha guru dalam memanfaatkan
keberadaan media pembelajaran.
Dari latar belakang tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BAHASA ARAB DI
KELAS VIII DI MTS ISHALUL MASALIK TEBLURU SOLOKURO
LAMONGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Karena media ini mampu
menmapilkan gambar dan suara yang mana bisa memberI contoh bahasa arab yang sesuai
dengan pemilik aslinya bahasa (Owner) orang arab yang akan banyak memberikan
semangat dan motifasi dalam pembelajaran
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan diskripsi diatas peneliti merumuskan masalah sebgai berikut :
1. Bagaimana cara penggunaan media pembelajaran audio visual sebagai upaya
meningkatkan kualitas bahasa arab di kelas VIII di MTS Ishalul Masalik
Tebluru Solokuro Lamongan tahun pelajaran 2013/2014
2. Apakah penggunaan media pembelajaran audio visual bisa meningkatkan
kualitas Bahasa Arab di kelas VIII di MTS Ishalul Masalik Tebluru Solokuro
Lamongan tahun pelajaran 2013/2014
E. TUJUAN PENELITIAN
7. 7
Sesuai dengan permasalahan diatas maka tujuan yang akan dicapai adalah untuk
mengetahui peningkatan motivasi belajar bahasa arab dengan melalului penggunana
media audio visual pada siswa kelas VIII di MTS Ishalul Masalik Tebluru Solokuro
Lamongan
F. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian sangat memberi manfaat terutama motivasi dalam mempelajari bahasa
arab. Karena pada zaman sekarang bahasa arab dianggap tidak perlu, dan lebih
mementingkan bahasa Inggris, sehingga peminat dalam mempelajari bahasa arab
sangat minim dan sedikit.
a. Manfaat Teoritis
Secara umum penelitian ini memberi manfaat kepada pendidikan di Dunia
dalam mempelajari B Arab.Dengan menggunakan media ini bisa meningkatkan
niat belajar B Arab.
b. Manfaat Praktis
Dapat digunakan dewan guru sebagai alterntive untuk meningkatkan motivasi
dan kualitas siswa dalam mempelajari B Arab.
G. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah:
1. Melalui penggunaan media pembelajaran audio visual yang dapat
meningkatkan kualitas bahasa arab kelas VIII di MTS Ishalul Masalik
Tebluru Solokuro Lamongan Tahun Pelajaran 2013/2014
H. KAJIAN PUSTAKA
1. LANDASAN TEORI
8. 8
Kata media berasal dari bahasa latinmedius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau penghantar. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat anak mampu memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, atau sikap.Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan
sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, foto grafis, atau
elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal.
Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian
diantaranya akan diberikan berikut ini : AECT (Association of Education and
Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Disamping sebagai sistem penyampaian atau penghantar, media yang sering diganti
dengan kata mediator menurut Fleming (1987 : 234) adalah penyebab atau alat
yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah
mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatut hubungan
yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar anak dan isi pelajaran. Di
samping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem
pengajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada
peralatan paling canggih, dapat pula disebut media.Ringkasnya, media adalah alat
yang menyampaikan atau menghantarkan pesan-pesan pengajaran.
Seringkali media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat
bantu atau media komunikasi seperti di kemukakan oleh Hamalik (1986) dimana ia
melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang
maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.
Sementara itu Gagne dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa
media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan
isi materi pengajaran, yang teridiri antara lain buku, tape recorder, kaset, video
camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi
dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau
9. 9
wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan anak yang dapat
merangsang anak untuk belajar.
Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang batasan media di atas, berikut
dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung pada setiap batasan itu.
1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai
hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar,
atau diraba dengan panca indera.
2. Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai software
(perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras
yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada anak.
3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di
dalam maupun di luar kelas.
5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan
anak dalam proses pembelajaran.
6. Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya :film, slide, video,
OHP), atau perorangan (misalnya : modul, komputer, tape recorder, kaset, video
recorder).
7. Sikap perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan
penerapan suatu ilmu.
CIRI-CIRI MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL
Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk
mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin
guru tidak mampu (kurang efisien) melakukannya.
a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.Suatu peristiwa atau
obyek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video, tape,
audio tape, disket komputer, dan film.Kegiatan anak dapat direkam untuk kemudian
dianalisis dan dikritik oleh anak sejawat secara perorangan maupun secara kelompok.
10. 10
b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki
ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada
anak dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse
recording, misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi
kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut. Manipulasi
kejadian obyek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu.
Proses penanaman dan panen gandum, mengolah gandum menjadi tepung, dan
penggunaan tepung untuk membuat roti dapat dipersingkat waktunya dalam suatu
urutan rekaman video atau film yang mampu menyajikan informasi yang cukup bagi
anak untuk mengetahui asal usul dan proses dari penanaman bahan baku tepung
menjadi roti.
c. Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan
kepada sejumlah besar anak dengan stimulus pengalaman yang relatif sama
mengenai kejadian itu. Dewasa ini distributif media tidak hanya terbatas pada suatu
kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu
misalnya rekaman video, audio, disket komputer dapat disebar ke seluruh penjuru
tempat yang diinginkan kapan saja.
I. METODE PENELITIAN
1. Rencana Penelitian
a. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTS Ishalul Masalik
Tebluru Solokuro Lamongan
b. Tempat penelitian
11. 11
Penelitian ini dilakukan di MTs Ishalul Masalik Tebluru Solokuro Lamongan
c. Waktu penelitian
Waktu penelitian selama 1 bulan yaitu bulan september, sedangkan waktu
perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian dilakukan selama
semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
d. Lama tindakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Mei mulai dari siklus I,
siklus II, dan siklus
J. JADWAL PENELITIAN
NO Siklus Tgl
1 Siklus pertama 12 september 2013
2 Siklus kedua 19 september 2013