1. PROFOSAL
PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG
DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK
Disusun oleh :
TOMI
3201003004
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SAMBAS
SAMSAS
2012/2013
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Selama pembangunan jangka panjang hingga sekarang produk-produk
mesin industri menunjukkan kemajuan sangat pesat, baik segi volume
maupun keragaman produk yang dihasilkan. Perkembangan produk ini tidak
hanya ditandai dengan terpenuhnya kepentingan masyarakat, tetapi juga
mengarah kepada kemampuan dalam memasuki ekspor untuk meningkatkan
devisa negara.
Komoditas pertanian di Indonesia cukup melimpah. Indonesia
merupakan salah satu penghasil jagung terbesar di dunia. Hal ini banyak
bergantung dari sifat tanaman dan kemampuan petani dalam menangani
hasil panennya. Untuk itu penanganan pasca panen hasil pertanian yang
cepat harus dimaksimalkan, dengan maksud untuk mengurangi kerusakan
maupun penyusutan yang erat kaitannya dengan kualitas dan kuantitas hasil
olah atau hasil akhir yang akan dipasarkan.
Seiring dengan kemajuan teknologi tepat guna banyak ditemukan alatalat teknologi yang diciptakan untuk mengolah hasil pertanian, hal ini
disebabkan oleh meningkatnya hasil tani sehingga timbullah pemikiran
untuk mengolah hasil tani tersebut sebelum dipasarkan, tujuannya tidak lain
untuk meringankan dalam pekerjaan.
3. Mesin pemipil jagung adalah sebuah mesin yang digunakan untuk
memisahkan biji jagung dengan dongkolnya. Sebelum adanya mesin
pemipil jagung ini, pemisahan biji jangung dengan dongkolnya dilakukakan
secara manual atau dalam kata lain dengan cara memipil jagung satu-persatu
dengan menggunakan tangan, dan itu merupakan pekerjaan yang sangat
melelahkan.
Mesin pemipil jagung ini merupakan mesin yang menggunakan motor
listrik sebagai penggeraknya dan listrik sebagai sumber energinya. Dengan
adanya mesin ini, pekerjaan pemipilan jagung jauh lebih epektif dan evisien
dibandingkan secaran manual, yaitu dengan menggunakan tangan. Namun
sekarang ini dengan kemajuan teknologi banyak sekali dijumpai mesin
pemipil jagung dipasaran yang sangat bermanfaat bagi petani jagung dalam
pengolahan hasil panennya mulai dari yang sederhana, hingga yang
canggih. Mesin pemipil jagung ini biasanya dibuat dari bahan yang tidak
karat, jika menggunakan bahan yang mudah karatan, sebaiknya dilakukan
pengecatan pada bagian tersebut, untuk menghindari terjadinya karat yang
dapat merusak bentuk fisik mesin.
Pada saat sekarang ini banyak terdapat berbagai cara untuk pemipilan
jagung, yang pada umumnya hanya terbatas seperti hal pemipilan sebagai
berikut:
1. Pemipilan dengan tangan (manual)
2. Pemipilan dengan mesin
4. Dalam hal ini pemprosesan buah jagung membutuhkan waktu yang lama
dan hasil yang diperoleh sangat terbatas. Melihat dan meninjau masalah yang
dihadapi pemakai, maka penulis membuat suatu peralatan yang lebih berguna
dan efisien mempermudah dalam pengolahan buah jagung.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam rancang bangun mesin pemipil jagung
ini antara lain adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana desain spesifikasi dari mesin pemipil jagung yang tepat guna?
b. Bagaimana merancang dan membangun setiap komponen utama mesin
pemipil jagung ?
1.3. Tujuan
a. Untuk Memenuhi persyaratan dalam rangka menyelesaikan studi
Diploma III Teknik Mesin Politeknik Negeri Sambas.
b. Membuat alat yang bermanfaat untuk produksi rumah tangga.
c. Menyelesaikan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM)
d. Tersedianya bahan material yang bisa diproduksi untuk membuat mesin
pemipil jagung
1.4. Manfaat
Manfaat rancang bangun mesin pemipil jagung untuk produksi
rumah tangga ini antara lain adalah sebagai berikut :
5. a. Terciptanya sebuah teknologi baru dalam penerapan sistem produksi
mesin pemipil jagung yang digunakan untuk keperluan di Indonesia.
b. Memberikan manfaat ekonomis, serta dapat menggunakan mesin pemipil
jagung secara individu.
c. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam membuat dan
terlibat dalam proyek ilmiah.
d. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam pengembangan mesin
pemipil jagung.
6. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Analisis dasar perhitungan
2.1.1. Perhitungan poros
Apabila poros hanya menerima beban momen puntir atau torsi, maka
diameter dari poros dapat dihitung dengan persamaan torsi, yaitu :
Dimana :
T= Momem puntir
J = Momen inersia polar penampang poros
= Tegangan geser
r = Jari-jari poros
sedangkan momen inersia poolar untuk poros pejal adalah :
Sehingga diperoleh :
7. 2.1.2. Motor listrik
Dengan menggunakan torsi dan kecepatan yang bekerja maka daya
motor dapat ditentukan dengan rumus:
Pmotor = w . Tmotor
Pmotor = 2 π n . Tmotor
atau
Pmotor
= daya motor ( watt)
Tmotor
= kecepatan yang bekerja ( Nmm )
n
= Putaran akibat motor listrik
2.1.3. Perhitungan bantalan
Adapun analisa terhadap bantalan dilakukan untuk menghitung umur
bantalan berdasar beban yang diterima oleh bantalan.
Perhitungan umur bantalan untuk setiap beban :
a
C
L=
F
dimana
,
L = Dalam jutaan putaran
1
C = FL a
Beban bantalan
L1
L2
; di mana a =3 untuk bantalan peluran
F2
F1
a = 10/3 untuk bantalan rol
Tegangan geser maksimum:
2
x
m ax
2
2
xy
( kpsi )
8. 2.1.4. Perhitungan sabuk
Sabuk-V sebagai penerus daya dari motor listrik ke poros,dapat
dihitung dengan rumus:
1.
Perbandingan transmisi
n1
n2
d2
d1
Dimana :
n1 = putaran poros pertama (rpm)
n 2 = Putaran poros kedua (rpm)
d 1 = diameter puli penggerak (mm)
d 2 = diameter puli yang digerakan (mm)
2.
Kecepatan sabuk
v
.d .n
(m/s)
60.1000
Dimana :
V = kecepatan sabuk (m/s)
d = diameter puli motor (mm)
n = putaran motor listrik (rpm)
3.
Panjang sabuk
L = 2C +
2
(dp + Dp) +
1
(Dp - dp) 2
4.C
Dimana :
L = panjang sabuk (mm)
C = jarak sumbu poros (mm)
9. D 1 = diameter puli penggerak (mm)
D 2 = diameter puli poros (mm)
2.2. Komponen-komponen alat/mesin
2.2.1. Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar, dan berpenampang bulat
dimana terpasang elemen-elemen roda gigi, pulli dan pemindah daya
lainnya. Poros bisa menerima beban-beban lentur, tarikan, tekan, atau
puntiran, yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan
yang lainnya.
Gambar 2.1. Poros
2.2.2. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban,
sehingga putaran dan gerakan bolak-baliknya dapat berlansung secara halus,
aman, dan tahan lama. Pada bantalan terjadi gesekan gelinding antara bagian
yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola
(peluru), rol jarum dan rol bulat. Bantalan gelinding pada umumnya cocok
10. untuk beban kecil daripada bantalan luncur, tergantung pada bentuk elemen
gelindingnya. Putaran pada bantalan ini dibatasi oleh gaya sentrifugal yang
timbul pada elemen gelinding tersebut.
Gambar 2.2. Bantalan
2.2.3. Motor listrik
Motor listrik merupakan alat yang mengkonversikan listrik menjadi
energi mekanik. Output dari alat ini berupa kopel atau putaran.
Dibandingkan dengan motor yang bersumber pada energi lain, motor listrik
merupakan motor yang mempunyai efisiensi yang paling tinggi. Motor
listrik yang digunakan dalam perancangan poros dan sistem penggerak pada
mesin peniris minyak ini bersumber dari motor arus bolak-balik (AC).
Gambar 2.3. Motor listrik
11. 2.2.4. Pulli
Jarak yang jauh antara dua poros sering tidak memungkinkan
transmisi langsung dengan roda gigi. Dalam hal demikian, cara transmisi
putaran atau daya yang lain dapat diteruskan, dimana sebuah sabuk
dibelitkan sekeliling pulli pada poros. Transmisi dengan elemen mesin dapat
digolongkan atas transmisi sabuk, Transmisi rantai dan transmisi kabel atau
tali. Dari macam-macam transmisi tersebut, kabel atau tali hanya digunakan
untuk maksud yang khusus. Bentuk pulli adalah bulat dengan ketebalan
tertentu, ditengah-tengah pulli terdapat lubang poros. Pulli pada umumnya
dibuat dari besi cor kelabu FC 20 atau FC 30, dan ada pula yang terbuat dari
baja.
Gambar 2.4. Pulli
2.2.5. Sabuk
Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampang
trapesium. Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk
untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk-V dibelitkan pada alur puli yang
berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit akan mengalami
12. lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya
gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan
menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah.
Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari sabuk-V jika dibandingkan
dengan sabuk rata. Gambar 2.5 di bawah ini menunjukkan berbagai porsi
penampang sabuk-V yang umumnya dipakai (Sularso, 1997).
Gambar 2.5. Sabuk-V
2.2.6. Mata pemipil jagung
Mata pemipil jagung ini terdiri dari :
1.
Empat buah besi beton sebagai pemisah biji jagung dari dongkolnya
2.
Dua buah pipa baja sebagai tempat dudukan besi beton
3.
Satu buah besi poros sebagai dudukan dari komponen mata pemipil
jagung
2.2.7. Mur dan Baut
Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam
suatu rangkaian mesin. Untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada
mesin, pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus dilakukan dengan
13. teliti untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang
diterimanya. Pada mesin ini, mur dan baut digunakan untuk mengikat
beberapa komponen, antara lain :
1. Pengikat pada bantalan
2. Pengikat pada dudukan motor listrik
3. Pengikat pada puli
Gambar 2.7. Macam-macam Mur dan Baut.
(Sularso, 1994 : 293-295)
Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus
memperhatikan berbagai faktor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut,
cara kerja mesin, kekuatan bahan, dan lain sebagainya. Adapun gaya-gaya
yang bekerja pada baut dapat berupa :
1.
Beban statis aksial mur
14. 2.
Beban aksial bersama beban punter
3.
Beban geser
2.3. Prinsip kerja alat
Mesin pemipil jagung ini mempunyai fungsi utama yaitu sebagai
pemisah biji jagung dari dongkolnya. Mesin ini di buat sedemikian rupa
untuk mempermudah dalam proses pemipilann jagung. Mesin ini digerakan
oleh sebuah motor penggerak yang menggunakan daya listrik untuk proses
kerjanya.
Prinsip kerja mesin ini adalah dengan cara mendorong buah jagung ke
arah mata pemipil yang di gerakan oleh sebuah motor listrik dengan
tranmisi puli dan sabuk serta sebuah poros. Dengan gerak putar tersebut dan
bentuk mata pemipil yang di buat sedemikian rupa, sehingga dapat
memisahkan biji jagung dari dongkolnya.
2.4. Rincian biaya
1.
Motor listrik
x 1 buah
=
Rp. 400.000,-
2.
Besi siku ukuran 5 cm x 5 cm
x 2 buah
=
Rp. 300.000,-
3.
Besi poros 1 m
x 1 buah
`=
Rp. 100.000,-
4.
Seng aluminium 0,5 mm
x 2 keping
=
Rp. 200.000,-
5.
Pulley kecil
x 1 buah
=
Rp. 30.000,-
6.
Pulley besar
x 1 buah
=
Rp. 50.000,-
15. 7.
V-belt
x 1 buah
=
Rp. 50.000,-
8.
Elektroda las
x 1 kotak
=
Rp. 200.000,-
9.
Pipa baja
=
Rp. 20.000,-
10. Mata bor 12 mm x 5 pcs
=
Rp. 30.000,-
11. Baut dan mur ukuran 12 mm
=
Rp. 20.000,-
=
Rp. 10.000,-
13. Alat – alat pendukung
=
Rp. 100.000,-
14. Cat dan dempul
=
Rp. 55.000,-
15. Paku rivet
=
Rp. 5.000,-
=
Rp. 50.000,-
=
Rp. 1.620.000,-
12. Kontak listrik
16. Bantalan
x 1 buah
x 2 buah
16. DAFTAR PUSTAKA
J. E. Shigley & Charles R. Mischke, 2006, Mechanical Engineering Design, 8 th
edition, McGraw-hill, New York.
Sularso., dan Suga, Kiyokatsu., 1994, Perencanaan Elemen Mesin, Cetakan Ke
Delapan, PT. Pradnya paramitha, jakarta.
Standar Kompetensi Guru, SMK, 2004, Bidang Keahlian Otomotif, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
17. LAMPIR
Keterangan:
1. Motor listrik
3
2
2. Kerangka mesin
3. Tutup atas mesin
1
4. Tutup
samping
kanan mesin
5
5. Tutup depan mesin
4
6. Puli penggerak
7. V-belt
10
9
8. Puli
8
yang
di
gerakan
9. Poros
7
10. Bantalan
11
11. Mata
jagung
6
pemipil