1. PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN
1. I. PENDAHULUAN
Dewasa ini orang dan generasi muda pada umumnya melihat sebelah mata terhadap
wirausaha, padahal berwirausaha banyak manfaatnya. Menjadi usahawan bagi sebagian orang
dan ini tidak sedikit jumlahnya, adalah hal yang sangat menakutkan. Banyak yang berfikir
bahwa menjadi pedagang atau wirausahawan sangat beresiko tinggi (kerugian, bangkrut dan
sebagainya), sedangkan menjadi seorang pekerja sangat kecil resiko yang akan dihadapi.
Sesungguhnya menjadi pegawai juga beresiko tinggi, seperti: PHK, Pemotongan gaji,
pensiun, minimnya gaji yang diperoleh, dsb. Artinya dalam hal ini apapun pekerjaan yang
kita pilih semuanya mengandung resiko yang tidak kecil. Menjadi wirausahawan jelas
beresiko tinggi tetapi hal itu seimbang dengan yang akan diperoleh dari hasil berwirausaha
yang mungkin jika berhasil dan sukses akan memperoleh pendapatan dan penghasilan yang
sangat menggiurkan. Untuk itu maka seorang wirausahawan harus mau dan mampu
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.
Peningkatan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan produktifitas. Berkenan dengan hal itu, kami sebagai bagian dari masyarakat
akan mengadakan pelatihan membuat produk chemical laundry dan bush washing untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia agar para pemuda, korban PHK dan Putus Sekolah bisa
berkarya dan tidak lagi menjadi beban keluarga dan masyarakat.
Kegiatan ini merupakan langkah positif yang dapat memotivasi generasi muda dalam upaya
menciptakan peluang usaha dan menumbuhkan jiwa wirausaha.Kegiatan ini merupakan
bentuk sinergitas antara pemerintah, pihak akademis dan Jogja Enterprenuer dalam upaya
memotivasi generasi muda untuk berwirausaha dan berperan dalam membangun
perekonomian di Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini dapat menggerakkan generasi muda
untuk mencontoh para pengusaha muda yang telah terjun dan berhasil dalam membangun
kariernya melalui dunia wirausaha, dan diharapkan mampu mencetak pengusaha-pengusaha
muda yang membuka lapangan pekerjaan sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan membantu usaha pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan
pengangguran.
Materi yang diberikan meliputi, Menumbuhkan Jiwa kewirausahaan, Kiat melihat dan
memberdayakan peluang bisnis, Merintis usaha dan model pengembangan, Manajemen
kewirausahaan dan Resiko, Studi Kelayakan Usaha serta Pelatihan pemuatan produk bush
washing seperti : detergen, hand soap, pemerbersih kaca dan lantai, pelembut dan pelicin
pakaian, dll.
Selanjutnya peserta yang telah selesai mengikuti pelatihan dan telah tumbuh kecakapan
serta ketrampilan khususnya sense of Business, maka akan terus ditumbuh kembangkan jiwa
kewirausahaan untuk membuka wawasan guna menciptakan unit bisnis baru.
1. II. MAKSUD dan TUJUAN
2. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan keterampilan kepada generasi muda
agar mempunyai keahlian dan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan
berwirausaha.
Adapun tujuan diadakannya kegiatan pelatihan kewirausahaan ini adalah :
1. Meningkatkan kemampuan berwirausaha bagi para generasi muda.
2. Menciptakan sumber daya manusia yang berkualiatas, kreatif sebagai bekal dalam
berwirausaha.
3. Membangun jejaring bisnis dan menciptakan wirausaha pemula.
4. Mengembangkan home industri.
1. III. BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan berupa pelatihan/kursus bagi generasi muda dan wirausahawan dengan
kapasitas 50 peserta yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kegiatan ini bekerjasama dengan JCC
UPN Veteran Yogyakarta. Pelatihan/kursus yang diberikan adalah chemical laundry dan
Bush Washing, dimana setiap peserta diajarkan membuat produk kimia laundry dan produk
pembersih. Pengajar pelatihan/kursus ini berjumlah 3 orang. Peserta yang mengikuti
pelatihan ini akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh pihak JCC UPN Veteran
Yogyakarta. Selain itu bagi peserta yang berminat mengembangkan dan memasarkan produk
mendapatkan free franches dari Jogja Enterprenuer.
1. IV. PESERTA
Peserta kegiatan pelatihan ini adalah wirausahawan, pemuda, anak-anak putus sekolah,
korban phk, mahasiswa dan umum. Kegiatan pelatihan ini bersifat teruka bagi siapa saja yang
berminat menjadi usahawan dan mengembangkan usaha dibidang chemical laundry dan bush
washing.
1. V. WAKTU dan TEMPAT PELAKSANAAN
Waktu yang direncanakan adalah pada awal bulan . Pelaksanaan dimulai pukul 09.00 03.00
setiap hari di , dimana setiap kelompok mendapat jam pelatihan selama 6 jam setiap
pertemuan selama 2 kali. Pelaksanaan pelatihan/kursus ini kira-kira selama lebih
kurang hari.
1. VI. SUSUNAN PANITIA
Pelindung : -
Penanggung Jawab :
Panitia Pelaksana :
Pelatih / Tentor : Dwi Sadono Basuki, STP.
1. VII. ANGARAN KEGIATAN
Untuk penyelenggaraan kegiatan ini dibutuhkan anggaran dengan perincian sebagai berikut :
3. a. Biaya pengajar @ Rp. 00.000,-
b. Perlengkapan dan bahan-bahan pelatihan Rp. 00.000,-
c. Kesekretariatan Rp. 100.000,-
d. Konsumsi pengawas Rp. 200.000,-
e. Publikasi dan Dokumentasi Rp. 100.000,-
f. Biaya lain-lain Rp. 50.000,-
Rp. 65.000.000,-
Sumber Dana
a. Peserta @ Rp. 1.000.000,- x 50 orang Rp. 50.000.000,-
b. JCC UPN Veteran Yogyakarta Rp. 500.000,-
c. Donatur & Alumni Rp. 14.500.000,-
Rp. 65.000.000,-
1. VIII. BANTUAN dan FASILITAS
Dalam kegiatan ini, kami memerlukan bantuan fasilitas maupun dukungan moril dan materiil
dari pihak JCC UPN Veteran Yogyakarta, berupa :
1. Peminjaman Ruangan
2. Bantuan biaya
3. Restu dan izin dari JCC dan semua pihak
1. IX. CONTAC PERSON
Untuk keterangan/informasi lebih lanjut mengenai program pelatihan kewirausahaan yang
kami tawarkan silahkan hubungi :
Dwi Sadono Basuki
Phone : 0274 6826339
1. X. REKENING
Dwi Sadono Basuki
Mandiri Cabang Suryatomo
4. 137-00-0649044-1
1. XI. PENUTUP
Demikian proposal kegiatan ini kami susun dengan harapan memperoleh bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak.
Atas perhatian, dukungan dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.
1. XII. LAMPIRAN
1. 1. JCC UPN Veteran Yogyakarta
JCC UPN merupakan salah satu unit bisnis dari Bagian Kerjasama dan Alumni UPN Veteran
Yogyakarta, beralamat di Gedung Rektorat Lantai 2 Bagian Kerjasama dan Alumni Jl. SWK
lingkar utara 104, Condongcatur Yogyakarta 55283.
JCC UPN memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang Rekrutmen dan Seleksi, serta
telah membantu banyak perusahaan dan organisasi ternama dalam mengisi kebutuhan
karyawan tingkat manajerial maupun staf profesional. JCC UPN juga memiliki program
lokakarya, seminar dan pelatihan untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang
berkualitas. JCC UPN mendukung adanya kegiatan pelatihan kewirausahaan untuk
menciptakan usahawan pemula dan membangun jaringan bisnis baru sehingga terciptanya
lapangan pekerjaan baru.
1. 2. Jogja Enterprenuer Center
5. 1. LATAR BELAKANG SITUASI
Tingginya angka pengangguran di kalangan anak muda, hanya merupakan fenomena
gunung es dari buruknya sistem pendidikan di Indonesia. Anak-anak muda hanya menjadi
pelengkap dari roda perekonomian, atau justru menjadi beban pemerintah. Pemerintah
tidak menempatkan keberadaan anak muda sebagai investasi yang strategis untuk
kemajuan bangsa atau mempersiapkan pendidikan kaum muda untuk dapat berkompetisi di
pasar global.
Setiap tahunnya, ribuan anak tidak dapat mengenyam pendidikan gratis dan berkualitas,
karena sekolah-sekolah favorit mensyaratkan Nilai Evaluasi Murni yang tinggi, sehingga
hanya anak-anak yang pintar secara akademis yang dapat sekolah. Akibatnya anak-anak
tersebut, khususnya anak-anak dari keluarga miskin terpaksa berhenti sekolah atau
melanjutkan pendidikan di sekolah yang buruk kualitasnya. Contohnya beberapa sekolah
swasta yang buruk, anak lebih banyak berada di luar sekolah karena ketiadaan guru, guru
yang tidak terlatih dan fasilitas yang tidak memadai. Dampak sekolah akan menghasilkan
tenaga kerja yang tidak terdidik.
Pemerintah Indonesia telah meratifikasi the Convention on the Rights of the Child (1989).
Salah satu komitmen dari Konvensi ini yaitu pendidikan yang menunjang pengembangan
personal, bakat, mental dan fisik anak untuk mencapai pengembangan diri secara optimal (
development of the childs personality, talents and mental and physical abilities to their
fullest potential). Pemerintah sendiri sudah menyadari dengan mengembangkan pendidikan
kecakapan hidup. Sekolah perlu mengembangkan kecakapan akademik, personal, sosial dan
vokasional. Pendekatan ini telah dimasukan dalam Strategi Pendidikan Nasional 2004-2009,
namun dalam prakteknya strategi ini belum dikembangkan di sekolah-sekolah. Hal ini
disebabkan kurangnya pelatihan guru dan tidak memadai fasilitas yang diberikan di sekolah.
2. LATAR BELAKANG PROYEK
Proyek ini akan mengembangkan model partisipasi dan jejaring anak muda dari kelompok
yang kurang beruntuk, baik melalui sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Anak muda
usia 25-34 tahun akan dibangun kesadaran kritisnya dan difasilitasi untuk dapat
berpartisipasi dalam organisasi-organisasi kepemudaaan untuk dapat mengembangkan
kemampuan dalam bidang kewirausahaan. Mereka akan dimediasi dengan jejaring di tingkat
lokal, nasional dan regional. Kesadaran kritis penting untuk mengetahui kelemahan dan
kekuatannya serta membuat rencana untuk mewujudkan mimpi mereka.
Yayasan BUMI dan Institut Entrepreneur Indonesia ( IEI ) sebuah lembaga yang staf-staf di
dalamnya memiliki kompetensi dalam pendekatan berbasis hak, khususnya remaja dan
pemuda. Melalui peningkatan peran guru, pemimpin-pemimpin lokal, dan stakeholder lain,
anak-anak muda tersebut akan difasilitasi untuk mendorong pemerintah daerah dapat
memperbaiki kebijakan-kebijakan pemerintah, khususnya kebijakan untuk anak muda.
Diharapkan model ini dapat diadaptasi untuk perubahan kebijakan di tingkat nasional.
Dengan metode-metode partisipatif, anak-anak muda dapat mengemukakan kondisi yang terjadi
yang menghambat pengembangan diri mereka serta mengidentifikasi solusi-solusi yang dapat
merekalakukanuntukmemperbaikidiri merekasendiri.Melalui organisasi kepemudaandanjejaring
anak-anak muda, mereka diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di kalangan
mereka.
6. 3. TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM
GOAL
Anakmuda laki danperempuan(25- 35 tahun) dari kelompok yang kurang beruntung memperoleh
kesempatan untuk mewujukan potensinya dalam lingkungan yang mendukung partisipasi dalam
pengembangan kewirausahaan
TUJUAN
Memperkuatjejaringdanpartisipasipemimpinmudauntukmengatasi rendahnyakesempatan kerja
dengan pengembangan ketreampilan usaha produktif
4. STRATEGI
OUTCOME, OUTPUT DAN AKTIVITAS
Outcome
1. 50 pemimpin muda yang mewakili organisasi kampus, karang taruna dan komunitas lainnya
mendapat penguatan sebagai fasilitator kewirausahaan
2. Pengambil kebijakan memiliki kesadaran dan mereview kebijakan di bidang kewirausahaan
khusunya untuk kaum muda
Outcome # 1: 50 pemimpin muda membangun jejaring kaum muda di tingkat daerah dan kabupaten untuk
pengembangan kewirausahaan
.
Output
1.1. 100 kaum mudamemperolehfasilitasidansupervisi yangefektif untuk meningkatkan kemampuan
dalam kewirausahaan dengan modul Start and Improve Your Business
1.2. Rencana aksi untuk mewujudkan aspirasi kaum muda menciptakan inkubator bisnis
Aktivitas
Output # 1.1.: 100 kaum muda memperoleh pelatihan dan supervisi yang efektif untuk
meningkatkan kemampuan dalam kewirausahaan
1.1.1. Pengembangan modul teknis pelatihan pemimpin muda dalam kegiatan usaha
1.1.2. Pelatihan 100 kaum muda mengenai kewirausahaan, untuk perbaikan issu ketenaga-kerjaan, dan
pendidikan kecakapan hidup
1.1.3. Monitoringyangpartisipatif untukmemberikansupervisidanfeedbackbagi kaummudauntuklebih
berperan aktif.
Output # 1.2.: Pemerintah daerah dan nasional memberi dukungan dana dan moral untuk
memperkuat peran anak muda dalam memperjuangkan issue Kewirausahaan Pemuda
1.2.1. Pertemuan reguler dengan stakeholder dan masyarakat untuk mendukung kaum muda dalam
mengembangkan usaha
1.2.2. Lobby oleh kaum muda kepada pengambil kebijakan; bupati, pejabat daerah, DPRD dan tokoh-
tokoh agama untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya penanganan kaum muda
7. 1.2.3. Exsibisi dan pameran kreasi kaum muda untuk mengkampanyekan kegiatan usaha produktif
pemuda
Outcome # 2: Pengambil kebijakan memiliki kesadaran dan mereview kebijakan di bidang kewirausaahn bagi
kaum muda
.
Output
2.1. Adanya analisa dan rekomendasi mengenai dampak kebijakan dan peraturan daerah untuk
pengembangan usaha untuk pemuda
2.2. DPRD danpengambil kebijakandi KabupatenPadangLawasmenyadari pentingnya pengembangan
usaha di kalangan pemuda
Aktivitas
Output # 2.1. Adanya analisa dan rekomendasi mengenai dampak kebijakan dan peraturan daerah untuk
issue kewirausahaan Pemuda
.
2.1.1. Pengembangandesainstudi partisipatif dengan kaum muda mengenai situasi pendidikan kecakapan
hidup dan kewirausahaan
2.1.2. Studi partisipatif oleh kaum muda untuk mengkaji issue ketenaga-kerjaan dan wirausaha
2.1.3. Workshop diseminasi hasil studi kepada pengambil kebijakan, tokoh agama dan tokoh masyarakat
dan pengembangan rencana aksi bersama.
Output # 2.2. DPRD dan pejabat pemerintah kabupaten Kolaka menyadari pentingnya hak anak muda dan
perlunya perbaikan issue wirausaha
2.2.1. Lobby untuk penyampaian hasil studi kepada pengambil kebijakan dan tokoh masyarakat/agama.
2.2.2. Pertemuan rutin untuk monitoring implementasi rencana aksi workshop
2.2.3. Distribusi laporan perkembangan rencana aksi workshop
Indikator Outcome
1. 50 pemimpin muda yang di Kabupaten Kolaka aktif dalam jejaring kaum muda untuk issu
kewirausahaan dan pendidikan kecakapan hidup.
2. Terdapat hasil review danrencanatindaklanjutdari pengambil kebijakanuntukpengembangandan
perbaikan peraturan daerah.
3. Kabupaten memberikan kesempatan bagi pada kaum muda untuk berpartisipasi dalam kebijakan
dan kampanye issu ketenaga-kerjaan dan kewirausahann
5.ORGANISASI PELAKSANA
Yayasan Bina Upaya Mandiri Indonesia ( BUMI FOUNDATION ) dan INSTITUT ENTREPRENEUR
INDONESIA,kedualembagalembagaini berupayamengadvokasi danmendorongindividu-individu,
lembaga-lembagadanpengambil kebijakanuntukmengembangkaninvestasi yang tepat untuk anak
muda khususnya dalam pengembangan kewirausahaan.
8. Lembaga ini memfokuskan programnya pada 3 pilar utama; yaitu ADVOKASI KEBIJAKAN,
KONSULTASI dan PENGUATAN JEJARING ORGANISASI PEMUDA. Advokasi kebijakan dimaksukan
untukmereformasi kebijakan-kebijakanyangmendukungpeningkatandaninvestasi yang tepat agar
terciptanya lingkungan yang positif bagi pemenuhan hak pemuda. Tenaga-tenaga di lembaga ini
memiliki kompetensi dalam pengembangan usaha mikro dan menengah bagi keluarga dan
masyarakatserta pengembangankeuanganmikro.Staff lembagalembagaini merupakan fasilitator-
fasilitator yang dapat menggerakan dan memperkuat kelompok masyarakat dan anak muda yang
kurang beruntung untuk dapat secara mandiri dan aktif dalam mengembangkan potensinya
Penguatanjejaringrelawanbertujuanuntukmemperkuatdan memperluas dukungan dari relawan-
relawan yang memiliki militansi tinggi dalam pencapaian visi dan misi lembaga. Jejaring relawan
dilakukan dengan memperkuat pendekatan peer educator (pendidik sesama), pendampingan dan
mentoringkepadaremaja-remajadanpemuda-pemudi, pertemuan dan refleksi reguler. Dukungan
dari jejaring relawan ini diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar bagi anak muda
untuk pemenuhan hak-hak mereka. Disamping itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk
dapat berpartisipasi melalui kegiatan relawan ini. Penguatan relawan juga dimaksudkan untuk
mengembangkanmodel-modelyangaplikatif berdasarkan pendekatan berbasis hak. Model-model
ini antara lain melalui pengembangan pendidikan alternatif dan inklusif bagi pemuda , pelatihan
kecakapan hidup (melalui pengembangan kreativitas dan potensi pemuda yang menempatkan
pemuda sebagai aktor perubahan), pengembangan program stimulasi, pengembangan usaha
ekonomi mikrodanmenengahsertalembagakeuanganmikro.Melalui model-modelini, diharapkan
terdapatlembaga-lembagadonoryangtertarikuntukmendanai replikasi danpengembangan model
ini.
6.STRUKTUR ORGANISASI
Yayasan Bina Upaya Mandiri Indonesia ( BUMI FOUNDATION) dan IEI merekrut 5 orang sebagai
fasilitator di Kabupaten Kolaka untuk memperkuat peran kaum muda dalam pelaksanaan program
ini. Disamping itu juga akan merekrut 2 orang tenaga administrasi dan keuangan yang tugasnya
sebagai koordinator dalam administrasi, pembukuan dan keuangan proyek ini. Dalam proyek ini,
BUMI FOUNDATION dan IEI akan memperkuat peran pemimpin muda untuk terlibat secara aktif
dalam perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi.
7.KEBERLANJUTAN
Proyek ini merupakan upaya awal memperkuat kemampuan kaum muda untuk memfasilitasi dan
memediasi mereka untuk menjadi pemimpin-pemimpin muda, khususnya untuk issu ketenaga-
kerjaandanpendidikan kecapakan hidup. Melalui model ini, kelompok ini memperoleh dukungan
yang luasdari kaum muda,masyarakat dan pemerintah. Dengan memfasilitasi dengan stakeholder
strategis dan lembaga donor, kelompok ini dapat terus mengangkat issu ini untuk mendorong
perubahansosial dankebijakan. Mereka diharapkan akan menjadi pemimpin pada masa yang akan
datang yangpeduli issu-isudi kalangananakmuda.Dengan ketrampilan dalam advokasi perubahan
kebijakan, jejaring dan memiliki leadership skills. Pada masa yang akan datang, diharapkan mereka
akan menjadi motor perubahan sosial.
8,PENYEBARLUASAN INOVASI
Melalui penguatan jejaring kaum muda di tingkat lokal, nasional dan regional, mereka dapat
memdorongpemerintahuntukmemperhatikanissue-issueyangterjadi di lingkunanmereka;seperti
pengangguran dan usaha produktif
9. GARIS BESAR MATERI PELATIHAN
9. Dalam Program ini garis besar materi yang akan disampaikan mengacu Modul SIYB (Start
and Improve Your Business ) dari ILO-UN.
a. Pengetahuan Materi
1. Revolusi Motivasi Hidup dan Berusaha
2. Menumbuhkan Jiwa dan Karakter Entrepreneur
3. Membaca Peluang Usaha
4. Teknik Menciptakan Ide Usaha
5. Berani Mulai Usaha
6. Therapy Bisnis : Menang dengan Keberanian
7. Bagaimana Mengawali Sebuah Usaha ?
8. Kiat Marketing Usaha
9. Kiat Mengelola Keuangan Usaha
10. Kiat Mencari Permodalan Usaha
11. Manajemen Produksi Usaha
12. Cara Jitu Promosi
13. Kepemimpinan Usaha
14. Business Game : Usaha
15. Pembuatan Rencana Usaha
16. Pembahasan Studi Kasus usaha
17. Wawancara Bisnis Individu
b. Ketrampilan Melatih-pendampingan
18. Kiat Menyiapkan Program Training
19. Kiat Menjadi Fasilitator
20. Kiat Menguasai panggung
21. Time Management Training
20. Monitor & Evaluasi Training
21. Strategi Penganggaran Training
22. Memahami Strategi Pendampingan Bisnis
23. Kiat Pendampingan Laboratorium Usaha
24. Strategi Menyiapkan Diskusi Bisnis
10. 10. PELAKSANAAN
Pelaksanaan Program ini meliputi 4 tahap yang total berdurasi : 12 hari, dengan rincian
sebagai berikut :
- Tahap I : 6 hari ( Pelaksanaan Training : in class )
- Tahap II : 3 hari ( Monotoring dan Praktek Training : Praktik di lapangan )
- Tahap III : 1 hari ( Evaluasi dan penetapan program kerja para trainer )
- Tahap IV : 2 hari (Refresh untuk para Pelatih , dilakukan setelah paling tidak 5 bulan)
11. TRAINER
1. Drs.Andi Prajitno, MM
2. Affandi SE, MM
3. 2 Co-Trainer ( Teknis ) : Tenaga Lokal
12. INVESTASI TRAINING
Terlampir
13. KEMITRAAN
Untuk keberhasilan Program ini maka pihak-pihak yang akan terlibat sebagi stakeholder
adalah sebagai berikut :
- Pemerintah Daerah ( Dinas KUKM, Pemuda dan Olah Raga, Industri, Peranan Wanita,
Pertanian dll
- BUMN ( PT.Antam, Telekom dll )
- dll
13.PENUTUP
Demikian Term of Reference ini disampaikan semoga dapat menjadi perhatian bagi
stakeholder yang terlibat.
Pengembanganwirausahamerupakansolusi mengurangi pengangguran,khususnyaperanpemuda
sangat pentingdalammembantumenciptakan lapanganpekerjaanmelaluiwirausaha
11. pelatihan yang dibekali dengan teori dan tinjauan lapangan diikuti 40 peserta terdiri dari
kalangan pemuda dan pemudi yang memiliki bakat wirausaha tersebut bertujuan untuk
menyiapkan dan meningkatkan pengetahuan serta mewujudkan potensi pemuda yang mandiri
untuk menjadi pengusaha profesional.
Juga mendorong pemuda memiliki kebanggaan terhadap dunia usaha agar mampu
menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri mereka sendiri dan orang lain, serta meningkatkan
motivasi untuk mulai dan terus berwirausaha,