Dokumen tersebut membahas konsep dasar dan kerangka konseptual akuntansi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Termasuk pengguna laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, asumsi dasar, karakteristik kualitatif, unsur-unsur laporan keuangan, pengakuan dan pengukuran.
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi akuntan di Indonesia yang mengatur pedoman etika dan moral bagi akuntan dalam berhubungan dengan klien, rekan seprofesi, dan masyarakat umum. Kode etik ini dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan berisi prinsip-prinsip seperti tanggung jawab, integritas, objektivitas, dan kerahasiaan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengukuran kinerja organisasi. Sistem pengukuran kinerja digunakan untuk menilai pencapaian target organisasi dengan menggunakan ukuran-ukuran formal. Sistem ini meliputi pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan, serta kerangka rancangan dan implementasi sistem pengukuran kinerja beserta manfaat dan kesulitannya."
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah. Menguraikan definisi, klasifikasi, pengukuran, pengakuan, dan komponen biaya dari aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan dan mesin, serta konstruksi dalam pengerjaan. Juga membahas tentang penilaian kembali aset tetap yang umumnya tidak diperkenankan karena mengacu pada biaya perolehan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen dan peranannya dalam organisasi. Secara garis besar, sistem informasi manajemen merupakan kumpulan subsistem yang saling terhubung untuk mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen dalam pengambilan keputusan. Informasi dianggap sebagai sumber daya penting bagi organisasi karena memungkinkan tercapainya tujuan dan koordinasi antar unit.
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
油
[Ringkasan]
Audit sistem kepastian kualitas adalah proses sistematis untuk menilai kemampuan suatu organisasi dalam memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Audit bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sistem manajemen kualitas serta memberikan rekomendasi perbaikan. Proses audit terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, studi hasil, dan tindakan perbaikan.
Sistem Informasi Keuangan adalah subsistem CBIS yang memberikan informasi keuangan perusahaan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan hasil simulasi kepada pengguna internal dan eksternal. Sistem ini terdiri dari subsistem input seperti sistem akuntansi, audit internal, dan intelejen keuangan, serta subsistem output seperti peramalan, manajemen dana, dan pengendalian untuk memenuhi kebutuhan informasi manajer dan lingkungan perusahaan.
Laporan keuangan entitas syariah harus mengungkapkan informasi keuangan yang relevan dan andal untuk memenuhi tanggung jawab akuntabilitas dan kepatuhan terhadap prinsip syariah. Laporan tersebut paling sedikit terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber dan penggunaan dana zakat dan kebajikan, serta catatan atas laporan keuangan. Semua laporan ter
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
油
PSAK 25 mengatur tentang perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. Standar ini mewajibkan pengungkapan yang lebih rinci terkait perubahan kebijakan akuntansi dan dampaknya. Perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif jika akibat informasi baru, sedangkan koreksi kesalahan diakui secara retrospektif.
Skripsi ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian menggunakan data 45 perusahaan selama 2001-2004 dan menganalisis hubungan leverage, likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, kepemilikan saham publik dan status perusahaan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hasil menunjukkan u
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015PPA FEUI
油
PSAK 24 mengatur tentang akuntansi untuk imbalan kerja dan memperbaharui persyaratan untuk pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas imbalan kerja."
SAK ETAP merupakan standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik yang diringkas dari IFRS for SMEs. SAK ETAP berlaku sejak 1 Januari 2011 untuk perusahaan menengah ke bawah dan memberikan panduan penyajian laporan keuangan yang lebih sederhana.
Dokumen tersebut membahas mengenai audit internal, termasuk pengertian, tujuan, ruang lingkup, perbedaan dengan audit eksternal, dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar memiliki departemen audit internal yang efektif. Audit internal berfungsi untuk memantau efektivitas pengendalian internal dan membantu manajemen dengan memberikan analisis dan saran perbaikan. Departemen audit internal perlu independen dan didukung manajemen agar tujuan pemeriksaannya tercapai.
1. Dokumen tersebut membahas kerangka konseptual akuntansi pemerintahan yang mencakup dasar hukum, lingkungan, tujuan, entitas akuntansi dan pelaporan, serta tujuan pelaporan keuangan pemerintah.
Dokumen ini membahas metodelogi audit yang meliputi penilaian pengendalian resiko, merancang pengujian pengendalian, luas pengujian, dan pengujian substantif. Tujuan penilaian pengendalian resiko adalah untuk membantu auditor dalam mempertimbangkan resiko salah saji laporan keuangan, sedangkan pengujian substantif dirancang untuk mendeteksi kesalahan moneter atau salah saji laporan keuangan.
Dokumen tersebut memberikan analisis rasio keuangan PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2007 dan 2008 untuk mengukur kinerja perusahaan. Secara umum, analisis menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tidak mengalami peningkatan signifikan berdasarkan perhitungan rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas. Hal ini mengindikasikan perusahaan perlu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mempertahankan likuiditasnya
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah. Menguraikan definisi, klasifikasi, pengukuran, pengakuan, dan komponen biaya dari aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan dan mesin, serta konstruksi dalam pengerjaan. Juga membahas tentang penilaian kembali aset tetap yang umumnya tidak diperkenankan karena mengacu pada biaya perolehan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen dan peranannya dalam organisasi. Secara garis besar, sistem informasi manajemen merupakan kumpulan subsistem yang saling terhubung untuk mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen dalam pengambilan keputusan. Informasi dianggap sebagai sumber daya penting bagi organisasi karena memungkinkan tercapainya tujuan dan koordinasi antar unit.
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
油
[Ringkasan]
Audit sistem kepastian kualitas adalah proses sistematis untuk menilai kemampuan suatu organisasi dalam memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Audit bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sistem manajemen kualitas serta memberikan rekomendasi perbaikan. Proses audit terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, studi hasil, dan tindakan perbaikan.
Sistem Informasi Keuangan adalah subsistem CBIS yang memberikan informasi keuangan perusahaan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan hasil simulasi kepada pengguna internal dan eksternal. Sistem ini terdiri dari subsistem input seperti sistem akuntansi, audit internal, dan intelejen keuangan, serta subsistem output seperti peramalan, manajemen dana, dan pengendalian untuk memenuhi kebutuhan informasi manajer dan lingkungan perusahaan.
Laporan keuangan entitas syariah harus mengungkapkan informasi keuangan yang relevan dan andal untuk memenuhi tanggung jawab akuntabilitas dan kepatuhan terhadap prinsip syariah. Laporan tersebut paling sedikit terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber dan penggunaan dana zakat dan kebajikan, serta catatan atas laporan keuangan. Semua laporan ter
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
油
PSAK 25 mengatur tentang perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. Standar ini mewajibkan pengungkapan yang lebih rinci terkait perubahan kebijakan akuntansi dan dampaknya. Perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif jika akibat informasi baru, sedangkan koreksi kesalahan diakui secara retrospektif.
Skripsi ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian menggunakan data 45 perusahaan selama 2001-2004 dan menganalisis hubungan leverage, likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, kepemilikan saham publik dan status perusahaan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hasil menunjukkan u
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015PPA FEUI
油
PSAK 24 mengatur tentang akuntansi untuk imbalan kerja dan memperbaharui persyaratan untuk pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas imbalan kerja."
SAK ETAP merupakan standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik yang diringkas dari IFRS for SMEs. SAK ETAP berlaku sejak 1 Januari 2011 untuk perusahaan menengah ke bawah dan memberikan panduan penyajian laporan keuangan yang lebih sederhana.
Dokumen tersebut membahas mengenai audit internal, termasuk pengertian, tujuan, ruang lingkup, perbedaan dengan audit eksternal, dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar memiliki departemen audit internal yang efektif. Audit internal berfungsi untuk memantau efektivitas pengendalian internal dan membantu manajemen dengan memberikan analisis dan saran perbaikan. Departemen audit internal perlu independen dan didukung manajemen agar tujuan pemeriksaannya tercapai.
1. Dokumen tersebut membahas kerangka konseptual akuntansi pemerintahan yang mencakup dasar hukum, lingkungan, tujuan, entitas akuntansi dan pelaporan, serta tujuan pelaporan keuangan pemerintah.
Dokumen ini membahas metodelogi audit yang meliputi penilaian pengendalian resiko, merancang pengujian pengendalian, luas pengujian, dan pengujian substantif. Tujuan penilaian pengendalian resiko adalah untuk membantu auditor dalam mempertimbangkan resiko salah saji laporan keuangan, sedangkan pengujian substantif dirancang untuk mendeteksi kesalahan moneter atau salah saji laporan keuangan.
Dokumen tersebut memberikan analisis rasio keuangan PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2007 dan 2008 untuk mengukur kinerja perusahaan. Secara umum, analisis menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tidak mengalami peningkatan signifikan berdasarkan perhitungan rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas. Hal ini mengindikasikan perusahaan perlu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mempertahankan likuiditasnya
Teks tersebut membahas tentang proses bisnis dan manajemen proses bisnis. Secara singkat, proses bisnis adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk menghasilkan output tertentu bagi pelanggan, memiliki masukan dan sumber daya, serta menghasilkan nilai tambah. Manajemen proses bisnis melibatkan pengelolaan komponen seperti waktu, biaya dan sumber daya untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan dan pengembangan organisasi serta SDM berbasis perbaikan proses bisnis. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi proses bisnis, tujuan, manfaat, sasaran, dan keluaran dari pengelolaan proses bisnis secara optimal untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang proses bisnis pada bagian SDM, Keuangan, dan Konversi. Juga membahas prinsip-prinsip bisnis dan komponen-komponen bisnis.
Dokumen ini membahas tentang pengenalan proses bisnis dalam domain teknologi informasi. Proses bisnis terdiri dari serangkaian aktivitas yang dilakukan secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen proses bisnis meliputi konsep, metoda, dan teknik untuk mendukung desain, administrasi, konfigurasi, dan analisis proses bisnis."
Proses bisnis merupakan kumpulan tugas dan aktivitas yang saling berhubungan untuk mencapai hasil tertentu bagi customer internal dan eksternal. Proses bisnis berjalan sebagai respons atas suatu kejadian dan menggunakan sumber daya organisasi. Proses bisnis berbeda dengan fungsi yang lebih bersifat vertikal, sedangkan proses bisnis bersifat horizontal melintasi berbagai fungsi.
Makalah ini membahas tentang dokumentasi proses bisnis, identifikasi proses bisnis, dan analisis proses bisnis menggunakan balanced scorecard dan value chain. Dibahas pula tahapan dalam mendokumentasikan proses bisnis dan cara mengidentifikasi proses bisnis secara umum.
Tulisan ini menjelaskan perkembangan konsep manajemen proses bisnis (Business Process Management/BPM) yang beriringan dengan inovasi teknologi informasi, khususnya munculnya Business Process Management Suites (BPMS) pada tahun 2005. BPMS mampu mengintegrasikan aspek manajemen dan teknologi informasi dalam pengelolaan proses bisnis perusahaan, sehingga memberikan manfaat bagi pelaku bisnis.
Dokumen tersebut membahas metode sampling sistematis (systematic random sampling) untuk penelitian statistika. Metode ini melibatkan pemilihan elemen secara berkala dari kerangka sampling dengan menentukan interval antara elemen yang dipilih. Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemilihan sampel secara sistematis, keuntungan dan kelemahannya, serta contoh penerapannya dalam penelitian rumah tangga.
Sistem informasi ini membahas tentang perancangan sistem informasi peminjaman dan pengembalian komik berbasis web pada suatu rental komik. Sistem ini menggunakan konsep client server dan hanya membahas proses peminjaman tanpa proses pengembalian. Sistem ini terdiri atas empat proses utama yaitu pengolahan data login, pengolahan data anggota, pengolahan data komik, dan pengolahan data peminjaman.
Model OSI dirancang untuk mengatasi berbagai kendala internetworking akibat perbedaan arsitektur dan protokol jaringan dengan memberikan standarisasi kompatibilitas antar jaringan dan vendor. Model ini terdiri dari 7 layer yang mengatur fisik, data link, jaringan, transport, session, presentasi, dan aplikasi. Setiap layer memiliki fungsi khusus untuk mengatur komunikasi jaringan.
Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola data nilai ujian akhir sekolah SMA 4 Cimahi, yang mencakup fungsi login, pengelolaan data siswa, guru, mata pelajaran, dan nilai. Diagram yang digunakan untuk merancang sistem ini antara lain use case, kelas, objek, sekuensial, kolaborasi, status, dan aktivitas.
Tiga gaya kepemimpinan yang dibahas dalam dokumen ini adalah otokratis, demokratis, dan partisipatif. Teori kepemimpinan partisipatif melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan dengan meminta masukan, kritik, dan saran terlebih dahulu sebelum keputusan final ditetapkan. Empat keterampilan penting bagi pemimpin menurut teori Bennis dan Nanus adalah visi, komunikasi, implementasi,
This document contains 4 programs written in Pascal:
1. A program to find the minimum value in an array.
2. A program to find the index of the minimum value in an array.
3. A program to sort an array of integers in ascending order.
4. A program to display the top scorer in a soccer league by name and number of goals.
1. PROSES BISNIS<br />Setiap perusahaan ingin meningkatkan penjualan dan mendapatkan keuntungan yang lebih dari pangsa pasar yang ada. Berbagai strategi diterapkan untuk meraih tujuan tersebut, yang memang menjadi indikasi keberhasilan perusahaan. Salah satu strategi yang mampu meningkatkan nilai penjualan dan keuntungan adalah dengan selalu mengorientasikan diri perusahaan pada kebutuhan dan kepuasan customer. Untuk meluncurkan produk yang baik tidak pernah terlepas dari standar proses bisnis perusahaan yang baik pula. Proses bisnis yang benar dapat menekan biaya operasional suatu perusahaan dalam memproduksi produk keluarannya, karena perusahaan sudah tidak perlu lagi berimprovisasi dalam menyusun standarisasi proses bisnis mereka.Bahkan dari proses bisnis yang sudah terstandarisasi tersebut, perusahaan juga dapat meningkatkan efektifitas produksi dan operasional perusahaan.<br />Proses bisnis adalah suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.<br />Banyak definisi yang telah dijabarkan oleh para ahli manajemen mengenai proses bisnis. Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:<br />Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas. <br />Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang. <br />Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses. <br />Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima. <br />Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi. <br />Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi. <br />Proses bisnis terbagi menjadi beberapa proses yaitu :<br />Proses bisnis inti / utamayaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan pengguna produk atau jasa<br /> Proses bisnis pendukungyaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan internal (karyawan perusahaan)<br />Proses bisnis manajemenyaitu proses dimana perusahaan menyusun rencana, mengorganisasikan dan mengendalikan sumber daya yang ada.<br /> Proses Network Bisnisyaitu proses yang diselenggrakan utnuk pemasok, pemberi pinjaman, investor, pemerintah ataupun masyarakat umum.<br />Pada setiap tahapan dari proses bisnis yang dilalui, perusahaan selalu memiliki sasaran-sasaran yang harus dicapai sesuai dengan visi dan misinya. Setiap sasaran (objective) tersebut selalu berhubungan dengan bidang pekerjaan, sehingga secara tidak langsung setiap tahapan pada proses bisnis selalu melibatkan bidang-bidang pekerjaan yang sesuai dengan objective pada tahapan tersebut. Jika kita amati dengan seksama maka setiap objective pada tahapan selalu terdapat pengetahuan yang apabila dikelola dengan baik akan dapat meningkatkan performa perusahaan.Setiap perusahaan atau organisasi selalu memiliki proses bisnis yang dilakukan untuk menghasilkan dan mengelola produk atau jasa yang ditawarkan kepada customer.<br />Proses adalah aktifitas atau kumpulan dari aktifitas yang bersifat untuk mengolah masukan menjadi suatu keluaran yang dibutuhkan.<br />Hasil output dari suatu proses terkadang dibutuhkan oleh proses-proses yang lain untuk menghasilkan output yang berbeda dan selanjutnya secara keseluruhan proses-proses tersebut menghasilkan output yang melayani pihak eksternal yaitu customer. Output inilah yang dinamakan sebagai produk atau jasa.<br />Proses bisnis (business process) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses yang mendukung proses-proses operasional dalam perusahaan. Proses bisnis berisi kumpulan aktifitas (tasks) yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran yang mendukung pada tujuan dan sasaran strategis dari organisasi.<br />Suatu proses bisnis dibangun untuk mendefinisikan secara spesifik aktifitas-aktifitas yang ada didalamnya.Setiap proses terkadang melibatkan banyak tahapan yang memiliki satu atau lebih sasaran. Tahapan-tahapan tersebut merupakan gambaran dari aktifitas yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah terdefinisikan.Suatu proses bisnis yang baik harus memiliki tujuan-tujuan seperti mengefektifkan, mengefisienkan dan membuat mudah untuk beradaptasi pada proses-proses didalamnya. Artinya proses bisnis tersebut harus merupakan proses bisnis yang berorientasikan pada jumlah dan kualitas produk output, minimal dalam menggunakan sumber daya dan dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan bisnis dan pasar.<br />Pengelolaan proses bisnis yang baik akan memberikan keuntungan-keuntungan pada organisasi perusahaan, yaitu :<br />Organisasi dapat lebih memfokuskan diri pada kebutuhan customer. <br />Organisasi mampu mengendalikan dan memprediksi setiap perubahan yang terjadi di lingkungan dalam ataupun luar. <br />Organisasi mampu melakukan pengukuran pada setiap perubahan pada kondisi perusahaan. <br />Organisasi mampu memperbaiki tingkat penggunaan sumber dayanya sehingga dapat menekan biaya pemakaian serendah mungkin. <br />Organisasi dapat mengelola dengan baik integrasi proses-proses antar bagian yang ada. <br />Organisasi dapat memonitor secara sistematik aktifitas-aktifitas pada setiap proses operasional dalam perusahaan. <br />Organisasi dapat dengan mudah menemukan kesalahan dalam proses dan memperbaikinya secepat mungkin. <br />Organisasi dapat memahami setiap proses dan metode dari proses yang benar. <br />Proses Bisnis yang efektif dan efisien dapat menghasilkan nilai-nilai kompetitif bagi perusahaan. Proses bisnis yang dikelola dengan baik akan mampu menumbuhkan peluang. Namun perusahaan terkadang kurang memahami dan tidak mampu mengontrol proses bisnis yang dimilikinya. Pihak manajemen mungkin telah berhasil membuat prosedur yang ideal untuk menjalankan proses bisnisnya, tapi pada kenyataannya, implementasi di lapangan dapat sangat berbeda dari apa yang telah dirancang sebelumnya. Pada pelaksanaan suatu proses bisnis kadang terjadi redundansi, ketidakefisienan, stagnasi, dan berbagi kesalahan-kesalahan lainnya yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya. Bisnis yang tidak tangkas dalam mengontrol proses bisnis yang dimilikinya cenderung akan menghalangi usaha perusahaan dalam mencapai sasaran yang diinginkan.<br />Daftar Pustaka<br />Suyanto, Revolusi Strategis, Mengubah Proses Bisnis untuk Meledakkan Perusahaan, Andi. 2007<br />www. wikipedia.org <br />www.ittelkom.ac.id <br />www.midas-solusi.com <br />www.google.com<br />