Prurigo nodularis merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya benjolan gatal pada kulit dan sering kambuh. Pasien mengeluhkan rasa gatal dan benjolan pada lengan dan kaki yang semakin parah saat stres. Pemeriksaan menunjukkan benjolan merah dengan bekas luka goresan tersebar secara simetris. Diagnosis prurigo nodularis ditegakkan dan pasien mendapat pengobatan antihistamin dan kortikosteroid
2. PENDAHULUAN
Prurigo
Nodularis
Ditandai dengan
munculnya papula
dan nodul yang
kadang juga diikuti
oleh ekskoriasi atau
ulserasi
Paling sering
terjadi pada usia 20
hingga 60 tahun
Penyebab prurigo
nodularis masih
belum diketahui
secara pasti
Tujuan utama terapi
adalah untuk
menghilangkan rasa
gatal
Lesi akibat
garukan berulang
2
4. 4
Definisi
• Prurigo nodularis (PN)
adalah lesi pada kulit
akibat dari garukan
berulang karena rasa
gatal yang dipicu oleh
berbagai rangsangan
pruritogenik.
Epidemiologi
• Paling sering terjadi pada
usia 20 hingga 60 tahun
• Prevalensi sama antara
pria dengan wanita
• Penderita dengan
dermatitis atopik terkena
PN pada usia yang lebih
muda.
Etiologi
• Akibat kelainan-kelainan
tubuh yang menimbulkan
rasa gatal seperti riwayat
atopik, kelainan sistemik
dan faktor lingkungan
Patologi dan
Patogenesis
• Neuropeptida ↑ :
memediasi peradangan
kulit dan pruritus
• Sel mast → NGF →
Neurohiperplasia dan
pruritus
• Eosinofil protein kationik
memperparah
peradangan
• Peningkatan sel merkel
TINJAUAN PUSTAKA
8. Anti pruritus topikal
(steroid dan non
steroid)
Anti pruritus
sistemik (Anti
histamine sedatif dan
non sedatif
Jika terdapat
eskoriasi dan ulserasi
karena garukan dapat
digunakan antibiotik
topikal
Medika
mentosa
Edukasi pasien untuk
tidak menggaruk lesi
Non
medika
mentosa
8
TATALAKSANA
9. Prurigo nodularis merupakan suatu penyakit dengan lesi
yang jinak dan tidak menyebabkan mortalitas tetapi
morbiditas yang berat. Prurigo nodularis memiliki tingkat
rekurensi yang tinggi
9
PROGNOSIS
10. Identitas Pasien
Nama : Ny. AR
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Guru
Suku : Aceh
Agama : Islam
Alamat : Batoh
No. RM : 855170
Tanggal Pemeriksaan : 4 November 2014 10
LAPORAN KASUS
11. Keluhan utama
Rasa gatal pada lengan dan tungkai
b. Keluhan tambahan
Benjolan pada lengan dan tungkai kiri dan kanan
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan munculnya gatal pada lengan dan tungkai kiri dan kanan yang
disertai munculnya benjolan. Gatal dirasakan hilang timbul dan bertambah berat jika ia
berkeringat dan stres. Rasa gatal akan berkurang jika ia menaruh bedak. Hal ini berlangsung
sejak satu bulan yang lalu, dengan benjolan yang semakin banyak. Ia tidak tahan dengan rasa
gatal tersebut sehingga pasien menggaruk dan mengosok benjolan tersebut. Rasa gatal bertambah
seiring dengan bertambah banyaknya benjolan yang muncul. Ia berobat ke puskesmas namun
keluhan dirasakan tidak berkurang. Saat ia datang ke poli kulit terlihat bercak merah disertai
dengan penebalan kulit pada benjolan sehingga terlihat jelas kontur kulit pada bagian benjolan.
Terlihat juga luka bekas garukan pada bagian atas beberapa benjolan. Riwayat atopik, diabetes
mellitus, hipertensi dan gigitan serangga disangkal
11
ANAMNESIS
12. d. Riwayat penggunaan obat
Betamethason dari puskesmas
e. Riwayat penyakit dahulu
Pasien pernah di rawat di RSJ dengan keluhan depresi 3 tahun yang lalu. Pasien tidak
pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat atopik juga disangkal
f. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga pasien tidak ada. Riwayat atopik pada
keluarga juga disangkal
g. Riwayat kebiasaan sosial
Pasien tidak tahan gatal dan sering kali menggaruk pada daerah yang gatal. Pasien
bekerja sebagai guru. Pasien mengaku mudah stres. 12
ANAMNESIS
13. 13
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Keadaan umum : tampak baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital
Laju nadi : 75 kali/menit
Laju pernapasan : 20 kali/menit
Suhu tubuh : afebris
Status Dermatologis
Regio : Antebrakii dextra sinista dan cruris
dextra sinistra
Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit
yang eritematous, disertai dengan likenifikasi dan terlihat
adanya eksoriasi dibeberapa tempat, berjumlah multipel
dengan distribusi simetris
16. 16
Diagnosa Banding Definisi dan Manifestasi
Klinis
Gambaran Lesi Gambar
Lichen planus Bentuk inflamasi kulit yang
unik yang menyerang kulit,
membran mukosa, rambut dan
kuku. Gejala klinis sangat gatal,
dan gejala ini bisa menetap
hingga waktu 1-2 tahun.
Likenifikasi disertai dengan
papul-papul yang berwarna
merah-biru, berskuama
Pemfigoid Nodularis Varian klinis yang jarang dari
pemfigoid bulosa.
Papula eritematosa dan plak
dengan ekskoriasi, nodul
ekskoriasi, dan ulserasi
superfisial.
Dermatitis Atopik Peradangan kulit kronis yang
residif disertai gatal. Sering
berhubungan dengan
peningkatan kadar IgE dalam
serum dan riwayat atopik pada
keluarga atau penderita
Plak papuler, eritematosa, dan
berskuama atau plak
likenifikasi.
17. Pasien datang dengan keluhan gatal pada lengan dan tungkai
bawah. Tampak luka bekas garukan pada bagian atas benjolan.
Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit yang eritematous, disertai
dengan likenifikasi dan ekskoriasi dibeberapa tempat, berjumlah
multipel dengan distribusi simetris.
17
Resume
Planning diagnostik
Pemeriksaan histopatologi
19. 19
Tatalaksana
Farmakologis
• Sistemik :
• Cetirizin 10 mg satu kali sehari
• Topikal :
• Thiampenicol 2% +
Desoximethason 0,25 % oint (
Pagi – Malam)
Non farmakologis Edukasi
• Hindari menggaruk pada daerah
yang gatal.
• Hindari penggunaan pakaian
dengan bahan-bahan yang dapat
menyebabkan iritasi pada kulit.
• Mengontrol stress dan
emosional
• Penggunaan obat sesuai dengan
instruksi dokter
20. Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
20
Prognosis
22. 22
Temuan Klinis Teori
• Gatal pada lengan dan tungkai bawah kiri dan
kanan dan disertai munculnya benjolan. Rasa
gatal bertambah seiring dengan bertambah
banyaknya benjolan
• Gatal bertambah berat jika dan stres.
Penderita memiliki riwayat pernah di rawat di
rumah sakit jiwa selama 3 tahun
• Prurigo nodularis merupakan penyakit dengan
nodul yang gatal dan berjumlah multipel, biasanya
muncul pada ekstremitas. Gatal pada penderita
prurigo nodularis disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu akibat peningkatan neuropeptida, akibat dari
produk-produk yang dikeluarkan oleh sel mast serta
peningkatan eosinophil kationik protein.
• Faktor lingkungan juga mendukung terjadinya rasa
gatal. Rasa gatal pada pasien pruritus nodularis juga
disebabkan oleh stres emosional atau penyakit
kejiwaan. Sebuah studi menyatakan bahwa 1 dari
46 kasus pasien dengan gangguan kejiwaan, depresi
dan anxiety mengalami prurigo.
23. 2323
Temuan Klinis Teori
Status Dermatologis
Regio : Antebrakii dextra sinista dan cruris
dextra sinistra
Efloresensi : Tampak nodul diatas kulit yang
eritematous, disertai dengan likenifikasi dan terlihat
adanya eksoriasi dibeberapa tempat, berjumlah
multipel dengan distribusi simetris.
Nodul bertambah banyak jika sering digaruk, dan
gatal bertambah seiring dengan bertambahnya
nodul.
• Nodul pada prurigo nodularis biasanya
berjumlah multipel, disertai rasa gatal, dan
berdistribusi simertris.
• Ekskoriasi dan penebalan pada lesi pasien terjadi
akibat adanya garukan dan gosokan terus
menerus pada nodul.
• Pada pasien dengan prurigo nodularis, garukan
dan gosokan merupakan respon terhadap rasa
gatal. Semakin digaruk dan digosok, rasa gatal
akan semakin bertambah.
24. 24
Terapi pada pasien Teori
Pasien mendapat terapi berupa:
a. Farmakologis
Sistemik:
• Cetirizin 10 mg satu kali sehari
Topikal:
• Thiampenicol 2% + Desoximethason 0,25
% oint ( Pagi – Malam)
b. Edukasi
1. Hindari menggaruk pada daerah yang gatal.
2. Hindari penggunaan pakaian dengan
bahan-bahan yang dapat menyebabkan
iritasi pada kulit.
3. Mengontrol stress dan emosional
4. Penggunaan obat sesuai dengan instruksi
dokter
• Antihistamin diberikan untuk mengurangi rasa gatal pada
lesi. Antihistamin bekerja dengan cara memblok reseptor
histamin yang ada di pembuluh darah. sehingga pasien tidak
terbangun akibat rasa gatal pada saat tidur.
• Pemberian antibiotik topikal sebagai barrier langsung
terhadap infeksi pada area luka, pemberian steroid
intralesional dalam bentuk topikal dan pemberian
kortikosteroid sistemik dalam sediaan oral juga membantu
menipiskan ketebalan lesi dan membantu mengurangi rasa
gatal pada lesi. Edukasi juga penting untuk menghindari
bertambah parahnya lesi.