Bab ini membahas penyelesaian audit dan tanggung jawab sesudah audit. Penyelesaian audit meliputi prosedur untuk mendapatkan bukti tambahan, mengevaluasi temuan, dan berkomunikasi dengan klien untuk menentukan pendapat audit."
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...gitathiananda
油
Dokumen tersebut membahas tentang audit terhadap siklus pengeluaran yang mencakup pengujian kepatuhan dan pengujian substansi. Ia juga membahas tentang pengertian aktiva tetap, perbedaan aktiva tetap dengan aktiva lancar, prinsip akuntansi aktiva tetap, tujuan audit aktiva tetap, dan prosedur pengujian substantif aktiva tetap.
Bab 15 membahas akuntansi ekuitas perusahaan, termasuk penerbitan saham, saham treasuri, dan distribusi dividen. Topik utama meliputi komponen ekuitas, prosedur penerbitan saham, dan akuntansi untuk saham preferen dan biasa."
Dokumen tersebut membahas konsep dan tujuan pembuatan kertas kerja pemeriksaan oleh auditor, termasuk jenis-jenis berkas yang digunakan, kriteria pembuatan kertas kerja yang baik, serta penyimpanan dan kepemilikan kertas kerja. Kertas kerja digunakan sebagai bukti pemeriksaan auditor dan pendukung opini audit.
Dokumen tersebut membahas pengendalian internal pada sistem informasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. Ia menjelaskan pengertian pengendalian internal secara umum, peran pentingnya, dan kelima komponennya menurut kerangka COSO. Dokumen ini juga menganalisis kasus pengendalian internal pada perusahaan manufaktur kertas dan menemukan kelemahan pada informasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan terkait penjualan k
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12Saskia Ahmad
油
The document discusses issues related to multinational accounting and the translation of foreign entity financial statements. It provides answers to multiple questions covering topics such as the benefits of adopting international accounting standards, the structure and mission of the International Accounting Standards Board, the process for developing global standards, and methods for translating foreign entity financial statements into the parent company's reporting currency. Specifically, it addresses how to determine a foreign entity's functional currency, the difference between translation and remeasurement methods, how translation adjustments are recorded, and issues around consolidating foreign subsidiaries.
The document discusses consolidation of less-than-wholly owned subsidiaries. It addresses where the noncontrolling interest is reported on the balance sheet, how the consolidated balance sheet includes 100% of the subsidiary's assets and liabilities even if the parent owns less than 100%, and how the consolidation workpaper is expanded to include income assigned to the noncontrolling interest and the noncontrolling interest's claim on the subsidiary's net assets.
Kertas kerja audit berisi dokumentasi yang mendukung pendapat akuntan atas laporan keuangan yang diaudit. Kertas kerja berisi bukti audit yang diperoleh selama proses pemeriksaan, seperti hasil analisis, dokumen dari klien dan pihak ketiga, serta dokumentasi proses pemeriksaan. Kertas kerja merupakan milik akuntan publik dan harus dijaga kerahasiaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan pasal 23, termasuk dasar hukum, pemotong, objek pajak, tarif, dan pelaksanaan pemotongan pajak penghasilan pasal 23. Secara khusus membahas mengenai pemotong pajak, objek pajak seperti dividen, bunga, royalti, dan jasa tertentu, serta tarif pemotongan pajak penghasilan pasal 23.
Dokumen ini membahas tentang akuntansi sewa menurut PSAK 30. Terdapat dua jenis sewa yaitu sewa operasi dan sewa pembiayaan. Sewa operasi dicatat sebagai beban sewa sedangkan sewa pembiayaan dicatat sebagai aset dan utang sewa. Dokumen ini juga menjelaskan kriteria untuk mengklasifikasi suatu sewa ke dalam salah satu jenis tersebut berdasarkan pengalihan risiko dan manfaat kepemilikan aset sewa
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi akuntan di Indonesia yang mengatur pedoman etika dan moral bagi akuntan dalam berhubungan dengan klien, rekan seprofesi, dan masyarakat umum. Kode etik ini dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan berisi prinsip-prinsip seperti tanggung jawab, integritas, objektivitas, dan kerahasiaan.
Dokumen tersebut membahas definisi, tujuan, dan unsur-unsur sistem pengendalian intern akuntansi, termasuk struktur organisasi, prosedur, dan kualitas karyawan untuk menjaga aset perusahaan dan menjamin ketepatan data akuntansi."
PT. Sinar Mataram merencanakan pemeriksaan tahun buku 1995. Perusahaan bergerak dalam bidang penerbitan surat kabar dengan kantor pusat di Jl. Gagak Rimang. Laporan keuangan akan diperiksa oleh kantor akuntan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan. Rencana kerja mencakup evaluasi kontrol internal, pemeriksaan lapangan, dan penyerahan laporan pada April 1995.
Dokumen ini membahas konsep ekuitas dan nilai tambah dalam akuntansi. Ekuitas didefinisikan sebagai hak sisa atas aset perusahaan setelah dikurangi liabilitasnya. Ekuitas dapat berubah karena perubahan aset bersih dan memiliki beberapa komponen seperti modal disetor dan laba ditahan. Nilai tambah diukur dengan mengurangi biaya input dari pendapatan atau dengan menambah beban gaji ke laba operasi. Nil
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...gitathiananda
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengujian substantif terhadap utang usaha, termasuk definisi utang usaha, perbedaan karakteristiknya dengan aktiva lancar, prinsip akuntansi terkait, tujuan audit, dan prosedur auditnya.
2) Dokumen tersebut juga menjelaskan dokumen dan catatan akuntansi yang terkait dengan utang usaha.
3) Prosedur audit awal untuk utang usaha melip
Dokumen tersebut menjelaskan tentang subsequent events dan penyelesaian pemeriksaan audit. Subsequent events adalah peristiwa setelah tanggal laporan keuangan yang mempengaruhi laporan tersebut. Pemeriksaan subsequent events bertujuan untuk menentukan penyesuaian atau pengungkapan yang diperlukan. Beberapa langkah penyelesaian pemeriksaan audit meliputi mereview hasil audit, menyetujui penyesuaian, menyusun laporan audit, dan memperoleh
Persekutuan Beams, Plank, dan Timbers dilikuidasi dari Januari hingga Maret 2007. Selama proses likuidasi, piutang dan persediaan dijual untuk menghasilkan kas, aktiva tetap dijual dan diterima sebagai pembayaran ekuitas, dan kas didistribusikan setiap bulan kecuali saldo kontinjensi. Likuidasi selesai pada Maret 2007.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian siklus pendanaan perusahaan dan tujuan audit siklus pendanaan untuk memperoleh bukti tentang transaksi dan saldo yang terkait."
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptRisda Hamsuri
油
1. Dokumen membahas konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual seperti persamaan akuntansi, penerapan sistem akuntansi pemerintah, konsep HOBO, perbedaan antara pendapatan LRA dan belanja, serta siklus akuntansi dan contoh pencatatan transaksi.
2. Termasuk penjelasan mengenai akun aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca serta pengakuan pendapatan dan beban dalam laporan keuangan.
3.
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12Saskia Ahmad
油
The document discusses issues related to multinational accounting and the translation of foreign entity financial statements. It provides answers to multiple questions covering topics such as the benefits of adopting international accounting standards, the structure and mission of the International Accounting Standards Board, the process for developing global standards, and methods for translating foreign entity financial statements into the parent company's reporting currency. Specifically, it addresses how to determine a foreign entity's functional currency, the difference between translation and remeasurement methods, how translation adjustments are recorded, and issues around consolidating foreign subsidiaries.
The document discusses consolidation of less-than-wholly owned subsidiaries. It addresses where the noncontrolling interest is reported on the balance sheet, how the consolidated balance sheet includes 100% of the subsidiary's assets and liabilities even if the parent owns less than 100%, and how the consolidation workpaper is expanded to include income assigned to the noncontrolling interest and the noncontrolling interest's claim on the subsidiary's net assets.
Kertas kerja audit berisi dokumentasi yang mendukung pendapat akuntan atas laporan keuangan yang diaudit. Kertas kerja berisi bukti audit yang diperoleh selama proses pemeriksaan, seperti hasil analisis, dokumen dari klien dan pihak ketiga, serta dokumentasi proses pemeriksaan. Kertas kerja merupakan milik akuntan publik dan harus dijaga kerahasiaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan pasal 23, termasuk dasar hukum, pemotong, objek pajak, tarif, dan pelaksanaan pemotongan pajak penghasilan pasal 23. Secara khusus membahas mengenai pemotong pajak, objek pajak seperti dividen, bunga, royalti, dan jasa tertentu, serta tarif pemotongan pajak penghasilan pasal 23.
Dokumen ini membahas tentang akuntansi sewa menurut PSAK 30. Terdapat dua jenis sewa yaitu sewa operasi dan sewa pembiayaan. Sewa operasi dicatat sebagai beban sewa sedangkan sewa pembiayaan dicatat sebagai aset dan utang sewa. Dokumen ini juga menjelaskan kriteria untuk mengklasifikasi suatu sewa ke dalam salah satu jenis tersebut berdasarkan pengalihan risiko dan manfaat kepemilikan aset sewa
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi akuntan di Indonesia yang mengatur pedoman etika dan moral bagi akuntan dalam berhubungan dengan klien, rekan seprofesi, dan masyarakat umum. Kode etik ini dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan berisi prinsip-prinsip seperti tanggung jawab, integritas, objektivitas, dan kerahasiaan.
Dokumen tersebut membahas definisi, tujuan, dan unsur-unsur sistem pengendalian intern akuntansi, termasuk struktur organisasi, prosedur, dan kualitas karyawan untuk menjaga aset perusahaan dan menjamin ketepatan data akuntansi."
PT. Sinar Mataram merencanakan pemeriksaan tahun buku 1995. Perusahaan bergerak dalam bidang penerbitan surat kabar dengan kantor pusat di Jl. Gagak Rimang. Laporan keuangan akan diperiksa oleh kantor akuntan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan. Rencana kerja mencakup evaluasi kontrol internal, pemeriksaan lapangan, dan penyerahan laporan pada April 1995.
Dokumen ini membahas konsep ekuitas dan nilai tambah dalam akuntansi. Ekuitas didefinisikan sebagai hak sisa atas aset perusahaan setelah dikurangi liabilitasnya. Ekuitas dapat berubah karena perubahan aset bersih dan memiliki beberapa komponen seperti modal disetor dan laba ditahan. Nilai tambah diukur dengan mengurangi biaya input dari pendapatan atau dengan menambah beban gaji ke laba operasi. Nil
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...gitathiananda
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengujian substantif terhadap utang usaha, termasuk definisi utang usaha, perbedaan karakteristiknya dengan aktiva lancar, prinsip akuntansi terkait, tujuan audit, dan prosedur auditnya.
2) Dokumen tersebut juga menjelaskan dokumen dan catatan akuntansi yang terkait dengan utang usaha.
3) Prosedur audit awal untuk utang usaha melip
Dokumen tersebut menjelaskan tentang subsequent events dan penyelesaian pemeriksaan audit. Subsequent events adalah peristiwa setelah tanggal laporan keuangan yang mempengaruhi laporan tersebut. Pemeriksaan subsequent events bertujuan untuk menentukan penyesuaian atau pengungkapan yang diperlukan. Beberapa langkah penyelesaian pemeriksaan audit meliputi mereview hasil audit, menyetujui penyesuaian, menyusun laporan audit, dan memperoleh
Persekutuan Beams, Plank, dan Timbers dilikuidasi dari Januari hingga Maret 2007. Selama proses likuidasi, piutang dan persediaan dijual untuk menghasilkan kas, aktiva tetap dijual dan diterima sebagai pembayaran ekuitas, dan kas didistribusikan setiap bulan kecuali saldo kontinjensi. Likuidasi selesai pada Maret 2007.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian siklus pendanaan perusahaan dan tujuan audit siklus pendanaan untuk memperoleh bukti tentang transaksi dan saldo yang terkait."
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptRisda Hamsuri
油
1. Dokumen membahas konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual seperti persamaan akuntansi, penerapan sistem akuntansi pemerintah, konsep HOBO, perbedaan antara pendapatan LRA dan belanja, serta siklus akuntansi dan contoh pencatatan transaksi.
2. Termasuk penjelasan mengenai akun aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca serta pengakuan pendapatan dan beban dalam laporan keuangan.
3.
PSAK 10 mengatur tentang akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing serta penjabaran laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Standar ini mendefinisikan konsep-konsep penting seperti mata uang fungsional dan asing, serta menetapkan perlakuan akuntansi untuk transaksi mata uang asing, penjabaran laporan keuangan, dan selisih kurs.
Dokumen tersebut membahas tentang laporan keuangan perusahaan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan kepada pengguna laporan.
Translasi mata uang asing melibatkan proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan perusahaan secara global dengan mempertimbangkan laporan anak perusahaan dalam mata uang asing. Terdapat berbagai metode translasi mata uang asing seperti metode nilai tukar tunggal, nilai tukar ganda, dan nilai tukar rata-rata. Translasi dilakuk
Dokumen tersebut merupakan materi pelajaran tentang laporan arus kas. Materi ini menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, dan klasifikasi utama laporan arus kas serta tahapan penyusunannya. Konsep kunci yang dijelaskan adalah pembedaan antara metode langsung dan tidak langsung dalam menyusun laporan arus kas serta pengklasifikasian arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Dokumen tersebut merupakan standar akuntansi keuangan Indonesia tentang akuntansi untuk investasi. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian investasi dan jenis-jenis investasi serta perlakuan akuntansinya, termasuk klasifikasi, pengukuran nilai tercatat, dan pengungkapan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kas dan setara kas, yang mencakup definisi, posisi, sifat, komposisi, laporan arus kas, pengukuran akuntansi, dan penyajian ikhtisar arus kas. Kas dan setara kas merupakan posisi penting dalam neraca yang terlibat dalam hampir semua transaksi perusahaan dan dapat digunakan secara bebas. Laporan arus kas digunakan untuk menunjukkan efisiensi ke
Laporan keuangan dan siklus akuntansi memberikan ringkasan singkat mengenai laporan keuangan perusahaan dan proses akuntansi mulai dari pencatatan transaksi, jurnal, buku besar, hingga penyusunan laporan keuangan akhir yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas.
Dokumen tersebut membahas tentang PSAK No. 19 mengenai Aktiva Tak Berwujud. PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi untuk aktiva tak berwujud dan pengungkapannya. Aktiva tak berwujud antara lain berupa hak paten, hak cipta, merek dagang, dan goodwill. PSAK ini menjelaskan tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aktiva tak berwujud.
PSAK No. 14 mengatur akuntansi untuk persediaan dengan menetapkan bahwa persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya persediaan meliputi biaya pembelian, konversi, dan lainnya sampai persediaan siap dijual atau dipakai. PSAK ini juga menjelaskan teknik pengukuran biaya dan rumus biaya yang dapat digunakan untuk menentukan biaya persed
PSAK No. 5 menjelaskan tentang pelaporan informasi keuangan perusahaan menurut segmen industri dan geografis. Dokumen ini mendefinisikan segmen perusahaan, segmen industri, dan segmen geografis. PSAK ini mensyaratkan perusahaan publik untuk melaporkan informasi pendapatan, hasil, dan aset tiap segmen yang signifikan, serta rekonsiliasi antara total segmen dengan laporan keuangan konsolidasi.
PSAK No. 20 membahas perlakuan akuntansi untuk biaya riset dan pengembangan. Biaya riset diakui sebagai beban, sedangkan biaya pengembangan dapat diakui sebagai aset jika memenuhi kriteria tertentu seperti kelayakan teknis dan ketersediaan sumber daya. Biaya pengembangan yang diakui sebagai aset harus diamortisasi secara sistematis sesuai pola manfaat ekonomisnya.
PSAK No. 6 mengatur perlakuan akuntansi dan pelaporan bagi perusahaan dalam tahap pengembangan. Perusahaan dianggap dalam tahap pengembangan jika sedang mendirikan perusahaan baru atau telah memulai kegiatan utama tetapi belum menghasilkan pendapatan material. Laporan keuangan perusahaan dalam tahap pengembangan harus menyajikan posisi keuangan, arus kas, dan informasi lain sesuai standar akuntansi, serta meng
PSAK No. 18 mengatur tentang standar akuntansi khusus untuk dana pensiun yang meliputi penyusunan laporan keuangan, penilaian aktiva, dan penentuan kewajiban manfaat pensiun untuk program pensiun iuran pasti dan manfaat pasti.
Ayat 11 menjelaskan pembagian warisan untuk anak-anak, ibu, dan bapak. Anak perempuan memperoleh 1/2 bagian jika seorang, dan 2/3 bagian jika dua orang atau lebih. Anak laki-laki memperoleh sisa warisan. Ibu memperoleh 1/6 bagian, kecuali dalam kondisi tertentu. Ayat 12 mengatur pembagian warisan antara suami dan istri, serta saudara seibu dalam kondisi tertentu
1. PSAK No. 11 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
1 of 10
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 11
PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG
ASING
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 11 tentang Penjabaran Laporan
Keuangan Dalam Mata Uang Asing disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi
Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat
Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 7 September 1994.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial
items)
Jakarta, 7 September 1994
Pengurus Pusat
Ikatan Akuntan Indonesia
Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
Hans Kartikahadi Ketua
Jusuf Halim Sekretaris
Hein G. Surjaatmadja Anggota
Katjep K. Abdoelkadir Anggota
Wahjudi Prakarsa Anggota
Jan Hoesada Anggota
M. Ashadi Anggota
Mirza Mochtar Anggota
IPG. Ary Suta Anggota
Sobo Sitorus Anggota
Timoty Marnandus Anggota
Mirawati Soedjono Anggota
2. PSAK No. 11 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
2 of 10
PENDAHULUAN
Tujuan
Suatu perusahaan dapat melakukan aktivitas yang menyangkut valuta asing (foreign
activities) dalam dua cara; melakukan transaksi dalam mata uang asing atau
memiliki kegiatan usaha luar negeri (foreign operations). Untuk memasukkan
kegiatan usaha luar negeri pada laporan keuangan suatu perusahaan, laporan
keuangan kegiatan usaha luar negeri harus dijabarkan ke dalam mata uang
pelaporan perusahaan.
Pernyataan ini mengatur akuntansi untuk penjabaran laporan keuangan dalam mata
uang asing yang meliputi penentuan kurs yang digunakan dan pengakuan pengaruh
keuangan dari perubahan kurs valuta asing dalam laporan keuangan.
Ruang Lingkup
01 Pernyataan ini harus diterapkan dalam penjabaran laporan keuangan dari
kegiatan usaha luar negeri untuk tujuan konsolidasi, atau konsolidasi parsial atau
melalui penerapan dengan metode ekuitas.
02 Pernyataan ini tidak mengatur akuntansi untuk transaksi dalam valuta asing
(lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.10 tentang Transaksi dalam Mata
Uang Asing) .
03 Pernyataan ini tidak menspesifikasi mata uang yang digunakan perusahaan
dalam menyajikan laporan keuangannya. Suatu perusahaan biasanya menggunakan
mata uang resmi negara tempat perusahaan berdomisili. Jika perusahaan
menggunakan mata uang lainnya, Pernyataan ini mewajibkan pengungkapan alasan
penggunaan mata uang tersebut Pernyataan ini juga mewajibkan pengungkapan
alasan perubahan mata uang pelaporan.
04 Pernyataan ini tidak mengatur pelaporan kembali laporan keuangan dalam mata
uang pelaporan ke mata uang lain.
05 Pernyataan ini tidak mengatur penyajian laporan arus kas tentang arus kas yang
bersumber dari penjabaran arus kas suatu kegiatan usaha luar negeri (lihat
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nos 2 tentang Laporan Arus Kas).
Definisi
06 Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
Kegiatan usaha luar negeri (foreign operation) adalah suatu anak perusahaan
(subsidiary), perusahaan asosiasi (associates), usaha patungan (joint venture) atau
cabang dari perusahaan pelapor, yang aktivitasnya dilaksanakan di suatu negara di
3. PSAK No. 11 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
3 of 10
luar negara perusahaan pelapor. Kegiatan usaha tersebut dapat merupakan suatu
bagian integral dari suatu perusahaan pelapor atau suatu entitas asing.
Entitas asing (foreign entity) adalah suatu kegiatan usaha luar negeri (foreign
operation), yang aktivitasnya bukan merupakan suatu bagian integral dari
perusahaan pelapor.
Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam menyajikan laporan
keuangan.
Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang pelaporan suatu perusahaan.
Nilai tukar (kurs) adalah rasio pertukaran dua mata uang.
Beda nilai tukar (exchange difference) adalah selisih yang dihasilkan dari pelaporan
jumlah unit mata uang asing yang sama dalam mata uang pelaporan pada nilai tukar
yang berbeda.
Kurs penutup (closing rare) adalah nilai tukar spot pada tanggal neraca.
Investasi neto dalam suatu entitas asing adalah bagian (share) perusahaan pelapor
dalam aktiva neto suatu entitas asing.
Pos moneter adalah kas dan setara kas, aktiva dan kewajiban yang akan diterima
atau dibayar yang jumlahnya pasti atau dapat ditentukan.
Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar
pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham
(knowledgeable) dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length
transaction).
PENJELASAN
Klasifikasi Kegiatan Usaha Luar Ne geri
07 Metode yang digunakan untuk menjabarkan laporan keuangan suatu kegiatan
usaha luar negeri tergantung pada cara pendanaan dan operasi perusahaan pelapor.
Untuk tujuan ini, kegiatan usaha luar negeri diklasifikasikan baik sebagai "kegiatan
usaha luar negeri yang merupakan bagian integral dengan operasi perusahaan
pelapor" atau sebagai "entitas asing".
08 Suatu kegiatan usaha luar negeri yang merupakan bagian integral dengan
operasi perusahaan pelapor menjalankan usahanya seolah-olah suatu perluasan dari
operasi perusahaan pelapor. Sebagai contoh, suatu kegiatan usaha luar negeri
semacam itu mungkin hanya menjual barang-barang yang diimpor dari perusahaan
pelapor dan mengirimkan hasilnya ke perusahaan pelapor. Dalam keadaan tersebut,
suatu perubahan dalam nilai tukar antara mata uang pelaporan (reporting currency)
dengan mata uang kegiatan usaha luar negeri (foreign operation) memiliki dampak
langsung pada arus kas dari operasi perusahaan pelapor. Karenanya, perubahan
4. PSAK No. 11 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
4 of 10
dalam nilai tukar mempengaruhi masing- masing pos moneter pada kegiatan usaha
luar negeri daripada investasi neto perusahaan pelapor dalam operasi tersebut.
09 Sebaliknya, suatu entitas asing mengakumulasikan kas dan pos moneter lainnya,
mengadakan pengeluaran, menghasilkan pendapatan atau berhutang, dalam mata
uang setempat. Entitas asing mungkin juga melakukan transaksi dalam mata uang
asing, termasuk transaksi dalam mata uang perusahaan pelapor. Perubahan dalam
nilai tukar hanya sedikit atau bahkan tidak berdampak atas arus kas dari operasi
baik sekarang maupun yang akan datang untuk entitas asing maupun perusahaan
pelapor. Perubahan dalam nilai tukar mempengaruhi investasi neto perusahaan
pelapor dalam entitas asing ketimbang pos-pos moneter dan non- moneter secara
individual yang dipegang oleh entitas asing.
10 Indikasi entitas asing (foreign entity)
(a) walaupun perusahaan pelapor mungkin mengendalikan kegiatan usaha luar
negeri, tetapi masih terdapat tingkat otonomi yang memadai;
(b) transaksi-transaksi dengan perusahaan pelapor bukan suatu proporsi besar
bagi kegiatan usaha luar negeri;
(c) aktivitas operasi luar negeri dibiayai terutama dari operasinya sendiri atau
pinjaman lokal, bukan dari perusahaan pelapor;
(d) biaya tenaga kerja, bahan baku dan komponen lainnya dari produk atau jasa
kegiatan usaha luar negeri terutama dibayar atau diselesaikan dalam mata
uang lokal daripada dalam mata uang pelaporan;
(e) penjualan kegiatan usaha luar negeri terutama dalam mata uang yang
berbeda dengan mata uang pelaporan; dan
(f) pengelolaan arus kas mandiri.
Penggolongan yang tepat untuk setiap kegiatan usaha pada prinsipnya dapat
ditentukan berdasarkan informasi yang berkaitan dengan indikator tersebut di atas.
Kadang-kadang pembedaan suatu kegiatan usaha luar negeri {foreign operation)
sebagai suatu entitas asing atau kegiatan usaha luar negeri yang merupakan bagian
integral dari perusahaan pelapor mungkin tidak jelas, dan memerlukan
pertimbangan.
Kegiatan Usaha Luar Negeri (Foreign Operation) yang Merupakan Bagian
Integral dari Perusahaan Pelapor
11 Laporan keuangan dari suatu kegiatan usaha luar negeri yang merupakan bagian
integral dari perusahaan pelapor harus dijabarkan dengan menggunakan prosedur
sebagaimana dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 10
tentang Transaksi dalam Mata Uang Asing, seolah-olah transaksi kegiatan usaha luar
negeri tersebut merupakan transaksi perusahaan pelapor sendiri.
5. PSAK No. 11 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
5 of 10
12 Masing- masing pos dalam laporan keuangan kegiatan usaha luar negeri
dijabarkan seolah-olah seluruh transaksi telah dilaksanakan sendiri oleh perusahaan
pelapor.
(a) Biaya perolehan dan beban penyusutan aktiva tetap berwujud, dijabarkan
menggunakan kurs tanggal transaksi atau, jika aktiva dinilai dengan nilai
wajar, menggunakan kurs pada tanggal penilaian.
(b) Biaya persediaan (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14
tentang Persediaan) dijabarkan dengan menggunakan kurs pada saat biaya
terjadi.
(c) Jumlah yang dapat dipulihkan (recoverable amount) atau nilai yang dapat
direalisasikan (realisable value) dari suatu aktiva dijabarkan dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada saat penilaian. Contohnya, apabila nilai
realisasi neto dari suatu pos persediaan ditentukan dalam suatu mata uang
asing maka jumlah tersebut dijabarkan dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada tanggal nilai realisasi neto ditentukan, atau kurs penutup
(closing rate) karena biasanya penilaian dilakukan pada saat tanggal neraca.
Suatu penyesuaian mungkin diperlukan untuk mengurangi nilai tercatat suatu
aktiva dalam laporan keuangan perusahaan pelapor sehingga menjadi jumlah
yang terpulihkan atau nilai realisasi neto, meskipun penyesuaian tersebut
tidak diperlukan dalam laporan keuangan kegiatan usaha luar negeri.
Sebaliknya, penyesuaian dalam laporan keuangan kegiatan usaha luar negeri
perlu dieliminasi balik (reverse) dalam laporan keuangan perusahaan pelapor.
13 Untuk tujuan praktis, apabila kurs yang sebenarnya sulit diketahui, maka
seringkali digunakan kurs rata-rata selama periode yang bersangkutan sebagai dasar
penjabaran.
Entitas Asing
14 Dalam menjabarkan laporan keuangan suatu entitas asing untuk
disatukan/diinkorporasi dengan laporan keuangan perusahaan pelapor, digunakan
prosedur sebagai berikut:
(a) Aktiva dan kewajiban entitas asing, baik moneter maupun non moneter
dijabarkan dengan menggunakan kurs penutup (closing rate).
(b) Pendapatan dan beban entitas asing dijabarkan dengan menggunakan kurs
yang berlaku pada tanggal transaksi.
(c) Beda nilai tukar yang terjadi disajikan sebagai "selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan" dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas sampai
pelepasan investasi neto yang bersangkutan.
15 Berdasarkan pertimbangan praktis, suatu kurs yang mendekati nilai tukar
sebenarnya, misalnya kurs rata-rata selama suatu periode, sering kali digunakan
untuk menjabarkan pendapatan dan beban suatu entitas asing.
6. PSAK No. 11 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
6 of 10
16 Penjabaran laporan keuangan suatu entitas asing mengakibatkan pengakuan
beda nilai tukar yang timbul dari:
(a) penjabaran pendapatan dan beban dengan menggunakan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi dan aktiva serta kewajiban dengan menggunakan kurs
penutup;
(b) penjabaran saldo awal investasi neto dalam entitas asing dengan kurs yang
berbeda dari yang dilaporkan sebelumnya; dan
(c) perubahan lain atas ekuitas dalam entitas asing.
Beda nilai tukar ini tidak diakui sebagai pendapatan atau beban untuk periode yang
bersangkutan, karena perubahan dalam nilai tukar hanya sedikit atau bahkan tidak
berdampak atas arus kas dari operasi baik sekarang maupun yang akan datang
untuk entitas asing maupun perusahaan pelapor. Bila suatu entitas asing
dikonsolidasikan tapi tidak dimiliki seluruhnya, akumulasi beda nilai tukar yang
ditimbulkan penjabaran dan teratribusi untuk kepentingan minoritas, dialokasikan
dan dilaporkan sebagai suatu bagian dari kepentingan minoritas dala m neraca
konsolidasi.
17 Setiap goodwill yang timbul dari akuisisi suatu entitas asing dan setiap
penyesuaian nilai wajar terhadap nilai tercatat (carrying value) aktiva dan kewajiban
yang timbul sehubungan akuisisi suatu entitas asing diperlakukan dengan salah satu
cara sebagai:
(a) aktiva dan kewajiban dari entitas asing dan dijabarkan dengan kurs penutup
(closing rate) sesuai dengan paragraf 14; atau
(b) aktiva dan kewajiban perusahaan pelapor yang telah dinyatakan dalam mata
uang pelaporan atau sebagai pos non moneter dalam mata uang asing yang
dilaporkan dengan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 10 tentang Transaksi
dalam Mata Uang Asing paragraf 27 (b).
18 Penyatuan/inkorporasi laporan keuangan entitas asing dalam perusahaan pelapor
mengikuti prosedur normal, misalnya pengeliminasian saldo intragroup dan transaksi
intragroup dari satu anak perusahaan (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
No. 4 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi, Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi, dan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 12 tentang Pelaporan Keuangan
mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset). Akan
tetapi beda nilai tukar yang timbul pada suatu pos moneter intragroup, baik jangka
pendek atau jangka panjang, tidak dapat dieliminasi terhadap saldo intragroup
lainnya karena pos moneter menunjukkan suatu komitmen untuk menukar satu
mata uang ke mata uang lainnya dan memberikan dampak pada perusahaan pelapor
tentang keuntungan atau kerugian karena fluktuasi kurs mata uang. Sehubungan
dengan itu, dalam laporan keuangan konsolidasi perusahaan pelapor beda nilai tukar
diakui sebagai penghasilan atau beban atau jika timbul karena keadaan seperti
dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 10 tentang Transaksi
dalam Mata Uang Asing, paragraf 31, diklasifikasikan sebagai ekuitas hingga
pelepasan investasi neto.
7. PSAK No. 11 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
7 of 10
19 Jika laporan keuangan suatu entitas asing disusun pada tanggal pelaporan yang
berbeda dengan tanggal laporan perusahaan pelapor, untuk tujuan penyatuan
laporan keuangan entitas asing seringkali menyusun laporan pada tanggal yang
sama dengan perusahaan pelapor. Jika penyesuaian tersebut tidak praktis, sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 4 tentang Laporan Keuangan
Konsolidasi, laporan keuangan dapat disusun pada tanggal pelaporan yang berbeda
selama perbedaan tidak lebih dari tiga bulan. Dalam keadaan tersebut, aktiva dan
kewajiban entitas asing dijabarkan dengan nilai tukar pada tanggal neraca entitas
asing. Penyesuaian dilakukan untuk mengungkapkan perubahan nilai tukar yang
signifikan yang terjadi sampai dengan tanggal neraca perusahaan pelapor.
Pelepasan (Disposal) Suatu Entitas Asing
20 Pada pelepasan (disposal) suatu entitas asing, jumlah kumulatif beda nilai tukar
yang telah ditangguhkan dan berkaitan dengan entitas asing tersebut harus diakui
sebagai pendapatan atau sebagai beban dalam periode yang sama pada waktu
keuntungan atau kerugian pelepasan (disposal) diakui.
21 Suatu perusahaan mungkin melepas kepentingannya dalam suatu entitas asing
melalui penjualan, likuidasi, pembayaran kembali modal saham, pembebasan
seluruh, atau sebagian, dari entitas. Pembayaran dividen hanya dianggap sebagai
suatu pelepasan (disposal) jika sebenarnya merupakan pengembalian atas investasi.
Dalam keadaan pelepasan sebagian (partial disposal), hanya bagian proporsional
akumulasi beda nilai tukar yang diperhitungkan sebagai keuntungan atau kerugian.
Penurunan (write down) nilai tercatat suatu entitas asing tidak merupakan suatu
pelepasan (disposal) sebagian. Dengan demikian, tidak ada bagian dari keuntungan
atau kerugian beda nilai tukar yang ditangguhkan diakui pada waktu pencatatan.
Perubahan dalam Klasifikasi Kegiatan Usaha Luar Negeri (Foreign
Operation)
22 Jika terdapat perubahan klasifikasi suatu kegiatan usaha luar negeri, prosedur
penjabaran yang dapat diterapkan pada klasifikasi yang direvisi harus diterapkan
sejak tanggal perubahan klasifikasi.
23 Suatu perubahan dalam cara pembiayaan dan operasi suatu kegiatan usaha luar
negeri sehubungan dengan perusahaan pelapor dapat menyebabkan perubahan
klasifikasi kegiatan usaha luar negeri itu. Jika suatu kegiatan usaha luar negeri yang
integral dengan operasi perusahaan pelapor diklasifikasikan kembali sebagai suatu
entitas asing, beda nilai tukar yang timbul pada penjabaran aktiva non- moneter
pada tanggal pengklasifikasian ulang diklasifikasikan sebagai ekuitas. Jika suatu
entitas asing diklasifikasikan ulang sebagai suatu kegiatan usaha luar negeri yang
integral dengan operasi perusahaan pelapor, jumlah yang dijabarkan dari pos non
moneter pada tanggal perubahan diperlakukan sebagai biaya historis untuk pos-pos
tersebut pada tanggal perubahan dan periode berikutnya. Beda nilai tukar yang telah
ditangguhkan tidak diakui sebagai pendapatan atau beban hingga pelepasan
(disposal) operasi.
8. PSAK No. 11 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
8 of 10
Pengungkapan
24 Perusahaan harus mengungkapkan beda nilai tukar bersih yang diklasifikasikan
dalam kelompok ekuitas sebagai suatu unsur yang terpisah, dan rekonsiliasi beda
nilai tukar tersebut pada awal dan akhir periode.
25 Jika mata uang pelaporan berbeda dengan mata uang negara tempat perusahaan
berdomisili, alasan untuk menggunakan mata uang yang berbeda harus
diungkapkan. Alasan untuk setiap perubahan dalam mata uang pelaporan juga harus
diungkapkan.
26 Jika terdapat suatu perubahan dalam klasifikasi suatu kegiatan usaha luar negeri
yang signifikan, perusahaan harus mengungkapkan:
(a) sifat perubahan dalam klasifikasi;
(b) alasan perubahan;
(c) dampak perubahan atas klasifikasi modal pemegang saham; dan
(d) dampak pada laba bersih atau kerugian untuk setiap periode sebelumnya jika
perubahan klasifikasi terjadi pada periode sebelumnya yang paling awal .
27 Suatu perusahaan harus mengungkapkan metode yang dipilih sesuai dengan
paragraf 17 untuk menjabarkan goodwill dan penyesuaian nilai wajar yang timbul
pada akuisisi suatu entitas asing.
28 Perusahaan mengungkapkan dampak atas pos-pos moneter mata uang asing
atau atas laporan keuangan suatu kegiatan usaha luar negeri sehubungan dengan
suatu perubahan dalam nilai tukar yang terjadi setelah tanggal neraca jika
perubahan tersebut adalah sedemikian besar sehingga bila tidak diungkapkan akan
mempengaruhi kemampuan pembaca laporan keuangan untuk membuat evaluasi
dan keputusan yang tepat (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 8
tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tangga/ Neraca).
29 Pengungkapan juga diperlukan sehubungan dengan kebijakan manajemen risiko
mata uang asing.
9. PSAK No. 11 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
9 of 10
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 11
PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 11 terdiri i dari paragraf 30 40.
Pernyataan ini harus dibaca dalam konteks paragraf 1 - 29.
30 Pernyataan ini harus diterapkan dalam penjabaran laporan keuangan dari
kegiatan usaha luar negeri untuk tujuan konsolidasi, atau konsolidasi parsial atau
melalui penerapan dengan metode ekuitas.
Kegiatan Usaha Luar Negeri yang merupakan bagia n dari Perusahaan
Pelapor
31 Laporan keuangan dari suatu kegiatan usaha luar negeri yang merupakan bagian
integral dengan operasi dari perusahaan pelapor harus dijabarkan dengan
menggunakan prosedur sebagaimana dinyatakan dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 10 tentang Transaksi dalam Mata Uang Asing, seolah-olah
transaksi kegiatan usaha luar negeri tersebut merupakan transaksi perusahaan
pelapor sendiri.
Entitas Asing
32 Dalam menjabarkan laporan keuangan suatu entitas asing untuk
disatukan/diinkorporasi dengan laporan keuangan perusahaan pelapor, digunakan
prosedur sebagai berikut:
(a) Aktiva dan kewajiban entitas asing, baik moneter maupun non moneter
dijabarkan dengan menggunakan kurs penutup (closing rate).
(b) Pendapatan dan beban entitas asing dijabarkan dengan menggunakan kurs
yang berlaku pada tanggal transaksi.
(c) Beda nilai tukar yang terjadi disajikan sebagai "selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan" dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas sampai
pelepasan investasi neto yang bersangkutan .
Pelepasan (Disposal) Suatu Entitas Asing
33 Pada pelepasan (disposal) suatu entitas asing, jumlah kumulatif beda nilai tukar
yang telah ditangguhkan dan berkaitan dengan entitas asing tersebut harus diakui
sebagai pendapatan atau sebagai beban dalam periode yang sama pada waktu
keuntungan atau kerugian pelepasan (disposal) diakui.
Perubahan dalam Klasifikasi Kegiatan Usaha Luar Negeri (Foreign
Operation)
34 Jika terdapat perubahan klasifikasi suatu kegiatan usaha luar negeri, prosedur
penjabaran yang dapat diterapkan pada klasifikasi yang direvisi harus diterapkan
sejak tanggal perubahan klasifikasi.
10. PSAK No. 11 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
10 of 10
Pengungkapan
35 Perusahaan harus mengungkapkan beda nilai tukar bersih yang diklasifikasikan
dalam kelompok ekuitas sebagai suatu unsur yang terpisah, dan rekonsiliasi beda
nilai tukar tersebut pada awal dan akhir periode.
36 Jika mata uang pelaporan berbeda dengan mata uang negara tempat perusahaan
berdomisili, alasan untuk menggunakan mata uang yang berbeda harus
diungkapkan. Alasan untuk setiap perubahan dalam mata uang pelaporan juga harus
diungkapkan.
37 Jika terdapat suatu perubahan dalam klasifikasi suatu kegiatan usaha luar negeri
yang signifikan, perusahaan harus mengungkapkan:
(a) sifat perubahan dalam klasifikasi;
(b) alasan perubahan;
(c) dampak perubahan atas klasifikasi modal pemegang saham; dan
(d) dampak pada laba bersih atau kerugian untuk setiap periode sebelumnya jika
perubahan klasifikasi terjadi pada periode sebelumnya yang paling awal .
38 Suatu perusahaan harus mengungkapkan metode yang dipilih sesuai dengan
paragraf 17 untuk menjabarkan goodwill dan penyesuaian nilai wajar yang timbul
pada akuisisi suatu entitas asing.
Masa Transaksi
39 Pada saat Pernyataan ini pertama kali diterapkan, perusahaan harus
mengklasifikasikan secara terpisah dan mengungkapkan saldo kumulatif, pada awal
periode, beda nilai tukar yang ditangguhkan dan diklasifikasikan sebagai ekuitas
dalam periode sebelumnya, kecuali jika jumlah tersebut tidak dapat ditentukan
secara wajar. Dalam hal tersebut maka perlu dijelaskan alasannya.
Tanggal Efektif
40 Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan yang mencakup periode laporan
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995. Penerapan lebih dini
dianjurkan.