Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri gram negatif yang umum ditemukan di tanah dan air. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada manusia, terutama bagi yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Dokumen ini menjelaskan karakteristik morfologi, pertumbuhan, dan tes diagnostik laboratorium untuk mengidentifikasi Pseudomonas aeruginosa, termasuk pewarnaan gram, uji oksidase, katalase, dan hidrolisis gelatin.
Pneumonia adalah peradangan paru akut yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur atau parasit. Terdapat berbagai mekanisme pertahanan paru untuk mencegah infeksi, namun jika daya tahan tubuh menurun maka infeksi dapat terjadi. Pneumonia dapat dibedakan berdasarkan lokasi, penyebab, atau pasien namun pemeriksaan fisik, gambar radiologi, dan laboratorium diper
Sistem imun membentuk sistem pertahanan tubuh terhadap bahan asing seperti mikroorganisme dan sel-sel tidak normal. Sistem ini terdiri atas sistem imun bawaan dan diperoleh, dimana sistem imun bawaan bereaksi secara non-spesifik sedangkan sistem imun diperoleh bereaksi secara spesifik terhadap antigen. Kedua sistem ini bekerja sama untuk melindungi tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang Flu Singapore yang sebenarnya adalah Hand-Foot-Mouth Disease (HFMD), penyakit menular yang umum terjadi pada anak-anak dan disebabkan oleh virus Picornaviridae."
Dokumen tersebut membahas tentang Yersinia sp, bakteri yang menyebabkan penyakit pes. Terdapat 3 spesies utama yaitu Y. pestis, Y. enterocolitica, dan Y. pseudotuberculosis. Y. pestis dapat menyebabkan bentuk bubonik, pneumonik, atau septisemik dari penyakit pes yang menular dan berbahaya. Diagnosis laboratorium dan pengobatan antibiotik diperlukan, sementara kontrol meliputi pencegahan populasi tikus dan kut
Mikosis paru adalah gangguan paru yang disebabkan oleh infeksi jamur. Penyebab utamanya adalah kondisi paru kronis dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa jenis jamur yang sering menyebabkan infeksi paru antara lain Histoplasma, Aspergillus, dan Candida. Diagnosis didasarkan pada riwayat pasien, pemeriksaan fisik, radiologi, laboratorium, dan biopsi jaringan. Penatalaksanannya meliputi obat anti
Dokumen tersebut membahas tentang Flu Singapore yang sebenarnya adalah Hand-Foot-Mouth Disease (HFMD), penyakit menular yang menyerang anak-anak dan disebabkan oleh virus. Gejalanya berupa luka di mulut dan tangan serta kaki. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi seperti meningitis atau ensefalitis. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium, sedangkan pengobatannya bersifat suportif.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi penyakit melalui makanan, termasuk cara pemindahan, pengendalian penyakit, dan beberapa jenis patogen pembawa penyakit seperti Salmonella, Staphylococcus, Clostridium botulinum. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, epidemiologi, dan pencegahan berbagai penyakit makanan.
Sistem imun membentuk sistem pertahanan tubuh terhadap bahan asing seperti mikroorganisme dan sel-sel tidak normal. Sistem ini terdiri atas sistem imun bawaan dan diperoleh, dimana sistem imun bawaan bereaksi secara non-spesifik sedangkan sistem imun diperoleh bereaksi secara spesifik terhadap antigen. Kedua sistem ini bekerja sama untuk melindungi tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang Flu Singapore yang sebenarnya adalah Hand-Foot-Mouth Disease (HFMD), penyakit menular yang umum terjadi pada anak-anak dan disebabkan oleh virus Picornaviridae."
Dokumen tersebut membahas tentang Yersinia sp, bakteri yang menyebabkan penyakit pes. Terdapat 3 spesies utama yaitu Y. pestis, Y. enterocolitica, dan Y. pseudotuberculosis. Y. pestis dapat menyebabkan bentuk bubonik, pneumonik, atau septisemik dari penyakit pes yang menular dan berbahaya. Diagnosis laboratorium dan pengobatan antibiotik diperlukan, sementara kontrol meliputi pencegahan populasi tikus dan kut
Mikosis paru adalah gangguan paru yang disebabkan oleh infeksi jamur. Penyebab utamanya adalah kondisi paru kronis dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa jenis jamur yang sering menyebabkan infeksi paru antara lain Histoplasma, Aspergillus, dan Candida. Diagnosis didasarkan pada riwayat pasien, pemeriksaan fisik, radiologi, laboratorium, dan biopsi jaringan. Penatalaksanannya meliputi obat anti
Dokumen tersebut membahas tentang Flu Singapore yang sebenarnya adalah Hand-Foot-Mouth Disease (HFMD), penyakit menular yang menyerang anak-anak dan disebabkan oleh virus. Gejalanya berupa luka di mulut dan tangan serta kaki. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi seperti meningitis atau ensefalitis. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium, sedangkan pengobatannya bersifat suportif.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi penyakit melalui makanan, termasuk cara pemindahan, pengendalian penyakit, dan beberapa jenis patogen pembawa penyakit seperti Salmonella, Staphylococcus, Clostridium botulinum. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, epidemiologi, dan pencegahan berbagai penyakit makanan.
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
2. Karya ini bertujuan untuk mempelajari korelasi antara P.aeruginosa pompa
eflux gen mexAB-oprM dan resistensi antibiotik terhadap berbagai jenis
antibiotik. Semua 79 isolat disaring dengan agar kromogenik Pseudomonas,
yang digunakan sebagai media selektif untuk isolasi P.aeruginosa. Setelah
diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, hasilnya dikonfirmasi dengan PCR
menggunakan pasangan primer spesifik untuk gen 16S rDNA dari
Pseudomonas spp. dan P. aeruginosa untuk identifikasi isolat. Gen
MexABoprM diselidiki oleh PCR. Uji kepekaan antibiotik dilakukan menurut
CLSI-2021 menggunakan metode difusi cakram untuk 13 antibiotik.
3. PENDAHULUAN
• Pseudomonas spp. sering dikaitkan sebagai pembuat masalah di rumah sakit
(Nosokomial disease) seperti Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri pembuat
nanah (hijau biru) dapat menyebabkan diare karena makanan.
• Penyakit karena Pseudomonas aeruginosa dimulai dengan penempelan dan kolonisasi
bakteri ini pada jaringan inang.
• Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen utama bagi manusia. apabila fungsi
pertahanan inang abnormal.
• Pseudomonas aeruginosa disebut patogen oportunistik, yaitu memanfaatkan
kerusakan pada mekanisme pertahanan inang untuk memulai suatu infeksi.
4. Keberadaannya
– Dalam air susu mentah (belum di pasteurisasi)
– Sumber kontaminasi pada puting susu
– Flora usus normal
– Kulit manusia (jumlah kecil)
– Daging
– Daging unggas
– Ikan
– Tempe bongkrek
– Pseudomonas sering dikaitkan dengan injeksi
nasokomial disease
Gambar 3. Bentuk mikroskopik
Pseudomonas aeruginosa
(Sumber: Todar, 2012)
5. KLASIFIKASI
• Kingdom: Bacteria
• Phylum : Proteobacteria
• Class : Gamma Proteobacteria
• Order : Pseudomonadales
• Family : Pseudomonadaceae
• Genus : Pseudomonas
• Species : Pseudomonas aeruginosa
6. Morfologi dan identifikasi
Ciri Khas Organisme:
P. aeruginosa bergerak dan
berbentuk batang, berukuran
sekitar 0,6 x 2 µm. Bakteri ini
gram-negatif dan terlihat
sebagai bakteri tunggal,
berpasangan dan kadang-
kadang membentuk rantai
yang pendek.
8. Salah satu koloni Pseudomonas
aeruginosa pada agar
P. aeruginosa adalah aerob obligat yang tumbuh dengan
mudah pada banyak jenis perbenihan biakan, kadang-kadang
menghasilkan bau yang manis atau menyerupai anggur.
Beberapa strain menghemolisis darah.
9. Ciri-ciri Pertumbuhan
• P. aeruginosa tumbuh dengan baik pada suhu 37-
42°C;Bakteri ini oksidase positif dan tidak
meragikan karbohidrat. Tetapi banyak strain
mengoksidasi glukosa. Pengenalan biasanya
berdasarkan morfologi koloni, sifat oksidase-
positif, adanya pigmen yang khas dan
pertumbuhan pada suhu 42°C. Untuk
membedakan P. aeruginosa dari pseudomonas
yang lain berdasarkan aktivitas biokimiawi,
dibutuhkan pengujian dengan berbagai subsrat
10. Gambaran Klinik
• Pada sebagian besar infeksi P. aeruginosa, gejala dan
tanda-tandanya bersifat nonspesifik dan berkaitan
dengan organ yang terlibat. Kadang-kadang,
verdoglobin (suatu produk pemecahan hemoglobin)
atau pigmen yang berflourense dapat dideteksi pada
luka, luka bakar, atau urine dengan penyinaran
fluorense ultra ungu. Nekrosis hemoragik pada kulit
sering terjadi pada sepsis akibat P. aeruginosa; lesi
yang disebut ektima ganggrenosum ini dikelilingi oleh
eritema dan sering tidak berisi nanah
13. Mekanisme dalam Tubuh
 Berdasarkan cara penyebarannya dan daya penetrasinya di
dalam tubuh, mikroba patogen yang dapat menyebabkan
infeksi melalui saluran pencernaan dapat dibedakan atas
tiga golongan yaitu:
1. mikroba yang berkembang biak pada permukaan dinding
saluran pencernaan, dan tidak menembus terlalu jauh ke
dalam sel-sel mukosa,
2. mikroba yang menembus sel-sel mukosa dan
berkembang biak di dalam sel-sel tersebut tetapi tidak
menyebar ke jaringan-jaringan yang lebih dalam,
3. mikroba yang menyebar ke jaringan-jaringan yang lebih
dalam baik dengan cara menembus sel-sel mukosa atau
diantara sel-sel mukosa.
14. Masuknya mikroba pathogen ketubuh penderita
yang tidak mampu dilawan oleh daya tahan
tubuh penderita, akan berpengaruh besar
terhadap fisiologis tubuh. Mikroba pathogen
akan berkembang dan menyebar melalui darah
(bacteremia) dan reaksi tubuh yang pertama
muncul sebagai akibat terganggunya
homeostasis tubuh adalah reaksi demam.
Adanya gambaran demam merupakan indikator
yang sangat menentukan karena selanjutnya
akan diikuti berbagai reaksi tubuh yang lain.
15. Proses Dan Tempat Yang Diganggu
• P. aeruginosa adalah patogen oportunistik,
yaitu memanfaatkan kerusakan pada
mekanisme pertahanan inang untuk memulai
suatu infeksi
• Bakteri ini dapat menyebar melalui peralatan
medis, misalnya melalui selang pernafasan
atau alat bantu pernafasan
16. Penanganan
• Temperatur merupakan faktor yang harus
diperhatikan untuk mengatur pertumbuhan
bakteri
– bahan pangan sebaiknya disimpan pada suhu -18oC
sampai -40oC,
– Metode pembekuan cepat biasanya dilakukan pada
suhu -23,3oC sampai dengan -28,9oC atau -40oC
sampai -45oC
• Kontrol terhadap keadaan lingkungan atmosfir
seperti komposisi O2 dan CO2 juga dapat
dilakukan untuk menekan pertumbuhan
Pseudomonas spp
17. Hasil menunjukkan bahwa kerentanan antibiotik P.aeruginosa sangat resisten
terhadap ceftazidime (93,6%) dan cefepime (77,2%). Sebagai perbandingan,
sensitivitas tinggi untuk imipenem (77,2%) dan meropenem (67%) diamati. Pola
resistensi antibiotik mengungkapkan bahwa 38% isolat adalah resisten multiobat
MDR dan 41% non-MDR, dan gen mexA(6579), mexB(4979) dan oprM (3779)
didistribusikan sebagai mexA 83.5 %, mexB 63,29% dan oprM 0,481%, masing-
masing. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mexABoprM mungkin sangat terkait
dengan resistensi terhadap ceftazidime dan cefepime dan cukup terkait dengan
piperacillin, gentamicin, dan tobramycin.