ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
ELMAYANA ILYAS
Karya ini bertujuan untuk mempelajari korelasi antara P.aeruginosa pompa
eflux gen mexAB-oprM dan resistensi antibiotik terhadap berbagai jenis
antibiotik. Semua 79 isolat disaring dengan agar kromogenik Pseudomonas,
yang digunakan sebagai media selektif untuk isolasi P.aeruginosa. Setelah
diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, hasilnya dikonfirmasi dengan PCR
menggunakan pasangan primer spesifik untuk gen 16S rDNA dari
Pseudomonas spp. dan P. aeruginosa untuk identifikasi isolat. Gen
MexABoprM diselidiki oleh PCR. Uji kepekaan antibiotik dilakukan menurut
CLSI-2021 menggunakan metode difusi cakram untuk 13 antibiotik.
PENDAHULUAN
• Pseudomonas spp. sering dikaitkan sebagai pembuat masalah di rumah sakit
(Nosokomial disease) seperti Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri pembuat
nanah (hijau biru) dapat menyebabkan diare karena makanan.
• Penyakit karena Pseudomonas aeruginosa dimulai dengan penempelan dan kolonisasi
bakteri ini pada jaringan inang.
• Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen utama bagi manusia. apabila fungsi
pertahanan inang abnormal.
• Pseudomonas aeruginosa disebut patogen oportunistik, yaitu memanfaatkan
kerusakan pada mekanisme pertahanan inang untuk memulai suatu infeksi.
Keberadaannya
– Dalam air susu mentah (belum di pasteurisasi)
– Sumber kontaminasi pada puting susu
– Flora usus normal
– Kulit manusia (jumlah kecil)
– Daging
– Daging unggas
– Ikan
– Tempe bongkrek
– Pseudomonas sering dikaitkan dengan injeksi
nasokomial disease
Gambar 3. Bentuk mikroskopik
Pseudomonas aeruginosa
(Sumber: Todar, 2012)
KLASIFIKASI
• Kingdom: Bacteria
• Phylum : Proteobacteria
• Class : Gamma Proteobacteria
• Order : Pseudomonadales
• Family : Pseudomonadaceae
• Genus : Pseudomonas
• Species : Pseudomonas aeruginosa
Morfologi dan identifikasi
Ciri Khas Organisme:
P. aeruginosa bergerak dan
berbentuk batang, berukuran
sekitar 0,6 x 2 µm. Bakteri ini
gram-negatif dan terlihat
sebagai bakteri tunggal,
berpasangan dan kadang-
kadang membentuk rantai
yang pendek.
Pseudomonas aeruginosa pada
pewarnaan gram
Salah satu koloni Pseudomonas
aeruginosa pada agar
P. aeruginosa adalah aerob obligat yang tumbuh dengan
mudah pada banyak jenis perbenihan biakan, kadang-kadang
menghasilkan bau yang manis atau menyerupai anggur.
Beberapa strain menghemolisis darah.
Ciri-ciri Pertumbuhan
• P. aeruginosa tumbuh dengan baik pada suhu 37-
42°C;Bakteri ini oksidase positif dan tidak
meragikan karbohidrat. Tetapi banyak strain
mengoksidasi glukosa. Pengenalan biasanya
berdasarkan morfologi koloni, sifat oksidase-
positif, adanya pigmen yang khas dan
pertumbuhan pada suhu 42°C. Untuk
membedakan P. aeruginosa dari pseudomonas
yang lain berdasarkan aktivitas biokimiawi,
dibutuhkan pengujian dengan berbagai subsrat
Gambaran Klinik
• Pada sebagian besar infeksi P. aeruginosa, gejala dan
tanda-tandanya bersifat nonspesifik dan berkaitan
dengan organ yang terlibat. Kadang-kadang,
verdoglobin (suatu produk pemecahan hemoglobin)
atau pigmen yang berflourense dapat dideteksi pada
luka, luka bakar, atau urine dengan penyinaran
fluorense ultra ungu. Nekrosis hemoragik pada kulit
sering terjadi pada sepsis akibat P. aeruginosa; lesi
yang disebut ektima ganggrenosum ini dikelilingi oleh
eritema dan sering tidak berisi nanah
Infesksi Pseudomonas aeruginosa
pada mata
Infeksi Pseudomonas aeruginosa luka
pada kaki
Mekanisme dalam Tubuh
 Berdasarkan cara penyebarannya dan daya penetrasinya di
dalam tubuh, mikroba patogen yang dapat menyebabkan
infeksi melalui saluran pencernaan dapat dibedakan atas
tiga golongan yaitu:
1. mikroba yang berkembang biak pada permukaan dinding
saluran pencernaan, dan tidak menembus terlalu jauh ke
dalam sel-sel mukosa,
2. mikroba yang menembus sel-sel mukosa dan
berkembang biak di dalam sel-sel tersebut tetapi tidak
menyebar ke jaringan-jaringan yang lebih dalam,
3. mikroba yang menyebar ke jaringan-jaringan yang lebih
dalam baik dengan cara menembus sel-sel mukosa atau
diantara sel-sel mukosa.
Masuknya mikroba pathogen ketubuh penderita
yang tidak mampu dilawan oleh daya tahan
tubuh penderita, akan berpengaruh besar
terhadap fisiologis tubuh. Mikroba pathogen
akan berkembang dan menyebar melalui darah
(bacteremia) dan reaksi tubuh yang pertama
muncul sebagai akibat terganggunya
homeostasis tubuh adalah reaksi demam.
Adanya gambaran demam merupakan indikator
yang sangat menentukan karena selanjutnya
akan diikuti berbagai reaksi tubuh yang lain.
Proses Dan Tempat Yang Diganggu
• P. aeruginosa adalah patogen oportunistik,
yaitu memanfaatkan kerusakan pada
mekanisme pertahanan inang untuk memulai
suatu infeksi
• Bakteri ini dapat menyebar melalui peralatan
medis, misalnya melalui selang pernafasan
atau alat bantu pernafasan
Penanganan
• Temperatur merupakan faktor yang harus
diperhatikan untuk mengatur pertumbuhan
bakteri
– bahan pangan sebaiknya disimpan pada suhu -18oC
sampai -40oC,
– Metode pembekuan cepat biasanya dilakukan pada
suhu -23,3oC sampai dengan -28,9oC atau -40oC
sampai -45oC
• Kontrol terhadap keadaan lingkungan atmosfir
seperti komposisi O2 dan CO2 juga dapat
dilakukan untuk menekan pertumbuhan
Pseudomonas spp
Hasil menunjukkan bahwa kerentanan antibiotik P.aeruginosa sangat resisten
terhadap ceftazidime (93,6%) dan cefepime (77,2%). Sebagai perbandingan,
sensitivitas tinggi untuk imipenem (77,2%) dan meropenem (67%) diamati. Pola
resistensi antibiotik mengungkapkan bahwa 38% isolat adalah resisten multiobat
MDR dan 41% non-MDR, dan gen mexA(6579), mexB(4979) dan oprM (3779)
didistribusikan sebagai mexA 83.5 %, mexB 63,29% dan oprM 0,481%, masing-
masing. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mexABoprM mungkin sangat terkait
dengan resistensi terhadap ceftazidime dan cefepime dan cukup terkait dengan
piperacillin, gentamicin, dan tobramycin.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to pseudomonas_Elmayana.pptx (20)

Enterobacteriaceae -non_lactose_fermentation
Enterobacteriaceae  -non_lactose_fermentationEnterobacteriaceae  -non_lactose_fermentation
Enterobacteriaceae -non_lactose_fermentation
Arif Mulyanto
Ìý
Mikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiMikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawati
Dickdick Maulana
Ìý
EMCASE BS 28 Desember 2022.pptx
EMCASE BS 28 Desember 2022.pptxEMCASE BS 28 Desember 2022.pptx
EMCASE BS 28 Desember 2022.pptx
NailulHumam1
Ìý
Sistem imun kel 7
Sistem imun kel 7Sistem imun kel 7
Sistem imun kel 7
Yusnita Arisanti
Ìý
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptxBakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
TeizaNabilah1
Ìý
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptxBakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
TeizaNabilah1
Ìý
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
tristyanto
Ìý
Yersinia sp
Yersinia spYersinia sp
Yersinia sp
Arini Utami
Ìý
materi virus kelas x biologi kurikulum merdeka
materi virus kelas x biologi kurikulum merdekamateri virus kelas x biologi kurikulum merdeka
materi virus kelas x biologi kurikulum merdeka
Suci623482
Ìý
K8 jamur artro cacing tropmed16
K8   jamur artro cacing tropmed16K8   jamur artro cacing tropmed16
K8 jamur artro cacing tropmed16
Dzaki Luqmanulhakim
Ìý
PPT PROTEUS VULGARIS Arnita E.Manurung TLM IIA.pptx
PPT PROTEUS VULGARIS Arnita E.Manurung TLM IIA.pptxPPT PROTEUS VULGARIS Arnita E.Manurung TLM IIA.pptx
PPT PROTEUS VULGARIS Arnita E.Manurung TLM IIA.pptx
YosiDarmirani
Ìý
344860663-REFERAT-Mikosis-Paru-Ppt-Gabel.pptx
344860663-REFERAT-Mikosis-Paru-Ppt-Gabel.pptx344860663-REFERAT-Mikosis-Paru-Ppt-Gabel.pptx
344860663-REFERAT-Mikosis-Paru-Ppt-Gabel.pptx
AuliaRezha2
Ìý
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
JemsOtniel1
Ìý
INFEKSI MAKANAN.pptx
INFEKSI MAKANAN.pptxINFEKSI MAKANAN.pptx
INFEKSI MAKANAN.pptx
Wulandari9832
Ìý
PERTEMUAN 3.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
PERTEMUAN 3.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxPERTEMUAN 3.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
PERTEMUAN 3.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
ssuser785641
Ìý
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. lekyVirus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
ARDIAN S. LEKY
Ìý
Jamur kontaminan dan jamur patogen. 3.pptx
Jamur kontaminan dan jamur patogen. 3.pptxJamur kontaminan dan jamur patogen. 3.pptx
Jamur kontaminan dan jamur patogen. 3.pptx
inkesmedistra
Ìý
Jurnal Reading Bacterial Konjunctivitis.pdf
Jurnal Reading Bacterial Konjunctivitis.pdfJurnal Reading Bacterial Konjunctivitis.pdf
Jurnal Reading Bacterial Konjunctivitis.pdf
tiffsbronte
Ìý
Jamur_Kontaminan_dan_Patogen_Rinci.pptx.
Jamur_Kontaminan_dan_Patogen_Rinci.pptx.Jamur_Kontaminan_dan_Patogen_Rinci.pptx.
Jamur_Kontaminan_dan_Patogen_Rinci.pptx.
inkesmedistra
Ìý
Enterobacteriaceae -non_lactose_fermentation
Enterobacteriaceae  -non_lactose_fermentationEnterobacteriaceae  -non_lactose_fermentation
Enterobacteriaceae -non_lactose_fermentation
Arif Mulyanto
Ìý
Mikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiMikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawati
Dickdick Maulana
Ìý
EMCASE BS 28 Desember 2022.pptx
EMCASE BS 28 Desember 2022.pptxEMCASE BS 28 Desember 2022.pptx
EMCASE BS 28 Desember 2022.pptx
NailulHumam1
Ìý
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptxBakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
TeizaNabilah1
Ìý
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptxBakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
Bakteriuria dan Infeksi Saluran Kemih pada Lansia.pptx
TeizaNabilah1
Ìý
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
tristyanto
Ìý
Yersinia sp
Yersinia spYersinia sp
Yersinia sp
Arini Utami
Ìý
materi virus kelas x biologi kurikulum merdeka
materi virus kelas x biologi kurikulum merdekamateri virus kelas x biologi kurikulum merdeka
materi virus kelas x biologi kurikulum merdeka
Suci623482
Ìý
K8 jamur artro cacing tropmed16
K8   jamur artro cacing tropmed16K8   jamur artro cacing tropmed16
K8 jamur artro cacing tropmed16
Dzaki Luqmanulhakim
Ìý
PPT PROTEUS VULGARIS Arnita E.Manurung TLM IIA.pptx
PPT PROTEUS VULGARIS Arnita E.Manurung TLM IIA.pptxPPT PROTEUS VULGARIS Arnita E.Manurung TLM IIA.pptx
PPT PROTEUS VULGARIS Arnita E.Manurung TLM IIA.pptx
YosiDarmirani
Ìý
344860663-REFERAT-Mikosis-Paru-Ppt-Gabel.pptx
344860663-REFERAT-Mikosis-Paru-Ppt-Gabel.pptx344860663-REFERAT-Mikosis-Paru-Ppt-Gabel.pptx
344860663-REFERAT-Mikosis-Paru-Ppt-Gabel.pptx
AuliaRezha2
Ìý
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
JemsOtniel1
Ìý
INFEKSI MAKANAN.pptx
INFEKSI MAKANAN.pptxINFEKSI MAKANAN.pptx
INFEKSI MAKANAN.pptx
Wulandari9832
Ìý
PERTEMUAN 3.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
PERTEMUAN 3.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxPERTEMUAN 3.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
PERTEMUAN 3.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
ssuser785641
Ìý
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. lekyVirus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
ARDIAN S. LEKY
Ìý
Jamur kontaminan dan jamur patogen. 3.pptx
Jamur kontaminan dan jamur patogen. 3.pptxJamur kontaminan dan jamur patogen. 3.pptx
Jamur kontaminan dan jamur patogen. 3.pptx
inkesmedistra
Ìý
Jurnal Reading Bacterial Konjunctivitis.pdf
Jurnal Reading Bacterial Konjunctivitis.pdfJurnal Reading Bacterial Konjunctivitis.pdf
Jurnal Reading Bacterial Konjunctivitis.pdf
tiffsbronte
Ìý
Jamur_Kontaminan_dan_Patogen_Rinci.pptx.
Jamur_Kontaminan_dan_Patogen_Rinci.pptx.Jamur_Kontaminan_dan_Patogen_Rinci.pptx.
Jamur_Kontaminan_dan_Patogen_Rinci.pptx.
inkesmedistra
Ìý

Recently uploaded (20)

Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý

pseudomonas_Elmayana.pptx

  • 2. Karya ini bertujuan untuk mempelajari korelasi antara P.aeruginosa pompa eflux gen mexAB-oprM dan resistensi antibiotik terhadap berbagai jenis antibiotik. Semua 79 isolat disaring dengan agar kromogenik Pseudomonas, yang digunakan sebagai media selektif untuk isolasi P.aeruginosa. Setelah diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, hasilnya dikonfirmasi dengan PCR menggunakan pasangan primer spesifik untuk gen 16S rDNA dari Pseudomonas spp. dan P. aeruginosa untuk identifikasi isolat. Gen MexABoprM diselidiki oleh PCR. Uji kepekaan antibiotik dilakukan menurut CLSI-2021 menggunakan metode difusi cakram untuk 13 antibiotik.
  • 3. PENDAHULUAN • Pseudomonas spp. sering dikaitkan sebagai pembuat masalah di rumah sakit (Nosokomial disease) seperti Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri pembuat nanah (hijau biru) dapat menyebabkan diare karena makanan. • Penyakit karena Pseudomonas aeruginosa dimulai dengan penempelan dan kolonisasi bakteri ini pada jaringan inang. • Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen utama bagi manusia. apabila fungsi pertahanan inang abnormal. • Pseudomonas aeruginosa disebut patogen oportunistik, yaitu memanfaatkan kerusakan pada mekanisme pertahanan inang untuk memulai suatu infeksi.
  • 4. Keberadaannya – Dalam air susu mentah (belum di pasteurisasi) – Sumber kontaminasi pada puting susu – Flora usus normal – Kulit manusia (jumlah kecil) – Daging – Daging unggas – Ikan – Tempe bongkrek – Pseudomonas sering dikaitkan dengan injeksi nasokomial disease Gambar 3. Bentuk mikroskopik Pseudomonas aeruginosa (Sumber: Todar, 2012)
  • 5. KLASIFIKASI • Kingdom: Bacteria • Phylum : Proteobacteria • Class : Gamma Proteobacteria • Order : Pseudomonadales • Family : Pseudomonadaceae • Genus : Pseudomonas • Species : Pseudomonas aeruginosa
  • 6. Morfologi dan identifikasi Ciri Khas Organisme: P. aeruginosa bergerak dan berbentuk batang, berukuran sekitar 0,6 x 2 µm. Bakteri ini gram-negatif dan terlihat sebagai bakteri tunggal, berpasangan dan kadang- kadang membentuk rantai yang pendek.
  • 8. Salah satu koloni Pseudomonas aeruginosa pada agar P. aeruginosa adalah aerob obligat yang tumbuh dengan mudah pada banyak jenis perbenihan biakan, kadang-kadang menghasilkan bau yang manis atau menyerupai anggur. Beberapa strain menghemolisis darah.
  • 9. Ciri-ciri Pertumbuhan • P. aeruginosa tumbuh dengan baik pada suhu 37- 42°C;Bakteri ini oksidase positif dan tidak meragikan karbohidrat. Tetapi banyak strain mengoksidasi glukosa. Pengenalan biasanya berdasarkan morfologi koloni, sifat oksidase- positif, adanya pigmen yang khas dan pertumbuhan pada suhu 42°C. Untuk membedakan P. aeruginosa dari pseudomonas yang lain berdasarkan aktivitas biokimiawi, dibutuhkan pengujian dengan berbagai subsrat
  • 10. Gambaran Klinik • Pada sebagian besar infeksi P. aeruginosa, gejala dan tanda-tandanya bersifat nonspesifik dan berkaitan dengan organ yang terlibat. Kadang-kadang, verdoglobin (suatu produk pemecahan hemoglobin) atau pigmen yang berflourense dapat dideteksi pada luka, luka bakar, atau urine dengan penyinaran fluorense ultra ungu. Nekrosis hemoragik pada kulit sering terjadi pada sepsis akibat P. aeruginosa; lesi yang disebut ektima ganggrenosum ini dikelilingi oleh eritema dan sering tidak berisi nanah
  • 13. Mekanisme dalam Tubuh  Berdasarkan cara penyebarannya dan daya penetrasinya di dalam tubuh, mikroba patogen yang dapat menyebabkan infeksi melalui saluran pencernaan dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu: 1. mikroba yang berkembang biak pada permukaan dinding saluran pencernaan, dan tidak menembus terlalu jauh ke dalam sel-sel mukosa, 2. mikroba yang menembus sel-sel mukosa dan berkembang biak di dalam sel-sel tersebut tetapi tidak menyebar ke jaringan-jaringan yang lebih dalam, 3. mikroba yang menyebar ke jaringan-jaringan yang lebih dalam baik dengan cara menembus sel-sel mukosa atau diantara sel-sel mukosa.
  • 14. Masuknya mikroba pathogen ketubuh penderita yang tidak mampu dilawan oleh daya tahan tubuh penderita, akan berpengaruh besar terhadap fisiologis tubuh. Mikroba pathogen akan berkembang dan menyebar melalui darah (bacteremia) dan reaksi tubuh yang pertama muncul sebagai akibat terganggunya homeostasis tubuh adalah reaksi demam. Adanya gambaran demam merupakan indikator yang sangat menentukan karena selanjutnya akan diikuti berbagai reaksi tubuh yang lain.
  • 15. Proses Dan Tempat Yang Diganggu • P. aeruginosa adalah patogen oportunistik, yaitu memanfaatkan kerusakan pada mekanisme pertahanan inang untuk memulai suatu infeksi • Bakteri ini dapat menyebar melalui peralatan medis, misalnya melalui selang pernafasan atau alat bantu pernafasan
  • 16. Penanganan • Temperatur merupakan faktor yang harus diperhatikan untuk mengatur pertumbuhan bakteri – bahan pangan sebaiknya disimpan pada suhu -18oC sampai -40oC, – Metode pembekuan cepat biasanya dilakukan pada suhu -23,3oC sampai dengan -28,9oC atau -40oC sampai -45oC • Kontrol terhadap keadaan lingkungan atmosfir seperti komposisi O2 dan CO2 juga dapat dilakukan untuk menekan pertumbuhan Pseudomonas spp
  • 17. Hasil menunjukkan bahwa kerentanan antibiotik P.aeruginosa sangat resisten terhadap ceftazidime (93,6%) dan cefepime (77,2%). Sebagai perbandingan, sensitivitas tinggi untuk imipenem (77,2%) dan meropenem (67%) diamati. Pola resistensi antibiotik mengungkapkan bahwa 38% isolat adalah resisten multiobat MDR dan 41% non-MDR, dan gen mexA(6579), mexB(4979) dan oprM (3779) didistribusikan sebagai mexA 83.5 %, mexB 63,29% dan oprM 0,481%, masing- masing. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mexABoprM mungkin sangat terkait dengan resistensi terhadap ceftazidime dan cefepime dan cukup terkait dengan piperacillin, gentamicin, dan tobramycin.