2. Definisi Kepribadian
Allport (1937) : character is personality
evaluated and personality is character
devaluated.
Larsen and Buss (2005) memberikan
definisi kepribadian adalah seperangkat
sifat-sifat kejiwaan dan mekanisme dalam
diri individu yang terorganisir dan relatif
menetap serta mempengaruhi interaksi
dengan adaptasi pada lingkungan
intrapsikis, fisik dan sosial.
3. Macam-Macam Psikologi Kepribadian
Metode yang digunakan dalam menyusun teori
psikologi kepribadian : pemikiran spekulatif (Plato,
Kant, Bahnsen, Malapert dll) dan penelitian empiris
atau eksperimental (Heymans, Freud, Jung, Adler,
Eysenck, Rogers).
Komponen kepribadian :
1. Teori konstitusional (mashab Italia dan Perancis :
Kretschmer, Sheldon dll).
2. Teori temperamen (Kant, Meumann, Enselhans,
Heymans, Edwald dll).
3. Teori Ketidaksadaran (Freud, Jung, Adler).
4. Teori faktor (Eysenck, Cattell, dll).
5. Teori Kebudayaan (spranger).
Cara pendekatan (Approach) :tipologis (Plato,
Hipocrates-Galenus, Enselhans, Heymans, Edwald) dan
trait (Klages, Alpport, Rogers, Freud, Jung, Murphy).
4. Latar belakang sejarah psikologi
kepribadian
Pra-ilmiah
1. Chirologi (gurat tangan)
2. Astrologi (perbintangan)
3. Grafologi (tulisan tangan)
4. Phisiognomi (wajah)
5. Phrenologi (tengkorak)
6. Oncychologi (kuku)
Usaha yang lebih tinggi nilainya
1. Cairan tubuh Hipocrates (sifat kering/chole, sifat
basah/melanchole, sifat dingin/phlegma dan
sifat panas/sanguis
2. Galenus menyempurnakan teori Hipocrates
5. Continue
Cairan
tubuh yang
dominan
Prinsip Tipe Sifat khas
Chole Tegangan Kloreris Hidup,
semangat,
keras, daya
juang besar dan
optimis
Melancole Rigidity Melankholis Mudah kecewa,
daya juang
rendah, muram,
pesimis
Phlegma Plastisitas Phlegmatis Tak suka buru-
buru, tak
mudah
dipengaruhi,
setia
Sanguis Ekspansivitas Sanguinis Hidup, mudah
berganti haluan,
ramah
6. Tipe manusia menurut Spranger
No Nilai kebudayaan
yang dominan
Tipe Tingkah
laku dasar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ilmu
pengetahuan
Ekonomi
Kesenian
Keagamaan
Kemasyarakatan
Kenegaraan
Manusia teoritis
Manusia
ekonomis
Manusia esthetis
Manusia agama
Manusia sosial
Manusia kuasa
Berpikir
Bekerja
Menikmati
keindahan
Memuja
Berbakti
Berkuasa/
Memerintah
7. Continue
Manusia teori adalah seorang intelektualis sejati,
manusia ilmu. Cita-cita utamanya ialah mencapai
kebenaran dan hakekat darupada benda-benda.
Motifnya mengutamakan ilmu pengetahuan itu hanya
semata-mata untuk ilmu pengetahuantanpa
mempersoalkan faedah atau hasilnya. La science pour
la science.
Manusia ekonomi adalah golongan manusia selalu kaya
akan gagasan yang praktis, kurang memperhatikan
tindakan yang dilakukannya, sebab perhatiannya
tertuju pada hasil, hasilnya bagi dirinya sendiri.
Manusia golongan ini akan menilai segala sesuatu
hanya segi kegunaan dan nilai ekonomisnya, bersikap
egosentris, hidupnya dan kepentingannya sendiri yang
penting, dan orang lain hanya menarik perhatiannya
selama mereka masih berguna baginya dan penilaian
terhadap orang lain berdasarkan kemampuan kerja dan
prestasi.
8. Continue
Manusia esthetis menghayati kehidupan sekan-
akan tidak sebagai pemain tetapi sebgai
penonton, impresionis yang menghayati
kehidupan secara pasif, disamping itu dapat juga
ekspresionis yang mewarnai segala kesan yang
diterima dengan pandangan jiwa subyektifnya.
Kecenderungan ke arah individualisme, hubungan
dengan orang lain kurang kekal.
Manusia agama dimana inti keagamaan terletak
dalam pencarian terhadap nilai tertinggi. Manusia
yang belum mantap, belumlah mencapai yang
seharusnya dikejarnya dan sebaliknya manusia
yang sudah mencapai titik tertinggi akan merasa
bebas dan tentram hidupnya.
9. Continue
Manusia sosial adalah besar kebutuhannya aka
adanya resonansi dari sesama manusia, butuh
hidup di antara manusia lain dan ingin mengabdi
kepada kepentingan umum. Nilai yang
dipandangannya sebagai nilai yang paling tinggi
adalah cinta terhadap sesama manusia, baik
secara individu maupun kelompok manusia.
Manusia kuasa bertujuan untuk mengejar
kesenangan dan kesadaran akan kekuasaannya
sendiri, dorongan pokoknya adalah ingin
berkuasa, semua nilai diabdikan kepada nilai yang
satu ini.
10. Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Fungsi Jiwa Sifatnya Cara bekerjanya
Pikiran Rasional Penilaian benar-
salah
Perasaan Rasional Penilaian senang
tak senang
Pendriaan Irrasional Tanpa penilaian :
sadar-indriah
Intuisi Irrasional Tanpa penilaian :
tak-sadar
naluriah
11. Continue
Sikap Jiwa Fungsi Jiwa Tipe Ketidaksadaran
Ekstrovers Pikiran
Perasaan
Pendriaan
Intuisi
Pemikir-eks.
Perasaan-eks.
Pendriaan-eks.
Intuitif-eks.
Perasaan-int.
Pemikir-int.
Intuitif-int.
Pendriaan-int.
Introvers Pikiran
Perasaan
Pendriaan
Intuisi
Pemikir-int.
Perasaan-int.
Pendriaan-int.
Intuitif-int.
Perasaan-eks.
Pemikir-eks.
Intuitif-eks.
Pendriaan-eks.