ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Psikologi konseling client center
Psikologi konseling client center
Psikologi konseling client center
YULIA ANGRIANI 12170029
BEKTI EKOWATI 12170054
KIKI DIAN N 12170045
Dosen Pebimbing :
Junierissa Marpaung,M.Psi
TOPIK ::
CLIENT-CENTERED
Client Centered Theory sering pula
dikenal sebagai teori nondirektif
dimana tokoh utamanya adalah
Carl Rogers. Rogers membangun
teorinya ini berdasarkan penelitian
dan observasi langsung terhadap
peristiwa-peristiwa nyata, dimana
pada akhirnya. ia memandang
bahwa manusia pada hakekatnya
adalah baik
A. Konsep dasar
Beberapa konsepsi Rogers tentang hakekat
manusia (human being) adalah sebagai berikut:
1. Manusia tumbuh melalui pengalamannya, baik
melalui perasaan, berfikir, kesadaran ataupun
penemuan.
2. Hidup adalah kehidupan saat ini dan lebih dari
pada perilaku-perilaku otornatik yang
ditentukan oleh kejadian-kejadian masa lalu,
nilai-nilai kehidupan adalah saat ini dari pada
masa lalu, atau yang akan datang.
3. Manusia adalah makhluk subyektif, secara,
esensial manusia hidup dalam pribadinya sendiri
dalam dunia subjektif.
4. Keakraban hubungan manusia merupakan
salah satu cara seseorang paling banyak
memenuhi kebutuhannya.
5. Pada umumnya. setiap manusia memiliki
kebutuhan-kebutuhan untuk bebas, spontan,
bersama-sama dan saling berkomunikasi.
6. Manusia memiliki kecenderungan ke arah
aktualisasi, yaitu tendensi yang melekat pada
organisme untuk mengembangkan
keseluruhan kemampuannya dalam cara
memberi pemeliharaan dan mempertinggi
aktualisasi diri
.
Dalam teori kepribadian, Rogers memandang bahwa:
1. Setiap manusia berada dalam dunia pengalaman yang
terus menerus berubah dengan sendiri sebagai
pusatnya.
2. Reaksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya
sebagai hal yang dialami dan diterima. Lapangan yang
dipersepsi ini bagi individu adalah suatu realitas.
3. Perilaku organisme pada dasamya diarahkan oleh
usaha-usaha organisme untuk memperoleh kepuasan
terdapat kebutuhannya.
4. Pemahaman perilaku terbaik hanya akan diperoleh
melalui atau berdasarkan Frame Of Reference individu
itu sendiri.
5. Cara terbaik dalam mengadopsi perilaku adalah
berdasarkan pada konsistensi terhadap self concept-
nya.
6. Perilaku pertahanan (diri) menunjukkan adanya
ketidakkonsistenan antara organisme dengan self
consep.
7. Penyesuaian yang optimal atau pribadi yang berfungsi
sepenuhnya hanya akan terjadi bila self concept
adalah kongruen dengan pengalamannya, dan
tindakannya merupakan tendensi aktualisasi diri yang
juga merupakan aktualisasi diri yang juga merupakan
aktualisasi dari self
B. PANDANGAN TENTANG KEPRIBADIAN
Pandangan client centered tentang
sifat manusia menolak konsep tentang
kecenderungan – kecenderungan
negative dasar. Model client centered
menolak konsep yang memandang
terapis sebagai otoritas yang
mengetahui yang terbaik dan yang
memandang klien sebagai manusia
positif yang hanya mengikuti peritah –
perintah terapis. Oleh karena itu, terapi
client centered berakhir pada
kesanggupan klien untuk sadar dan
membuat putusan – putusan.
1.Struktur kepribadian
mempengaruhi OLS
(Organisme, Lapangan
fenomenal, Self )
2.Kepribadian
3.Perkembangan
Kepribadian
4.Kondisi yang diharapkan
C. ASUMSI TINGKAH LAKU YANG
BERMASALAH
Karakteristik perilaku bermasalah : pengasingan
yakni orang yang tidak memperoleh penghargaan
secara positif dari orang lain, ketidakselarasan antara
pengalaman dan self (tidak kongruensi), mengalami
kecemasan yang ditunjukkan oleh ketidakkonsistenan
mengenai konsep dirinya, defensive, dan berperilaku
yang salah penyesuaiannya (Hansen dkk, 1982).
MENURUT ROGERS,
PEMBENTUKAN SELF BERHUBUNGAN
DENGAN PENGALAMANNYA.
HUBUNGAN SELF DENGAN PENGALAMAN
SESEORANG PADA DASARNYA DAPAT
DIKLASIFIKASIKAN MENJADI TIGA KELOMPOK,
YAITU :
1. Kongruensi
2. Tidak kongruensi
3. Self yang tidak memiliki hubungan dengan
pengalaman
D. TUJUAN KONSELING
Menurut pandangan Rogers tujuan konseling tidak
hanya menyelesaikan problema. melainkan, membantu
klien dalam proses pertumbuhannya sehingga dia akan
bisa lebih baik menangani problema yang dihadapinya
sekarang dan yang akan mereka hadapi di masa
depan.
Secara umum tujuan konseling dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu :
1. Tujuan-tujuan personality grow type
2. Cure type atau tujuan-tujuan yang lebih spesifik
CLIENT CENTERED THERAPY PADA
DASARNYA MEMILIKI TUJUAN KONSELING YANG
TERMASUK PERSONALITY GROWTH TYPE KARENA
TUJUAN UTAMANYA ADALAH REORGANISASI SELF,
TERIMA KASIH
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING SEMESTER 6
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
PROGRAMMER
KELOMPOK 9
PRODUCTION 2015
TERIMA KASIH

More Related Content

Psikologi konseling client center

  • 4. YULIA ANGRIANI 12170029 BEKTI EKOWATI 12170054 KIKI DIAN N 12170045 Dosen Pebimbing : Junierissa Marpaung,M.Psi
  • 6. Client Centered Theory sering pula dikenal sebagai teori nondirektif dimana tokoh utamanya adalah Carl Rogers. Rogers membangun teorinya ini berdasarkan penelitian dan observasi langsung terhadap peristiwa-peristiwa nyata, dimana pada akhirnya. ia memandang bahwa manusia pada hakekatnya adalah baik A. Konsep dasar
  • 7. Beberapa konsepsi Rogers tentang hakekat manusia (human being) adalah sebagai berikut: 1. Manusia tumbuh melalui pengalamannya, baik melalui perasaan, berfikir, kesadaran ataupun penemuan. 2. Hidup adalah kehidupan saat ini dan lebih dari pada perilaku-perilaku otornatik yang ditentukan oleh kejadian-kejadian masa lalu, nilai-nilai kehidupan adalah saat ini dari pada masa lalu, atau yang akan datang. 3. Manusia adalah makhluk subyektif, secara, esensial manusia hidup dalam pribadinya sendiri dalam dunia subjektif.
  • 8. 4. Keakraban hubungan manusia merupakan salah satu cara seseorang paling banyak memenuhi kebutuhannya. 5. Pada umumnya. setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan untuk bebas, spontan, bersama-sama dan saling berkomunikasi. 6. Manusia memiliki kecenderungan ke arah aktualisasi, yaitu tendensi yang melekat pada organisme untuk mengembangkan keseluruhan kemampuannya dalam cara memberi pemeliharaan dan mempertinggi aktualisasi diri .
  • 9. Dalam teori kepribadian, Rogers memandang bahwa: 1. Setiap manusia berada dalam dunia pengalaman yang terus menerus berubah dengan sendiri sebagai pusatnya. 2. Reaksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya sebagai hal yang dialami dan diterima. Lapangan yang dipersepsi ini bagi individu adalah suatu realitas. 3. Perilaku organisme pada dasamya diarahkan oleh usaha-usaha organisme untuk memperoleh kepuasan terdapat kebutuhannya. 4. Pemahaman perilaku terbaik hanya akan diperoleh melalui atau berdasarkan Frame Of Reference individu itu sendiri. 5. Cara terbaik dalam mengadopsi perilaku adalah berdasarkan pada konsistensi terhadap self concept- nya. 6. Perilaku pertahanan (diri) menunjukkan adanya ketidakkonsistenan antara organisme dengan self consep. 7. Penyesuaian yang optimal atau pribadi yang berfungsi sepenuhnya hanya akan terjadi bila self concept adalah kongruen dengan pengalamannya, dan tindakannya merupakan tendensi aktualisasi diri yang juga merupakan aktualisasi diri yang juga merupakan aktualisasi dari self
  • 10. B. PANDANGAN TENTANG KEPRIBADIAN Pandangan client centered tentang sifat manusia menolak konsep tentang kecenderungan – kecenderungan negative dasar. Model client centered menolak konsep yang memandang terapis sebagai otoritas yang mengetahui yang terbaik dan yang memandang klien sebagai manusia positif yang hanya mengikuti peritah – perintah terapis. Oleh karena itu, terapi client centered berakhir pada kesanggupan klien untuk sadar dan membuat putusan – putusan.
  • 11. 1.Struktur kepribadian mempengaruhi OLS (Organisme, Lapangan fenomenal, Self ) 2.Kepribadian 3.Perkembangan Kepribadian 4.Kondisi yang diharapkan
  • 12. C. ASUMSI TINGKAH LAKU YANG BERMASALAH Karakteristik perilaku bermasalah : pengasingan yakni orang yang tidak memperoleh penghargaan secara positif dari orang lain, ketidakselarasan antara pengalaman dan self (tidak kongruensi), mengalami kecemasan yang ditunjukkan oleh ketidakkonsistenan mengenai konsep dirinya, defensive, dan berperilaku yang salah penyesuaiannya (Hansen dkk, 1982).
  • 13. MENURUT ROGERS, PEMBENTUKAN SELF BERHUBUNGAN DENGAN PENGALAMANNYA. HUBUNGAN SELF DENGAN PENGALAMAN SESEORANG PADA DASARNYA DAPAT DIKLASIFIKASIKAN MENJADI TIGA KELOMPOK, YAITU : 1. Kongruensi 2. Tidak kongruensi 3. Self yang tidak memiliki hubungan dengan pengalaman
  • 14. D. TUJUAN KONSELING Menurut pandangan Rogers tujuan konseling tidak hanya menyelesaikan problema. melainkan, membantu klien dalam proses pertumbuhannya sehingga dia akan bisa lebih baik menangani problema yang dihadapinya sekarang dan yang akan mereka hadapi di masa depan. Secara umum tujuan konseling dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. Tujuan-tujuan personality grow type 2. Cure type atau tujuan-tujuan yang lebih spesifik
  • 15. CLIENT CENTERED THERAPY PADA DASARNYA MEMILIKI TUJUAN KONSELING YANG TERMASUK PERSONALITY GROWTH TYPE KARENA TUJUAN UTAMANYA ADALAH REORGANISASI SELF,
  • 16. TERIMA KASIH JURUSAN BIMBINGAN KONSELING SEMESTER 6 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN PROGRAMMER KELOMPOK 9 PRODUCTION 2015