Teori client-centered yang dikembangkan oleh Carl Rogers berfokus pada konsep bahwa manusia pada dasarnya baik dan memiliki kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang. Tujuan terapi client-centered adalah membantu klien mengembangkan self-konsep yang kongruen dengan pengalaman mereka melalui hubungan yang hangat dan menerima dari terapis, sehingga klien dapat memecahkan masalahnya sendiri.
6. Client Centered Theory sering pula
dikenal sebagai teori nondirektif
dimana tokoh utamanya adalah
Carl Rogers. Rogers membangun
teorinya ini berdasarkan penelitian
dan observasi langsung terhadap
peristiwa-peristiwa nyata, dimana
pada akhirnya. ia memandang
bahwa manusia pada hakekatnya
adalah baik
A. Konsep dasar
7. Beberapa konsepsi Rogers tentang hakekat
manusia (human being) adalah sebagai berikut:
1. Manusia tumbuh melalui pengalamannya, baik
melalui perasaan, berfikir, kesadaran ataupun
penemuan.
2. Hidup adalah kehidupan saat ini dan lebih dari
pada perilaku-perilaku otornatik yang
ditentukan oleh kejadian-kejadian masa lalu,
nilai-nilai kehidupan adalah saat ini dari pada
masa lalu, atau yang akan datang.
3. Manusia adalah makhluk subyektif, secara,
esensial manusia hidup dalam pribadinya sendiri
dalam dunia subjektif.
8. 4. Keakraban hubungan manusia merupakan
salah satu cara seseorang paling banyak
memenuhi kebutuhannya.
5. Pada umumnya. setiap manusia memiliki
kebutuhan-kebutuhan untuk bebas, spontan,
bersama-sama dan saling berkomunikasi.
6. Manusia memiliki kecenderungan ke arah
aktualisasi, yaitu tendensi yang melekat pada
organisme untuk mengembangkan
keseluruhan kemampuannya dalam cara
memberi pemeliharaan dan mempertinggi
aktualisasi diri
.
9. Dalam teori kepribadian, Rogers memandang bahwa:
1. Setiap manusia berada dalam dunia pengalaman yang
terus menerus berubah dengan sendiri sebagai
pusatnya.
2. Reaksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya
sebagai hal yang dialami dan diterima. Lapangan yang
dipersepsi ini bagi individu adalah suatu realitas.
3. Perilaku organisme pada dasamya diarahkan oleh
usaha-usaha organisme untuk memperoleh kepuasan
terdapat kebutuhannya.
4. Pemahaman perilaku terbaik hanya akan diperoleh
melalui atau berdasarkan Frame Of Reference individu
itu sendiri.
5. Cara terbaik dalam mengadopsi perilaku adalah
berdasarkan pada konsistensi terhadap self concept-
nya.
6. Perilaku pertahanan (diri) menunjukkan adanya
ketidakkonsistenan antara organisme dengan self
consep.
7. Penyesuaian yang optimal atau pribadi yang berfungsi
sepenuhnya hanya akan terjadi bila self concept
adalah kongruen dengan pengalamannya, dan
tindakannya merupakan tendensi aktualisasi diri yang
juga merupakan aktualisasi diri yang juga merupakan
aktualisasi dari self
10. B. PANDANGAN TENTANG KEPRIBADIAN
Pandangan client centered tentang
sifat manusia menolak konsep tentang
kecenderungan – kecenderungan
negative dasar. Model client centered
menolak konsep yang memandang
terapis sebagai otoritas yang
mengetahui yang terbaik dan yang
memandang klien sebagai manusia
positif yang hanya mengikuti peritah –
perintah terapis. Oleh karena itu, terapi
client centered berakhir pada
kesanggupan klien untuk sadar dan
membuat putusan – putusan.
12. C. ASUMSI TINGKAH LAKU YANG
BERMASALAH
Karakteristik perilaku bermasalah : pengasingan
yakni orang yang tidak memperoleh penghargaan
secara positif dari orang lain, ketidakselarasan antara
pengalaman dan self (tidak kongruensi), mengalami
kecemasan yang ditunjukkan oleh ketidakkonsistenan
mengenai konsep dirinya, defensive, dan berperilaku
yang salah penyesuaiannya (Hansen dkk, 1982).
13. MENURUT ROGERS,
PEMBENTUKAN SELF BERHUBUNGAN
DENGAN PENGALAMANNYA.
HUBUNGAN SELF DENGAN PENGALAMAN
SESEORANG PADA DASARNYA DAPAT
DIKLASIFIKASIKAN MENJADI TIGA KELOMPOK,
YAITU :
1. Kongruensi
2. Tidak kongruensi
3. Self yang tidak memiliki hubungan dengan
pengalaman
14. D. TUJUAN KONSELING
Menurut pandangan Rogers tujuan konseling tidak
hanya menyelesaikan problema. melainkan, membantu
klien dalam proses pertumbuhannya sehingga dia akan
bisa lebih baik menangani problema yang dihadapinya
sekarang dan yang akan mereka hadapi di masa
depan.
Secara umum tujuan konseling dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu :
1. Tujuan-tujuan personality grow type
2. Cure type atau tujuan-tujuan yang lebih spesifik
15. CLIENT CENTERED THERAPY PADA
DASARNYA MEMILIKI TUJUAN KONSELING YANG
TERMASUK PERSONALITY GROWTH TYPE KARENA
TUJUAN UTAMANYA ADALAH REORGANISASI SELF,
16. TERIMA KASIH
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING SEMESTER 6
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
PROGRAMMER
KELOMPOK 9
PRODUCTION 2015