BAB IV dokumen tersebut membahas penyusunan proposal PTK yang mencakup judul penelitian, latar belakang masalah, fokus masalah, pemecahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, hipotesis tindakan, metode penelitian, latar dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan penulisan daftar pustaka.
1 of 8
Downloaded 78 times
More Related Content
Ptk
1. RINGKASAN
BAB IV
PENYUSUNAN PROPOSAL PTK
Disusun oleh :
1. Lody Agus H. (09141132)
2. Lusiana Elok P. (09141133)
3. Mega Eviani (09141135)
4. Megawati (09141136)
5. Murni Diastuti (09141148)
6. Nurul Fitri Binti H (09141158)
7. Philip Fatma Dewi (09141164)
PGSD / VII D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2012
2. BAB IV
PENYUSUNAN PROPOSAL PTK
A. Judul Penelitian
Judul PTK hendaknya dirumuskan secara singkat, spesifik, menggambarkan
masalah yang diteliti, tindakan mengatasi masalah tampak dalam judul, tempat
penelitiannya tampak dalam judul, kalau bisa tidak lebih dari 15 atau 20 kata.
B. Latar Belakang Masalah
Pada bagian Latar belakang Masalah hendaknya menggambarkan masalah nyata
yang terjadi di kelas tempat penelitian secara deskriptif, masalah penting dan mendesak
untuk dipecahkan, tampak deskriptif: masalah faktual yang terjadi di kelas tempat
penelitian disajikan, analisis akar penyebab masalahnya, tampak cara dan langkah-langkah
pemecahan masalah disertai dukungan teoretik dan hasil-hasil penelitian sejenis yang
relevan, situasi kolaborasi yang dilakukan dalam proses pemecahan masalah, kerangka
pemecahan masalah, dan penegasan pentingnya PTK dilakukan.
C. Fokus Masalah
Fokus masalah PTK hendaknya dirumuskan dalam rumusan masalah PTK. Ada
beberapa persyaratan yang diperlukan dalam perumusan PTK yaitu: masalah penelitian
hendaknya dirumuskan dalam bentuk rumusan PTK, rumusan penelitian berbentuk
kalimat tanya, yang dipermasalahkan dalam rumusan masalah tidak hanya hasilnya tetapi
juga prosesnya, dan dipastikan bahwa setiap rumusan masalah terkait pada latar belakang
masalah.
D. Pemecahan Maslah
Bagian ini berisi langkah-langkah dan pengalaman belajar apa yang dilakukan guru
dan dialami siswa dalam proses pembelajaran dalam kerangka untuk memecahkan
masalah.
3. E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian hendaknya dirumuskan secara jelas, berdasarkan pada, atau
konsisten/sesuai dengan rumusan masalah, menggambarkan hasil penelitian yang akan
dicapai, dan dirumuskan dalam kalimat pernyataan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian hendaknya member kemanfaatan teoritis dan kemanfaatan praktis
bagi siswa guru, sekolah, dan penelitian lanjutan.
G. Kajian Pustaka
Pada Kajian Pustaka berisi: kajian teoretik dan empirik yang menimbulkan gagasan
usulan PTK, kajian teori terdahulu yang relevan, dan hasil-hasilpenelitian terdahulu yang relevan.
Tujuan utama kajian pustaka adalah untuk membangun sebuah kerangka teoretik (kerangka
berfikir) penelitian yang dalam PTK lebih dikenal dengan kerangka pemecahan masalah . kajian
pustaka setidaknya mencakup isu isu utama yang diangkat dalam penelitian yang tercakup pada
fokus/rumusan masalah.
Sub bab dalam kajian pustaka sebagai berikut :
Contoh
KAJIAN PUSTAKA
o Karakteristik Siswa Kelas 4 SD
o Pembelajaran Matematika SD
o Matematika Realistik dan Pembelajaran Matematika pembantuan Benda Kongkrit.
o Pembelajaran yang mengaktifkan, Menjadiakan Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM).
o Standart Isi: Bilangan Pecah untuk Siswa Kelas 4 SD.
o Kerangka Pemecahan dan Kemampuan Siswa dalam menghitung bilangan pecah.
H. Hipotesis Tindakan
Hipotesia tindakan adalah tentative answer tentang hasil yang diharapkan atas implementasi
sebuah tindakan dalam PTK. Hipotesis tindakan perlu dirumuskan karena peneliti menyajikan
atau melakukan Kajian Teori/Kajian Pustaka. Kajian teori dilakukan dengan tujuan untuk
membangun kerangka teoretik penelitian yang dalam PTK sering disebut sebagai Kerangka
Pemecahan Masalah. Pemecahan Masalah dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas
proses dan hasil pembelajaran.
4. Dalam merumuskan hipotesis tindakan, peneliti dapat menggunakan bantuan kata
JikaMaka atau tanpa menggunakan bantuan kata tersebut juga tidak apa apa, yang penting
merupakan rumusan hipotesis tindakan.
I. Metode Penelitian
Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian kualitatif
interaktif, yakni PTK. PTK dilakukan secara bersiklus. Modelnya siklusnya dapat
menggunakan Kemmis & Taggart, atau kUrt Lewin, atau John Eliot, Mc. Kernan, Hokins,
atua lainnya. Model pelaksanaannya dapat menggunakan model PTK Kolaboratif atau
model PTK Guru sebagai Peneliti. Deskripsikan secara rinci tahap- tahap yang akan
dilakukan peneliti.
Contoh:
Peneliti ini menggunakan rancangan peneliti tindakan kelas ( PTK). PTK adalah
penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran di
kelas, atau memecahkan masalah pembelajaran di kelas/ di latar penelitian yang dilakukan
secara bersiklus.
Model pelaksanaaan PTK ini menggunakan model PTK guru sebagai peneliti
dengan acuan model siklus PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1990),
dengan digambarkan sebagai berikut:
5. Siklus 1
Planning
revise Action and
reflection
Siklus 2
planning
revise Action and
reflection
dst
6. Siklus 1
Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan studi pendahuluan dengan melakukan
refleksi terhadap praktik pembelajaran penghitungan bilangan pecahan di kelas 4 SDN
Mulyoagung II Madiun. Peneliti mewawancarai siswa untuk mengungkap kesulitan yang
dialami dan dirasakan ketika belajar bilangan pecahan. Peneliti juga melakukan telaah
tentang dokumen- dokumen tentang kemampuan siswa dalam menghitung bilangan
pecahan berupa penugasan, hasil tes formatif tentang penghitungan bilangan pecahan.
Peneliti juga mendeskripsikan kembali hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran,
merefleksikan model- model pembelajarannya, keaktifan siswa, kemampuan kreativitas
siswa.
Pendahuluan tersebut menghasilkan masalah- masalah proses dan hasil
pembelajaran tentang perhitungan bilangan di kelas 4 SDN Mulyoagung II Madiun.
Peneliti merasakan adanya masalah misalnya penerapan model pembelajaran perhitungan
bilangan pecahan yang kurang tepat, keaktifan siswa yang rendah, kurangnya kreatifitas
siswa, suasana yang kurang menyenangkan, dan rendahnya kemampuan siswa dalam
menghitung bilangan pecahan.
Berangkat dari masalah tersebut, maka tahap perencanaan peneliti melakukan: 1.
Pembuatan RPP, 2. Penyiapan alat peraga berupa benda konkrit, 3. Penyiapan LKS, 4.
Penyusunan perangkat uji kompetensi siswa yang berkaitan dengan kemampuan
menghitung bilangan pecahan, 5. Menyiapkan instrumen.
Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pada tahap ini peneliti mempraktikan RPP, merekam berbagai peristiwa misalnya
mencatat hasil pengamatan proses dan hasil pembelajaran, keaktifan dan kreatifitas siswa
yang tampak, mendokumentasi hasil- hasil latihan dan penugasan siswa, hasil- hasil tes
formatif, dan memfoto peristiws yang terjadi.
Refleksi
Refleksi yang dimaksud adalah melakukan berfikir ulang terhadap yang apa yang
sudah dilakukan, apa yang beluk dilakukan, apa yang sudah dicapai, apa yang belum
dicapai, masalah apa yang belum terpecahkan, dan menentukan tindakan yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilanjutkan pada siklus ke- 2.
7. Siklus 2
Seperti halnya pada siklus 1, pada siklus 2 ini mencakup kegiatan perencanaan,
pelaksanaan tindakan dan observasi, refleksi, dan perbaikan rencana. Masalah- masalah
yang belum tercapai pada siklus 1 bisa dilanjutkan pada siklus 2.
Siklus 3
Jika pada siklus 2 indikator keberhasilan penelitian belum tercapai, maka sangat
dimungkinkan dilanjutkan pada siklus 3.
Latar dan Subjek Penelitian
Contoh:
Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SDN Mulyoagung II Madiun, dengan subjek
siswa kelas 4 sebanyak 38 orang yang terdiri dari 20 siswa wanita dan 18 siswa pria.
Teknik Pengumpulan Data
Contoh:
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas:
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik observasi digunakan untuk mengamati gejala- gejala dalam proses
pembelajaran tentang kesungguhan siswa dan keaktifan siswa. Teknik wawancara
digunakan untuk wawamcara dengan siswa tentang kesan- kesan dan pengungkapan
perasaan siswa ketika belajar bilangan pecahan. Teknik dokumentasi digunakan untuk
mendokumentasikan data tentang proses pembelajaran yang menggambarkan langkah-
langkah konkrit yang dipraktikan guru (peneliti) dalam proses pembelajaran. Teknik
lainnya adalah tes. Tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan siswa
mengerjakan soal- soal tes untuk perhitungan bilangan pecah.
Instrumen Penelitian
Contoh:
Yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Karena dalam proses
pengumpulan data itulah peneliti akan melakukan adaptasi secara aktif sesuai dengan
keadaan yang dihadapi peneliti ketika berhadapan dengan subjek penelitian.
Teknik Analisis Data
Contoh:
Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif, baik deskriptif kuantitatif
maupun deskriptif kualitatif. Data yang akan dianalisis secara deskriptif kualitatif adalah
8. data tentang keaktifan siswa yang dikumpulkan melalui cek list pada rubrik pengamatan
keaktifan siswa dan data tentang kemampuan menghitung bilangan pecah dinyatakan
dengan nilai (score) yang dicapai siswa atas penilaian latihan dan penugasan menghitung
bilangan pecahan dan hasil tes kemampuan siswa menghitung bilangan pecahan.
Data kualitatif berupa catatan pengamatan, dokumen fortopolio siswa, dokumen
foto, dan rekaman wawancara yang akan diananlisis dengan analisis kualitatif dengan
tahapan pemaparan data, penyederhanaan data, pengelompokkan data sesuai fokus
masalah, dan pemaknaan.
Penulisan Daftar Pustaka
Rangkaian penulisan daftar pustaka berturut- turut: nama penulis, tahun terbit,
judul, kota tempat diterbitkan, dan penerbitnya.