Puisi ini menggunakan konsep-konsep fisika seperti lensa, gravitasi, medan magnet, frekuensi, gerak harmonik, kecepatan angular, energi mekanik, friksi, usaha, hukum kekekalan energi, momen, matriks, inersia, dan momentum untuk menggambarkan cinta. Puisi ini menyatakan bahwa cinta antara sang penyair dan pujaan hatinya melebihi hukum-hukum fisika dan tak terpengaruh oleh gaya apapun.
1 of 5
More Related Content
Puisi cinta ala fisika
4. PUISI CINTA ALA FISIKA
Dear,Pertama kulihat bayanganmu jatuh dalam Fokus hatiku Maya, tegak, dan diperbesar oleh
kekuatan Lensa Maksimum bagaikan tetesan air yang terkondensasi di ruang atmosfer
Melayang..bebas dari segala Gaya Gravitasi Cinta untukmu lebih besar baripada kosntanta
planck ,Newton dan Lorenz pun tak kan mengerti Medan Magnet yang mengInduksi diantara
Kutub hati kita bahkan Enstein dan Archimedes pun tak kan sanggup membuat Rumus yang
sebanding dengan Moment cinta kita
Meski jarak diantara kita laksana Mercurius dan Neptunus,tapi Amplitudo getaran hatimu
sanggup meningkatkan frekuensi cintaku yang takkan berujung Seindah laksana gerak Harmonik
yang sempurna dan tak kan terpengaruh oleh Gaya Pemulih seirama laksanan Kopel Gaya
khayalan.
Kecepatan Angular yang tanpa batas.Energi mekanik cinta kita tak kan terpengaruh Friksi.Usaha
cinta kita tak kan terpengaruh oleh gesekkan, waktu bahkan Hukum Kekekalan Energi sekalipun
tak kan mampu menandingi Hukum Kekekalan Cinta di antara kita
Dear,Momen cintaku Tegak Lurus dengan Momen cintamu Menjadikan Matriks yang
Simetri.Menjadikan cinta kita laksana Titik kulminasi yang sempurna.Inersia yang tanpa batas
tak kan goyah oleh Impuls atau Momentum Gaya sekalipun.Inilah Resultan Momentum cinta kita.