ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Puisi kehidupan
Tentang penulis

Nama: kurnia anang tri lukito

Email: wong_nyete@yahoo.co.id

No.hp :085749002155




                                  PERHATIAN!
          e Book ini kami bagikan gratis kepada anda



        berarti anda dapat mengcopy atau membagikan



           ebook ini kepada teman tau rekan anda



                  sebanyak yang anda inginkan.



        Hargai semua daya dan upaya yang telah kami



        tuangkan untuk menulis buku ini dengan tidak



          mengambil untung atau menjual e Book ini.



         Dilarang keras memproduksi e Book ini tanpa



             seijin pengarang. Menggunakan atau



          membproduksi isi materi dalam e Book ini. Maka anda akan kami tuntut yang berlaku.
salahkah
dikala susah kau mengingatku

walau ingatanmu penuh

akan ingat-ingatan kesenangan

kau rela beri ruang seluas semesta

untuk insan seburuk aku

semudah membalikkan telapak tangan

kau buang aku dari ingatanmu

dikala kau didatangi kesenangan

salahkah aku

jikalau sekarang

aku musnahkan kau

dari ingatanku

semua hal tentangmu

salahkah aku

tak mau memandang

bayanganmu disana
yang aku benci

ketika pertama kau menginjakkan langkahmu

di tempat aku berada

kau seperti bayi

yang hanya bisa menangis dan senyum

langkah kedua kini kau gerakkan

bagai kilat yang menyambar

kau berubah

menjadi makhluk yang aku benci

tak hanya tangisan yang kau keluarkan

suara tawa juga kau keluarkan

simbol ejek atau kegembiraan

yang kau gambarkan

dihadapanku waktu itu

tahukah kau

mengapa kau ku benci.
karena

aku memuji bukan karena kecantikanmu

aku merayu bukan karena senyummu

aku memberi bukan karena kasihan

aku datang bukan karena undanganmu

aku pergi bukan karena kau usir

jangan kira ini semua karenamu

kau takkan tahu karena apa

karena kau buta!

karena terlalu!
hilang
bagai kilauan cahaya

kau buat mataku berkedip

lantas kau lenyap tanpa jejak

baru saja aku memandangmu

kau hilang secepat kedipan mata

kemana aku harus mencarimu

bagaimana aku memanggilmu

bencikah dengan pandanganku

hinakah diriku ini

tak pantaskah aku memandangmu

seramkah suara ini

aku tak ingin kau turuti keinginanku

hanya kehadiran

agar pandangan kosong

suara sunyi

hati gundah ini

kembali memancarkan sinarnya
kesepian
sunyi terdengar kembali

senyap terasa lagi

kosong di depan mata

dingin kembali ke hati

semilir angin lari tiada henti

siksaan atau cobaan

yang aku rasa saat ini

kemana pergi

kapan hadir

tiada pasti
putri
putri

dimanakah engkau

aku rindu

akan elok parasmu

manis senyummu

sinar jernih matamu

disini aku bediri

menanti tiada tahu masa

berharap kau hadir

tepat di hadapanku
rasa

kesenanganmu adalah ksenanganku

kesusahanmu adalah kesusahanku

aku merasa apa yang kau rasa

tiada guna semua itu

kau bukanlah matahari

bukan pula air

yang membuat kehidupan

kau hanyalah bayang semu

dalam jurang harapan

rasa dan rasa

itulah imajinasiku

dalam khayalan
kosong

malam ini dingin

gelap gulita

nyanyian jangkrik terdengar

katak pun saling memanggil

menghentikan lamunan indah

seorang insan

semilir angin dia rasakan

sejuk mengerikan

tibalah nyanyian kesunyiaan
pujian kehilangan
gula tak dapat menandingi manis yang kau punya

kicauan burung tak semerdu nyanyianmu

wajahmu berseri bagai fajar pagi

mengapa kau tampakkan padaku

disaat aku mengedipkan mata

apa doa dan mimpimu



kau memberi minuman yang tak dapat di minum

kau suruh aku bermimpi!

mimpi setinggi angkasa

sanggupkah aku yang lemah ini

melaksanakan titahmu yang amat sangat berat




                          bidadari neraka

wahai bidadari neraka!

mengapa kau disini

didalam duniaku yang tak berbentuk

bosankah kau dengan api merah di rumahmu

atau kau iri dengan apiku yang bisa menyejukkan

kau rusak tanaman yang baru ku tanam
mengapa

kau datang dan pergi tanpa ku pinta

waktu siang kau ganggu pandanganku

malam hari kau terobos mimpiku

kau pilih aku jadi korbanmu

mengapa................

hinakah aku?

pantaskah aku?




                               kekaguman

embun hilang seiring fajar pagi yang melambai

kedipan mataku menghilangkanmu

hanya bayangmu yang tetap membekas di hati

kesenangan tak mampu menggantikanmu

uang tak mampu membelimu

bunga tak seharum dirimu
bunga


bunga oh bunga

tidak kah kau tau

aku selalu menatapmu

aku rela menjadi penjagamu

kau suruh aku jadi atap

dikala terik dan hujan datang

hanya satu yang ku harap

mekarmu yang rupawan

keharumanmu yang tak surut wanginya




                                      lupa

lupa apa

apa yang dilupakan

siapa lupa

siapa yang melupakan

lupa dengan siapa

salahkah lupa

lupakanlah lupa

hilangkanlah lupa

lupa adalah musuh ingatan

More Related Content

Puisi kehidupan

  • 2. Tentang penulis Nama: kurnia anang tri lukito Email: wong_nyete@yahoo.co.id No.hp :085749002155 PERHATIAN! e Book ini kami bagikan gratis kepada anda berarti anda dapat mengcopy atau membagikan ebook ini kepada teman tau rekan anda sebanyak yang anda inginkan. Hargai semua daya dan upaya yang telah kami tuangkan untuk menulis buku ini dengan tidak mengambil untung atau menjual e Book ini. Dilarang keras memproduksi e Book ini tanpa seijin pengarang. Menggunakan atau membproduksi isi materi dalam e Book ini. Maka anda akan kami tuntut yang berlaku.
  • 3. salahkah dikala susah kau mengingatku walau ingatanmu penuh akan ingat-ingatan kesenangan kau rela beri ruang seluas semesta untuk insan seburuk aku semudah membalikkan telapak tangan kau buang aku dari ingatanmu dikala kau didatangi kesenangan salahkah aku jikalau sekarang aku musnahkan kau dari ingatanku semua hal tentangmu salahkah aku tak mau memandang bayanganmu disana
  • 4. yang aku benci ketika pertama kau menginjakkan langkahmu di tempat aku berada kau seperti bayi yang hanya bisa menangis dan senyum langkah kedua kini kau gerakkan bagai kilat yang menyambar kau berubah menjadi makhluk yang aku benci tak hanya tangisan yang kau keluarkan suara tawa juga kau keluarkan simbol ejek atau kegembiraan yang kau gambarkan dihadapanku waktu itu tahukah kau mengapa kau ku benci.
  • 5. karena aku memuji bukan karena kecantikanmu aku merayu bukan karena senyummu aku memberi bukan karena kasihan aku datang bukan karena undanganmu aku pergi bukan karena kau usir jangan kira ini semua karenamu kau takkan tahu karena apa karena kau buta! karena terlalu!
  • 6. hilang bagai kilauan cahaya kau buat mataku berkedip lantas kau lenyap tanpa jejak baru saja aku memandangmu kau hilang secepat kedipan mata kemana aku harus mencarimu bagaimana aku memanggilmu bencikah dengan pandanganku hinakah diriku ini tak pantaskah aku memandangmu seramkah suara ini aku tak ingin kau turuti keinginanku hanya kehadiran agar pandangan kosong suara sunyi hati gundah ini kembali memancarkan sinarnya
  • 7. kesepian sunyi terdengar kembali senyap terasa lagi kosong di depan mata dingin kembali ke hati semilir angin lari tiada henti siksaan atau cobaan yang aku rasa saat ini kemana pergi kapan hadir tiada pasti
  • 8. putri putri dimanakah engkau aku rindu akan elok parasmu manis senyummu sinar jernih matamu disini aku bediri menanti tiada tahu masa berharap kau hadir tepat di hadapanku
  • 9. rasa kesenanganmu adalah ksenanganku kesusahanmu adalah kesusahanku aku merasa apa yang kau rasa tiada guna semua itu kau bukanlah matahari bukan pula air yang membuat kehidupan kau hanyalah bayang semu dalam jurang harapan rasa dan rasa itulah imajinasiku dalam khayalan
  • 10. kosong malam ini dingin gelap gulita nyanyian jangkrik terdengar katak pun saling memanggil menghentikan lamunan indah seorang insan semilir angin dia rasakan sejuk mengerikan tibalah nyanyian kesunyiaan
  • 11. pujian kehilangan gula tak dapat menandingi manis yang kau punya kicauan burung tak semerdu nyanyianmu wajahmu berseri bagai fajar pagi mengapa kau tampakkan padaku disaat aku mengedipkan mata apa doa dan mimpimu kau memberi minuman yang tak dapat di minum kau suruh aku bermimpi! mimpi setinggi angkasa sanggupkah aku yang lemah ini melaksanakan titahmu yang amat sangat berat bidadari neraka wahai bidadari neraka! mengapa kau disini didalam duniaku yang tak berbentuk bosankah kau dengan api merah di rumahmu atau kau iri dengan apiku yang bisa menyejukkan kau rusak tanaman yang baru ku tanam
  • 12. mengapa kau datang dan pergi tanpa ku pinta waktu siang kau ganggu pandanganku malam hari kau terobos mimpiku kau pilih aku jadi korbanmu mengapa................ hinakah aku? pantaskah aku? kekaguman embun hilang seiring fajar pagi yang melambai kedipan mataku menghilangkanmu hanya bayangmu yang tetap membekas di hati kesenangan tak mampu menggantikanmu uang tak mampu membelimu bunga tak seharum dirimu
  • 13. bunga bunga oh bunga tidak kah kau tau aku selalu menatapmu aku rela menjadi penjagamu kau suruh aku jadi atap dikala terik dan hujan datang hanya satu yang ku harap mekarmu yang rupawan keharumanmu yang tak surut wanginya lupa lupa apa apa yang dilupakan siapa lupa siapa yang melupakan lupa dengan siapa salahkah lupa lupakanlah lupa hilangkanlah lupa lupa adalah musuh ingatan