Dokumen tersebut membahas tentang strategi pemasaran dan personal branding yang dilakukan oleh Puspo Wardoyo, pemilik rumah makan Ayam Bakar Wong Solo. Ia sengaja menciptakan berbagai kontroversi dan isu, termasuk soal poligami, untuk mempromosikan dirinya dan bisnisnya. Langkah ini ternyata berhasil meningkatkan pengenalan masyarakat terhadap dirinya maupun rumah makannya. Kini, ia berupaya mempromosikan produk un
1 of 5
Download to read offline
More Related Content
Puspo wardoyo.ayam bakar wong solo
1. www.rajaebookgratis.com
PUSPO WARDOYO
SUKSES
BERBISNIS
DENGAN
MANAJEMEN KONFLIK
Bicara waralaba ayam bakar, ingat Wong
Solo. Berdebat tentang Wardoyo, pemilik
Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo.
Malah dalam banyak hal, nama lelaki ini
lebih beken ketimbang rumah makannya.
Maklum, keberaniannya membuat acara
Poligamy Award di suatu hotel beberapa
waktu lalu, menimbulkan pro dan kontra. Apakah ia kebablasan
dalam hal personal branding? Tunggu dulu. Ternyata, menurut pria
kelahiran Solo 46 tahun lalu ini, apa yang ia lakukan memang
disengaja. Kok bisa?
Saya harus menciptakan konflik terus-menerus di benak orang
supaya orang membicarakan saya, ujar Direktur PT Sarana Bakar
Diggaya ini blakbalakan. Bahkan ia mengungkapkan, jika perlu, ia
membayar orang untuk mendemo dirinya sendiri. Tujuannya, supaya
orang selalu membicarakan dirinya tanpa henti dan polemik menjadi
panjang. Contohnya, isu poligami.
Bagi Puspo, apakah orang membicarakan hal positif atau
negatif, untuk tahap awal bukanlah masalah. Yang penting, setiap
saat orang membicarakan dirinya. Hal ini, dikatakannya, penting
untuk bisnisnya. Ketika orang membicarakan Puspo, itu berarti
membicarakan Wong Solo, ujar suami dari empat wanita ini. Ia
http://rajaebookgratis.wordpress.com
2. www.rajaebookgratis.com
yakin, jika orang kenal Puspo, yang bersangkutan akan men-deliver
hal itu ke Wong Solo.
Bagaimana Puspo bisa melakukan ini semua? Diceritakan,
ketika pada tahun 1993 memulai bisnis ini, ia belum seterkenal
sekarang. Ia memulai perjalanan usahanya dengan modal Rp. 700
ribu. Waktu itu orang mengenalnya hanya sebagai pedagang kaki
lima di Bandara Polonia, Medan.
Namun suatu hari pada 1996, Koran daerah Medan,
Waspada menulis seputar dirinya. Judulnya, Puspo Wardoyo,
Sarjana Membuka Ayam Bakar Wong Solo di Medan. Sejak itu,
bisnis rumah makannya sukses besar. Omsetnya naik 300%-400%.
Dari sini saya sadar dampak pemberitaan, ujar mantan guru SMA
di Bagansiapi-api, Sumatera Utara ini. Dan ia pun mulai mendekati
pers.
Setelah cukup dekat dengan kalangan pers. Puspo mulai
memahami cara kerja dunia pers. Antara lain, penting isu dalam
pemberitaan. Sejak itu, ia mulai menciptakan isu atau konflik yang
berkenaan dengan dirinya. Isu atau konflik itu penting supaya media
mau memberitakannya, tanpa kita memintanya, ia menjelaskan. Isuisu yang dibuatnya haruslah mengandung unsur tidak bermasalah.
Malah kalau bisa, dengan isu tersebut, ia menjadi pahlawan. karena
seorang pionir adalah seorang pembuka, dan ia bisa disebut
pahlawan,
katanya.
Target
besarnya
adalah
bagaimana
mempromosikan bisnis.
Tentang sosok pahlawan ini, Puspo mencontohkannya
dalam hal poligami. Ia memfigurkan dirinya sebagai pahlawan
http://rajaebookgratis.wordpress.com
3. www.rajaebookgratis.com
poligami. Sekaligus sebagai pengusaha rumah makan yang sukses
dan andal. Di sini ia ingin meruntuhkan mitos bahwa poligami itu
tabu.
Isu yang diluncurkan, antara lain sewaktu mendapat
penghargaan Enterprise-50. Lalu, saat menerima penghargaan
sebagai Waralaba Lokal Terbaik dari Presiden RI Megawati. Dan
terakhir yang bikir geger Poligamy Award. Tak tanggung-tanggung,
dana tak kurang dari Rp. 2 miliar dikucurkannya untuk acara ini.
Tentang isu poligami, Puspo berujar, Ini positif dan paling
efektif. Karena ada kebenaran, tapi tak semua orang berani
mengungkapkannya. Toh, ia melihat, dari sisi agama, apa yang
dilakukannya tak melanggar aturan. Ia sadar, banyak orang yang
setuju dan banyak juga yang tak setuju. Ketika orang bicara
poligami, tak akan pernah tuntas, ujarnya. Hal itu, ia menambahkan,
akan memunculkan konflik di antara mereka.
Puspo mengakui ia sangat terkesan dengan isu Poligamy
Award. Karena, setelah acara tersebut diselenggarakan, banyak
sekali tanggapan dari masyarakat. Ini puncak promosi saya,
ujarnya bangga. Diakuinya, ini isu yang paling berat dan seru yang
pernah diluncurkannya. Karena isu ini melawan arus, tambahnya.
Isu-isu tersebut ternyata tidak dibuatnya sendiri. Ia membentuk
sejumlah tim. Tim yang terdiri dari para wartawan ini tersebar di
beberapa kota, antara lain Jakarta, Badung, Surabaya, Solo,
Malang, Bali dan Medan. Namun, ia tak menyerahkan pembuatan
isu
begitu
saja
kepada
timnya.
Semua
tetap
http://rajaebookgratis.wordpress.com
di
bawah
4. www.rajaebookgratis.com
kepemimpinan saya, katanya. Dua minggu sekali ia mengadakan
rapat untuk menetapkan isu dalam satu bulan.
Hasil evaluasinya saat ini menunjukkan, nama Puspo
Wardoyo sudah dikenal banyak orang. Adapun dari sisi bisnis, ia
merasa relatif berhasil. Saat ini sejumlah rumah makan di berbagai
kota besar dimilikinya. Sejumlah proposal kerjasama juga terus
mengalir ke mejanya. Namun, kalau dibandingkan dengan rumah
makannya,
ia
mengakui
namanya
cenderung
lebih
popular
ketimbang Wong Solo. Itulah sebabnya, agar seimbang, kini ia
mengupayakan agar nama rumah makannya kian dikenal. Karena
hal itu, beberapa langkah kini digodoknya. Caranya? Membuat
sejumlah isu baru! Pertama, isu yang berisikan pesan bahwa dirinya
adalah sosok yang baik, sabar, penuh kasih sayang dengan
keluarga, dan dermawan. Saya ingin colling down setelah kasus
Poligamy Award, untuk meraih simpati, ujarnya terus terang.
Berikutnya, fokus pada product branding. Sejumlah produk unggulan
Wong Solo akan segera diluncurkan.
Menurutnya, selama ini Wong Solo dikenal sebagai rumah
makan biasa. Padahal, usahanya ini memiliki sejumlah produk
unggulan. Contohnya, beras terbaik dari Delangga. Juga, kangkung
unggulan yang hidup di air panas dari Cibaya, yang karena daya
tahannya yang kuat dinamakannya Kangkung Perkasa. Selain itu, ia
juga memiliki beberapa produk unggulan yang namanya nyerempetnyerempet poligami, seperti Jus Poligami, Jus Dimadu, atau Tumis
Cah Poligami. Terlepas dari kontroversi yang ada, suka tidak suka,
http://rajaebookgratis.wordpress.com