Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan yang mencakup konsep kurikulum, landasan filosofis dan teori pendidikan yang mempengaruhi pengembangan kurikulum, serta perkembangan ilmu pengetahuan yang berpengaruh terhadap kurikulum.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi pedoman pembelajaran yang relevan dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas landasan-landasan pengembangan kurikulum yang terdiri atas landasan filosofis, psikologis, sosial-budaya, dan ilmu pengetahuan & teknologi. Landasan-landasan tersebut digunakan sebagai acuan dalam merancang kurikulum agar sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dan perkembangan peserta didik.
Dokumen ini membahas tentang kurikulum dalam pendidikan, mencakup definisi dari berbagai ahli dan unsur-unsur utama kurikulum. Dijelaskan juga tentang landasan filosofis, psikologis, sosial-budaya, serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendasari penyusunan kurikulum. Penekanan diberikan pada pentingnya pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan dan masyarakat.
Dokumen ini membahas landasan dan prinsip pengembangan kurikulum dari berbagai perspektif, termasuk filosofis, psikologis, sosial budaya, dan ilmu pengetahuan serta teknologi. Setiap landasan berkontribusi terhadap tujuan pendidikan, isi, proses, dan evaluasi, dengan filosofi memainkan peran kunci sebagai panduan dalam praktik pendidikan. Metode pembelajaran ditekankan sebagai proses aktif yang mencakup pengalaman dan refleksi untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pengembangan kurikulum adalah proses penyusunan rencana isi dan metode pembelajaran yang didasarkan pada visi, misi, dan kebutuhan masyarakat. Proses ini melibatkan orientasi kurikulum yang mencakup tujuan pendidikan, pandangan tentang anak, proses pembelajaran, dan peranan guru. Landasan pengembangan kurikulum mencakup aspek filosofis, psikologis, dan sosiologis-teknologis untuk memastikan relevansi dan efektivitas kurikulum.
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Jhon Nahak
油
Dokumen tersebut membahas tentang landasan filosofis kurikulum. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain tentang pengaruh filsafat terhadap penyusunan kurikulum, peranan kurikulum berdasarkan aliran filsafat seperti konservatif, kreatif, dan kritis, serta aliran-aliran filsafat pendidikan seperti perenialisme, esensialisme, progresivisme, dan rekonstruksionisme.
Dokumen tersebut membahas tentang landasan dan asas-asas pendidikan serta penerapannya. Terdapat enam landasan pendidikan nasional yaitu landasan filosofis, sosiologis, kultural, psikologis, ilmiah dan teknologi, serta legalistik. Sedangkan asas-asas pendidikan yang dibahas meliputi tutwuri handayani, belajar sepanjang hayat, dan kemandirian dalam belajar. Penerapan asas-asas pendidikan dalam pembelajaran per
1. Dokumen membahas empat landasan pengembangan kurikulum, yaitu landasan filosofis, psikologis, sosial-budaya, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Landasan-landasan tersebut digunakan sebagai titik tolak dalam menentukan tujuan, isi, dan proses pembelajaran.
Dokumen ini membahas landasan-landasan filosofis, psikologis, sosiologis, dan historis yang mempengaruhi pengembangan kurikulum pendidikan. Penekanan pada nilai-nilai Pancasila, keberagaman budaya, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi fokus utama, dengan tujuan untuk menyediakan pendidikan yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan peserta didik. Selain itu, berbagai aliran filsafat pendidikan juga diidentifikasi sebagai panduan dalam pengembangan kurikulum.
Teks tersebut membahas tentang pengertian kurikulum, teori-teori pendidikan yang melandasi kurikulum, dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Secara ringkas, kurikulum didefinisikan sebagai rencana pelajaran dan pengalaman pembelajaran peserta didik di bawah bimbingan guru, teori-teori pendidikan yang melandasinya antara lain pendidikan klasik, pribadi, teknologi, dan interaksional, serta prins
Dokumen ini menjelaskan konsep kurikulum sebagai inti dari proses pendidikan, dengan penekanan pada kebebasan dalam pembelajaran tanpa sistematika yang ketat. Berbagai pemikir pendidikan, seperti John Dewey dan Paulo Freire, menekankan pentingnya pengalaman dan kebebasan dalam pendidikan untuk memfasilitasi pertumbuhan individu serta keterlibatan sosial. Konsep 'merdeka belajar' diusulkan sebagai cara untuk menghilangkan kekangan dalam pembelajaran dan mendorong kreativitas serta keberagaman berpikir.
Kurikulum mengalami perubahan dari KTSP menjadi K13 lalu kembali ke KTSP karena K13 dianggap kurang berhasil dalam proses pembelajaran. Landasan pengembangan kurikulum terdiri atas filsafat, psikologi, sosiologi, dan ilmu pengetahuan yang mempengaruhi tujuan dan materi pembelajaran.
Dokumen ini membahas landasan filosofis, psikologis, dan sosiologis dalam pengembangan kurikulum pendidikan. Filsafat pendidikan menekankan tujuan yang mencakup otonomi, keadilan, dan keberlangsungan, sementara psikologi berfokus pada strategi dan isi kurikulum sesuai dengan perkembangan siswa. Selain itu, pentingnya mempertimbangkan masyarakat dan kebudayaan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penyusunan kurikulum juga ditekankan.
Dokumen ini membahas landasan pengembangan kurikulum, mencakup pengertian kurikulum, prinsip-prinsip pengembangan, serta empat landasan utama yaitu filosofis, psikologis, sosial-budaya, dan ilmu pengetahuan serta teknologi. Setiap landasan memiliki tujuan dan implikasi tertentu dalam pembelajaran, yang penting untuk memperkuat dan mengadaptasi kurikulum sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Hasil penelitian dan perkembangan teknologi juga berperan penting dalam menyusun kurikulum yang relevan dan efektif.
Pendekatan pengembangan kurikulum mencakup pendekatan subjek akademis yang berfokus pada sistematisasi ilmu pengetahuan, pendekatan humanistik yang menekankan pembentukan pribadi peserta didik, pendekatan rekonstruksi sosial yang bertujuan memecahkan masalah sosial melalui kerja sama, dan pendekatan teknologis yang menitikberatkan pada penguasaan kompetensi tertentu berdasarkan analisis tugas.
1. Dokumen tersebut membahas empat landasan pengembangan kurikulum yaitu landasan filosofis, psikologis, sosiologis, dan teknologis serta pendekatan-pendekatan dalam pengembangan kurikulum.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI) yang mencakup pengertian, fungsi, dan konsep pengembangan kurikulum PAI. Komponen-komponen pengembangan kurikulum seperti tujuan, bahan pelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian dibahas.
Dokumen ini membahas landasan pengembangan kurikulum, mencakup aspek filosofis, sosiologis, psikologis, dan yuridis. Penjelasan termasuk definisi kurikulum, aliran filsafat pendidikan, serta peran sosial dan hukum dalam pendidikan di Indonesia. Poin-poin terpenting ditinggikan untuk menunjukkan bagaimana kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan anak.
Kurikulum perlu berubah menyesuaikan dinamika masa kini. Ia berkembang dari minat, isu, dan persoalan masyarakat serta berlandaskan teori pendidikan. Kurikulum mencerminkan matlamat pendidikan negara dan aspirasi masyarakat untuk memenuhi keperluan pendidikan yang menjadi wadah kemajuan tamadun.
Kurikulum adalah rancangan untuk mencapai tujuan pendidikan dan terdiri dari mata pelajaran, aktivitas pembelajaran, dan pengalaman siswa. Ada beberapa teori yang mempengaruhi konsep kurikulum seperti teori tradisional, konseptual, dan rekonseptual. Proses pembentukan kurikulum melibatkan analisis teori, falsafah, dan kriteria seperti desain subjek, disiplin terpadu, dan berfokus pada siswa. Kur
Kurikulum adalah perencanaan pendidikan yang mencakup tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar, dan evaluasi, serta merupakan pengalaman belajar yang ditawarkan kepada siswa. Definisi kurikulum mencakup berbagai aspek, termasuk peran guru, kebutuhan masyarakat, dan struktur penyusunan kurikulum. Sebagai inti dari pendidikan, kurikulum harus dirancang untuk responsif terhadap tantangan dan kebutuhan pendidikan.
Dokumen ini membahas pengembangan kurikulum sebagai proses penting dalam sistem pendidikan yang mencakup perumusan tujuan, isi, dan evaluasi. Terdapat prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum yang menjelaskan relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efisiensi, dan efektivitas dalam perencanaan dan pelaksanaan. Landasan pengembangan kurikulum meliputi filosofis, psikologis, sosiologis, serta ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai acuan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dokumen ini membahas hakikat dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, serta landasan penting yang diperlukan dalam proses tersebut. Pengembangan kurikulum melibatkan orientasi, penyusunan materi, dan implementasi yang harus relevan dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, landasan filosofis, psikologis, sosiologis, dan teknologis sangat penting untuk memastikan kurikulum memenuhi tujuan pendidikan yang diharapkan.
Makalah ini membahas tentang pembelajaran dan pengembangan kurikulum. Ia menjelaskan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum seperti relevansi, fleksibilitas, dan kontinuitas. Makalah ini juga membahas peran guru yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum karena mereka berada di garis depan proses pembelajaran. Berbagai model pengembangan kurikulum juga dibahas seperti model Rogers dan model administratif.
Merdeka belajar merupakan bentuk pembelajaran yang mengedepankan kebebasan berpikir siswa dan kreativitas belajar dimanapun dengan menghilangkan segala bentuk pengkebirian. Model ini dipandang penting untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik beragam siswa.
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum悋愆悽 愆惘 悋惆
油
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengembangan kurikulum, termasuk definisi kurikulum, jenis-jenis kurikulum, komponen-komponen kurikulum, pendekatan-pendekatan kurikulum, dan faktor-faktor yang melandasi pengembangan kurikulum.
Dokumen ini membahas tentang kurikulum berbasis kompetensi di Indonesia, menggarisbawahi perkembangan globalisasi dan tantangannya terhadap kualitas pendidikan dan kompetensi sumber daya manusia. Ditekankan perlunya pengembangan sistem pendidikan yang efisien, relevan dengan tuntutan dunia kerja, dan penekanan pada moral serta etika pendidikan. Selain itu, dokumen ini juga mencakup struktur pendidikan, penerapan kolaborasi antara kurikulum dan kebutuhan lokal, serta pentingnya penilaian berkelanjutan dalam proses belajar mengajar.
Filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara menempatkan manusia sebagai pusat pendidikan tanpa membeda-bedakan latar belakang. Dokumen ini membahas empat filosofi dasar pengembangan kurikulum yaitu parennialisme, esensialisme, progresivisme, dan rekonstruktivisme yang berbeda dalam penekanan tujuan, nilai, materi pelajaran, dan metode mengajarnya.
Dokumen ini membahas konsep dasar kurikulum dan perannya dalam pendidikan, serta hubungan antara kurikulum dan teori pendidikan. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar, meliputi penyesuaian, pengintegrasian, dan diferensiasi. Selain itu, terdapat prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang harus diikuti oleh pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Bab 1 membahas pengertian kurikulum menurut pandangan tradisional, klasik, dan mutakhir serta menurut beberapa ahli. Bab 2 membahas landasan dan prinsip pengembangan kurikulum yang terdiri atas landasan filosofis, psikologis, sosiologis, dan IPTEK serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Bab 3 membahas komponen-komponen kurikulum yaitu tujuan, materi, metode, dan evaluasi."
Dokumen ini membahas landasan-landasan filosofis, psikologis, sosiologis, dan historis yang mempengaruhi pengembangan kurikulum pendidikan. Penekanan pada nilai-nilai Pancasila, keberagaman budaya, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi fokus utama, dengan tujuan untuk menyediakan pendidikan yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan peserta didik. Selain itu, berbagai aliran filsafat pendidikan juga diidentifikasi sebagai panduan dalam pengembangan kurikulum.
Teks tersebut membahas tentang pengertian kurikulum, teori-teori pendidikan yang melandasi kurikulum, dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Secara ringkas, kurikulum didefinisikan sebagai rencana pelajaran dan pengalaman pembelajaran peserta didik di bawah bimbingan guru, teori-teori pendidikan yang melandasinya antara lain pendidikan klasik, pribadi, teknologi, dan interaksional, serta prins
Dokumen ini menjelaskan konsep kurikulum sebagai inti dari proses pendidikan, dengan penekanan pada kebebasan dalam pembelajaran tanpa sistematika yang ketat. Berbagai pemikir pendidikan, seperti John Dewey dan Paulo Freire, menekankan pentingnya pengalaman dan kebebasan dalam pendidikan untuk memfasilitasi pertumbuhan individu serta keterlibatan sosial. Konsep 'merdeka belajar' diusulkan sebagai cara untuk menghilangkan kekangan dalam pembelajaran dan mendorong kreativitas serta keberagaman berpikir.
Kurikulum mengalami perubahan dari KTSP menjadi K13 lalu kembali ke KTSP karena K13 dianggap kurang berhasil dalam proses pembelajaran. Landasan pengembangan kurikulum terdiri atas filsafat, psikologi, sosiologi, dan ilmu pengetahuan yang mempengaruhi tujuan dan materi pembelajaran.
Dokumen ini membahas landasan filosofis, psikologis, dan sosiologis dalam pengembangan kurikulum pendidikan. Filsafat pendidikan menekankan tujuan yang mencakup otonomi, keadilan, dan keberlangsungan, sementara psikologi berfokus pada strategi dan isi kurikulum sesuai dengan perkembangan siswa. Selain itu, pentingnya mempertimbangkan masyarakat dan kebudayaan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penyusunan kurikulum juga ditekankan.
Dokumen ini membahas landasan pengembangan kurikulum, mencakup pengertian kurikulum, prinsip-prinsip pengembangan, serta empat landasan utama yaitu filosofis, psikologis, sosial-budaya, dan ilmu pengetahuan serta teknologi. Setiap landasan memiliki tujuan dan implikasi tertentu dalam pembelajaran, yang penting untuk memperkuat dan mengadaptasi kurikulum sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Hasil penelitian dan perkembangan teknologi juga berperan penting dalam menyusun kurikulum yang relevan dan efektif.
Pendekatan pengembangan kurikulum mencakup pendekatan subjek akademis yang berfokus pada sistematisasi ilmu pengetahuan, pendekatan humanistik yang menekankan pembentukan pribadi peserta didik, pendekatan rekonstruksi sosial yang bertujuan memecahkan masalah sosial melalui kerja sama, dan pendekatan teknologis yang menitikberatkan pada penguasaan kompetensi tertentu berdasarkan analisis tugas.
1. Dokumen tersebut membahas empat landasan pengembangan kurikulum yaitu landasan filosofis, psikologis, sosiologis, dan teknologis serta pendekatan-pendekatan dalam pengembangan kurikulum.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI) yang mencakup pengertian, fungsi, dan konsep pengembangan kurikulum PAI. Komponen-komponen pengembangan kurikulum seperti tujuan, bahan pelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian dibahas.
Dokumen ini membahas landasan pengembangan kurikulum, mencakup aspek filosofis, sosiologis, psikologis, dan yuridis. Penjelasan termasuk definisi kurikulum, aliran filsafat pendidikan, serta peran sosial dan hukum dalam pendidikan di Indonesia. Poin-poin terpenting ditinggikan untuk menunjukkan bagaimana kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan anak.
Kurikulum perlu berubah menyesuaikan dinamika masa kini. Ia berkembang dari minat, isu, dan persoalan masyarakat serta berlandaskan teori pendidikan. Kurikulum mencerminkan matlamat pendidikan negara dan aspirasi masyarakat untuk memenuhi keperluan pendidikan yang menjadi wadah kemajuan tamadun.
Kurikulum adalah rancangan untuk mencapai tujuan pendidikan dan terdiri dari mata pelajaran, aktivitas pembelajaran, dan pengalaman siswa. Ada beberapa teori yang mempengaruhi konsep kurikulum seperti teori tradisional, konseptual, dan rekonseptual. Proses pembentukan kurikulum melibatkan analisis teori, falsafah, dan kriteria seperti desain subjek, disiplin terpadu, dan berfokus pada siswa. Kur
Kurikulum adalah perencanaan pendidikan yang mencakup tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar, dan evaluasi, serta merupakan pengalaman belajar yang ditawarkan kepada siswa. Definisi kurikulum mencakup berbagai aspek, termasuk peran guru, kebutuhan masyarakat, dan struktur penyusunan kurikulum. Sebagai inti dari pendidikan, kurikulum harus dirancang untuk responsif terhadap tantangan dan kebutuhan pendidikan.
Dokumen ini membahas pengembangan kurikulum sebagai proses penting dalam sistem pendidikan yang mencakup perumusan tujuan, isi, dan evaluasi. Terdapat prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum yang menjelaskan relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efisiensi, dan efektivitas dalam perencanaan dan pelaksanaan. Landasan pengembangan kurikulum meliputi filosofis, psikologis, sosiologis, serta ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai acuan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dokumen ini membahas hakikat dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, serta landasan penting yang diperlukan dalam proses tersebut. Pengembangan kurikulum melibatkan orientasi, penyusunan materi, dan implementasi yang harus relevan dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, landasan filosofis, psikologis, sosiologis, dan teknologis sangat penting untuk memastikan kurikulum memenuhi tujuan pendidikan yang diharapkan.
Makalah ini membahas tentang pembelajaran dan pengembangan kurikulum. Ia menjelaskan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum seperti relevansi, fleksibilitas, dan kontinuitas. Makalah ini juga membahas peran guru yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum karena mereka berada di garis depan proses pembelajaran. Berbagai model pengembangan kurikulum juga dibahas seperti model Rogers dan model administratif.
Merdeka belajar merupakan bentuk pembelajaran yang mengedepankan kebebasan berpikir siswa dan kreativitas belajar dimanapun dengan menghilangkan segala bentuk pengkebirian. Model ini dipandang penting untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik beragam siswa.
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum悋愆悽 愆惘 悋惆
油
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengembangan kurikulum, termasuk definisi kurikulum, jenis-jenis kurikulum, komponen-komponen kurikulum, pendekatan-pendekatan kurikulum, dan faktor-faktor yang melandasi pengembangan kurikulum.
Dokumen ini membahas tentang kurikulum berbasis kompetensi di Indonesia, menggarisbawahi perkembangan globalisasi dan tantangannya terhadap kualitas pendidikan dan kompetensi sumber daya manusia. Ditekankan perlunya pengembangan sistem pendidikan yang efisien, relevan dengan tuntutan dunia kerja, dan penekanan pada moral serta etika pendidikan. Selain itu, dokumen ini juga mencakup struktur pendidikan, penerapan kolaborasi antara kurikulum dan kebutuhan lokal, serta pentingnya penilaian berkelanjutan dalam proses belajar mengajar.
Filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara menempatkan manusia sebagai pusat pendidikan tanpa membeda-bedakan latar belakang. Dokumen ini membahas empat filosofi dasar pengembangan kurikulum yaitu parennialisme, esensialisme, progresivisme, dan rekonstruktivisme yang berbeda dalam penekanan tujuan, nilai, materi pelajaran, dan metode mengajarnya.
Dokumen ini membahas konsep dasar kurikulum dan perannya dalam pendidikan, serta hubungan antara kurikulum dan teori pendidikan. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar, meliputi penyesuaian, pengintegrasian, dan diferensiasi. Selain itu, terdapat prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang harus diikuti oleh pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Bab 1 membahas pengertian kurikulum menurut pandangan tradisional, klasik, dan mutakhir serta menurut beberapa ahli. Bab 2 membahas landasan dan prinsip pengembangan kurikulum yang terdiri atas landasan filosofis, psikologis, sosiologis, dan IPTEK serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Bab 3 membahas komponen-komponen kurikulum yaitu tujuan, materi, metode, dan evaluasi."
Bab 1 membahas pengertian kurikulum menurut pandangan tradisional, klasik, dan mutakhir serta menurut beberapa ahli. Bab 2 membahas landasan dan prinsip pengembangan kurikulum yang terdiri atas landasan filosofis, psikologis, sosiologis, IPTEK serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Bab 3 membahas komponen-komponen kurikulum yaitu tujuan, materi, metode, dan evaluasi."
Dokumen ini membahas tentang kurikulum dan pembelajaran dalam paradigma baru, termasuk definisi, kedudukan, fungsi, serta pengembangan kurikulum berdasarkan landasan filosofis, psikologis, sosiologis, dan iptek. Selain itu, dibahas pula berbagai model organisasi kurikulum, tujuan pendidikan, komponen materi, metode, dan evaluasi dalam pembelajaran. Secara keseluruhan, kurikulum dipandang sebagai perangkat penting dalam mencapai tujuan pendidikan melalui interaksi antara guru, siswa, dan lingkungan.
Dokumen ini membahas konsep kurikulum dalam pendidikan, termasuk definisi, komponen, dan fungsi kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman bagi guru. Selain itu, dijelaskan langkah-langkah pengembangan kurikulum serta pendekatan yang dapat diambil dalam penyesuaian materi ajar dengan kebutuhan siswa dan masyarakat. Prinsip-prinsip dasar dalam pengembangan kurikulum juga digarisbawahi untuk memastikan relevansi dan efektivitas pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan yang mencakup pengertian, komponen-komponen, dan pengembangan kurikulum meliputi perumusan tujuan, penentuan isi, organisasi, dan evaluasi kurikulum.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan yang mencakup pengertian, komponen-komponen, dan pengembangan kurikulum meliputi perumusan tujuan, penentuan isi, organisasi, dan evaluasi kurikulum.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum dan pengembangan kurikulum, meliputi pengertian kurikulum, komponen-komponen kurikulum (tujuan, isi, organisasi, evaluasi), langkah-langkah pengembangan kurikulum, dan evaluasi kurikulum.
Buku ini membahas konsep dasar kurikulum dan pembelajaran dalam paradigma baru, mengemukakan pengertian, fungsi, dan organisasi kurikulum, serta prinsip pengembangannya yang meliputi landasan filosofis, psikologis, sosiologis, dan teknologi. Selain itu, buku ini juga menjelaskan tentang komponen-komponen kurikulum dan pembelajaran, termasuk tujuan, metode, evaluasi, serta peran dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran. Dengan pendekatan konstruktivisme, pembelajaran diharapkan menjadi lebih aktif dan relevan dengan situasi nyata siswa.
Bab ini membahas konsep dasar dan ragam pembelajaran. Konsep dasar pembelajaran mencakup pengertian, prinsip, dan komponen pembelajaran. Ragam pembelajaran yang dijelaskan antara lain pembelajaran konstruktivis, kontekstual, aktif, dan kooperatif.
Bab ini membahas tentang konsep dasar pembelajaran dan berbagai ragam pembelajaran. Pembelajaran dijelaskan sebagai proses interaksi antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan, dengan prinsip aktif, kontekstual, dan konstruktif. Ragam pembelajaran yang diuraikan antara lain pembelajaran konstruktivis, kontekstual, aktif, dan kooperatif.
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Terdapat beberapa konsep dasar pembelajaran seperti pembelajaran konstruktivis, kontekstual, aktif, dan kooperatif. Setiap konsep memiliki prinsip sendiri dalam mengimplementasikan komponen pembelajaran seperti tujuan, materi, metode, dan evaluasi guna mencapai hasil belajar yang optimal.
Buku ini membahas berbagai aspek kurikulum dan pembelajaran dalam konteks pendidikan modern, termasuk definisi kurikulum, landasan filosofis, psikologis, dan sosiologis, serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Selain itu, dibahas juga peran dan kompetensi guru sebagai pengelola pembelajaran, termasuk keterampilan yang diperlukan untuk mendukung efektivitas proses belajar. Melalui bab-bab yang diurai, buku ini menekankan pentingnya pendekatan yang berpusat pada siswa dan pengembangan kurikulum yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dokumen ini membahas pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan bagaimana kurikulum harus disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, interaksi antara pendidik dan peserta didik, baik dalam keluarga maupun sekolah, memainkan peran krusial dalam proses pembelajaran. Komponen-komponen kurikulum seperti tujuan, materi, dan metode saling berkaitan untuk menciptakan sistem pembelajaran yang efektif.
Dokumen ini membahas pengertian, konsep, fungsi, dan peranan kurikulum pendidikan Islam, serta berbagai landasan dalam pengembangannya. Kurikulum dianggap sebagai rencana pembelajaran yang tidak hanya terbatas pada ruang kelas, melainkan mencakup pengalaman belajar di luar kelas. Selain itu, fungsi dan perannya penting untuk mencapai tujuan pendidikan, dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan.
1. Teknologi pendidikan adalah sistem yang meliputi alat dan bahan media untuk meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran. 2. Dokumen pertama membahas latar belakang dan tujuan umum dan khusus penulisan makalah tentang konsep inovasi kurikulum. 3. Dokumen kedua membahas konsep kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan pada kemampuan siswa.
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan komponen kurikulum, serta landasan pengembangannya yang meliputi filosofis, sosial budaya-agama, ipteks, kebutuhan masyarakat, dan perkembangan masyarakat. Selain itu, dijelaskan pula prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, model-model pengembangan, serta peran guru dalam proses pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) juga diuraikan sebagai konsep kurikulum yang menekankan hasil belajar dan pengembangan kompetensi.
Dokumen ini membahas pengembangan kurikulum pendidikan, menguraikan berbagai konsep, landasan, fungsi, dan komponen serta model kurikulum. Berbagai aliran pemikiran seperti perenialisme, essensialisme, dan progressivisme dibahas dalam konteks filosofi pendidikan dan metode pengajaran. Selain itu, fokus juga diberikan pada evaluasi, inovasi kurikulum, dan karakteristik kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Dokumen ini membahas pengembangan kurikulum yang mencakup teori, prinsip, dan evaluasi yang berkaitan dengan pendidikan. Kurikulum tidak hanya berfungsi sebagai rencana pengajaran tetapi juga sebagai pedoman yang mencerminkan nilai-nilai, kebutuhan masyarakat, dan perkembangan ilmu pengetahuan. Ditekankan bahwa guru memiliki peran penting dalam penyusunan dan pelaksanaan kurikulum di dalam kelas.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pendidikan di sekolah, mencakup manajemen kurikulum, murid, tatalaksana sekolah, keuangan sekolah, hubungan sekolah dengan masyarakat, organisasi sekolah, guru sebagai manajer, kepala sekolah sebagai supervisor dan manajer pendidikan, serta pengembangan profesi guru. Dokumen ini juga membahas mengenai manajemen berbasis sekolah sebagai alternatif pengelolaan se
Dokumen ini membahas manajemen pendidikan di sekolah, termasuk pengorganisasian kurikulum, tatalaksana sekolah, manajemen keuangan, dan hubungan sekolah dengan masyarakat. Terdapat juga penjelasan tentang peran guru dan kepala sekolah sebagai manajer pendidikan, serta pentingnya manajemen berbasis sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan. Akhirnya, dokumen ini menekankan pada kolaborasi antara sekolah dan masyarakat untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.
Dokumen ini membahas pengembangan wirausaha yang bergantung pada semangat, sikap, dan kinerja individu, serta menyebutkan kiat-kiat untuk sukses seperti kemampuan dan kerja keras. Kegagalan wirausaha sering kali berasal dari kurangnya pengalaman atau perencanaan yang buruk. Kisah sukses Kolonel Sanders dari KFC menunjukkan bahwa ketekunan dan kreativitas dapat memimpin pada keberhasilan, bahkan di usia tua.
Pengaturan dosis pada kondisi uremia (Farmakokinetika Pendosisan Dengan Perti...Gilang Rizki
油
Ginjal merupakan bagian tubuh yang kompleks baik secara struktur maupun fungsi. Fungsi ginjal dapat diukur melalui laju filtrasi glomerulus (GFR), yang dilakukan dengan pengukuran creatinine clearance berdasarkan nilai serum kreatinin. Penurunan nilai GFR dapat mengindikasikan adanya gangguan fungsi ginjal (Cartet-Farnier dkk., 2017).
Salah satu gangguan fungsi ginjal adalah Chronic Kidney Disease (CKD), yang didefinisikan sebagai kerusakan ginjal dan/atau penurunan Glomerular Filtration Rate (GFR) kurang dari 60 mL/min/1,73 m3 selama minimal 3 bulan
Sejarah Terbentuknya DPC GMNI Muna Tahun 2018.pdfZulzaman GMNI
油
Dalam konteks lokal, DPC GMNI Kendari sebagai satu wilayah yang sama dan sebagai cabang yang sangat Progressif dan Revolusioner, juga terdekat
menginisiatifkan untuk terbentuknya cabang baru GMNI di Propinsi Sulawesi
Tenggara, yakni tepatnya di Kabupaten Muna.
Karena semangat pengurus DPC GMNI Kendari juga tidak terlepas dari
semangat dan kemauan para calon anggota yang berpikir nasionalis untuk
mengibarkan bendera dan panji-panji perjuangan GMNI di Kabupaten Muna. Melalui hasil rapat pengurus DPC GMNI Kendari tanggal 30 Desember 2017,
maka dengan menugaskan Zulzaman (Ketua DPC GMNI Kendari), Abdul Wahab
(Wakabid Kaderisasi DPC GMNI Kendari) beserta kawan-kawan untuk meninjau
lokasi kampus yang berada di Kabupaten Muna. Dan hasil yang didapatkan adalah
bertemu kawan-kawan mahasiswa (Intan Irianti) yang kuliah di kampus Akademi
Keperawatan Kabupaten Muna.
Regresi sederhana adalah suatu metode statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel independen (X) dan satu variabel dependen (Y). Tujuan dari regresi sederhana adalah untuk memodelkan atau memprediksi nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen.
Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan NasionalDadang Solihin
油
Buku ini hadir sebagai refleksi atas pentingnya pemahaman mendalam mengenai geopolitik global dan bagaimana Asta Gatra, sebagai instrumen analisis ketahanan nasional, dapat digunakan untuk menavigasi berbagai tantangan dan peluang dalam dunia yang penuh ketidakpastian. Kita berada di tengah pusaran transisi globaldari unipolar ke multipolar, dari konflik bersenjata ke perang teknologi, dari kerawanan ekonomi ke disrupsi sosial budaya. Semua ini menuntut kepemimpinan nasional yang tangguh, visioner, dan berpijak pada nilai-nilai dasar kebangsaan.
Kandungan buku ini pernah diberikan sebagai Materi Pembekalan Gubernur Lemhannas RI pada kegiatan Retret Kepala Daerah di Akademi Militer Magelang pada tanggal 22 Februari 2025. Dalam forum tersebut, materi ini mendapat perhatian besar sebagai bagian dari upaya membangun kesamaan pandang strategis antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi tantangan geopolitik global.
Melalui buku ini, Lemhannas RI ingin mengajak seluruh elemen bangsa untuk berpikir lebih luas dan strategis. Para pemimpin daerah, tokoh masyarakat, akademisi, dan generasi muda diharapkan mampu membumikan wawasan kebangsaan dalam konteks global, serta menjadikan ketahanan nasional sebagai fondasi utama dalam setiap kebijakan dan tindakan.
Lemhannas Reborn: Strategi Membangun Daya Saing dan Kedaulatan BangsaDadang Solihin
油
Ketahanan nasional dan daya saing bangsa tidak pernah menjadi sebuah kebetulan, melainkan hasil dari strategi yang terencana, kepemimpinan yang visioner, dan penguatan karakter kebangsaan yang konsisten. Indonesia, sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam dan keberagaman budaya, memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan utama di kancah global. Namun, potensi ini tidak akan pernah terwujud tanpa adanya strategi yang solid dan keberanian untuk menghadapi tantangan zaman. Inilah yang menjadi dasar lahirnya buku "Lemhannas Reborn: Strategi Membangun Daya Saing dan Kedaulatan Bangsa."
Negara yang besar bukanlah negara yang bebas dari tantangan, melainkan negara yang mampu menjawab tantangan dengan strategi yang tajam dan keberanian yang tak tergoyahkan. Ketahanan nasional bukan sekadar konsep, melainkan nyawa dari keberlangsungan sebuah bangsa. Dalam era globalisasi yang semakin kompleks dan penuh disrupsi, Indonesia menghadapi tantangan multidimensional yang mengancam eksistensi dan kedaulatannya. Lemhannas RI hadir sebagai benteng pertahanan strategis yang tidak hanya menjaga stabilitas bangsa, tetapi juga merumuskan strategi visioner untuk menjawab dinamika zaman.
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SENI MUSIK KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKU...AndiCoc
油
Modul Pembelajaran Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) Seni Musik Kelas 2 Kurikulum Merdeka Revisi CP 032 Tahun 2025/2026
Fase : A
Kelas / Semester : II (Dua) / I (Ganjil)
Unit 1 : Apresiasi dan Eksplorasi Bunyi
Kegiatan Belajar 1 : Peduli Bunyi
Tujuan Pembelajaran:
1.1 Mengenal berbagai jenis bunyi yang ada di lingkungan sekitar.
1.2 Memahami sumber dan fungsi bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Menciptakan bunyi menggunakan berbagai benda agar mendapatkan pengalaman artistik dan rasa estetik
1.4 Bereksperimen dengan kombinasi bunyi untuk menghasilkan karya sederhana.
School of Strategic Leaders: Mencetak Pemimpin Bangsa di Era Ketidakpastian G...Dadang Solihin
油
School of Strategic Leaders bukan sekadar buku tentang teori kepemimpinan. Ia adalah cermin dari proses pembentukan dan pemantapan kepemimpinan strategis yang dilakukan secara sistematis, terukur, dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Buku ini mengajak pembaca untuk menelusuri bagaimana Lemhannas RI, sebagai institusi negara yang berpengalaman dalam membentuk kader pemimpin bangsa, merancang dan menjalankan proses pendidikan kepemimpinan strategis yang utuh dan menyeluruh.
Kepemimpinan strategis bukanlah sekadar penguasaan atas kemampuan teknokratis, administratif, atau managerial. Kepemimpinan strategis adalah kemampuan untuk membayangkan masa depan, menyusun arah, dan memimpin transformasi bangsa dengan kesadaran penuh terhadap konteks geopolitik dan ketahanan nasional. Ia adalah seni mengelola ketidakpastian, keberagaman, konflik kepentingan, dan tantangan masa depan secara simultan, dengan mengedepankan nilai integritas, keberanian moral, kemampuan kolaboratif, serta kepekaan terhadap dinamika sosial dan budaya bangsa.
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SENI RUPA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKUL...AndiCoc
油
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SENI RUPA KELAS 2 CP 032 REVISI 2025 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Modul Pembelajaran Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) Seni Rupa Kelas 2 Kurikulum Merdeka Revisi CP 032 Tahun 2025/2026
Fase : A
Kelas / Semester : II (Dua) / I (Ganjil)
Kegiatan 1 : Melihat dan Menggunakan Warna
Tujuan Pembelajaran:
1.1 Mengenal dan mengeksplorasi elemen rupa dalam sebuah karya seni
Evaluasi Kelas OTK: Orang Tua dan Keluarga 2025SABDA
油
Siapa sebenarnya orang tua dan anak menurut pandangan Alkitab? Bagaimana peran orang tua dalam membimbing anak-anak dan generasi selanjutnya kepada Kristus?
Silahkan akses arsip kelas SABDA MLC lainnya di situs:
live.sabda.org
pesta.org
dan YouTube Channel:
SABDA Alkitab
3. Kurikulum merupakan inti dari
bidang pendidikan dan memiliki
pengaruh terhadap seluruh kegiatan
pendidikan.
Penyusunan kurikulum
membutuhkan landasan-landasan yang
kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil
pemikiran dan penelitian yang
mendalam.
4. Kurikulum sebagai suatu ide
Kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis
Kurikulum sebagai suatu kegiatan
Kurikulum sebagai suatu hasil yang
merupakan konsekuensi dari
kurikulum sebagai suatu kegiatan
5. Dalam perspektif kebijakan
pendidikan nasional, Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun
2003 menyatakan bahwa : kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
6. Kurikulum memiliki keterkaitan yang
sangat erat dengan Teori
Pendidikan.
Nana S. Sukmadinata (1997)
mengemukakan 4 teori pendidikan,
yaitu :
7. Teori pendidikan klasik, berlandaskan
pada filsafat klasik. Teori pendidikan ini
lebih menekankan pada peranan isi
pendidikan dari pada proses.
Pendidikan klasik menjadi sumber
bagi pengembangan model kurikulum,
yaitu suatu kurikulum yang bertujuan
memberikan pengetahuan yang solid serta
melatih peserta didik menggunakan ide-ide
dan proses penelitian.
8. Pendidikan harus dapat
mengembangkan potensi-potensi yang
dimiliki peserta didik dengan bertolak dari
kebutuhan dan minat peserta didi.
Peserta didik menjadi pelaku utama
pendidikan, sedangkan pendidik hanya
menempati posisi kedua, yang lebih
berperan sebagai pembimbing, pendorong,
fasilitator dan pelayan peserta didik.
9. Dalam teknologi pendidikan, lebih
diutamakan adalah pembentukan dan
penguasaan kompetensi atau kemampuan-
kemampuan praktis, bukan pengawetan
dan pemeliharaan budaya lama.
10. Pendidikan interaksional adalah
suatu konsep pendidikan yang bertitik
tolak dari pemikiran manusia sebagai
makhluk sosial yang senantiasa
berinteraksi dan bekerja sama dengan
manusia lainnya.
13. Nana Syaodih Sukmadinata (1997)
mengemukakan bahwa terdapat dua bidang
psikologi yang mendasari pengembangan
kurikulum yaitu :
a. Psikologi perkembangan merupakan
ilmu yang mempelajari tentang perilaku
individu berkenaan dengan
perkembangannya.
b. Psikologi belajar merupakan ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu
dalam konteks belajar.
14. Kurikulum dapat dipandang sebagai
suatu rancangan pendidikan. Sebagai suatu
rancangan, kurikulum menentukan
pelaksanaan dan hasil pendidikan.
Pendidikan bukan hanya untuk
pendidikan semata, namun memberikan
bekal pengetahuan, ketrampilan serta nilai-
nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai
perkembangan lebih lanjut di masyarakat.
15. Perkembangan dalam bidang il
mu pengetahuan teknologi, terutama
dalam bidang transportasi dan
komunikasi telah mampu berubah
tatanan manusia.