際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
French and Raven's Five Forms of Power
Explanations > Power > French and Raven
Coercive | Reward | Legitimate | Referent | Expert | So what?
The most common description of power is French and Raven (1960). This divides power into five
different forms.
Coercive power
This is the power to force someone to do something against their will. It is often physical although
other threats may be used. It is the power of dictators, despots and bullies. Coercion can result in
physical harm, although its principal goal is compliance. Demonstrations of harm are often used to
illustrate what will happen if compliance is not gained.
Coercion is also the ultimate power of all governments. Although it is often seen as negative, it is
also used to keep the peace. Parents coerce young children who know no better. A person holds
back their friend who is about to step out in front of a car.
Other forms of power can also be used in coercive ways, such as when a reward or expertise is
withheld or referent power is used to threaten social exclusion.
Reward power
One of the main reasons we work is for the money we need to conduct our lives. There are many
more forms of reward -- in fact anything we find desirable can be a reward, from a million dollar
yacht to a pat on the back.
Reward power is thus the ability to give other people what they want, and hence ask them to do
things for you in exchange.
Rewards can also be used to punish, such as when they are withheld. The promise is essentially the
same: do this and you will get that.
Legitimate power
Legitimate power is that which is invested in a role. Kings, policemen and managers all have
legitimate power. The legitimacy may come from a higher power, often one with coercive power.
Legitimate power can often thus be the acceptable face of raw power.
A common trap that people in such roles can fall into is to forget that people are obeying the
position, not them. When they either fall from power or move onto other things, it can be a puzzling
surprise that people who used to fawn at your feet no long do so.
Referent power
This is the power from another person liking you or wanting to be like you. It is the power of
charisma and fame and is wielded by all celebrities (by definition) as well as more local social
leaders. In wanting to be like these people, we stand near them, hoping some of the charisma will
rub off onto us.
Those with referent power can also use it for coercion. One of the things we fear most is social
exclusion, and all it takes is a word from a social leader for us to be shunned by others in the group.
Expert power
When I have knowledge and skill that someone else requires, then I have Expert power. This is a
very common form of power and is the basis for a very large proportion of human collaboration,
including most companies where the principle of specialization allows large and complex
enterprises to be undertaken.
Expert power is that which is used by Trades Unions when they encourage their members to strike
for better pay or working conditions. It is also the power of the specialist R&D Engineer when they
threaten to leave unless they get an exorbitant pay rise or a seat by the window.
So what?
So use these categories as a checklist to determine what forms of power you and others have
available. It is a common negotiating mistake to assume you are powerless or have less power than
the other person.
References
French and Raven (1960)
Kuesioner nilai persepsi diri tentang kekuasaan
Petunjuk :
Pilihlah jawaban (Ya atau Tidak) pada masing-masing pernyataan berikut yang paling sesuai dengan
kondisi anda (bukan merupakan jawaban yang menurut analisis anda paling ideal), hal ini memang
membutuhkan kejujuran anda supaya kesimpulan dari quiz (self-assessment) pada kuesioner ini
tidak salah/ bias.
Tulislah jawaban anda dengan memberi tanda conteng ( v ) pada lembar jawaban yang telah
disediakan dan sebaiknya janganlah mencoret-coret hal yang tidak perlu pada kertas anda.
Pernyataan :
1. Dengan kedudukan yg sekarang ini saya merasa mempunyai kekuasaan yang besar.
2. Saya merasa selalu dapat memberikan penghargaan kepada bawahan saya yang telah
berprestasi.
3. Saya merasa tidak dapat memaksa bawahan saya untuk mentaati perintah saya.
4. Kecakapan kerja yang saya miliki selalu dapat memperlancar pekerjaan saya.
5. Bawahan saya patuh pada saya karena saya memiliki kepribadian yang tinggi.
6. Saya merasa tidak selalu dapat menjalin hubungan dengan orang-orang penting, baik
didalam maupun diluar organisasi.
7. Seluruh bawahan saya menaruh respek pada kedudukan dan jabatan saya.
8. Saya selalu berusaha untuk dapat meningkatkan kesejahteraan bawahan saya.
9. Saya tidak mempunyai tanggung jawab langsung untuk meningkatkan bawahan saya yang
bekerja kurang baik.
10. Saya selalu dapat menunjukkan kecakapan saya kepada bawahan.
11. Saya selalu bisa memberi contoh yang baik kepada bawahan saya.
12. Saya harus senantiasa dekat dengan bawahan.
13. Banyak juga bawahan yang tidak mau menuruti perintah saya, walau mereka tahu bahwa
saya adalah pemimpin mereka.
14. Hasil penilaian saya terhadap bawahan tidak berpengaruh pada pemberian penghargaan
yang akan mereka peroleh.
15. Setiap bawahan harus dipaksa untuk bekerja rajin dan baik.
16. Saya rasakan tugas saya sekarang terlalu berat.
17. Saya sering merasakan bawahan saya percaya sepenuhnya kepada saya.
18. Saya selalu bisa menjaga jarak dengan bawahan saya.
19. Peraturan, norma, dan kebijaksanaan organisasi selalu menjadi pegangan utama saya untuk
menjalankan kepemimpinan saya.
20. Betapapun kecilnya , saya selalu memberikan penghargaan kepada bawahan saya.
21. Menurut saya, pemberian sanksi hukuman adalah cara terbaik untuk menjadikan bawahan
patuh pada saya.
22. Keterampilan kerja yang saya miliki tidak selalu dapat saya pakai untuk membantu
kelancaran tugas-tugas bawahan.
23. Bawahan saya sering memandang saya sebagai pemimpin informal mereka.
24. Saya tidak merasa selalu dituntut untuk berhubungan dengan banyak pihak (bawahan dan
orang lain).
25. Saya tidak mengandalkan kedudukan dan jabatan saya untuk mempengaruhi bawahan saya.
Lembar jawaban Kuesioner
Berikan tanda checklist (v) pada kolom yang tersedia
No
Jawaban
Ya Tidak
1
2
3*
4
5
6*
7
8
9*
10
11
12
13*
14*
15
16*
17
18
19
20
21
22*
23
24*
25*
www.billasbi.com
Catatan :
Konversikan jawaban yang bertanda bintang (*)
 Bila jawaban (Ya) menjadi (Tidak)
 Bila jawaban (Tidak) menjadi (Ya)
Pindahkan jawaban sebelumnya kedalam kolom berikut ini,
NO
Sumber
Kekuasaan
Nomor
Pernyataan
Jumlah jawaban
Ya
1 Legitimasi (Legitimate) 1, 7, 13, 19, 25
2 Penghargaan (Reward) 2, 8, 14, 20
3 Paksaan (Coercive) 3, 9, 15, 21
4 Keahlian (Expert) 4, 10, 16, 22
5 Referensi (Referent) 5, 11, 17, 23
6 Koneksi (Connection) 6, 12, 18, 24
TOTAL
www.billasbi.com
Kesimpulan :
 Sumber power yang paling dominan adalah : . . . .. . .
 Sumber power berikutnya adalah : . . . . . ..
 Tingkat power yang dimiliki adalah : . . . . . . .
Scoring Scale :
[18-25], Powerful-Leader, pemimpin dgn sumber power yg lengkap / kuat.
[09-17], Semi-Powerful-Leader, pemimpin dengan sumber power sedang.
[01-08], Powerless-Leader, pemimpin yang kurang memiliki power.
 LEGITIMASI : Bersumber pd jabatan yg dipegang, semakin tinggi semakin tinggi pula
powernya pada jabatan tersebut.

 REWARD/PENGHARGAAN : Bersumber pd kemampuan pemimpin menyediakan
penghargaan bagi bawahannya, gaji, promosi, hadiah, dll.

 COERCIVE/PAKSAAN : Bersumber pada kekuasaan yang diperoleh karena rasa takut
bawahannya, pemimpin yang mampu memberikan hukuman, dampratan & ancaman.

 EXPERT/KEAHLIAN : Bersumber pd keahlian & kecakapan atau pengetahuan yg
luas yg diwujudkan melalui rasa hormat karena pengetahuan tersebut.

 REFERENT/REFERENSI : Bersumber pada sifat pribadi pemimpin, disenangi dan
dikagumi bawahannya.

 CONNECTION/HUBUNGAN : Bersumber pada hubungan pemimpin dengan orang-
orang penting dan berpengaruh didalam atau diluar organisasi. Sering meminta saran
dari orang-orang lain.

More Related Content

Qstnr penggunaan gaya kekuasaan

  • 1. French and Raven's Five Forms of Power Explanations > Power > French and Raven Coercive | Reward | Legitimate | Referent | Expert | So what? The most common description of power is French and Raven (1960). This divides power into five different forms. Coercive power This is the power to force someone to do something against their will. It is often physical although other threats may be used. It is the power of dictators, despots and bullies. Coercion can result in physical harm, although its principal goal is compliance. Demonstrations of harm are often used to illustrate what will happen if compliance is not gained. Coercion is also the ultimate power of all governments. Although it is often seen as negative, it is also used to keep the peace. Parents coerce young children who know no better. A person holds back their friend who is about to step out in front of a car. Other forms of power can also be used in coercive ways, such as when a reward or expertise is withheld or referent power is used to threaten social exclusion. Reward power One of the main reasons we work is for the money we need to conduct our lives. There are many more forms of reward -- in fact anything we find desirable can be a reward, from a million dollar yacht to a pat on the back. Reward power is thus the ability to give other people what they want, and hence ask them to do things for you in exchange. Rewards can also be used to punish, such as when they are withheld. The promise is essentially the same: do this and you will get that. Legitimate power Legitimate power is that which is invested in a role. Kings, policemen and managers all have legitimate power. The legitimacy may come from a higher power, often one with coercive power. Legitimate power can often thus be the acceptable face of raw power. A common trap that people in such roles can fall into is to forget that people are obeying the position, not them. When they either fall from power or move onto other things, it can be a puzzling surprise that people who used to fawn at your feet no long do so. Referent power This is the power from another person liking you or wanting to be like you. It is the power of charisma and fame and is wielded by all celebrities (by definition) as well as more local social leaders. In wanting to be like these people, we stand near them, hoping some of the charisma will rub off onto us.
  • 2. Those with referent power can also use it for coercion. One of the things we fear most is social exclusion, and all it takes is a word from a social leader for us to be shunned by others in the group. Expert power When I have knowledge and skill that someone else requires, then I have Expert power. This is a very common form of power and is the basis for a very large proportion of human collaboration, including most companies where the principle of specialization allows large and complex enterprises to be undertaken. Expert power is that which is used by Trades Unions when they encourage their members to strike for better pay or working conditions. It is also the power of the specialist R&D Engineer when they threaten to leave unless they get an exorbitant pay rise or a seat by the window. So what? So use these categories as a checklist to determine what forms of power you and others have available. It is a common negotiating mistake to assume you are powerless or have less power than the other person. References French and Raven (1960)
  • 3. Kuesioner nilai persepsi diri tentang kekuasaan Petunjuk : Pilihlah jawaban (Ya atau Tidak) pada masing-masing pernyataan berikut yang paling sesuai dengan kondisi anda (bukan merupakan jawaban yang menurut analisis anda paling ideal), hal ini memang membutuhkan kejujuran anda supaya kesimpulan dari quiz (self-assessment) pada kuesioner ini tidak salah/ bias. Tulislah jawaban anda dengan memberi tanda conteng ( v ) pada lembar jawaban yang telah disediakan dan sebaiknya janganlah mencoret-coret hal yang tidak perlu pada kertas anda. Pernyataan : 1. Dengan kedudukan yg sekarang ini saya merasa mempunyai kekuasaan yang besar. 2. Saya merasa selalu dapat memberikan penghargaan kepada bawahan saya yang telah berprestasi. 3. Saya merasa tidak dapat memaksa bawahan saya untuk mentaati perintah saya. 4. Kecakapan kerja yang saya miliki selalu dapat memperlancar pekerjaan saya. 5. Bawahan saya patuh pada saya karena saya memiliki kepribadian yang tinggi. 6. Saya merasa tidak selalu dapat menjalin hubungan dengan orang-orang penting, baik didalam maupun diluar organisasi. 7. Seluruh bawahan saya menaruh respek pada kedudukan dan jabatan saya. 8. Saya selalu berusaha untuk dapat meningkatkan kesejahteraan bawahan saya. 9. Saya tidak mempunyai tanggung jawab langsung untuk meningkatkan bawahan saya yang bekerja kurang baik. 10. Saya selalu dapat menunjukkan kecakapan saya kepada bawahan. 11. Saya selalu bisa memberi contoh yang baik kepada bawahan saya. 12. Saya harus senantiasa dekat dengan bawahan. 13. Banyak juga bawahan yang tidak mau menuruti perintah saya, walau mereka tahu bahwa saya adalah pemimpin mereka. 14. Hasil penilaian saya terhadap bawahan tidak berpengaruh pada pemberian penghargaan yang akan mereka peroleh. 15. Setiap bawahan harus dipaksa untuk bekerja rajin dan baik. 16. Saya rasakan tugas saya sekarang terlalu berat. 17. Saya sering merasakan bawahan saya percaya sepenuhnya kepada saya. 18. Saya selalu bisa menjaga jarak dengan bawahan saya. 19. Peraturan, norma, dan kebijaksanaan organisasi selalu menjadi pegangan utama saya untuk menjalankan kepemimpinan saya. 20. Betapapun kecilnya , saya selalu memberikan penghargaan kepada bawahan saya. 21. Menurut saya, pemberian sanksi hukuman adalah cara terbaik untuk menjadikan bawahan patuh pada saya. 22. Keterampilan kerja yang saya miliki tidak selalu dapat saya pakai untuk membantu kelancaran tugas-tugas bawahan. 23. Bawahan saya sering memandang saya sebagai pemimpin informal mereka. 24. Saya tidak merasa selalu dituntut untuk berhubungan dengan banyak pihak (bawahan dan orang lain). 25. Saya tidak mengandalkan kedudukan dan jabatan saya untuk mempengaruhi bawahan saya.
  • 4. Lembar jawaban Kuesioner Berikan tanda checklist (v) pada kolom yang tersedia No Jawaban Ya Tidak 1 2 3* 4 5 6* 7 8 9* 10 11 12 13* 14* 15 16* 17 18 19 20 21 22* 23 24* 25* www.billasbi.com Catatan : Konversikan jawaban yang bertanda bintang (*) Bila jawaban (Ya) menjadi (Tidak) Bila jawaban (Tidak) menjadi (Ya)
  • 5. Pindahkan jawaban sebelumnya kedalam kolom berikut ini, NO Sumber Kekuasaan Nomor Pernyataan Jumlah jawaban Ya 1 Legitimasi (Legitimate) 1, 7, 13, 19, 25 2 Penghargaan (Reward) 2, 8, 14, 20 3 Paksaan (Coercive) 3, 9, 15, 21 4 Keahlian (Expert) 4, 10, 16, 22 5 Referensi (Referent) 5, 11, 17, 23 6 Koneksi (Connection) 6, 12, 18, 24 TOTAL www.billasbi.com Kesimpulan : Sumber power yang paling dominan adalah : . . . .. . . Sumber power berikutnya adalah : . . . . . .. Tingkat power yang dimiliki adalah : . . . . . . . Scoring Scale : [18-25], Powerful-Leader, pemimpin dgn sumber power yg lengkap / kuat. [09-17], Semi-Powerful-Leader, pemimpin dengan sumber power sedang. [01-08], Powerless-Leader, pemimpin yang kurang memiliki power. LEGITIMASI : Bersumber pd jabatan yg dipegang, semakin tinggi semakin tinggi pula powernya pada jabatan tersebut. REWARD/PENGHARGAAN : Bersumber pd kemampuan pemimpin menyediakan penghargaan bagi bawahannya, gaji, promosi, hadiah, dll. COERCIVE/PAKSAAN : Bersumber pada kekuasaan yang diperoleh karena rasa takut bawahannya, pemimpin yang mampu memberikan hukuman, dampratan & ancaman. EXPERT/KEAHLIAN : Bersumber pd keahlian & kecakapan atau pengetahuan yg luas yg diwujudkan melalui rasa hormat karena pengetahuan tersebut. REFERENT/REFERENSI : Bersumber pada sifat pribadi pemimpin, disenangi dan dikagumi bawahannya. CONNECTION/HUBUNGAN : Bersumber pada hubungan pemimpin dengan orang- orang penting dan berpengaruh didalam atau diluar organisasi. Sering meminta saran dari orang-orang lain.