Tulisan ini membahas tentang arti kemegahan dan kenikmatan dalam konteks akhirat berdasarkan ayat Al-Quran. Penulis awalnya beranggapan bahwa kemegahan adalah hal-hal mewah seperti rumah, mobil, atau jam tangan mahal. Namun setelah mempelajari hadis, penulis menyadari bahwa kesehatan dan air bersih yang disediakan Allah adalah kenikmatan terbesar. Penulis mengingatkan diri untuk
1 of 2
Download to read offline
More Related Content
QV2-3_Diaz Pradiananto.pdf
1. My Life My Journey My Future History
Writing History for My Legacy
Megah : Redefined
Posted on April 22, 2021 by Diaz Pradiananto
Allah Taala berfirman,
鏤器拶鏤悋鏤鏤 鏤鏤 鏈鏈鏤b鏤鏤鰍 鏤鏤鏈鏈癌鏈鏤 惓
Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia
itu) (QS. At Takatsur: 8).
Tentu ayat diatas sudah sangat familiar bagi kita yang sedari kecil sudah dimasukkan ke TPA (Taman
Pendidikan Al-Quran). Karena surat At-Takatsur ini termasuk surat yang sering dibacakan sekaligus di
hafalkan di kelas. Tidak menyangka, di usia yang sudah mendekati kepala 3 ini, saya menemukan makna yang
sangat mendalam dari surat ini terutama ayat terakhir tersebut.
Awalnya saya berpikir, kenikmatan yang megah itu ya rumah mewah, mobil canggih, perhiasan mahal atau
mungkin jam tangan Rolex? Tapi ternyata tidak perlu jam tangan mewah untuk mendefinisikan kemegahan.
Melainkan apa-apa yang berada di sekitar kita, yang kita terbiasa sesuatu itu hadir di tengah-tengah kita,
tiba-tiba hilang.
Dari Abu Hurairah, Nabishallallahu alaihi wa sallam bersabda,
惆鏈リ奄鏈悋鏤 悄鏈鏤も悋鏤 鏤鏤b 鏤鏤鰍鏈鏤р 鏤鏤も鏈癌鏈 鏤鏤 鏈≒鏈錫鏤р 鏤≒鏤悖 鏤鏤 鏈鏤鏤鰍 悖鏤器拶鏤悋鏤鏤 鏤鏤b 鏈鏈鏤悋鏤 鏤謂鏤鏤鏤鰍 鏈鏤b鏈鏤癌鏤悋鏤 鏤鏤鰍 鏤鏤鏤 鏈鏈癌鏤鰍 鏈鏤b 悖 悒
Sungguh nikmat yang akan ditanyakan pada hamba pertama kali pada hari kiamat kelak adalah dengan
pertanyaan: Bukankah Kami telah memberikan kesehatan pada badanmu dan telah memberikan padamu air
yang menyegarkan? (HR. Tirmidzi no. 3358).
Yes, yang pertama adalah kesehatan. Jam tangan Rolex yang berada di kisaran harga ratusan juta tidak akan
seberapa mahalnya jika dibanding kita harus melakukan hemodialisa 3 kali sehari selama-lamanya, seumur
hidup kita.
Dan kedua, air yang menyegarkan. Kenapa harus air yang menyegarkan? Karena air di lautan tidak akan
membuat kita lepas dari dahaga. Hanya air yang menyegarkan lah yang dapat menyejukkan tenggorokan ini
ketika sedang kehausan.
Tapi, pertanyaannya, seberapa mubazir kah kita dalam mengkonsumsi air ini? Kita berwudhu minimal 5 kali
sehari, apalagi jika kita berupaya menjaga wudhu sepanjang hari. Berapa kali kita buka keran secara full hingga
air tersebut keluar dengan begitu cepat sampai-sampai air yang terbuang lebih banyak daripada air yang kita
gunakan untuk membasuh tubuh kita?
2. Buka puasa, jika tidak ada kurma, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam arahkan kita untuk meminum air putih.
Namun berapa banyak dari kita justru mengambil gorengan dan sirup bergula yang itu justru cepat atau lambat
pasti mempengaruhi kesehatan fisik kita, padahal disitu sudah terdapat air putih dan kurma?
Semoga ini bisa menjadi pengingat bagi penulis secara khusus, mengambil hikmah dan terus berbenah diri,
menjadi seorang yang tidak lalai, dan senantiasa bersyukur akan kenikmatan yang telah Allah berikan di dunia
ini.
Wallahu alam.
Jazakumullah khair kepada Ustadz kami, Muhammad Abduh Al Baihaqi, Lc. yang telah mengispirasi tulisan
ini di perkuliahan Quranic View Akademi Guru Al-Fatih. Semoga Allah terima seluruh amal beliau dan Allah
berkahi waktu beliau. Aamiin.
Jika ada kesalahan dalam tulisan ini terutama dengan pemahaman yg saya miliki, saya terbuka untuk dikoreksi.
Terima Kasih.
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.
Blog at WordPress.com.