Rasulullah memiliki berbagai sifat kepribadian yang unggul seperti sabar, adil, jujur, pemurah, lemah lembut, dan berani. Dokumen ini menjelaskan bagaimana Rasulullah memperlihatkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai contoh kisah dan hadis.
4. Kerana
MEREKA TIDAK MEMERLUKANNYA.
Kenapa?
1. Mereka HIDUP sehari-hari bersama seluruh
manusia yang merealisasikan kebaikan
risalah Nabi SAW
2. Mereka MEMAHAMI makna ayat (33:45-46)
3. Mereka MEMAHAMI makna hadits:
5. Kita?
KITA benar-benar sudah
1. MELUPAKAN misi Nabi SAW
2. MELUPAKAN bahwa Nabi SAW adalah
rahmat dan petunjuk untuk seluruh
manusia
Maka KITA MEMERLUKAN untuk
mengadakan peringatan-peringatan
hari besar Islam, termasuk maulid
6. Siapa rasul?
Sungguh telah datang kepadamu
seorang rasul dari kaummu sendiri,
berat terasa olehnya penderitaanmu,
sangat menginginkan (keimanan
dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang
terhadap orang-orang mukmin. (At-
Taubah [9]: 128).
7. Tugas kita
Mari kita melihat dan
mengkaji:
Keperibadian
Rasulullah yang
unggul.
8. Apa kata bukan Islam
MAHATMA GANDHI (YOUNG INDIA)
Pernah saya bertanya-tanya siapakah
tokoh yang paling mempengaruhi
manusia Saya lebih dari yakin bahwa
bukan pedanglah yang memberikan
kebesaran pada Islam pada masanya.
Tapi ia datang dari kesederhanaan,
kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad;
9. Sir George Bernard Shaw (The Genuine
Islam, Vol. 1, No. 8, 1936.) Saya yakin,
apabila orang semacam Muhammad
memegang kekuasaan tunggal di dunia
modern ini, dia akan berhasil mengatasi
segala permasalahan sedemikian hingga
membawa kedamaian dan kebahagiaan
yang diperlukan dunia:
10. MICHAEL H. HART (THE 100: A RANKING
OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN
HISTORY, New York, 1978) Jika keagungan
sebuah tujuan, kecilnya fasiliti yang
diberikan untuk mencapai tujuan tersebut,
serta menakjubkannya hasil yang dicapai
menjadi ukuran kejeniusan seorang
manusia; siapakah yang berani
membandingkan tokoh hebat manapun
dalam sejarah modern dengan
Muhammad?
11. Apa kata Islam
Demi sesungguhnya, adalah bagi kamu
pada diri Rasulullah itu contoh ikutan yang
baik. (Al-Ahzab: 21)
Dan bahawa sesungguhnya engkau
mempunyai akhlak yang amat mulia. (Al-
Qalam: 4),
12. Apa kata isteri
Kata Khadijah r.ha: Bergembiralah. Allah
sekali-kali tidak akan mengsengsarakan
engkau, kerana engkau seorang yang
menghubungkan silaturrahim, engkau
benar dalam berkata-kata, engkau
memberi makan orang yang kelaparan,
engkau melayani tetamu dan engkau
menolong orang dalam perkara yang
baik.
13. Kata Aisyah r.ha:
"Bahawa akhlak Nabi ialah Al-
Quran . "
14. Kata musuh
Walid al-Mughirah: Kata-katanya
demikian murni dan indah, membuat
berkesan di hati, sehingga seorang anak
rela berpisah dari orang tuanya, orang tua
rela berpisah dari anak-anaknya, seorang
isteri rela berpisah dari suaminya dan
seseorang rela berpisah dari saudaranya.
15. Mencontohi Keperibadian
Katakanlah (wahai Muhammad): "Jika
benar kamu mengasihi Allah maka ikutilah
daku, nescaya Allah mengasihi kamu
serta mengampunkan dosa-dosa kamu.
(Ali-Imran: 31)
16. Seruan Rasulullah
"Wahai orang-orang yang beriman,
sebarkanlah salam, berilah makan,
hubungkanlah silaturrahim, tunaikanlah
solat pada waktu malam pada ketika
orang sedang tidur, nescaya anda akan
masuk syurga dalam keadaan aman. "
17. Tawadhu
Dari Umar bin Kaththab:
Rasululloh saw pernah
bersabda, : Janganlah kamu
sanjung aku sebagaimana
kaum Nasrani menyanjung
Isa bin Maryam as secara
berlebihan. Aku hanyalah
seorang hamba Allah, maka
panggillah aku dengan
sebutan: hamba Allah dan
Rasul-Nya. (HR: Abu Daud)
18. Tawadhu
Dari Anas bin Malik:Suatu hari seorang
wanita datang menemui Rasululloh SAW ia
mengadu kepada beliau sambil berkata: Wahai
Rasululloh, saya memerlukan sesuatu dari
Anda. Rasululloh SAW berkata kepadanya:
Pilihlah di jalan mana yang kamu kehendaki di
kota Madinah ini, tunggulah aku di sana, niscaya
aku akan menemuimu (melayani keperluan-
mu). (HR: Abu Daud)
19. Sabar
Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh menghairankan orang yang
beriman, karena segala perkara
adalah kebajikan. Jika dia
mendapatkan kenikmatan, dia
bersyukur dan jika dia ditimpa
musibah, dia sabar." (HR. Muslim)
20. Sabar
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah
seorang muslim menderita sakit kerana
suatu penyakit dan juga lainnya,
melainkan Allah menggugurkan
kesalahan-kesalahannya dengan
penyakit itu, sebagaimana pohon yang
menggugurkan daun-daunnya". (HR
Bukhari dan Muslim)
21. Sabar
Suatu hari Aisyah RA menceritakan bahwa orang-orang
Yahudi datang kepada Rasulullah SAW, lalu mereka
berkata, Kehancuran atas kalian. Aisyah lalu
membalasnya, Begitu juga atas kalian. Mudah-mudahan
Allah melaknat dan memurkai kalian. Rasulullah SAW lalu
bersabda, Tenanglah wahai Aisyah! Hendaknya kamu
berlemah lembut dan jauhilah kekerasan dan ucapan
kotor. Aisyah menjawab, Apakah engkau tidak
mendengar apa yang mereka katakan, wahai Rasulullah?
Rasulullah bersabda, Apakah engkau juga tidak
mendengar apa yang aku katakan? Aku pun sudah
menjawabnya, (doaku) kepada mereka dikabulkan,
sedangkan (doa mereka) kepadaku tidak dikabulkan. (HR
Bukhari-Muslim).
22. Murah hati
Tidak ada suatu haripun yang dilalui oleh
seorang hamba kecuali (hari-hari)
didatangi oleh dia Malaikat lalu salah satu
darinya berdoa:"Ya Allah! Berikanlah ganti
kepada si hamba yang menafkahkan
hartanya". Manakala Malaikat yang kedua
pula berdoa: Ya Allah! Berikanlah
kebinasaan kepada si hamba yang bakhil
in. (HR. Bukhari dan Muslim)
23. Pemurah
Sabda Rasulullah s.a.w.: Kunci syurga
ialah menyintai orang-orang miskin.
Daripada Anas katanya, Rasulullah s.a.w.
adalah orang yang paling cantik, paling
berani dan paling pemurah. (al-Bukhari
dan Muslim)
24. Lemah lembut
Sabda Rasulullah s.a.w:
Sesungguhnya seorang hamba itu
akan mencapai darjat orang-orang
yang berpuasa serta bersembahyang
malam dengan sifat lemah-
lembutnya.
(Hadith riwayat Tirmizi daripada Aishah
25. Lemah lembut
Pada suatu ketika datang seorang Yahudi
menuntut hutang daripada Rasulullah s.a.w
dengan berkata: "Kamu dari Bani Abd.Manaf
adalah bangsa yang suka melambat-lambatkan
pembayaran hutang". Ketika itu Umar bin Al-
Khattab ada bersama dan dia hampir-hampir
memenggal leher Yahudi itu, lalu Rasulullah
s.a.w berkata kepadanya: "Wahai Umar!
Sepatutnya engkau menyuruhnya meminta
kepadaku dengan cara yang baik dan menuntut
aku juga membayar dengan baik."
26. Benar dan jujur
Hai orang-orang yang beriman
bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-
orang yang benar.(At-Taubah [9]:
119).
27. Benar dan jujur
Sifat benar membawa kepada kebaikan dan
sesungguhnya kebaikan itu membawa ke
syurga. Seseorang yang sentiasa bersifat benar
hinggalah dicatat di sisi Allah sebagai seorang
yang benar. Dan sifat dusta itu membawa
kepada kezaliman (kejahatan) dan kejahatan itu
membawa ke neraka. Seorang lelaki yang
sentiasa berdusta sehinggalah dicatat di sisi
Allah sebagai seorang pendusta". (Muttafaqun
Alaih).
28. Memelihara lidah
Tidaklah dihumbankan muka manusia ke
dalam neraka itu sebagai hasil tuaian
(jelek) lidahnya. (HR.Tirmizi)
Bukanlah dia seorang mukmin (jika) dia
suka menuduh, suka melaknat, bercakap
kotor dan keji. (HR. Tirmizi).
29. Pemalu
Iman itu mempunyai tujuh puluh cabang
atau enam puluh cabang, maka yang
paling utama ialah ucapan Lailaha Illallah
(Tidak ada tuhan yang sebenarnya
melainkan Allah) dan yang paling rendah
ialah membuang duri dari jalan dan sifat
malu ialah satu cabang dari iman. (HR.
Baihaqi)
30. Pemalu
Dari Abu Said al-Khudri r.a
katanya:Rasulullah s.a.w adalah seorang
yang sangat pemalu, lebih pemalu dari
gadis pingitan. Apabila baginda tidak
menyenangi sesuatu, kami dapat
mengetahuinya dari wajah
baginda. (Muslim)
31. Pemalu
Nabi SAW bersabda: Orang yang malu
kepada Allah dengan sepenuh malu adalah
orang yang menjaga kepalanya dari isinya,
menjaga perutnya dari segala rezeki tidak
halal, selalu mengingati kematian,
meninggalkan kemewahan dunia dan
menjadikan perbuatan akhirat sebagai hal
yang lebih utama. Sesiapa yang melakukan
semua itu, maka ia telah malu kepada Allah
dengan sepenuh malu.
32. Berani (Syajaah)
Sabda Rasulullah saw: Bukanlah
dinamakan pemberani itu orang yang kuat
bergusti, sesungguhnya pemberani itu
ialah orang yang sanggup menguasai
dirinya di waktu marah. (HR. al-Bukhari
dan Muslim).
33. Berani
Ali bin Abi Thalib ra menceritakan :
"Apabila dua pasukan sudah saling
bertemu dan peperangan sudah demikian
sengit, kamipun berlindung di belakang
Rasulullah saw, tidak ada seorangpun
yang paling dekat kepada musuh daripada
beliau." (HR. Al-Baghawi dalam Syarhus
Sunnah , Shahih Muslim III / no.1401)
34. Berani
Al-Abbas bin Abdul Muththalib ra menceritakan
perang Hunain. Ia berkata: "Ketika pasukan
kaum muslimin tercerai berai, Rasulullah saw
memacu bighalnya ke arah pasukan kaum kafir,
sementara aku terus memegang tali kekang
bighal tersebut supaya tidak melaju dengan
cepat. Saat itu beliau berkata:
"Aku adalah seorang nabi bukanlah pendusta.
Aku adalah cucu Abdul Muththalib." (HR.
Muslim)