Reaktor nuklir memiliki 5 komponen utama yaitu bahan bakar, moderator netron, batang kendali, pendingin dan perisai beton. Reaktor digunakan untuk menghasilkan listrik melalui reaksi fisi nuklir yang terkendali.
1 of 8
Downloaded 124 times
More Related Content
Reakor Nuklir dan Aplikasinya
1. SYNOPSIS
REAKTOR NUKLIR DAN APLIKASINYA
PENDAHULUAN
Disamping sebagai senjata nuklir, manusia juga memanfaatkan energi
nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Salah satu pemanfaatan energi
nuklir secara besar-besaran adalah dalam bentuk pembangkit listrik tenaga
nuklir (PLTN). Energi nuklir di sini digunakan untuk membangkitkan tenaga
listrik.
Macam-macam reaktor berdasarkan kegunaannya antara lain adalah :
1. Reaktor daya
Reaktor daya merupakan reaktor komersial yang menghasilkan
energi listrik untuk dijual misalnya PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir).
2. Reaktor riset termasuk uji material dan latihan.
Reaktor riset/penelitian adalah suatu reaktor yang dimanfaatkan
untuk berbagai macam tujuan penelitian. Misalnya reaktor uji material
1
2. yang digunakan secara khusus untuk uji iradiasi, reaktor untuk
eksperimen fisika reaktor, reaktor riset untuk penelitian dengan
menggunakan berkas neutron dan alat eksperimen kekritisan, reaktor
untuk pendidikan dan pelatihan. Di antara reaktor-reaktor tersebut, yang
disebut reaktor riset pun terdiri dari berbagai macam, misalnya reaktor
untuk eksperimen berkas neutron dan uji iradiasi material. Reaktor untuk
eksperimen perisai, reaktor untuk uji pulsa dan lain-lain. Tipe-tipe reaktor
riset antara lain tipe kolam berpendingin dan bermoderator air berat, tipe
kolam berpendingin dan bermoderator air ringan dan tipe kolam
berpendingin air ringan dan bermoderator air berat.
3. Reaktor produksi isotop yang kadang-kadang digolongkan juga kedalam
reaktor riset.
Ditinjau dari tenaga neutron yang melangsungkan reaksi pembelahan,
reaktor dibedakan menjadi reaktor cepat dan reaktor therma. Berdasarkan
parameter yang lain dapat disebut reaktor berreflektor grafit, reaktor
berpendingin air ringan dan reaktor suhu tinggi.
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali,
baik pembelahan inti (fisi) atau penggabungan inti (fusi). Fungsi reaktor fisi
dibedakan menjadi dua, yaitu reaktor penelitian dan reaktor daya. Pada
reaktor penelitian, yang diutamakan adalah pemanfaatan netron hasil
2
3. pembelahan untuk berbagai penelitian dan iradiasi serta produksi
radioisotop.
Panas yang ditimbulkan dirancang sekecil mungkin sehingga panas
tersebut dapat dibuang ke lingkungan. Pengambilan panas pada reaktor
penelitian dilakukan dengan sistem pendingin, yang terdiri dari sistem
pendingin primer dan sistem pendingin sekunder. Panas yang berasal dari
teras reaktor diangkut oleh air di sekitar teras reaktor (sistem pendingin
primer) dan dipompa oleh pompa primer menuju alat penukar panas.
Selanjutnya panas dibuang ke lingkungan melalui menara pendingin (alat
penukar panas pada system pendingin sekunder).
Perlu diketahui bahwa antara alat penukar panas, sistem pendingin
primer atau sekunder tidak terjadi kontak langsung. Sementara, pada
reaktor daya, panas yang timbul dari pembelahan dimanfaatkan untuk
menghasilkan uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi untuk memutar
turbin.
Sebuah reaktor merupakan sumber energi yang efisien. Jadi secara
umum reaktor nuklir adalah tempat berlangsungnya reaksi nuklir yang
terkendali. Untuk mengendalikan operasi dan menghentikannya digunakan
bahan penyerap neutron yang disebut batang kendali.
3
4. Jenis reaktor nuklir dibedakan berdasarkan besarnya energi kinetik
neutron yang merupakan faktor utama dalam reaksi fisi berantai, yaitu
reactor neutron panas, reaktor neutron cepat dan lain-lain. Berdasarkan
jenis materi yang digunakan sebagai moderator dan pendingin, reaktor
diklasifikasikan menjadi reaktor air ringan, reaktor air berat, reaktor grafit
dan lain-lain. Berdasarkan tujuannya, diklasifikasikan menjadi reaktor riset,
reaktor uji material, reaktor daya dan lain-lain.
4
5. ISI
A. Prinsip Kerja Reaktor Nuklir
I. Komponen Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir pertama kali dibangun oleh Enrico Fermi pada tahun
1942 di Universitas Chicago. Hingga saat ini telah ada berbagai jenis dan
ukuran rekator nuklir, tetapi semua reaktor atom tersebut memiliki lima
komponen dasar yang sama, yaitu: elemen bahan bakar, moderator netron,
batang kendali, pendingin dan perisai beton.
Gambar 1. Skema Dasar Reaktor Nuklir
II. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
a. Elemen Bahan Bakar
Elemen bahan bakar ini berbentuk batang-batang tipis dengan
diameter kira-kira 1 cm. Dalam suatu reaktor daya besar, ada ribuan
5
6. air (moderator) terutama dengan atom-atom hidrogen. Sebagai hasilnya
netron tersebut diperlambat.
c. Batang Kendali
Jika keluaran daya dari sebuah reaktor dikehendaki konstan, maka
jumlah netron yang dihasilkan harus dikendalikan. Sebagaimana
diketahui, setiap terjadi proses fisi ada sekitar 2 sampai 3 netron baru
terbentuk yang selanjutnya menyebakan proses berantai. Jika netron
yang dihasilkan selalu konstan dari waktu ke waktu (faktor
multiplikasinya bernilai 1), maka reaktor dikatakan berada pada kondisi
kritis. Sebuah reaktor normal bekerja pada kondisi kritis. Pada kondisi ini
reaktor menghasilkan keluaran energi yang stabil. Jika netron yang
dihasilkan semakin berkurang (multiplikasinya kurang dari 1), maka
reaktor dikatakan berada pada kondisi subkritis dan daya yang dihasilkan
semakin menurun. Sebaliknya jika setiap saat netron yang dihasilkan
meningkat (multiplikasinya lebih besar dari 1), reaktor dikatakan dalam
keadaan superkritis. Selama kondisi superkritis, energi yang dibebaskan
oleh sebuah reaktor meningkat. Jika kondisi ini tidak dikendalikan,
meningkatnya energi dapat mengakibatkan mencairkan sebagain atau
seluruh teras reaktor, dan pelepasan bahan radioaktif ke lingkungan
sekitar. Jelas bahwa sebuah mekanisme kendali sangat diperlukan untuk
menjaga reaktor pada keadaan normal atau kondisi kritis. Kendali ini
7
7. elemen bahan bakar yang diletakkan saling berdekatan. Seluruh elemen
bahan bakar dan daerah sekitarnya dinamakan teras reaktor.
Umumnya, bahan bakar reaktor adalah uranium-235. oleh karena
isotop ini hanya kira-kira 0,7% terdapat dalam uranium alam, maka
diperlukan proses khusus untuk memperkaya (menaikkan prosentase)
isotop ini. Kebanyakan reaktor atom komersial menggunakan uranium-
235 yang telah diperkaya sekitar 3%.
b. Moderator Netron
Netron yang mudah membelah inti adalah netron lambat yang
memiliki energi sekitar 0,04 eV (atau leih kecil), sedangkan netron-netron
yang dilepaskan selama proses pembelahan inti (fisi) memiliki energi
sekitar 2 MeV. Oleh karena itu, sebuah raktor atom harus memiliki
materaial yang dapat mengurangi kelajuan netron-netron yang energinya
sangat besar sehingga netron-netron ini dapat dengan mudah membelah
inti. Material yang memperlambat kelajuan netron dinamakan moderator.
Moderator yang umum digunakan adalah air. Ketika netron berenergi
tinggi keluar dari sebuah elemen bahan bakar, netron tersebut memasuki
air di sekitarnya dan bertumbukan dengan molekul-molekul air. Netron
cepat akan kehilangan sebagian energinya selama menumbuk molekula
6
8. ISI
A. Prinsip Kerja Reaktor Nuklir
I. Komponen Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir pertama kali dibangun oleh Enrico Fermi pada tahun
1942 di Universitas Chicago. Hingga saat ini telah ada berbagai jenis dan
ukuran rekator nuklir, tetapi semua reaktor atom tersebut memiliki lima
komponen dasar yang sama, yaitu: elemen bahan bakar, moderator netron,
batang kendali, pendingin dan perisai beton.
Gambar 1. Skema Dasar Reaktor Nuklir
II. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
a. Elemen Bahan Bakar
Elemen bahan bakar ini berbentuk batang-batang tipis dengan
diameter kira-kira 1 cm. Dalam suatu reaktor daya besar, ada ribuan
5