Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang reaksi oksidasi reduksi sebagai pengikatan dan pelepasan oksigen, perpindahan elektron, dan perubahan bilangan oksidasi. Termasuk juga contoh reaksi redoks, autoredoks, dan konproporsionasi.
3. 2. Reaksi Reduksi  reaksi pelepasan/pengurangan
oksigen
• Reduksi bijih besi (Fe2O3, hematit) dengan CO
Fe2O3(s) + 3CO(g) ï‚® 2Fe(s) + 3CO2(g)
• Reduksi kromium (III) oksida oleh Al
Cr2O3(s) + 2Al(s) ï‚® Al2O3(s) + 2Cr(s)
• Reduksi tembaga (II) oksida oleh gas H2
CuO(s) + H2(g) ï‚® Cu(s) + H2O(g)
Reduktor/menarik oksigen
Oksidasi Reduksi sebagai Pengikatan
dan Pelepasan Oksigen
4. Oksidasi Reduksi sebagai Pelepasan
dan Penerimaan Elektron
Reaksi Oksidasi  reaksi pelepasan elektron
Na ï‚® Na+ + e-
Cu ï‚® Cu2+ + 2e-
Al ï‚® Al3+ + 3e-
Reaksi Reduksi  reaksi penangkapan elektron
O + 2e- ï‚® O2-
S + 2e- ï‚® S2-
5. Reduktor 
zat yang mengalami oksidasi atau
melepas elektron
Oksidator 
zat yang mengalami reduksi atau
menangkap elektron
Reduktor dan Oksidator
6. Oksidasi Reduksi sebagai Pertambahan
dan Penurunan Biloks
Ketentuan-ketentuan dalam penetapan bilangan oksidasi :
Unsur bebas memiliki biloks = 0.
Contoh : Fe, C, H2, Cl2, Br2, P4, dan S8
Atom logam pada senyawa memiliki biloks positif :
Biloks +1 : Li, Na, K, Rb, Cs, Ag dan Cu
Biloks +2 : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra, Zn, Ni, Cu, Fe,
Sn, dan Pb
Biloks +3 : Al, Fe
Biloks +4 : Sn, Pb
1.
2.
7. Biloks atom H = +1, kecuali jika berikatan dengan
unsur logam maka biloksnya = -1.
Biloks atom O = -2, kecuali pada OF2, H2O2, KO2
Biloks unsur suatu ion tunggal = muatannya.
Cu2+ (biloks = +2)
Br- (biloks = -1)
3.
4.
5.
Oksidasi Reduksi sebagai Pertambahan
dan Penurunan Biloks
8. Senyawa netral memiliki total biloks = 0
Contoh : MgO, H2SO4, H2O dan HCl (total biloks = 0)
Jumlah total biloks senyawa ion = muatan ion
senyawa tersebut.
SO4
2- (jumlah total biloks = -2)
NO3
- (jumlah total biloks = -1)
Unsur S pada senyawa biner memiliki biloks = -2,
kecuali berikatan dengan O
Unsur-Unsur golongan halogen F, Cl, Br, I (VII A)
pada senyawa biner memiliki biloks = -1
6.
7.
8.
9.
Oksidasi Reduksi sebagai Pertambahan
dan Penurunan Biloks
9. Reaksi Oksidasi,
terjadi peningkatan biloks
Reaksi Reduksi,
terjadi penurunan biloks
Reduktor,
zat yang mengalami peningkatan biloks
Oksidator,
zat yang mengalami penurunan biloks
Oksidasi Reduksi sebagai Pertambahan
dan Penurunan Biloks
12. Reaksi Autoredoks/ Disproporsionasi
Suatu reaksi disebut autoredoks atau reaksi
disproporsionasi jika terdapat satu zat yang mengalami
reaksi reduksi sekaligus oksidasi.
Reduktor = Oksidator
13. Bilangan oksidasi berkurang
2Na2S2O3 + 4HCl ï‚® 2S + 2SO2 + 2H2O + 4NaCl
+2 0 +4
Bilangan oksidasi bertambah
Contoh Reaksi Autoredoks/
Disproporsionasi
Reduktor = Na2S2O3
Oksidator = Na2S2O3
Hasil Reduksi = S
Hasil Oksidasi = SO2
14. Reaksi Konproporsionasi
Suatu reaksi disebut konproporsionasi jika terdapat satu zat
sebagai hasil oksidasi sekaligus hasil reduksi.
Hasil Oksidasi = Hasil Reduksi
15. Bilangan oksidasi meningkat
2H2S + SO2 ï‚® 3S + 2H2O
-2 +4 0
Bilangan oksidasi berkurang
Contoh Reaksi Konproporsionasi
Reduktor = H2S
Oksidator = SO2
Hasil Reduksi = S
Hasil Oksidasi = S
16. Latihan 2
1. Pb2+ + 2Cl- ï‚® PbCl2
2. Zn + 2HCl ï‚® ZnCl2 + H2
3. 2KOH + Br2 ï‚® KBr + KBrO + H2O
4. AgNO3 + NaCl ï‚® AgCl + NaNO3
5. 2PbSO4 + 2H2O ï‚® Pb + PbO2 + 4H+ + 2SO4
2-
Tentukan :
a. apakah reaksi-reaksi berikut termasuk reaksi
redoks, reaksi autoredoks, reaksi
konproporsionasi, atau bukan reaksi redoks.
b. Reduktor, oksidator, hasil reduksi, dan hasil
oksidasinya.