2. Pendahuluan
Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh karena
infeksi bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari
sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi
dengan pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hati nekrotik, sel-sel
inflamasi atau sel darah didalam parenkim hati
4. Epidemiologi
Di negara negara yang sedang berkembang, AHA didapatkan secara
endemik dan jauh lebih sering dibandingkan AHP. AHP ini tersebar di
seluruh dunia, dan terbanyak di daerah tropis dengan kondisi hygiene
/sanitasi yang kurang. Secara epidemiologi, didapatkan 8 15 per 100.000
kasus AHP yang memerlukan perawatan di RS, dan dari beberapa
kepustakaan Barat, didapatkan prevalensi autopsi bervariasi antara 0,29
1,47% sedangkan prevalensi di RS antara 0,008 0,016%.
5. Etiologi
Abses Hati Amebik
Entamoeba hystolitica
Abses Hati Pyogenik
E.Coli, Klebsiella pneumoniae, Proteus vulgaris, Enterobacter aerogenes dan
spesies dari bakteri anaerob ( contohnya Streptococcus Milleri ).
6. Patogenesis AHA
Fecal Oral
Kista tertelan tahan asam lambung dinding sel terurai oleh tripsin di
usus halus kista pecah melepaskan trofozoit yang menginfeksi mukosa
usus masuk ke submukosa (ke kapiler darah) ikut aliran vena porta
dan masuk ke hati Sekresi enzim proteolitik yang merusak jaringan hati
dan membentuk abses
7. Patogenesis AHP
Adanya focus infeksi di rongga peritoneum masuk ke vena porta
paparan bakteri berulang
8. Manifestasi Klinis AHA
Demam internitten ( 38-40 oC)
Nyeri perut kanan atas, kadang nyeri epigastrium dan dapat menjalar hingga bahu
kanan dan daerah skapula
Anoreksia
Nausea
Vomitus
Keringat malam
Berat badan menurun
Batuk
Pembengkakan perut kanan atas
Ikterus
Buang air besar berdarah
Kadang ditemukan riwayat diare
9. PF : Ikterus
Temperatur naik
Malnutrisi
Hepatomegali yang nyeri spontan atau nyeri tekan atau disertai komplikasi
Nyeri perut kanan atas
Fluktuasi
10. Manifestasi Klinis AHP
Demam yang sifatnya dapat remitten, intermitten atau kontinyu yang
disertai menggigil
Nyeri spontan perut kanan atas ditandai dengan jalan membungkuk ke
depan dan kedua tangan diletakkan di atasnya.
Mual dan muntah
Berkeringat malam
Malaise dan kelelahan
Berat badan menurun
Berkurangnya nafsu makan
Anoreksia
11. PF
Hepatomegali
Nyeri tekan perut kanan
Ikterus, namun jarang terjadi
Kelainan paru dengan gejala batuk, sesak nafas serta nyeri pleura
Buang air besar berwarna seperti kapur
Buang air kecil berwarna gelap
12. Diagnosis AHA
Diagnosis abses hati amebik di daerah endemik dapat dipertimbangkan
jika terdapat demam, nyeri perut kanan atas, hepatomegali yang juga ada
nyeri tekan
Disamping itu bila didapatkan leukositosis, fosfatase alkali meninggi
disertai letak diafragma yang tinggi dan perlu dipastikan dengan
pemeriksaan USG
13. Diagnosis AHP
Diagnosis AHP kadang-kadang sulit ditegakkan sebab gejala dan tanda
klinis sering tidak spesifik.
CT-Scan
14. Penatalaksanaan AHA
Metronidazol 3x500mg
Klorokuin 2x300 mg/hari pada hari pertama dan dilanjutkan dengan 2x150
mg/hari selama 2 atau 3 minggu
Dehydroemetine (DHE) 3x500 mg
Aspirasi
Drainase Perkutan
Drainase Bedah
18. Prognosis
AHA Mortalitas di RS dengan fasilitas memadai 2% (tidak memadai
10%), jika disertai peritonitis 40 50 %
AHP bila diberikan antibiotic yang sesuai dengan bakteri penyebab dan
disertai drainase 10-16%
Prognosis AHP menjadi buruk apabila umur di atas 70 tahun, abses
multipel, infeksi polimikroba, adanya hubungan dengan keganasan atau
penyakit immunosupresif, terjadinya sepsis, keterlambatan diagnosis dan
pengobatan, tidak dilakukan drainase terhadap abses, adanya ikterus,
hipoalbuminemia, efusi pleural atau adanya penyakit lain.