際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Kebudayaan Ngayogyakarta
       Refleksi Antropologi



                    Oleh :

       Nama         : Devy Ramputi

      Kelas         : 11 Bahasa




  PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
  DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    SMA NEGERI 1 CIPARAY
      Jl. Raya Pacet No. 188 Ciparay - 4038
Kebudayaan Ngayogyakarta
      DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) adalah sebuah daerah otonomi setingkat
provinsi, sebuah kota yang kaya predikat, baik berasal dari sejarah maupun dari
potensi yang ada, seperti kota perjuangan, kota kebudayaan, dan kota pariwisata.
Latarbelakang kehiddupan masyarakat Yogyakarta berkaitan erat dengan sejarah
kehidupannya, sehingga hal tersebut sangat berpengaruh terhadap etika
masyarakatnya.

      Minggu kemarin, saya mengikuti kegiatan studytour SMAN 1 Ciparay ke
Yogyakarta. Disana saya mengkonsentrasikan untuk penelitian kebudayaan di daerah
keraton Yogyakarta. Namun setelah ada beberapa perbincangan, ternyata
rombongan SMAN 1 Ciparay tidak akan mengunjungi Keraton Yogyakarta. Dan disana
saya memikirkan alternative apa yang akan dilakukan, sehingga saya mendapatkan
pengetahuan tentang Kebudayaan Yogyakarta.

      Di tujuan wisata Candi Borobudur, saya menanyakan kepada guide yang
membimbing kelompok kami. Disana saya bertanya bagaimana filosofi pembangunan
daerah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta? Walaupun pertanyaan saya agak
kurang cocok untuk ditanyakan kepada guide Candi Borobudur, namun guide itu bisa
menjawabnya hehe..

      Dasar filosofi pembangunan Yogyakarta adalah Hamemayu Hayuning Bawana,
sebagai cita-cita luhur untuk menyempurnakan tata nilai kehidupan masyarakat
Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan
dikembangkan. Secara filosofis, budaya Jawa khususnya Budaya DIY dapat
digunakan sebagai sarana untuk Hamemayu Hayuning Bawana. Itulah sedikit
penjelasan dari guide di wisata Candi Borobudur.

      Kemudian di Taman Pintar , saya masuk ke sebuah tempat dimana sumber
ppengetahuan terdapat didalamnya, yaitu Perpustakaan Taman Pintar. Disana saya
membaca buku tentang masyarakat Yogyakarta. Dan hal menarik yang saya temukan
adalah  Budaya Yogyakarta bertujuan untuk mewujudkan masyarakat ayom ayem
tata titi tentrem karta raharja. Dengan kata lain, budaya tersebut akan bermuara
pada kehidupan bermaasyarakat yang penuh dengan kedamaian, baik kedalam
maupun keluar.




       (Koleksi Buku Kuno Peninggalan Belanda di Perpustakaan Taman Pintar)

      Jadi menurut saya pantas saja Yogyakarta menjadi seperti ini karena
latarbelakang yang dimilikinya. Berbagai peristiwa yang dialami kota ini melahirkan
budaya Jawa serta menumbuhkannilai-nilai etika orang jawa yang terkenal akan
kesopanan dan keramahannya. Budaya kerajaan yang telah mampu masih melekat
arat pada kota Yogyakarta, hal ini ditunjukkan pada system pemerintahan
kesultanan yang masih dapat dipertahankan. Dan Kota Yogyakarta pantas menjadi
ibukota Negara Indonesia. Karena suatu daerah akan dipandang maju atau
mundurnya, lemah atau kuatnya, itu sangat berpengaruh dari masyarakat sekitarnya.
Tidak hanya kemampuan, namun etika, kesopanan, dan keramahan menjadi factor
utama untuk mewujudkan daerah yang makmur.
Lampiran Dokumentasi !!! hehe
Ad

Recommended

PPT_Wisata Kreatif KKDP
PPT_Wisata Kreatif KKDP
M. Arditama Febrianza
Proposal study wisata meleura
Proposal study wisata meleura
Operator Warnet Vast Raha
Hypstoria (HYPE WITH OUR HISTORY)
Hypstoria (HYPE WITH OUR HISTORY)
Ratri Kartika Sasongko
Jurnal warak ngendog simbol akulturasi budaya pada karya seni rupa
Jurnal warak ngendog simbol akulturasi budaya pada karya seni rupa
cen119
Cerita rakyat malaysia
Cerita rakyat malaysia
mazz_liza
Tema 4 warisan kepelbagaian budaya malaysia
Tema 4 warisan kepelbagaian budaya malaysia
athirahhanis
Pengelola taman bacaan vq
Pengelola taman bacaan vq
Viki Iswanto
舒于仂仄仂亶从舒 亞亰仂于 仄舒亳仆 弍舒弍从 舒舒仆
舒于仂仄仂亶从舒 亞亰仂于 仄舒亳仆 弍舒弍从 舒舒仆
Raushan Babykova
Evaluation Question one - section one
Evaluation Question one - section one
Budliar
Estonia
Estonia
-
I os push: 語 螳 螳 , 蠍壱蟆
I os push: 語 螳 螳 , 蠍壱蟆
HannaSungKim
Hairston, O capstone presentation
Hairston, O capstone presentation
Olivia Hairston
RESUME
RESUME
hannu18
Creating a Dynamic, Reactive Communication Model from Scratch
Creating a Dynamic, Reactive Communication Model from Scratch
Hobsons

More Related Content

Viewers also liked (8)

Evaluation Question one - section one
Evaluation Question one - section one
Budliar
Estonia
Estonia
-
I os push: 語 螳 螳 , 蠍壱蟆
I os push: 語 螳 螳 , 蠍壱蟆
HannaSungKim
Hairston, O capstone presentation
Hairston, O capstone presentation
Olivia Hairston
RESUME
RESUME
hannu18
Creating a Dynamic, Reactive Communication Model from Scratch
Creating a Dynamic, Reactive Communication Model from Scratch
Hobsons
Evaluation Question one - section one
Evaluation Question one - section one
Budliar
Estonia
Estonia
-
I os push: 語 螳 螳 , 蠍壱蟆
I os push: 語 螳 螳 , 蠍壱蟆
HannaSungKim
Hairston, O capstone presentation
Hairston, O capstone presentation
Olivia Hairston
RESUME
RESUME
hannu18
Creating a Dynamic, Reactive Communication Model from Scratch
Creating a Dynamic, Reactive Communication Model from Scratch
Hobsons

Refleksi antropologi devy r

  • 1. Kebudayaan Ngayogyakarta Refleksi Antropologi Oleh : Nama : Devy Ramputi Kelas : 11 Bahasa PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 1 CIPARAY Jl. Raya Pacet No. 188 Ciparay - 4038
  • 2. Kebudayaan Ngayogyakarta DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) adalah sebuah daerah otonomi setingkat provinsi, sebuah kota yang kaya predikat, baik berasal dari sejarah maupun dari potensi yang ada, seperti kota perjuangan, kota kebudayaan, dan kota pariwisata. Latarbelakang kehiddupan masyarakat Yogyakarta berkaitan erat dengan sejarah kehidupannya, sehingga hal tersebut sangat berpengaruh terhadap etika masyarakatnya. Minggu kemarin, saya mengikuti kegiatan studytour SMAN 1 Ciparay ke Yogyakarta. Disana saya mengkonsentrasikan untuk penelitian kebudayaan di daerah keraton Yogyakarta. Namun setelah ada beberapa perbincangan, ternyata rombongan SMAN 1 Ciparay tidak akan mengunjungi Keraton Yogyakarta. Dan disana saya memikirkan alternative apa yang akan dilakukan, sehingga saya mendapatkan pengetahuan tentang Kebudayaan Yogyakarta. Di tujuan wisata Candi Borobudur, saya menanyakan kepada guide yang membimbing kelompok kami. Disana saya bertanya bagaimana filosofi pembangunan daerah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta? Walaupun pertanyaan saya agak kurang cocok untuk ditanyakan kepada guide Candi Borobudur, namun guide itu bisa menjawabnya hehe.. Dasar filosofi pembangunan Yogyakarta adalah Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai cita-cita luhur untuk menyempurnakan tata nilai kehidupan masyarakat Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Secara filosofis, budaya Jawa khususnya Budaya DIY dapat digunakan sebagai sarana untuk Hamemayu Hayuning Bawana. Itulah sedikit penjelasan dari guide di wisata Candi Borobudur. Kemudian di Taman Pintar , saya masuk ke sebuah tempat dimana sumber ppengetahuan terdapat didalamnya, yaitu Perpustakaan Taman Pintar. Disana saya membaca buku tentang masyarakat Yogyakarta. Dan hal menarik yang saya temukan adalah Budaya Yogyakarta bertujuan untuk mewujudkan masyarakat ayom ayem tata titi tentrem karta raharja. Dengan kata lain, budaya tersebut akan bermuara pada kehidupan bermaasyarakat yang penuh dengan kedamaian, baik kedalam
  • 3. maupun keluar. (Koleksi Buku Kuno Peninggalan Belanda di Perpustakaan Taman Pintar) Jadi menurut saya pantas saja Yogyakarta menjadi seperti ini karena latarbelakang yang dimilikinya. Berbagai peristiwa yang dialami kota ini melahirkan budaya Jawa serta menumbuhkannilai-nilai etika orang jawa yang terkenal akan kesopanan dan keramahannya. Budaya kerajaan yang telah mampu masih melekat arat pada kota Yogyakarta, hal ini ditunjukkan pada system pemerintahan kesultanan yang masih dapat dipertahankan. Dan Kota Yogyakarta pantas menjadi ibukota Negara Indonesia. Karena suatu daerah akan dipandang maju atau mundurnya, lemah atau kuatnya, itu sangat berpengaruh dari masyarakat sekitarnya. Tidak hanya kemampuan, namun etika, kesopanan, dan keramahan menjadi factor utama untuk mewujudkan daerah yang makmur.