10. Jumlah Kasus yg dikaji 12 dengan rincian kasus :
Aspiksia Berat : 2
Aspiksia Sedang : 1
Neonatal Pneumonia : 2
Distress Nafas : 1
BBLRSR : 1
Aspirasi : 1
PJB : 1
Atresia Oesefagus : 1
Gangguan Nafas Berat : 1
Aspirasi Pneumonia : 1
11. PERINGKAT PENYEBAB KEMATIAN YANG DIKAJI
Peringkat 1 = 0 (artinya Terdapat perawatan sub-optimal, tetapi
tatalaksana yang sesuai standar TIDAK AKAN membuat perbedaan
outcome)
(sekiranya standar dipenuhipun tetap akan terjadi kematian)
Peringkat 2 = 0 artinya apabila terdapat perawatan sub-optimal dan
tatalaksana yang sesuai standar MUNGKIN DAPAT membuat perbedaan
outcome (bila standar dipenuhi, ada kemungkinan kematian dapat
dihindari)
Peringkat 3 = 12 artinya ada 12 kasus Terdapat perawatan sub-optimal
dan tatalaksana yang sesuai standar AKAN memberikan perbedaan
outcome (bila standar dipenuhi, pasien akan terhindar dari kematian)
12. TARGET REKOMENDASI
UNTUK PETUGAS KESEHATAN
Intervensi Advokasi/ sosialisasi : pelaksanaan
Kunjungan Neonatal sesuai standar, skrining awal
bayi baru lahir (PJP), Intervensi Pembelajaran
(Learningintervention) In House Training (IHT)
Kunjungan Neonatal, : Kepatuhan SOP resusitasi
Neonatus ( Drill resisutasi neonatus, VTP dengan
benar )
Intervensi Manajemen : Petugas diharapkan
mempunyai sertifikat pelatihan Perinatologi.
13. TARGET REKOMENDASI
UNTUK FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Intervensi Advokasi / sosialisasi : Sosialisasi
kegawatdaruratan Maternal Neonatal, pemasangan CPAP
lebih awal untuk bayi Aspiksia, Intervensi Pembelajaran
(Learningintervention) : IHT Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal,
Intervensi Manajemen : Penambahan ruang perawatan
NICU, pemberian surfaktan pada bayi preterm, Adanya
tenaga terampil untuk pemasangan intubasi,
Kebijakan : Merujuk ke Faskes tingkat atasnya untuk
mendapatkan surfaktan
14. TARGET REKOMENDASI
UNTUK DINAS KESEHATAN KABUPATEN
Intervensi Advokasi / sosialisasi : Melakukan monev
ketrampilan penanganan BBL ke Fasyankes
Intervensi Pembelajaran (Learningintervention) :
pengadaan IHT ketrampilan tentang kegawat daruratan
Neonatal secara continue untuk semua Fasyankes
Intervensi Manajemen : Monev Kunjungan Neonatal, IHT
dan AMP secara kontinue, Monev system Rujukan ,
tatalaksana kegawat daruratan Neonatal
15. TARGET REKOMENDASI
UNTUK PEMERINTAH DAERAH
Intervensi Advokasi / sosialisasi : adanya kebijakan AKI
dan AKB, kebijakan program RSSIB,
Intervensi Pembelajaran (Learningintervention) :
dilakukannya audit Maternal dan Neonatal secara
kontinue guna untuk perbaikan pelayanan Maternal &
Neonatal
Intervensi Manajemen : Adanya anggaran peningkatan
kompetensi SDM dalam penanganan kegawat daruratan
neonatal, adanya ketenagaan dokter spesialis anak khusus
Bedah Anak
16. TARGET REKOMENDASI
UNTUK MASYARAKAT
Intervensi Advokasi / sosialisasi : sosialisasi tanda2 kegawatan
neonatal dan penanganan awal
Intervensi Pembelajaran (Learningintervention) : Mengikuti kelas
ibu hamil
Intervensi Manajemen : Koordinasi Linsek untuk penguatan
Kunjungn Neonatal, pendanaan dari pemerintah desa atau
puskesmas utk kegiatan kelas ibu hamil, pemberian PMT ibu hamil
resti, Kelas Ibu Balita
17. TARGET REKOMENDASI UNTUK LAINNYA
( ORGANISASI PROFESI TERKAIT, OPD TERKAIT )
Intervensi Advokasi / sosialisasi : Kebijakan untuk
mendukung penurunan AKI dan AKB
Intervensi Pembelajaran (Learningintervention) : Adanya
komitmen untuk meningkatkan kompetensi pelayanan
yang optimal
Intervensi Manajemen : Monev secara continue kepada
anggota profesi