ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Oleh:
Sartika sirenden
ï‚— Budaya populer adalah sebuah medan
 pergulatan ketika mengemukakan bahwa
 tidaklah cukup bagi kita untuk semata-
 mata menilai budaya populer sebagai alat
 alat kapitalisme yang menciptakan
 kesadaran palsu di kalangan banyak
 orang.
Bicara soal tv kita tidak pernah lepas daripembahasan soal film dan
      acara lainnya. Semakin heboh dan keren acara yang ditayangkan
televisi, kian ramai pula penontonnya. Dan itu berarti tambang uang
              bagi pengusaha untuk menarik pembeli lewat iklan. Iklan
         merupakan masalah tersendiri bagi pemirsa televisi. Iklan ini
  menjadi produk khusus dan dikemas dengan rapih. Tujuanya sudah
     jelas, yakni untuk menggoda dan merayu calon pembeli terhadap
produk yang ditawarkannya. Selain iklan yang dikemas secara khusus
    dalam durasi hitungan detik, sekarang malah iklan sering muncul
    dalam sebuah film, atau majalah film itu. Logikanya media massa
        seperti televisi, memang hidup dari iklan, itu sebabnya stasiun
 televisi berlombah membuat berbagai program acara unggulan yang
           akan menyedot perhatian pemirsa. Tidak peduli lagi apakah
   tayangan klip iklan itu menjadi racun atau madu bagi pemirsanya.
Soal idola ini memang sudah mendarah daging
dalam dirih remaja. Pasalnya memeng banyak
remaja yang begitu. Jujur saja idola ABG banyak,
dan hampir 90% yang dijadikan idola adalah kaum
selebbriti. Tidak percaya ? Di majalah-majalah
remaja juga yang di muat selalu kaum selebriti.
Mulai dari gosipnya, gaya hidup, sampai karir
mereka.tentu saja itu di buat supaya para remaja
mengidolakannya. Awalnya mungkin Cuma simpati
saja, tapi lama kelamaan remaja jadi keterusan
senang karena publikasinya yang dibuat seheboh
mungkin. Dan tokoh idola selalu menjadi faforit di
jamannya. Waktu orang tua kita dulu mungkin
idola yang akrab buat mereka adalah sosok seleb
yang populer pada saat itu. Kenapa remaja sering
terjebak untuk mengidolakan seseorang? Ini
berkaitan karena dengan naluri manusia yang
menganggap sesuatu lebih dari dirinya. Nah untuk
kamu yang mengidolakan kaum seleb, baik artis
film dan sinetron,penyanyi, dan pemusik harus
hati-hati. Soalnya bukan tidak mungkin bila
kemudian hari kamu lupa diri dan akhirnya npa
sadar mengikuti gaya hidupnya.

More Related Content

Remaja, media, dan idola

  • 2. ï‚— Budaya populer adalah sebuah medan pergulatan ketika mengemukakan bahwa tidaklah cukup bagi kita untuk semata- mata menilai budaya populer sebagai alat alat kapitalisme yang menciptakan kesadaran palsu di kalangan banyak orang.
  • 3. Bicara soal tv kita tidak pernah lepas daripembahasan soal film dan acara lainnya. Semakin heboh dan keren acara yang ditayangkan televisi, kian ramai pula penontonnya. Dan itu berarti tambang uang bagi pengusaha untuk menarik pembeli lewat iklan. Iklan merupakan masalah tersendiri bagi pemirsa televisi. Iklan ini menjadi produk khusus dan dikemas dengan rapih. Tujuanya sudah jelas, yakni untuk menggoda dan merayu calon pembeli terhadap produk yang ditawarkannya. Selain iklan yang dikemas secara khusus dalam durasi hitungan detik, sekarang malah iklan sering muncul dalam sebuah film, atau majalah film itu. Logikanya media massa seperti televisi, memang hidup dari iklan, itu sebabnya stasiun televisi berlombah membuat berbagai program acara unggulan yang akan menyedot perhatian pemirsa. Tidak peduli lagi apakah tayangan klip iklan itu menjadi racun atau madu bagi pemirsanya.
  • 4. Soal idola ini memang sudah mendarah daging dalam dirih remaja. Pasalnya memeng banyak remaja yang begitu. Jujur saja idola ABG banyak, dan hampir 90% yang dijadikan idola adalah kaum selebbriti. Tidak percaya ? Di majalah-majalah remaja juga yang di muat selalu kaum selebriti. Mulai dari gosipnya, gaya hidup, sampai karir mereka.tentu saja itu di buat supaya para remaja mengidolakannya. Awalnya mungkin Cuma simpati saja, tapi lama kelamaan remaja jadi keterusan senang karena publikasinya yang dibuat seheboh mungkin. Dan tokoh idola selalu menjadi faforit di jamannya. Waktu orang tua kita dulu mungkin idola yang akrab buat mereka adalah sosok seleb yang populer pada saat itu. Kenapa remaja sering terjebak untuk mengidolakan seseorang? Ini berkaitan karena dengan naluri manusia yang menganggap sesuatu lebih dari dirinya. Nah untuk kamu yang mengidolakan kaum seleb, baik artis film dan sinetron,penyanyi, dan pemusik harus hati-hati. Soalnya bukan tidak mungkin bila kemudian hari kamu lupa diri dan akhirnya npa sadar mengikuti gaya hidupnya.