ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
RENCANA KERJA
REKAYASA NILAI
Tahapan Rencana Kerja
Ada berbagai macam versi tahapan–tahapan
yang dilakukan dalam rencana kerja rekayasa nilai.
Menurut Dell ‘Isolla tahapan-tahapan Rencana Kerja
Rekayasa Nilai terdiri dari:
1. Tahap informasi (Information Phase)
2. Tahap Kreatif (Creative Phase)
3. Tahap Pertimbangan (Judgment Phase)
4. Tahap Pengembangan (Development Phase)
5. Tahap Rekomendasi (Recommendation Phase)
1. Tahap informasi (Information
Phase)
Makna dari informasi adalah untuk memperoleh
sebanyak mungkin informasi dan pengetahuan desain
proyek pada saat pengumpulan informasi, pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab antara lain:
a. Apa jenis aktifitas pekerjaannya?
b. Untuk apa pekerjaan tersebut ?
c. Berapa Worth pekerjaan tersebut ?
d. Berapa Cost pekerjaan tersebut ?
e. Berapa rasio cost / worth-nya ?
f. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi ?
g. Apa saja yang mengindikasikan biaya tinggi atau biaya-
biaya yang tidak diperlukan ?
1. Tahap informasi (Information
Phase)
Tahap Informasi dibagi menjadi dua tahapan, yaitu:
1. Seleksi
2. Investigasi
1. Seleksi
Dalam mengidentifikasi pekerjaan yang berindikasi biaya tinggi
terdapat beberapa teknik yang digunakan diantaranya menurut
Dell ‘Isola (1982) adalah sebagai berikut:
ï‚› Project Information. Melakukan pengumpulan data-data
atau informasi mengenai proyek yang didapat dari
perencana atau kontraktor pelaksana.
ï‚› Cost Model. Merupakan metode yang digunakan untuk
mengorganisasi dan mendistribusikan biaya kedalam
fungsional sehingga dapat dengan mudah didefinisikan dan
diukur.
1. Tahap informasi (Information
Phase)
2. Investigasi
Pada tahap investigasi dilakukan analisis fungsi
(Function Analysis) yang bertujuan mengklasifikasi
fungsi utama maupun fungsi penunjang. Fungsi
menurut James J. O’Brien (1976) dibedakan atas:
a. Fungsi dasar yaitu fungsi, tujuan atau prosedur
yang merupakan tujuan utama dan harus
dipenuhi.
b. Fungsi sekunder yaitu fungsi pendukung yang
mungkin dibutuhkan tetapi tidak melaksanakan
kerja sebenarnya.
1. Tahap informasi (Information
Phase)
Langkah final pada tahap informasi
adalah menentukan rasio cost/woth. Rasio
cost/worth mengindikasikan efisiensi dari suatu
desain atau item dari sini juga dapat diketahui
biaya-biaya tinggi ataupun biaya-biaya yang
tidak diperlukan.
2. Tahap Kreatif (Creative Phase)
Pada tahap ini ada beberapa langkah,
yaitu:
1. Spekulasi (Speculation)
2. Evaluasi (Evaluation)
2. Tahap Kreatif (Creative Phase)
1. Spekulasi (Speculation)
Dalam tahap kreatif dikembangkan sejumlah
metode alternatif demi tercapainya fungsi dasar.
Pertanyaan yang harus dijawab pada tahap ini adalah hal-
hal alternatif apa sajakah yang dapat dilakukan untuk
menampilkan fungsi aktifitas pekerjaan. Oleh karena itu,
pemahaman permasalahan sangatlah diperlukan untuk
memecahkan masalah. Pemikiran ataupun ide–ide kreatif
digunakan untuk memunculkan alternatif pemecahan
dengan biaya yang lebih murah.
Teknik penggalian ide untuk menyelesaikan
permasalahan antara lain sebagai berikut :
2. Tahap Kreatif (Creative Phase)
a. Brainstorming
Teknik yang dilakukan melalui proses diskusi. Pada
saat diskusi masing-masing orang diharapkan
menghasilkan ide kreatif sebanyak mungkin. Prinsip
dasarnya adalah :
1. Kuantitas ide adalah penting tidak peduli
kualitas idenya
2. Partisipasi kelompok diarahkan untuk
memperkaya idenya
3. Tidak diijinkan mengevaluasi ide
2. Tahap Kreatif (Creative Phase)
b. The Gordon Technique/Synectics
Proses ini juga dilakukan melalui diskusi dengan
sekelompok orang. Perbedaan terletak pada adanya sikap
kritis dan membutuhkan pengalaman teknis yang lebih
tinggi. Prinsip dasarnya dari The Gordon
Technique/Sinectics adalah:
1. Klien menyatakan masalah dan terlibat langsung
2. Fasilitator tidak terlibat langsung tetapi mencatat ide
dan menjaga momentum tersebut
3. Fokus pada ide yang lebih sedikit tetapi menuju
pemecahan masalah klien
2. Tahap Kreatif (Creative Phase)
2. Evaluasi (Evaluation)
Dengan memperhatikan batasan-batasan
tersebut maka dimulailah proses menganalisa
alternatif. Proses analisa yang dilakukan
meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Analisa keuntungan dan kerugian
b. Analiasa daur hidup proyek (Life Cycle Cost
Project)
c. Analisa pemilihan alternatif
3. Tahap Pertimbangan
Perubahan yang dinamis yang terjadi pada biaya
kepemilikan, pengoperasian dan pemeliharaan
merupakan salah satu beban utama yang kompleks bagi
perencana atau pemilik. Life Cycle Cost yang dapat
dipergunakan untuk semua fasilitas sangat diperlukan
untuk memastikan biaya sesungguhnya yang diperlukan.
Life Cycle Cost merupakan teknik untuk
mengevaluasi secara ekonomis dengan menghitung
seluruh biaya yang relevan selama jangka waktu investasi
melalui penyelesaian pada time value of money.
3. Tahap Pertimbangan
Biaya daur hidup biasa dipakai sebagai
alat bantu dalam analisa ekonomi untuk mencari
alternatif-alternatif berbagai kemungkinan dalam
pengambilan keputusan dan menggambarkan
nilai sekarang serta nilai yang akan datang
memperhatikan faktor ekonomi dan moneter
yang saling dependen satu sama lainnya.
4. Tahap Pengembangan
(Development Phase)
Setelah kedua analisa diatas dilakukan, maka alternatif-
alternatif yang ada dinilai dan dipilih satu yang terbaik. Pada
awalnya, kriteria-kriteria yang digunakan untuk menilai
alternatifalternatif Diberi Bobot Dengan Menggunakan
Pembobotan Kriteria metode Zero One. Kriteria tersebut dapat
berupa nilai ekonomis, moral, keindahan, sosial, politik,
keagamaan dan hukum.
Biaya bukanlah satu-satunya parameter lain harus
diperhatikan, misalnya biaya redesain, waktu implementasi,
performasi, keselamatan, estetika, dan sebagainya. Semua
kriteria dan pembobotan ini mungkin berbeda antara orang yang
satu dengan yang lain tergantung sudut pandang masing-
masing. Selanjutnya diplilihlah satu alternatif terbaik yang
mempunyai hasil perkalian antara bobot dengan nilai tertinggi.
Alternatif usulan dalam tahap rekomendasi.
5. Tahap Rekomendasi
(Recommendation Phase)
Tahap ini merupakan proses mengajukan ide
terbaik yang diusulkan untuk bisa diterima dan
dilaksanakan untuk pemilik. Rekomendasi bisa
mengubah desain dan penghematan menjadi salah
satu ukuran bahwa usulan tersebut bisa diterima.
Dalam tahap rekomendasi disajikan keistemewaan
dan keunggulan konsep dari usulan desain baru
yang bisa menjadi dasar alasan bagi pemilik untuk
menerima perubahan.
>>>THANKS
,,

More Related Content

RENCANA KERJA REKAYASA NILAI

  • 2. Tahapan Rencana Kerja Ada berbagai macam versi tahapan–tahapan yang dilakukan dalam rencana kerja rekayasa nilai. Menurut Dell ‘Isolla tahapan-tahapan Rencana Kerja Rekayasa Nilai terdiri dari: 1. Tahap informasi (Information Phase) 2. Tahap Kreatif (Creative Phase) 3. Tahap Pertimbangan (Judgment Phase) 4. Tahap Pengembangan (Development Phase) 5. Tahap Rekomendasi (Recommendation Phase)
  • 3. 1. Tahap informasi (Information Phase) Makna dari informasi adalah untuk memperoleh sebanyak mungkin informasi dan pengetahuan desain proyek pada saat pengumpulan informasi, pertanyaan- pertanyaan yang harus dijawab antara lain: a. Apa jenis aktifitas pekerjaannya? b. Untuk apa pekerjaan tersebut ? c. Berapa Worth pekerjaan tersebut ? d. Berapa Cost pekerjaan tersebut ? e. Berapa rasio cost / worth-nya ? f. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi ? g. Apa saja yang mengindikasikan biaya tinggi atau biaya- biaya yang tidak diperlukan ?
  • 4. 1. Tahap informasi (Information Phase) Tahap Informasi dibagi menjadi dua tahapan, yaitu: 1. Seleksi 2. Investigasi 1. Seleksi Dalam mengidentifikasi pekerjaan yang berindikasi biaya tinggi terdapat beberapa teknik yang digunakan diantaranya menurut Dell ‘Isola (1982) adalah sebagai berikut: ï‚› Project Information. Melakukan pengumpulan data-data atau informasi mengenai proyek yang didapat dari perencana atau kontraktor pelaksana. ï‚› Cost Model. Merupakan metode yang digunakan untuk mengorganisasi dan mendistribusikan biaya kedalam fungsional sehingga dapat dengan mudah didefinisikan dan diukur.
  • 5. 1. Tahap informasi (Information Phase) 2. Investigasi Pada tahap investigasi dilakukan analisis fungsi (Function Analysis) yang bertujuan mengklasifikasi fungsi utama maupun fungsi penunjang. Fungsi menurut James J. O’Brien (1976) dibedakan atas: a. Fungsi dasar yaitu fungsi, tujuan atau prosedur yang merupakan tujuan utama dan harus dipenuhi. b. Fungsi sekunder yaitu fungsi pendukung yang mungkin dibutuhkan tetapi tidak melaksanakan kerja sebenarnya.
  • 6. 1. Tahap informasi (Information Phase) Langkah final pada tahap informasi adalah menentukan rasio cost/woth. Rasio cost/worth mengindikasikan efisiensi dari suatu desain atau item dari sini juga dapat diketahui biaya-biaya tinggi ataupun biaya-biaya yang tidak diperlukan.
  • 7. 2. Tahap Kreatif (Creative Phase) Pada tahap ini ada beberapa langkah, yaitu: 1. Spekulasi (Speculation) 2. Evaluasi (Evaluation)
  • 8. 2. Tahap Kreatif (Creative Phase) 1. Spekulasi (Speculation) Dalam tahap kreatif dikembangkan sejumlah metode alternatif demi tercapainya fungsi dasar. Pertanyaan yang harus dijawab pada tahap ini adalah hal- hal alternatif apa sajakah yang dapat dilakukan untuk menampilkan fungsi aktifitas pekerjaan. Oleh karena itu, pemahaman permasalahan sangatlah diperlukan untuk memecahkan masalah. Pemikiran ataupun ide–ide kreatif digunakan untuk memunculkan alternatif pemecahan dengan biaya yang lebih murah. Teknik penggalian ide untuk menyelesaikan permasalahan antara lain sebagai berikut :
  • 9. 2. Tahap Kreatif (Creative Phase) a. Brainstorming Teknik yang dilakukan melalui proses diskusi. Pada saat diskusi masing-masing orang diharapkan menghasilkan ide kreatif sebanyak mungkin. Prinsip dasarnya adalah : 1. Kuantitas ide adalah penting tidak peduli kualitas idenya 2. Partisipasi kelompok diarahkan untuk memperkaya idenya 3. Tidak diijinkan mengevaluasi ide
  • 10. 2. Tahap Kreatif (Creative Phase) b. The Gordon Technique/Synectics Proses ini juga dilakukan melalui diskusi dengan sekelompok orang. Perbedaan terletak pada adanya sikap kritis dan membutuhkan pengalaman teknis yang lebih tinggi. Prinsip dasarnya dari The Gordon Technique/Sinectics adalah: 1. Klien menyatakan masalah dan terlibat langsung 2. Fasilitator tidak terlibat langsung tetapi mencatat ide dan menjaga momentum tersebut 3. Fokus pada ide yang lebih sedikit tetapi menuju pemecahan masalah klien
  • 11. 2. Tahap Kreatif (Creative Phase) 2. Evaluasi (Evaluation) Dengan memperhatikan batasan-batasan tersebut maka dimulailah proses menganalisa alternatif. Proses analisa yang dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Analisa keuntungan dan kerugian b. Analiasa daur hidup proyek (Life Cycle Cost Project) c. Analisa pemilihan alternatif
  • 12. 3. Tahap Pertimbangan Perubahan yang dinamis yang terjadi pada biaya kepemilikan, pengoperasian dan pemeliharaan merupakan salah satu beban utama yang kompleks bagi perencana atau pemilik. Life Cycle Cost yang dapat dipergunakan untuk semua fasilitas sangat diperlukan untuk memastikan biaya sesungguhnya yang diperlukan. Life Cycle Cost merupakan teknik untuk mengevaluasi secara ekonomis dengan menghitung seluruh biaya yang relevan selama jangka waktu investasi melalui penyelesaian pada time value of money.
  • 13. 3. Tahap Pertimbangan Biaya daur hidup biasa dipakai sebagai alat bantu dalam analisa ekonomi untuk mencari alternatif-alternatif berbagai kemungkinan dalam pengambilan keputusan dan menggambarkan nilai sekarang serta nilai yang akan datang memperhatikan faktor ekonomi dan moneter yang saling dependen satu sama lainnya.
  • 14. 4. Tahap Pengembangan (Development Phase) Setelah kedua analisa diatas dilakukan, maka alternatif- alternatif yang ada dinilai dan dipilih satu yang terbaik. Pada awalnya, kriteria-kriteria yang digunakan untuk menilai alternatifalternatif Diberi Bobot Dengan Menggunakan Pembobotan Kriteria metode Zero One. Kriteria tersebut dapat berupa nilai ekonomis, moral, keindahan, sosial, politik, keagamaan dan hukum. Biaya bukanlah satu-satunya parameter lain harus diperhatikan, misalnya biaya redesain, waktu implementasi, performasi, keselamatan, estetika, dan sebagainya. Semua kriteria dan pembobotan ini mungkin berbeda antara orang yang satu dengan yang lain tergantung sudut pandang masing- masing. Selanjutnya diplilihlah satu alternatif terbaik yang mempunyai hasil perkalian antara bobot dengan nilai tertinggi. Alternatif usulan dalam tahap rekomendasi.
  • 15. 5. Tahap Rekomendasi (Recommendation Phase) Tahap ini merupakan proses mengajukan ide terbaik yang diusulkan untuk bisa diterima dan dilaksanakan untuk pemilik. Rekomendasi bisa mengubah desain dan penghematan menjadi salah satu ukuran bahwa usulan tersebut bisa diterima. Dalam tahap rekomendasi disajikan keistemewaan dan keunggulan konsep dari usulan desain baru yang bisa menjadi dasar alasan bagi pemilik untuk menerima perubahan.