Rencana Pembangunan Aceh dalam RTRW 2012-2032 memberikan ringkasan tentang pengembangan kawasan strategis Aceh yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dan mengurangi eksploitasi sumber daya alam.
1 of 35
Downloaded 322 times
More Related Content
Rencana Pembangunan Aceh dalam Rancangan RTRW Aceh 2012_2032
1. RENCANA PEMBANGUNAN ACEH
DALAM RTRW 2012 2032
DISAMPAIKAN KEPALA BAPPEDA ACEH
PADA PERTEMUAN LANJUTAN DENGAN KOALISI NGO
BAPPEDA ACEH, BANDA ACEH, 27 SEPTEMBER 2013
2. Tata Ruang disusun untuk memberikan perlindungan dan menjamin
pembangunan di Aceh yang berbasiskan kepada sumber daya alam
yang berkelanjutan.
Secara ekologis tidak ada lagi hutan alam yang dapat dieksploitasi
tanpa berdampak kepada kerusakan lingkungan.
Pembangunan ekonomi Aceh ke depan seminimal mungkin
menghindari prinsip eksploitasi SDA tetapi mengarah kepada
pemanfaatan jasa lingkungan.
2
3. KONDISI RTRWA PER OKTOBER
2013
PEMERINTAH ACEH
RTRW
Aceh telah mendapatkan persetujuan
substansi dari Kementerian Pekerjaan Umum Tanggal
4 Januari 2012 No. HK. 01 03-Mn/06
RTRW Aceh sedang memproses perubahan kawasan
hutan di tingkat Tim Terpadu dan Laporan hasil kajian
Tim Terpadu : 14 Maret 2013 ke Menteri Kehutanan
Saat ini RTRW Aceh sedang melalui proses
pembahasan bersama pihak DPR Aceh dan sudah
hampir selesai, proses selanjutnya adalah finalisasi
rancangan Qanun dan kesepakatan bersama.
3
4. Berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia
skala 1 : 50.000, wilayah daratan Aceh
secara geografis terletak pada 020 00 00
060 00 00 LU dan 950 00 00 980 30
00 BT. Dengan batas-batas wilayah
adalah:
Sebelah utara
: Selat Malaka dan Laut
Andaman/Teluk
Benggala;
Sebelah timur : Selat Malaka dan
Prov. Sumatera Utara;
Sebelah selatan : Prov. Sumatera Utara
dan Samudera Hindia;
Sebelah barat : Samudera Hindia.
Luas
wilayah
daratan Aceh adalah
56,770.81 Km2 atau 5,677,081.033
Ha dengan panjang garis pantai
2,666.27 km.
4
5. Keterangan
Pusat
Kegiatan
Primer
Kota Banda Aceh
Kota Sabang
Kota Lhokseumawe
Pusat
Kegiatan
Sekunder
Kota Langsa
Takengon
Meulaboh
Blang Pidie
Kota Subulussalam
Pusat
Kegiatan
Tersier
Jantho, Sigli, Meureudu,
Bireuen, Lhoksukon
Kuala Simpang, Ide Rayeuk,
Calang, Suka Makmu, Tapak
Tuan, Redelong, Kutacane,
Blangkeujeren, Singkil dan
Sinabang
ZONA
ZONA PUSAT
ZONA UTARA
ZONA TIMUR
PUSAT ATDC
ZONA BARAT
ZONA
Pusat
Kabupaten Aceh Besar
Utara
Kabupaten Bireuen
Timur
Kabupaten Aceh
Tamiang
Tenggara
Kabupaten Aceh
Tenggara
Selatan
Kabupaten Aceh Barat
Daya
Barat
Kabupaten Aceh Barat
ZONA SELATAN
ZONA TENGGARA
6. RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS ACEH
A
Kawasan pengembangan kawasan strategis Aceh
Pusat
Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Pidie dengan lokasi pusat
agro industry di Kabupaten Aceh Besar
II
Utara
Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireuen, Kata Lhokseumawe,
Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener
Meriah dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Bireuen
III
Timur
Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, dengan
lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh Tamiang
Tenggara
Kabupaten Gayo Lues, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Singkil,
Pulau Banyak dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh
Tenggara
V
Selatan
Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Simeulue, kabupaten Aceh Singkil,
Pulau Banyak dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh
Barat Daya
VI
Barat
Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Jaya dengan lokasi pusat agro
industry di Kabupaten Aceh Barat
I
ZONA
IV
B
Kawasan agrowisata yang terbesar di 12 (dua belas) kebupaten yang tidak termasuk ke
dalam lokasi pusat agro industry.
C
Kawasan situs sejarah terkait lahirnya MoU Helsinki antara Pemerintah Indonesia dengan
Gerakan Aceh Merdeka.
D
Kawasan khusus
7. I
II
SISTEM TRANSPORTASI
UU 11/2006 tentang PA, Bab
XXII, bagian ke Tujuh Pasal 169
PP 26/2008 tentang
RTRWN, Lampiran III
Fungsi Sistem Jaringan Jalan Highway,
Nasional, Provinsi terhadap
Pusat-pusat Kegiatan
(PKN/PKN-p, PKW/PKW-p, dan PKL)
Keterangan:
I
II
IV
UtaraTimur
III
III
Pusat
Barat
IV
TenggaraSelatan
7
8. PETA JARINGAN TRANSPORTASI
ACEH
Keterangan :
Lintas Nasional
Lintas Provinsi
Lintas Strategis
Nasional
Lintas Highgrade
Highway
Jalur Kereta Api
Pelabuhan Laut
Pelabuhan
Penyeberangan
Bandara
Terminal Tipe A
8
9. Sistem Jaringan Jalan
Usulan Jalan Kewenangan Pusat & Provinsi yang melintasi Aceh :
Jalan Nasional (Arteri) sebanyak 28 Ruas total sepanjang 2.502 Km
Jalan Strategis Nasional (Kolektor Primer I) sebanyak 13 Ruas total
sepanjang 614 Km
Jalan Bebas Hambatan (Kolektor Primer I) sebanyak 2 Ruas total
sepanjang 474 Km
Jalan Provinsi (Kolektor Primer II) sebanyak 50 Ruas total
sepanjang 1.642 Km
Jalan Strategi Provinsi (Kolektor Primer III) sebanyak 3 Ruas total
sepanjang 148 Km
30
10. Sistem Jaringan Jalur Kereta Api
PP 26/2008 tentang RTRWN, pasal 21, Lampiran XI
TA 2008 : Bl. Pulo Cunda
(Tubuh Baan 9.000 Msp,
Rel : 5.425 Msp)
TA 2007 : Kr. Mane Blang Pulo
(Tubuh Baan : 19.875 Msp,
Rel : 14.575 Msp)
Track yang siap dioperasikan : 14.500 msp
Krueng Mane
Blang Pulo
Cunda
10
11. Rencana Pengembangan Pelabuhan di Aceh
No Pelabuhan
Kabupaten
Hierarki
Jenis Pelabuhan
Zona
1 Sabang
Kota Sabang
Utama
Kontainer, General Cargo
Zona Pusat
2 Malahayati
Aceh Besar
Pengumpul
Kontainer, General Cargo, Curah Kering
Zona Pusat
3 Balohan
Kota Sabang
Utama
Penumpang
Zona Pusat
4 Ulee Lheue
Kota Banda AcehPengumpul
Zona Pusat
5 Krueng Geukueh
Aceh Utara
Utama
Penumpang
Kontainer, General Cargo, Curah Cair,
Curah Kering
6 Kuala Langsa
Kota Langsa
Pengumpul
General Cargo, Curah Cair/CPO, Penumpang Zona Timur
7 Idi
Aceh Timur
Pengumpan
General Cargo
8 Meulaboh
Aceh Barat
Utama
General Cargo, Curah Cair/CPO, Curah Kering Zona Barat
9 Calang
Aceh Jaya
Pengumpul
General Cargo, Penumpang
Zona Barat
10 Meulaboh
Aceh Barat
Utama
Penumpang
Zona Barat
11 Tapaktuan
Aceh Selatan
Pengumpan
General Cargo
Zona Tenggara - Selatan
12 Susoh
Abdya
Pengumpan
General Cargo, Curah Kering
Zona Tenggara - Selatan
13 Singkil
Aceh Singkil
Utama
General Cargo, Curah Cair/CPO
Zona Tenggara - Selatan
14 Sinabang
Simeulue
Pengumpan
General Cargo
Zona Tenggara - Selatan
15 Labuhan Haji
Aceh Selatan
Pengumpan
Penumpang
Zona Tenggara - Selatan
16 Singkil
Aceh Singkil
Utama
Penumpang
Zona Tenggara - Selatan
17 Pulo Banyak
Aceh Selatan
Pengumpan
Penumpang
Zona Tenggara - Selatan
18 Lamteng
Aceh Besar
Zona Timur
Zona Timur
Zona Pusat
11
12. Sistem Transportasi
Sabang
Phuket (Thailand)
Langkawi (Malaysia)
Laut, Penyeberangan,
Pelabuhan, Nasional
dan Internasional
Lamteng
1. Pelabuhan Pengumpul :
Krueng Geukuh/Lhokseumawe,
Malahayati, Kuala Langsa,
Meulaboh , Sabang, Calang di,
Susoh, Tapak Tuan, Sinabang, Idi.
Sigli
Bireuen
Lhokseumawe
Sp.Tiga Rodelong
Calang
Langsa
Takengon
Kuala Simpang
Meulaboh
Blang Kejeren
2. Pelabuhan Pengumpan :
Pulo Sarok, Ulee Lheue, Balohan,
Lamteng, Sibade, Kuala Beukah,
Sigli, Pulau Banyak di, Singkil,
Gosong Telaga, Sibigo.
Blang Pidie
Kutacane
Medan
(Sumut)
Tapak Tuan
Keterangan :
= Pelabuhan Pengumpul
= Pelabuhan Pengumpan
Sinabang
Singkil
= Aktifitas Pelayaran
= Ibukota Provinsi
= Ibukota Kabupaten
P. Banyak
Sibolga
(SUMUT)
12
13. Bandar Udara Pusat Penyebaran
TABELIII.2.3
UU 11/2006 tentang PA, Bab XXII, bagian ke sembilan, pasal 172-173
PP 26/2008 tentang RTRWN, pasal PENGEMBANGAN BANDAR UDARA
RENCANA 29 s/d pasal 32, Lampiran V
DI ACEH
BANDAR UDARA
A.
1.
2.
3.
Rencana
Pengembangan
Bandar Udara di
Aceh
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pusat Yang Didukung
Bandara Umum
Sultan Iskandar Muda *) PKNp Banda Aceh
Malikussaleh
PKN Lhokseumawe
Cut Nyak Dhien
PKW Meulaboh, dan
PKL Jeuram-Suka Makmue
Maimun Saleh
PKW/PKSN Sabang
Rembele
PKW Takengon, dan
PKL Sp Tiga Redelong
Lasikin
PKL Sinabang
Teuku Cut Ali
PKL Tapaktuan
Kuala Batu
PKWp Blangpidie
Alas Leuser
PKL Kutacane
Hamzah Fansyuri
PKL Singkil, dan
PKWp Subulussalam
B. Bandara Khusus
1. Point A
PKL Lhok Sukon
Penggunaan
Hierarki
Internasional
Domestik
Domestik
Pengumpul
Pengumpan
Pengumpan
Domestik
Domestik
Pengumpan
Pengumpan
Domestik
Domestik
Domestik
Domestik
Domestik
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Domestik
Pengumpan
Sumber: Rencana Struktur Ruang Wilayah Aceh.
Catatan:
*)
Bandara Sultan Iskandar Muda ditetapkan sebagai Pusat Penyebaran Tersier dalam RTRWN.
13
14. ( Malaysia, singapore, Thailand, Eropa, RRC,
RENCANA
Sabang
India, Arab Saudi, Srilangka, Myanmar)
Maimun Saleh
PENGEMBANGAN
Banda Aceh
TRANSPORTASI UDARA
( Medan & Jakarta)
Sultan Iskandar Muda
Sigli
ACEH
Bireuen
Jantho
Lhokseumawe
Malikussaleh
Sp. Tiga Rodelong
Takengon
Rembele
Calang
Langsa
Kuala Simpang
Cut Nyak Dhin
Meulaboh
Jeuram
Blang Kejeren
Kuala Batee
Blang Pidie
( Medan & Jakarta)
Alas Leuser
Cut Ali
Medan
(Sumut)
Kutacane
Tapak Tuan
Keterangan :
= Bandar Udara
= Lintasan Penerbangan
= Ibukota Provinsi
Lasikin
Sinabang
Hamzah Fansyuri
Singkil
= Ibukota Kabupaten
P. Banyak
Sibolga
(SUMUT)
14
16. PENGEMBANGAN DAERAH IRIGASI (DI) DI ACEH
Daerah Irigasi (DI) Kewenangan Pusat
1.
DI Jambo Aye Langkahan
19.360,00
Pemerintah Pusat
Aceh Utara, Aceh
Timur
Pemantapan
2.
DI Kr.Jreue/Keuliling
8.077,00
Pemerintah Pusat
Aceh Besar
Pemantapan
3.
DI Kr.Aceh/Leubok
7.884,00
Pemerintah Pusat
Aceh Besar
Pemantapan
4.
DI Pante Lhong
6.562,00
Pemerintah Pusat
Bireuen
Pemantapan
5.
DI Paya Nie
3.121,00
Pemerintah Pusat
Bireuen
Pemantapan
6.
DI Alue Ubay
4.144,00
Pemerintah Pusat
Aceh Utara
Pemantapan
7.
DI Krueng Pase
8.791,00
Pemerintah Pusat
Aceh Utara
Pemantapan
8.
DI Datar Diana
3.200,00
Pemerintah Pusat
Bener Meriah
Pemantapan
9.
DI Jeuram
12.446,00
Pemerintah Pusat
Nagan Raya
Pengembangan
10. DI Susoh
5.793,00
Pemerintah Pusat
Aceh Barat Daya Pemantapan
11. DI Kutacane Lama
5.425,00
Pemerintah Pusat
Aceh Tenggara
Pemantapan
12. DI Baro Raya
19.118,00
Pemerintah Pusat
Pidie
Pemantapan
16
17. TABEL III.2.6
PENGEMBANGAN WADUK DI WILAYAH ACEH
PENGEMBANGAN WADUK DI WILAYAH ACEH
No.
Waduk/Bendungan
1. Waduk Keuliling
2. Embung Lambadeuk
3. Waduk Leubok
4. Waduk Rajui
5. Waduk Rukoh
6. Waduk Tiro
Sumber Air
(DI/Daerah Irigasi)
Kabupaten/Kota
(Kecamatan)
Alue Keuliling
(DI Kr. Jreue/Keuliling)
Alue Lambadeuk
(DI Krueng Aceh)
Krueng Leubok
(DI Kr. Aceh/Leubok)
Krueng Rajui
(DI Krueng Rajui)
Krueng Rukoh
(DI Baro Raya)
Krueng Tiro
(DI Baro Raya)
Krueng Peusangan
Aceh Besar
(Kec.Kuta Cot Glie)
Aceh Besar
(Kec.Peukan Bada)
Aceh Besar
(Kec.Montasik)
Pidie
(Kec.Padang Tiji)
Pidie
(Kec. Seruway)
Pidie
(Kec. Tiro Truseb)
Bireuen
7. Bendung Karet
Krueng Peusangan
8. Bendungan Jambo Aye Kr.Jambo Aye & Kr.Rubek Aceh Utara
(DI Jambo Aye/Langkahan)
(Kec. Langkahan)
9. Waduk Langsa
Krueng Langsa
Aceh Timur
10. Waduk Tampur
Aceh Tamiang
Pemanfaatan
Irigasi
Air Bersih &
Irigasi
Irigasi
Lae Pengecilan
12. Waduk Sianjo-anjo
Sungai Sianjo-anjo
Aceh Singkil
(Kec. Rimo)
Aceh Singkil
(Kec.Simpang Kanan)
13. Waduk Paya Seunara
Ekosistem Rawa
Sabang
(Kec. Suka Karya)
Sumber: Dep PU Ditjen SDA Satker Balai WSS-I Keg.Pengembangan Air Baku NAD.
Catatan: t.a = tidak/belum ada data.
Besaran
1.631,2 Ha
t.a
t.a
515 Ha
Irigasi
1.000 Ha
Irigasi (Suplesi
DI Baro Raya)
Irigasi
6.920 Ha
6.330 Ha
Irigasi
t.a
Irigasi
Listrik
10.000 Ha
160 MW
t.a
Listrik
t.a
t.a
750 Ha
2.071 KK
850 Ha
865 KK
t.a
Irigasi/Air Bersih
11. Waduk Rimo
17
Irigasi
Air Bersih
Irigasi
Air Bersih
Air Bersih
18. 18
Sistem Jaringan Energi
KONDISI SAAT INI
ACEH
UPB SUMBAGUT
SUMUT - ACEH (2007)
Rated Capacity
Peak Load
Malaysia
: 1.000 MW
: 1.204 MW
SUMUT
DEFICIT 204 MW
RIAU
KULIM
S.EMPAT
SUMBAR
PIP
UPB SUMBAGTENG
JAMBI
Aur Duri
PLTG
MUARO
BUNGO
SUMBAGSEL SUMBAGTENG
(2007)
Rated Capacity
Peak Load
: 1.340 MW
: 1.430 MW
P. Selincah
PLTG
BANGKO
BETUNG
BORANG
SUMSEL
TL.KELAPA
KERAMASAN
L.LINGGAU
BENGKULU
MARIANA
UPB SUMBAGSEL
SP.TIGA
PRABUMULIH
BK.ASAM
DEFICIT 90 MW
LAHAT
P.ALAM
BATURAJA
LAMPUNG
JAWA
Beban Puncak NAD Des 2007
Beban Puncak Sumatera Des 2007
225 MW
2.634 MW
19. 19
KONDISI SISTEM KELISTRIKAN ACEH
SABANG SYSTEM
BEBAN PUNCAK TOTAL 258 MW
Rated 4.8 MW
Peak 2.5 MW
DPP of L. Bata
30 MW
DPP of SIGLI
Kr. Raya
3 MW
Lhoknga
DPP of Cot Trueng
7 MW
SUMUT-ACEH SYSTEM
RATED
980 MW
PEAK 1100 MW
Deficit 120 MW
TERIMA DARI :
-a. 150 kV Sistem Sumut Aceh
-b. Sistem Isolated
: 162 MW
: 63MW
Cot Trueng
Jantho
A. SISTEM INTERKONEKSI 150 kV
P. Labu
TAKENGON SYSTEM
Terima dari sistem Sumbagut : 122 MW
Rated 11 MW
Peak 14 MW
BLKJ SYSTEM
Rated 4.4 MW
Peak 2 MW
Tualang Cut
MBO SYSTEM
Rated 25 MW
Peak 14 MW
BL.PIDIE SYSTEM
Rated 10 MW
Peak 6.5 MW
K CANE SYSTEM
Rated 9.4 MW
Peak 5.7 MW
Rated 2.7 MW
Peak 2.3 MW
Blg. Pidie
Plan of T/L 150 kV
Existing Sub Station
Plan of Sub Station
: 63 MW
B. SISTEM ISOLATED
Kapsitas terpasang
: 86 MW
: 78 MW
Daerah Krisis Pasokan Listrik :
1. Takengon
Rated 5.6 MW
Peak 4.7 MW
SBS SYSTEM
Rated 6.8 MW
Peak 8 MW
Existing T/L 150 kV
Rata rata defisit
: 40 MW
Beban Puncak
Pkl. Brandan
T.TUAN SYSTEM
SINABANG SYSTEM
PLTD Lueng Bata, Sgl & LSM
Brastagi
Sidikalang
Subulussalam
2. Subulussalam
Jumlah GI
:
7 units
Panjang T/L 150 kV
: 603 kms
20. Sistem Jaringan Telekomunikasi
Mewujudkan pengembangan
Aceh Cyber Province
Pembangunan sistem telekomunikasi tanpa kabel
(wireless) yang akan saling menghubungkan dengan 23
kabupaten/kota di Aceh.
Pengembangan tersebut meliputi pengembangan:
(1) menara melalui SID-SITAC,
(2) sistem komunikasi dengan dasar BWA (Broadband Wireless
Access),
(3) VSAT (Very Small Aperture Terminal) di 23 kabupaten/kota.
20
21. Infrastruktur
Jaringan Koneksi VSAT 23 Kabupaten/ Kota
Seluruh SKPD Pemda Provinsi sudah
terkoneksi
dengan
Dishubkomintel
Provinsi Aceh dengan menggunakan
teknologi Wireless 5,8 Ghz
VSAT di 23 Kabupaten/kota
Disetiap kabupaten/kota tersedia 1 Noc
kabupaten dan 2 remote client
Disetiap kabupaten/kota tersedia 3 bts
yang memiliki Wireless Akses Poin yang
bisa di gunakan oleh masyarakat secara
gratis
Disetiap kabupaten/kota tersedia 8 unit
personal komputer untuk telecenter bagi
masyarakat
Disetiap kabupaten/kota tersedia 8 unit
telpon analog berbasis Voip.
Kota Banda Aceh tersedia
Wireless Akses Point
10
titik
2
1
23. NO
PERUNTUKAN
LUAS (Ha)
DARAT
I
%
LAUT
Kawasan Lindung
2.695.720
47,50
1
Tn. Gunung Lauser
625.148
11,01
2
Suaka Marga Satwa Rawa Singkil
77.703
1,37
3
Cagar Alam (Serba Jadi
311
0,01
4
Taman Buru Linga Isaq
86.366
1,52
5
Twa Pulau Weh (darat)
1.201
0,02
6
TWA Pulau Weh (laut)
7
TWA-Kuta Malaka
8
TWA Pulau Banyak (Darat)
9
TWA Pulau Banyak (laut)
10
Taman Wisata Alam Pinus Aceh
11
Taman Wisata Alam Anak Laut
Singkil (Darat)
12
5.303
1.574
0,03
23.369
0,41
205.725
17.989
0,32
823
0,01
Tahura Gunung Kapor
1.782
0,03
13
Tahura Pocut Meurah Intan
6.218
0,11
14
Tahura Teupah Selatan
833
0,01
15
Hutan Lindung
1.828.770
32,22
16
Kawasan Lindung di Luar
Kawasan Hutan
23.661
0,42
2.981.361
52,50
684.909
12,07
II
Kawasan Budidaya
1
Hutan Produksi
a. Hutan Produksi Terbatas
b. Hutan Produksi Tetap
c. Hutan Produksi Konversi
2
III
86.180
558.793
39.936
Areal Penggunaan Lain
2.296.452
LUAS WILAYAH
5.677.081
40,44
211.028
100
23
24. KRONOLOGIS USULAN PERUBAHAN KAWASAN HUTAN
DALAM REVISI RTRW ACEH
Gubernur Aceh mengusulkan perubahan kawasan hutan dalam review RTRW
Aceh melalui surat nomor 522/64030 tanggal 22 Oktober 2010.
Menteri Kehutanan membentuk Tim Terpadu Melalui Keputusan No.
SK.602/Menhut-VII/2010 tanggal 28 Oktober 2010 jo. No. SK. 636/MenhutVII/2010 tanggal 16 November 2010 jo. No. SK.125/Menhut-VII/2012 tanggal 2
Maret 2012 jo. No. Sk.1/VII-Ren/2013 tanggal 15 Februari 2013.
Telah dilakukan peninjauan lapangan pada tanggal 25 November s/d 4
Desember 2010.
Kajian Tim Terpadu tahap I: Januari 2011 Desember 2011.
Sosialisasi Hasil Sementara Kajian Tim Terpadu di Banda Aceh tanggal 12
Desember 2011.
Revisi Usulan melalui Surat Gub Aceh No 050/33210 tanggal 30 Oktober 2012.
Kajian Tim Terpadu tahap II: Desember 2012 Feb 2013
Revisi Usulan melalui Surat Gub Aceh No 050/11414 tgl 21 Feb 2013
Kajian Tim Terpadu tahap III : Feb Maret 2013
Uji Konsistensi : 5 6 Maret 2013
Kajian Timdu Tahap IV (Pasca Uji Konsistensi) : 7 8 Maret 2013
Laporan hasil kajian Tim Terpadu : 11 Maret 2013
25. SANDINGAN USULAN PERUBAHAN KAWASAN HUTAN
NO
A
KAWASAN HUTAN
BERDASARKAN
SK 170/Kpts-II/2000
Ha
USULAN PERUBAHAN
RTRWA 22 OKT 2010
Ha
USULAN PERUBAHAN
RTRWA 30 OKT 2012
Ha
KAWASAN SUAKA ALAM
1 Cagar Alam
16.940
16.774,66
314
102.370
94.724,51
80.863
623.987
615.092,56
624.642
a. Daratan
16.412
29.816,63
46.254
b. Perairan
214.100
211.831,76
211.020
6.220
6.557,01
8.916
86.704
83.499,38
86.320
1.844.500
2.719.753,21
1.770.729
601.280
144.968,14
574.086
37.300
16.429,73
79.718
93.184,83
44.451
4.032.632.41
3.527.313
2 Suaka Margasatwa
B
KAWASAN PELESTARIAN ALAM
1 Taman Nasional
2 Taman Wisata Alam
c. Taman Hutan Rakyat
C
TAMAN BURU
D
HUTAN LINDUNG
E
HUTAN PRODUKSI
1 Hutan Produksi Tetap
2 Hutan Produksi Terbatas
3 Hutan Produksi Konversi
JUMLAH TOTAL
3.549.813
26. SANDINGAN PETA USULAN PERUBAHAN
KAWASAN HUTAN
Kawasan hutan
SK 170/2000
Kawasan hutan usulan
Gubernur 22 Oktober 2010
Kawasan hutan usulan
Gubernur 30 Oktober 2012
27. Kriteria Analisis Usulan Perubahan Kawasan Hutan
ASPEK HUKUM &
KELEMBAGAAN
Legalitas Perijinan/Hak
Sejarah Kawasan
Keberadaan proyek /aset pemerintah
ASPEK SOSEKBUD
Permukiman dan lahan garapan
Kelembagaan Desa
Fasos/fasum
Pengembangan wilayah
Kebutuhan dasar dan identitas budaya
Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Jasa lingkungan : tata air, iklim, emisi karbon, kerawanan
bencana
Skor Kawasan : lereng, tanah, curah hujan
Penutupan lahan
Ekoregional : kesatuan ekosistem, DAS/kesatuan hidrologi
ASPEK BIOFISIK/
EKOLOGI
28. PRINSIP PERUBAHAN KAWASAN HUTAN
Perubahan kawasan hutan tidak dapat dilakukan untuk pemutihan
tidak dapat dilakukan untuk pemutihan
atas pelanggaran fungsi ruang
1.
Perubahan peruntukan, dilakukan untuk mengakomodir:
a. Permukiman;
b. transmigrasi ;
c. infrastruktur/sarpras/fasum/fasos dan pengembangan wilayah.
2. Perubahan fungsi kawasan hutan, dilakukan untuk:
a. penyesuaian nilai skoring dan kekhasan/keunikan ekosistem;
b. optimalisasi pengelolaan kawasan lindung;
c. optimalisasi pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan.
3. Perubahan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan, dilakukan untuk:
a. pemantapan kawasan hutan;
b. bebas dari perijinan dan hak-hak pihak ketiga;
c. penyesuaian nilai skoring dan kekhasan/keunikan ekosistem.
29. Usulan Gubernur Aceh melalui 3 tahap:
1. Surat nomor 522/64030 tanggal 22 Oktober 2010
2. Surat nomor 050/33210 tanggal 30 Oktober 2012.
3. Surat nomor 050/11414 tanggal 21 Februari 2013
Usulan perubahan peruntukan 119.202 ha,
Usulan perubahan fungsi 174.057 ha,
Usulan penunjukan baru 31.284 ha.
Overlay berbagai
peta tematik
Kawasan
Hutan
Updated
REKOMENDASI HASIL KAJIAN
TIM TERPADU
Perubahan Peruntukan : 79.850 ha
Analisis dan
Sintesis
Perubahan Fungsi : 144.578 ha
Penunjukan Kawasan Hutan : 26.465
ha
30. 30
HASIL PENELITIAN TERPADU
Perubahan Kawasan Hutan Hasil Rekomendasi
Fungsi
Kawasan Hutan Awal
Luas (ha)
Cagar Alam
Suaka Margasatwa
Taman Nasional
Taman Wisata Alam
Taman Hutan Rakyat
Taman Buru
Hutan Lindung
Hutan Produksi Terbatas
Hutan Produksi
Hutan Produksi Konversi
Kaw Hutan darat
Area Penggunaan Lain
Taman Wisata Alam
Laut
Kaw Hutan darat dan
perairan
AIR
%
Kawasan Hutan
Berdasarkan RTRWA
Luas (ha)
%
Kawasan Hutan
Rekomendasi Timdu
Luas (ha)
%
18.301
83.745
624.642
24.884
6.216
86.519
1.869.642
0,31
1,42
10,62
0,42
0,11
1,47
31,77
314
80.863
624.642
46.254
8.916
86.320
1.770.729
0,01
1,37
10,62
0,79
0,15
1,47
30,09
304
97.182
624.642
30.899
8.621
86.320
1.788.662
0,01
1,65
10,62
0,53
0,15
1,47
30,40
31.711
0,54
79.718
1,35
143.551
2,44
658.549
11,19
574.086
9,76
557.625
9,48
0,00
44.451
0,76
13.692
0,23
3.404.210
57,85
3.316.292
56,36
3.351.496
56,96
2.267.996
38,54
2.355.913
40,04
2.320.710
39,44
211.020
3,59
211.020
3,59
211.020
3,59
3.615.231
61,44
3.527.313
59,95
3.562.517
60,54
889
0,02
889
0,02
889
0,02
32. KESIMPULAN
Dalam Rangka Revisi RTRWP Aceh, hasil rekomendasi perubahan kawasan
hutan sebagai berikut :
a. Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan seluas
Perubahan
peruntukan
Usulan Perubahan
Peruntukan
Luas (ha)
KSA/KPA/TB-APL
%
79.850 Ha, yang terdiri dari :
Rekomendasi Tim
Terpadu
Luas (ha)
%
%
Rekomendasi
Thd Usulan
3.379
2,83
2.648
3,33
78,66
HL-APL
65.844
55,24
34.575
43,29
52,51
HPT-APL
5.496
4,61
961
1,20
17,49
HP-APL
44.483
37,32
41.666
52,17
93,67
119.202
100
79.850
100
66,99
JUMLAH
32
33. Lanjutan KESIMPULAN
b. Perubahan Fungsi seluas
144.578 Ha, yang terdiri dari :
CA - TWA
Usulan Perubahan
Fungsi
Rekomendasi
Tim Terpadu
Luas (ha)
Perubahan
Fungsi
Luas
(ha)
%
Keterangan
%
17.987
10,33
2.613
1,81
-
-
15.375
10,63
SM - HPK
475
0,27
-
-
HL - TWA
1.550
0,89
1.550
1,07
CA - SM
HL HPT
18.545
10,65
58.633
40,55
HL HP
40.914
23,65
99
3.636
2,09
676
0,47
HPT HL
1.339
0,77
-
-
HPT - HP
-
82
0,06
Sebagian berasal dari usulan
HL menjadi HP dan Usulan HLHPK
0,07
HL HPK
Berasal dari usulan perubahan
CA - TWA
HPT - HPK
3.260
1,87
654
0,45
919
0,53
919
0,64
HP HL
17.153
9,85
8.228
5,69
HP HPT
33.812
19,43
43.387
30,01
HP - HPK
34.466
19,80
12.362
8,55
JUMLAH
174.056
100
144.578
Berasal dari usulan perubahan
HPT-HPK
100
HP TAHURA
Sebagian berasal dari usulan
HP-HL
33
34. Lanjutan KESIMPULAN
c. Penunjukan Kawasan Hutan seluas
Perubahan
peruntukan
Usulan
Penunjukan
Kawasan Hutan
Luas (ha)
%
26.465 Ha, yang terdiri dari :
Rekomendasi
Tim Terpadu
Luas
(ha)
Keterangan
%
APL TWA
2.606
8,33
1.535
5,80
APL TAHURA
1.781
5,69
1.485
5,61
13.083
41,82
7.876
29,76
APL HPT
5.744
18,36
10.113
38,21
APL HP
5.456
17,44
5.456
20,62
APL HPK
2.614
8,36
-
-
31.284
100
26,465
100
APL HL
JUMLAH
Sebagian berasal dari usulan
APL-HL
34