Dokumen ini membahas proses reproduksi pada tumbuhan berbunga (angiospermae) yang meliputi mikrosporogenesis dan megasporogenesis beserta pembentukan gametofit jantan dan betina, proses pembuahan, dan embriogenesis. Mikrosporogenesis terjadi di mikrosporangium dan menghasilkan serbuk sari yang berisi sel gamet jantan. Megasporogenesis terjadi di ovulum dan menghasilkan sel telur. Proses pembuahan dimulai dengan penyerbukan serbuk sari ke kepala put
1 of 2
Downloaded 36 times
More Related Content
Reproduksi angiospermae
1. Reproduksi Angiospermae
 Mikrosporangium dan Mikrosporogenesis
Mikrosporangium merupakan tempat berlangsungnya proses perkembangan
gametofit jantan. Pada tumbuhan Angiospermae umumnya mempunyai empat
mikrosporangia (tetrasporangiat). Pada waktu kepala sari masih muda tersusun oleh
jaringan parenkimatis yang homogen. Pada keempat sisi akan terbetuk jaringan
arkesporium, yang mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dengan sel-sel di
sekitarnya. Jaringan arkesporium membelah menghasilkan sel sporogen di bagian
dalam, yang nantinya akan menjadi sel induk mikrospora. Di bagian luar menghasilkan
sel parietal yang nantinya membentuk 2 5 lapisan, merupakan dinding kepala sari.
Dinding kepala sari dari arah luar ke dalam tersusun atas epidermis, endotesium,
lapisan tengah, dan tapetum. Mikrospora (serbuk sari) yang merupakan hasil
pembelahan meiosis dari sel induk mikrospora, akan mengalami perkembangan lebih
lanjut. Inti mikrospora, menghasilkan dua inti yang berbeda ukuran, yaitu inti vegetatif
dan inti generatif. Inti generatif akan membelah lagi dan menghasilkan dua sel sperma.
Pembelahan inti generatif dapat terjadi di dalam serbuk sari atau di dalam buluh serbuk
sari.
 Megasporangium dan Megasporogenesis
Proses perkembangan gametofit betina yang terjadi di dalam ovulum (bakal biji).
Pada Angiospermae di dalam ovarium terdapat 1, 2 atau lebih ovulum. Tiap ovulum
terdiri dari nuselus, integumen, kalaza, dan funikulus. Nuselus dilindungi oleh satu atau
dua integumen. Pada waktu biji dewasa, integumen menyusun kulit biji. Pada awal
perkembangannya pada plasenta terdapat inisial yang disebut jaringan arkesporium.
Sel ini akan membelah ke arah luar menghasilkan sel parietal, yang nantinya menjadi
integumen dan ke arah dalam menghasilkan sel sporogen yang akan membentuk sel
induk megaspora. Sel induk megaspora melalui pembelahan meiosis menghasilkan
tetrad linier megaspora, di bagian atas mengalami degenerasi dan hanya satu inti
2. megaspora yang berfungsi. Pada tipe normal, inti sel megaspora yang berfungsi di
dalam kantong embrio membelah secara mitosis tiga kali berturut-turut menghasilkan
delapan inti, yang akan terdiferensiasi menjadi sel sentral yang besar dengan dua inti
kutub, di bagian mikropil dua sel sinergid dan satu sel telur serta di bagian kalaza tiga
sel antipoda. Berdasarkan jumlah inti megaspora yang berfungsi, gametofit betina dapat
bertipe monosporik, bisporik atau tetrasporik
 Polinasi, Pembuahan, dan Embriogenesis
Pembuahan adalah persatuan antara sel gamet jantan dengan inti sel telur,
menghasilkan zigot. Sebelum terjadi proses pembuahan, serbuk sari yang berasal dari
antera yang masak harus jatuh di atas kepala putik melalui proses penyerbukan.
Pembuahan pada tumbuhan Angiospermae dapat terjadi secara porogami,
khalazogami atau mesogami. Sel gamet jantan yang masuk ke dalam kantong embrio,
satu sel gamet akan membuahi sel telur dan menghasilkan zigot. Sedang sel gamet
yang lain akan membuahi inti kutub yang nantinya menghasilkan
endosperm.Endosperm berfungsi memberi makan embrio yang sedang berkembang.
Ada tiga tipe endosperm berdasarkan cara per-kembangannya, yaitu endosperm
seluler, endosperm nuklear, dan endosperm helobium.
- See more at: http://scienceandri.blogspot.com/2012/11/reproduksi-
angiospermae.html#sthash.qpFeMLZm.dpuf