1. FAAL REPRODUKSI & KELUARGA BERENCANA Harlina Soetjipto, dr, MS Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga 2006
2. SISTEM REPRODUKSI - Penting untuk kelangsungan hidup spesies - Berperan dalam berperilaku psikososial ( bagaimana cara berinteraksi sebagai makhluk seksual )
10. Testis : Masa testis : - 80% Tubuli Seminiferi - tempat spermatogenesis - mengandung : - Sel Germinativum - Sel Sertoli - Jar. ikat : terdapat : - Sel Interstitial Leydig ( menghasilkan Testosteron )
15. Skrotum Suhu skrotum lebih rendah dari suhu inti. - kulit skrotum berkerut - sirkulasi panas a dan v.spermatika - reflek kontraksi otot skrotum Suhu dingin : posisi skrotum dekat tubuh Suhu panas : posisi skrotum menjauhi tubuh
16. Px kriptorkismus : - tak dapat menghasilkan sperma hidup mandul - koreksi : sebelum pubertas pemberian testosteron / operasi
28. Spermatozoa - Kepala : nukleus - Akrosom : vesikel berisi enzim pd ujung kepala ? bor enzimatik menembus ovum - tengah : mengd mitokondria ? energi - Ekor : gerak akibat geseran mikrotubul
30. Sel Sertoli - Terentang dari membran luar ke lumen - Membentuk cincin berisi cairan - Membentuk tight junction dengan sel sertoli yang berdekatan - Fungsi: 1. Tight junction: sawar darah ¨C testis - melindungi sperma dari darah. - mencegah pembentukan antibodi terhadap sperma
31. 2. Memberi makan sperma 3. Menghancurkan sel germinativum cacat 4. Memakan sitoplasma sisa remodeling spermatid 5. Sekresi cairan tub. Seminiferi menggelontor sperma unt disimpan dalam epididimis 6. Menskresi hormon Inhibin ¨C menghambat FSH
32. 7. Mengd Androgen-Binding Protein ( ABP ) - mempertahankan kadar testosteron lumen tetap tinggi untuk mempertahankan sperma 8. Menerima rangs Testoteron dan FSH unt mengontrol spermatogesis 9. Mensekresi zat parakrin mempeng f. sel Leydig 10.Embrio: mensekresi Mullerian Inhibiting Substance (MIS) ¨C menghambat perkembangan primordial wanita.
33. Sel Interstisial Leydig - letak di jar. interstisium ant tub.seminiferi - mensekresi testosteron ( rangs LH=ICSH ) (Interstitial Cell Stimulating Hormone) - mensekresi enzim yg merubah kolesterol menjadi testosteron
35. Perjalanan sperma - Tub. Seminiferi ? Epididimis ( ¡À 6 m) ? Duktus Deferens (disimpan dlm ampula vas deferens ? bertahan ¡À 1,5 bulan) - Sperma muda tidak dapat bergerak
36. Epididimis dan Duktus Deferens - Pematangan motilitas dan fertilisasi sperma - Menyerab cairan Tub Seminiferi ? kental - Menyimpan sperma di ampula Sperma bergerak maju akibat: - Terdorong cairan tubuli - Kontraksi ritmik otot polos dinding saluran - Gerak silia pada dinding saluran
37. Vesikula Seminalis - Menghasilkan fruktosa untuk nutrisi - Mensekresi prostaglandin merangsang motilitas saluran reproduksi ¡á - Menghasilkan sebagian besar cairan semen - Mengencerkan media sperma - Mensekresi fibrinogen ? pembekuan semen dalam saluran reproduksi ¡â
38. Prostat - sekresi cairan basa ( vagina - asam ) - sekresi Acid phosphatase - enzim pembekuan ( unt deteksi keganasan prostat ) - sekresi fibrinolisin : enzim pengurai fibrin sehingga sperma motil Kel.Bulbouretra - mensekresi zat mirip mukus - lubrikasi
39. Cairan Ejakulat = Semen - pH 7,2 ¨C7,8 (motilitas di vagina pH.op 6,5 ) - Volume : rata- rata 2 ¨C 3 cc < 1 cc : mandul berlebihan : kurang subur - Jumlah sperma ( juta / ml semen ) Rata-rata pria sehat : 120 juta/ml < 20 juta /ml : mandul 20 ¨C 40 juta/ml : subfertil
40. - Fertilisasi : Hanya satu sperma ( jumlah sperma banyak ? menghasilkan enzim akrosom ? unt penetrasi ovum Fertilitas : - pH op untuk motilitas sperma - jumlah ejakulat - jumlah sperma - motilitas sperma : < 60% : steril - bentuk normal: < 75 % : steril
41. Koitus = Kopulasi = Hubungan kelamin Siklus respon seksual : - Fase eksitasi : peningkatan libido, vasokongesti testis, ereksi - Fase datar : respon tubuh menyeluruh - Fase orgasme : ejakulasi ,puncak nikmat - Fase resolusi : kembali ke keadaan semula
42. Ereksi : - bukan kontraksi otot penis akibat vasodilatasi arteriol