際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KUALIFIKASI
PENELITIAN
Jokhanan Kristiyono  071717047307

Pembimbing Akademik
Prof. Rachmah Ida, M.Comms., Ph.D!
PROGRAM STUDI DOKTOR (S3) ILMU SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Latar Belakang
efek negatif teknologi digital yang tidak kalah besarnya
seperti dapat memperkuat atau menghasilkan bentuk
pengawasan baru dari penguasa, manipulasi dan
penekanan politik, komersialisasi, hingga sosial budaya
yang ini semua disebut Digital Hegemony atau
hegemoni baru dalam format digital.
Negative Effects
Indonesia, Negara yang memiliki masyarakat yang terus
berkembang dalam kehidupan teknologi digital (digital
world). Gerakan-gerakan sosial di bidang Teknologi
Digital terus bertumbuh dan berkembang. Contoh : 
koin Prita  2009, cicak & buaya, ekonomi digital
(eCommerce), mudigital (kominfo), dan lain sebagainya.
Indonesia Digital Society
(Castells, 2010; Jurriens, 2017)
Latar Belakang
(Storey, 2010; Carol, 2010; Sugiharti, 2016)
Kesenian dan ekspresi budaya pada karya seni di
Indonesia juga terhegemoni dengan adanya dominasi
budaya pop sebagai budaya arus tengah
(mainstream), terutama dengan adanya determinasi
teknologi digital di masyarakat Indonesia.
Mainstream Culture Domination
Menciptakan karya seni digital sebagai bentuk
perlawanan, protes dan kritisi terhadap hegemoni yang
terjadi di masyarakat. Melakukan gerakan sosial dalam
bentuk kegiatan pameran karya seni digital instalasi ruang
untuk melakukan protes diam (counter hegemony)
sebagai digital activism. 
Biennale Jawa Timur
(Castells, 2010, 2011; Fuchs, 2014; Schumann, 2014)
Bagaimana reproduksi karya seni digital (digital art) seniman
Biennale Jawa Timur sebagai bentuk Counter Hegemony?
Rumusan Masalah
Bagaimana proses gerakan sosial dalam format digital (Digital
Activism) yang dilakukan Biennale Jawa Timur untuk melakukan
gerakan kolektif of鍖ine-online pameran karya seni digital?
Bagaimana komunitas seniman digital Biennale Jawa Timur
memaknai dan memahami dominasi budaya arus tengah
(mainstream) di era digital?
Melihat secara detil dan mendeskripsikan bagaimana proses
reproduksi karya seni digital (digital art) seniman Biennale
Jawa Timur sebagai bentuk Counter Hegemony;
Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan bagaimana proses gerakan
sosial dalam format digital (Digital Activism)
yang dilakukan Biennale Jawa Timur untuk
melakukan gerakan kolektif of鍖ine-online
pameran karya seni digital.
Memberikan penggambaran bagaimana komunitas
seniman digital Biennale Jawa Timur dalam
memaknai dan memahami dominasi budaya arus
tengah (mainstream) di era digital;
Manfaat Penelitian
Mendapatkan preposisi teori hegemoni
pada dunia digital pada karya seni digital
yang diciptakan oleh seniman digital, atau
bisa disebut Digital Counter Hegemony.
Memberikan penggambaran secara detil mulai dari
proses gerakan sosial digital, proses produksi
media komunikasi digital hingga analisa karya
digital Biennale Jawa Timur sebagai bentuk
Counter Hegemony dalam gerakan sosial kolektif
of鍖ine-online pameran karya seni digital Biennale
Jawa Timur.
Riset Terdahulu
John Postill and Kurniawan Saputro (2016)
Perbedaan: penelitian eksploratif secara umum mengenai gerakan
sosial di dunia digital (digital activism) di Indonesia. Penelitian digital
activism counter hegemony Biennale Jawa Timur dilakukan secara
observasi partisipasi etnogra鍖 untuk mendapatkan penggambaran
secara detil mengenai kritik diam (counter hegemony).!
Digital Activism in Contemporary Indonesia:
Victims, Volunteers and Voices
Digital Art: Hacktivism and Social Engagement
Edwin Jurriens (2017)
Perbedaan: diskursus mengenai seni modern yang berkembang di
Indonesia yaitu proses produksi karya seni format digital dengan
meneliti Biennale Yogyakarta sebagai obyek penelitian. Sedangkan
Penelitian saya meneliti gerakan sosial digital secara detil
Komunitas seniman digital Biennale Jawa Timur. !
Riset Terdahulu
Social Media Use and University Students participation in
a large-scale campaign: The case of Hongkongs Umbrella
Movement
Perbedaan: penelitian yang dilakukan oleh Francis dan kawan-kawan itu adalah
meneliti digital participation (e-participation) dalam media komunikasi
kampanye gerakan sosial melalui Sosial Media pada Mahasiswa pada tahun
2014 tentang isu politik, sedangkan penelitian Digital Activism Counter
Hegemony Biennale Jawa Timur ini menganalisa proses gerakan digital (digital
activism) dan proses reproduksi karya seni digital (digital art) seniman Biennale
Jawa Timur sebagai bentuk Counter Hegemony
Francis I.F, Hsuan-Ting Chen, Michael Chan. (2017)
DASAR
TEORI
Digital Movement memperkuat aksi kolektif
dan gerakan sosial of鍖ine dan online 
(Schumann, 2014)
Information Society and
Power Identity 
(Castells, 2010, 2011b)
Social Movement mengenai hegemoni
pada perspektif NEO-GRAMSCI
(Storey, 2010; Carroll & Ratner, 2010)
Digital Etnogra鍖, enam prinsip
kunci antropologi digital sebagai
subdisiplin. (Heather, 2012) 
Digital Indonesia, teori-teori
mengenai konektivitas dan
divergensi yang terjadi pada
masyarakat sosial Indonesia
(Jurri谷ns, 2017)
Conceptual Framework
Framework of Theory
Counter Hegemony
Discursive
Digital Counter
Hegemony
Preposisi teori
hegemony Gramsci
dalam akti鍖tas dan
medium digital!
Social Movement
Pre-Discursive
Hegemony  Gramsci
Analisa kritis tentang
dominasi dan hegemoni
ideology, norma dan
mitos!
Kapitalis-Liberalis
- Marxian!
Social Movement
Mempertahankan ruang
public dan Private Sphere !
Habermas!
!
Upaya kolektif untuk
kepentingan bersama
diluar ruang lingkup
lembaga mapan!
- Giddens!
Digital Activism
Discourse
Masyarakat Informasi
Bangkitnya Masyarakat
Berjejaring dan Identitas
Digital - Castells!
Digital Activism
Digital Social movement
(Of鍖ine-Online)!
- Schumann!
Digital Indonesia
Pertumbuhan penggunaan
media digital di Indonesia!
- Jurriens!
Biennale Jawa Timur
Karya Seni Digital of鍖ine
(pameran karya seni) dan
online (senimedia.id)!
- Metode Digital Etnometodologi (Heather, 2012) digunakan untuk dapat
memberikan penggambaran secara natural bagaimana proses gerakan sosial
terjadi dalam komunitas Biennale Jawa Timur atau dapat disebut Digital Activism
- Etnometodologi yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengacu pada kegiatan ilmiah
dengan prosedur-prosedur penelitian untuk menganalisa kegiatan sehari-hari
komunitas Biennale Jawa Timur dalam melakukan gerakan sosial digital
(Gar鍖nkel, 2002)
- etnogra鍖 komunikasi (Saville-Troike, 2008), maka proses produksi media
komunikasi digital Biennale Jawa Timur dapat dipilah menjadi unit analisis.
Menurut Hymes (1972), terdapat 3 unit analisis pada penelitian etnogra鍖
komunukasi yaitu:
Metode Penelitian
1. Situation, Situasi komunikasi adalah konteks dimana komunikasi
terjadi
2. Event, Kegiatan komunikasi adalah sebagai unit dasar untuk
tujuan deskriptif atau menjelaskan proses komunikasi yang
terjadi
3. Act, Tindakan komunikasi
- Digital: di laman www.senimedia.id yang merupakan tempat respitory karya digital
para seniman digital Biennale, forum diskusi elektronik;
- Fisik: tempat berkumpulnya seniman digital Biennale Jawa Timur dalam
melakukan kegiatan realitas sosialnya dan lokasi pameran Biennale Jawa Timur
- Waktu Penelitian: Mid. 2018  2019
Lokasi dan Waktu Penelitian
Dengan menggunakan 3 unit analisis etnogra鍖 komunikasi dan digital etnogra鍖 maka
peneliti akan menganalisa dengan menggunakan teori Hegemoni (Gramsci), untuk
mendapatkan penggambaran gerakan sosial (Digital Activism) dan proses produksi
media komunikasi digital dan mendeskripsikan bentuk protes hegemoni (Counter
Hegemony) oleh seniman digital Biennale Jawa Timur. Peneliti diharapkan akan
mendapatkan preposisi teori hegemoni dunia digital pada karya seni digital yang
diciptakan oleh seniman digital, atau bisa disebut Digital Counter Hegemony.
Teknik Analisa Data
TERIMA KASIH

More Related Content

[Researchplan]digital activism counter hegemony jokhanan

  • 1. KUALIFIKASI PENELITIAN Jokhanan Kristiyono 071717047307 Pembimbing Akademik Prof. Rachmah Ida, M.Comms., Ph.D! PROGRAM STUDI DOKTOR (S3) ILMU SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA
  • 2. Latar Belakang efek negatif teknologi digital yang tidak kalah besarnya seperti dapat memperkuat atau menghasilkan bentuk pengawasan baru dari penguasa, manipulasi dan penekanan politik, komersialisasi, hingga sosial budaya yang ini semua disebut Digital Hegemony atau hegemoni baru dalam format digital. Negative Effects Indonesia, Negara yang memiliki masyarakat yang terus berkembang dalam kehidupan teknologi digital (digital world). Gerakan-gerakan sosial di bidang Teknologi Digital terus bertumbuh dan berkembang. Contoh : koin Prita 2009, cicak & buaya, ekonomi digital (eCommerce), mudigital (kominfo), dan lain sebagainya. Indonesia Digital Society (Castells, 2010; Jurriens, 2017)
  • 3. Latar Belakang (Storey, 2010; Carol, 2010; Sugiharti, 2016) Kesenian dan ekspresi budaya pada karya seni di Indonesia juga terhegemoni dengan adanya dominasi budaya pop sebagai budaya arus tengah (mainstream), terutama dengan adanya determinasi teknologi digital di masyarakat Indonesia. Mainstream Culture Domination Menciptakan karya seni digital sebagai bentuk perlawanan, protes dan kritisi terhadap hegemoni yang terjadi di masyarakat. Melakukan gerakan sosial dalam bentuk kegiatan pameran karya seni digital instalasi ruang untuk melakukan protes diam (counter hegemony) sebagai digital activism. Biennale Jawa Timur (Castells, 2010, 2011; Fuchs, 2014; Schumann, 2014)
  • 4. Bagaimana reproduksi karya seni digital (digital art) seniman Biennale Jawa Timur sebagai bentuk Counter Hegemony? Rumusan Masalah Bagaimana proses gerakan sosial dalam format digital (Digital Activism) yang dilakukan Biennale Jawa Timur untuk melakukan gerakan kolektif of鍖ine-online pameran karya seni digital? Bagaimana komunitas seniman digital Biennale Jawa Timur memaknai dan memahami dominasi budaya arus tengah (mainstream) di era digital?
  • 5. Melihat secara detil dan mendeskripsikan bagaimana proses reproduksi karya seni digital (digital art) seniman Biennale Jawa Timur sebagai bentuk Counter Hegemony; Tujuan Penelitian Mendeskripsikan bagaimana proses gerakan sosial dalam format digital (Digital Activism) yang dilakukan Biennale Jawa Timur untuk melakukan gerakan kolektif of鍖ine-online pameran karya seni digital. Memberikan penggambaran bagaimana komunitas seniman digital Biennale Jawa Timur dalam memaknai dan memahami dominasi budaya arus tengah (mainstream) di era digital;
  • 6. Manfaat Penelitian Mendapatkan preposisi teori hegemoni pada dunia digital pada karya seni digital yang diciptakan oleh seniman digital, atau bisa disebut Digital Counter Hegemony. Memberikan penggambaran secara detil mulai dari proses gerakan sosial digital, proses produksi media komunikasi digital hingga analisa karya digital Biennale Jawa Timur sebagai bentuk Counter Hegemony dalam gerakan sosial kolektif of鍖ine-online pameran karya seni digital Biennale Jawa Timur.
  • 7. Riset Terdahulu John Postill and Kurniawan Saputro (2016) Perbedaan: penelitian eksploratif secara umum mengenai gerakan sosial di dunia digital (digital activism) di Indonesia. Penelitian digital activism counter hegemony Biennale Jawa Timur dilakukan secara observasi partisipasi etnogra鍖 untuk mendapatkan penggambaran secara detil mengenai kritik diam (counter hegemony).! Digital Activism in Contemporary Indonesia: Victims, Volunteers and Voices Digital Art: Hacktivism and Social Engagement Edwin Jurriens (2017) Perbedaan: diskursus mengenai seni modern yang berkembang di Indonesia yaitu proses produksi karya seni format digital dengan meneliti Biennale Yogyakarta sebagai obyek penelitian. Sedangkan Penelitian saya meneliti gerakan sosial digital secara detil Komunitas seniman digital Biennale Jawa Timur. !
  • 8. Riset Terdahulu Social Media Use and University Students participation in a large-scale campaign: The case of Hongkongs Umbrella Movement Perbedaan: penelitian yang dilakukan oleh Francis dan kawan-kawan itu adalah meneliti digital participation (e-participation) dalam media komunikasi kampanye gerakan sosial melalui Sosial Media pada Mahasiswa pada tahun 2014 tentang isu politik, sedangkan penelitian Digital Activism Counter Hegemony Biennale Jawa Timur ini menganalisa proses gerakan digital (digital activism) dan proses reproduksi karya seni digital (digital art) seniman Biennale Jawa Timur sebagai bentuk Counter Hegemony Francis I.F, Hsuan-Ting Chen, Michael Chan. (2017)
  • 9. DASAR TEORI Digital Movement memperkuat aksi kolektif dan gerakan sosial of鍖ine dan online (Schumann, 2014) Information Society and Power Identity (Castells, 2010, 2011b) Social Movement mengenai hegemoni pada perspektif NEO-GRAMSCI (Storey, 2010; Carroll & Ratner, 2010) Digital Etnogra鍖, enam prinsip kunci antropologi digital sebagai subdisiplin. (Heather, 2012) Digital Indonesia, teori-teori mengenai konektivitas dan divergensi yang terjadi pada masyarakat sosial Indonesia (Jurri谷ns, 2017)
  • 11. Framework of Theory Counter Hegemony Discursive Digital Counter Hegemony Preposisi teori hegemony Gramsci dalam akti鍖tas dan medium digital! Social Movement Pre-Discursive Hegemony Gramsci Analisa kritis tentang dominasi dan hegemoni ideology, norma dan mitos! Kapitalis-Liberalis - Marxian! Social Movement Mempertahankan ruang public dan Private Sphere ! Habermas! ! Upaya kolektif untuk kepentingan bersama diluar ruang lingkup lembaga mapan! - Giddens! Digital Activism Discourse Masyarakat Informasi Bangkitnya Masyarakat Berjejaring dan Identitas Digital - Castells! Digital Activism Digital Social movement (Of鍖ine-Online)! - Schumann! Digital Indonesia Pertumbuhan penggunaan media digital di Indonesia! - Jurriens! Biennale Jawa Timur Karya Seni Digital of鍖ine (pameran karya seni) dan online (senimedia.id)!
  • 12. - Metode Digital Etnometodologi (Heather, 2012) digunakan untuk dapat memberikan penggambaran secara natural bagaimana proses gerakan sosial terjadi dalam komunitas Biennale Jawa Timur atau dapat disebut Digital Activism - Etnometodologi yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengacu pada kegiatan ilmiah dengan prosedur-prosedur penelitian untuk menganalisa kegiatan sehari-hari komunitas Biennale Jawa Timur dalam melakukan gerakan sosial digital (Gar鍖nkel, 2002) - etnogra鍖 komunikasi (Saville-Troike, 2008), maka proses produksi media komunikasi digital Biennale Jawa Timur dapat dipilah menjadi unit analisis. Menurut Hymes (1972), terdapat 3 unit analisis pada penelitian etnogra鍖 komunukasi yaitu: Metode Penelitian 1. Situation, Situasi komunikasi adalah konteks dimana komunikasi terjadi 2. Event, Kegiatan komunikasi adalah sebagai unit dasar untuk tujuan deskriptif atau menjelaskan proses komunikasi yang terjadi 3. Act, Tindakan komunikasi
  • 13. - Digital: di laman www.senimedia.id yang merupakan tempat respitory karya digital para seniman digital Biennale, forum diskusi elektronik; - Fisik: tempat berkumpulnya seniman digital Biennale Jawa Timur dalam melakukan kegiatan realitas sosialnya dan lokasi pameran Biennale Jawa Timur - Waktu Penelitian: Mid. 2018 2019 Lokasi dan Waktu Penelitian Dengan menggunakan 3 unit analisis etnogra鍖 komunikasi dan digital etnogra鍖 maka peneliti akan menganalisa dengan menggunakan teori Hegemoni (Gramsci), untuk mendapatkan penggambaran gerakan sosial (Digital Activism) dan proses produksi media komunikasi digital dan mendeskripsikan bentuk protes hegemoni (Counter Hegemony) oleh seniman digital Biennale Jawa Timur. Peneliti diharapkan akan mendapatkan preposisi teori hegemoni dunia digital pada karya seni digital yang diciptakan oleh seniman digital, atau bisa disebut Digital Counter Hegemony. Teknik Analisa Data