1. Resume Film (Tugas ICT)
Rumah Perkara
Film pendek ini bercerita tentang seorang lurah yang ketika berkampanye
menjanjikan kesejahteraan dan mengutamakan kepentingan rakyat, tapi, ketika
sudah terpilih justru melupakan janjinya dan berpihak kepada pengembang.
Masyarakat setempat telah menjadi korbannya, dan salah satunya adalah
seorang janda. Karena menolak pindah dari rumahnya, janda itu sekaligus
rumahnya dibakar. Ironisnya, anak kandung lurah justru tak sengaja ikut jadi
korban kebakaran.
Aku Padamu
Film pendek ini menceritakan sepasang kekasih yang ingin menikah diam-diam,
tanpa restu dari orangtua mereka. Namun, karena si perempuan tak membawa
Kartu Keluarga (KK), si pria berniat menyogok petugas KUA. Si perempuan
menolaknya karena teringat nasib guru honorer di SD-nya yang tak diangkat
tetap karena tidak mau memberi uang sogokan kepada ayah si perempuan itu.
Sampai pada akhirnya sang guru tersebut dikeluarkan karena berpegang teguh
pada pendiriannya untuk tetap berperilaku jujur.
Selamat Siang, Risa!
Film pendek ini menceritakan perempuan bernama Risa yang menolak sogokan
karena keluarganya mendidik ia untuk jujur.Kisah ini bermula pada saat risa
masih anak-anak, ayahnya bekerja sebagai kepala gudang. Ketika rekan-rekan
kerjanya memanfaatkan gudang perusahaan yang kosong untuk menampung
stok para pengepul beras, ia tak terpengaruh. Bahkan, ketika anaknya sakit
parah, ayah Risa tetap menolak uang sogokan salah satu pengepul beras. Dan
hal inilah yang membuat Risa berpegang teguh pada pendiriannya karena
orangtuanya mendidiknya dengan baik.
Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa
Film pendek yang terakhir ini, menggangkat tentang kehidupan anak-anak SMA
memperlihatkan bagaimana virus korupsi bisa menjalar dengan mudah dan
cepat sejak dini. Kita melihat anak-anak SMA masa kini yang dengan enteng
menilep duit di sana-sini. Satu murid ditugaskan gurunya untuk menjual buku
2. pelajaran dengan harga yang lebih mahal daripada harga buku di toko.
Keuntungannya akan dikantongi sang guru dan sang murid. Korupsi ini terus
berantai dari satu orang ke orang lain,dimulai dari usia dini hingga dewasa dan
berlangsung dari lini terbawah hingga atas.
Kesimpulan : Jika korupsi sudah sedemikian melekatnya, sebegitu dininya
pada tubuh orang Indonesia, maka korupsi bukan lagi sekedar daki yang mudah
digosok atau bisul yang bisa dioles salep untuk sembuh.Jadi kita harus
menanamkan pendidikan moral dari sejak dini ,agar bisa terhindar dari perilaku
menyimpang tersebut dan sebaiknya para orangtua pun bisa menjadi contoh
serta panutan yang baik untuk anak-anak mereka.