ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Ringkasan
Kerja Projek
Manajer
Widi Raspito Utomo
Initiation
Planning
Executing
Monitoring & Controlling
Closing
Agile dan
Scrum
Widi Raspito Utomo
Agile adalah sebuah mindset untuk dapat be
rtindak cepat, adaptif dan fleksibel yang terd
iri dari 4 values dan 12 principles.
Widi Raspito Utomo
Pentingnya Agile bagi Bisnis
Cepat mengikuti dengan kebutuhan
pasar
Kemampuan untuk Berubah
Mempercepat Pengiriman Produk &
Kelayakan
Kepuasan
Eksistensi Bisnis
Widi Raspito Utomo
Pentingnya Agile bagi Project
Team
Kolaborasi yang lebih
baik
Pola Pikir Silo yang
Dihapus
Meningkatkan
Manajemen diri sendiri
Widi Raspito Utomo
4 Agile Value
• 1. Individuals and Interactions Over Processes and Tools
Pentingnya hubungan antar individual dalam sebuah tim
menentukan flow kerja dari sebuah tim tersebut, disini kuncinya adalah
komunikasi, komunikasi yang baik dapat meningkatkan kinerja tim dalam
sebuah software development.
• 2. Working Software Over Comprehensive Documentation
Dokumen yang komprehensif itu baik, namun hal ini juga memakan
banyak waktu dalam sebuah software development, agile didesain
agar deliverables utama seorang developer tidak terganggu oleh
pembuatan sebuah dokumentasi.
• 3. Customer Collaboration Over Contract Negotiation
Waterfall melibatkan kostumer hanya pada tahap requirement
gathering, dan pada tahap tersebut akan dibuatkan kontrak atau MOU
atas fitur2 apa saja yang akan ada dalam sebuah software,
sedangkan agile melibatkan kostumer pada tahap-tahap seperti sprint
review, dimana seorang kostumer terlibat langsung dalam prosesnya
juga.
• 4. Responding to Change Over Following a Plan
Dibanding metode software development lain, agile memperbolehkan
adanya perubahan, sebuah rencana pengembangan dibagi menjadi task-
task kecil pada setiap sprint, maka task-task ini dapat diubah pada iterasi
selanjutnya.
Widi Raspito Utomo
12 Prinsip Agile Manifesto
• 1. Customer satisfaction through early and continuous software deliver
Prinsip ini dipenuhi dengan sebuah sprint review, di mana kostumer menerima MVP dari sebuah produk pada setiap iterasinya,
kostumer akan merasa lebih puas jika mereka dapat melihat sebuah produk di setiap iterasi.
• 2. Accommodate changing requirements throughout the development process
Sediakan waktu untuk perubahan suatu requirement, agar tidak menghambat fase development.
• 3. Frequent delivery of working software
Selalu sediakan MVP pada setiap sprint review.
• 4. Collaboration between the business stakeholders and developers throughout the project
Komunikasi yang baik antara klien dan pengembang adalah kunci dari metode agile.
• 5. Support, trust, and motivate the people involved
Peran member tim satu sama lain juga untuk saling bantu dan menyemangati.
• 6. Enable face-to-face interactions
Interaksi secara langsung adalah bentuk komunikasi terbaik dala metode agile.
Widi Raspito Utomo
12 Prinsip Agile Manifesto
• 7. Working software is the primary measure of progress
MVP dari setiap iterasi adalah cara yang baik untuk mengukur progress sebuah pengembangan.
• 8. Agile processes to support a consistent development pace
Proses tangkas untuk mendukung kecepatan pengembangan yang konsisten
• 9. Attention to technical detail and design enhances agility
Desain dan rencana yang baik dapat mendukung pace yang cepat dan konstan.
• 10. Simplicity
Tidak diperlukan over-develop suatu produk, cukup sesuai kesepakatan pada setiap sprint.
• 11. Self-organizing teams encourage great architectures, requirements, and designs
Tim yang kuat adalah tim yang dapat berkomunikasi dengan baik satu sama lain dan tim yang memiliki skill-set yang lengkap dari
gabungan antar individu.
• 12. Regular reflections on how to become more effective
Selalu adakan evaluasi atas hal apa yang dapat ditingkatkan dari kinerja pribadi dan kinerja tim.
Widi Raspito Utomo
Agile vs Waterfall
Widi Raspito Utomo
Waterfall Agile
Ability to
Change
Tidak memberikan ruang untuk merubah scope. Memberikan ruang terhadap perubahan scope.
Business
Value
Value hanya dapat dirasakan pada akhir projek. Value dapat dirasakan tiap akhir sprint.
Risk Perencanaan jangka panjang lebih resiko. Perencanaan jangka pendek yang selalu adapt tiap sprint.
Visibility Business user hanya bisa mendapat laporan. Visibility dapat terlihat tiap akhir sprint.
Scrum merupakan Agile Framework yang paling populer di dunia
dan ditemukan oleh Jeff Sutherland dan Ken Schwaber. Scrum bukanlah
sebuah proses, teknik, ataupun metodologi, melainkan sebuah kerangka
kerja dimana dapat menggunakan bermacam proses dan teknik di
dalamnya.
Widi Raspito Utomo
3 Pilar Scrum
1. Transparansi : Semua pihak
yang terlibat bisa bekerja
bersama-sama
2. Inspeksi : Bersikap kritis
terhadap pekerjaan yang
dilakukan
3. Adaptasi : Mampu
bereksperimen dengan
peluang
Widi Raspito Utomo
5 Value
Scrum
• 1. Courage : Memiliki keberanian untuk
mengatasi masalah
• 2. Focus : Scrum team harus fokus dalam
mencapai sprint goals
• 3. Commitment : Berkomitmen untuk
untuk kesuksesan bersama
• 4. Solid : Menjadi tim yang solid
dan saling menghargai
• 5. Openness : Membutuhkan
transparansi dan keterbukaan
Widi Raspito Utomo
Scrum Roles
Product
Owner
Scrum
Master
Developmen
Teams
Widi Raspito Utomo
Product Owner
orang yang bertanggung jawab dalam
pengelolaan product backlog.
No Contoh Pengelolaan Product Backlog
1 Menyampaikan isi product backlog dengan jelas
2 Mengurutkan product backlog item untuk mencapai tujuan
3 Mengoptimalkan nilai bisnis dari pekerjaan Development Team
4 Memastikan agar product backlog dapat dilihat, transparan dan jelas
5 Memastikan Development Team memahami product backlog
Widi Raspito Utomo
Scrum Master
Orang bertanggung jawab untuk memperkenalkan
dan mendukung penggunaan scrum yang sesuai
dengan scrum guide.
No Contoh Pelayanan Scrum Master terhadap Development Team
1 Membimbing Development Team agar dapat menjadi tim yang self organized
2 Membantu Development Team untuk menghasilkan produk bernilai bisnis tinggi
3 Menghilangkan hambatan yang memperlambat perkembangan pekerjaan
Development Team
4 Memfasilitasi acara-acara scrum bila diminta atau dibutuhkan
5 Memberikan coaching kepada Development Team di organisasi dimana scrum
belum sepenuhnya dipraktikkan dan dipahami
Widi Raspito Utomo
Scrum Master
No Contoh Pelayanan Scrum Master terhadap Organisasi
1 Menjadi agile champion bagi organisasi dalam
penggunaan scrum
2 Membuat perencanaan tentang implementasi scrum di
dalam organisasi
3 Membantu organisasi memahami dan menggunakan
scrum dan pengembangan
produk secara empiris
4 Membuat perubahan yang dapat meningkatkan
produktivitas scrum team
5 Bekerja dengan scrum master lainnya untuk meningkatkan
efektivitas dari
penggunaan scrum di dalam organisasi
Widi Raspito Utomo
Development Team
Development Team merupakan tim yang
berjumlah 3-9 orang dan berasal dari cross-
functional team. Mereka bekerja secara self
organized untuk menghantarkan increment yang
siap dirilis setiap akhir sprint.
No Karakteristik Development Team
1 Bekerja secara self-organized
2 Anggotanya berasal dari cross-functional team
3 Scrum tidak mengenal jabatan dalam Development Team
4 Setiap Development Team bisa memiliki keahlian khusus. Namun
akuntabilitasnya milik seluruh Development Team.
Widi Raspito Utomo
Scrum Artifact
Artifact Penjelasan
Product Backlog • daftar semua hal yang diketahui hingga saat ini harus ada di dalam produk
• daftar dari seluruh fitur, fungsi, kebutuhan, peningkatan, dan perbaikan yang perlu diberlakukan terhadap produk pada rilis
mendatang
• memiliki atribut deskripsi, urutan, estimasi dan nilai bisnis
• satu-satunya requirement yang akan digunakan untuk development produk
• Menjadi tanggung jawab product owner
• merupakan ‘living artifact’ yaitu suatu artefak yang akan terus ada selama produknya masih exist
Sprint Backlog • hasil sprint planning dari daftar product backlog item yang terpilih
• haruslah transparan dan menampilkan semua aktivitas yang akan dikerjakan oleh Development Team
• dapat dilihat secara jelas, menggambarkan keadaan terkini mengenai sisa pekerjaan yang telah direncanakan Development Team
• merupakan hak milik Development Team sepenuhnya
• Setidaknya ada satu proses improvement dengan prioritas tertinggi yang diambil dari hasil outcome retrospective pada sprint
sebelumnya
Increment • manifestasi dari product backlog item
• merupakan tambahan untuk increment sebelumnya dan sudah dipastikan telah diuji secara saksama
• hasil pekerjaan yang bisa di inspeksi dan telah selesai guna mendukung empirisme di akhir sprint
Widi Raspito Utomo
Scrum Event
• Sprint : scrum event yang pertama dan merupakan wadah dari semua scrum event. Selama
sprint berlangsung terdapat beberapa proses mulai dari Sprint Planning, Daily Scrum,
Development, Sprint Review dan Sprint Retrospective.
• Sprint Planning : perencanaan yang dilakukan oleh scrum team mengenai tujuan yang akan
dicapai dalam sebuah sprint dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
• Daily Scrum : salah satu dari scrum event yang wajib dilakukan oleh Development Team
setiap harinya dengan time box maksimal 15 menit.
• Sprint Review : Scrum event yang dilakukan oleh scrum team dan stakeholder untuk
menginspeksi increments dengan time box 4 jam untuk sprint dengan durasi satu bulan.
• Sprint Retrospective : event terakhir yang dilakukan oleh scrum team setiap sprint. Sprint
Retrospective bertujuan untuk menginspeksi scrum team dan membuat rencana
peningkatan untuk dilaksanakan pada sprint berikutnya.
Widi Raspito Utomo
Metode Waterfall
I N I T I A T I O N P L A N N I N G E X E C U T I N G M O N I T O R I N G & C O N T R O L L I N G C L O S I N G
Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan
• Direct and Manage Project Work
• Manage Project Knowledge
• Monitor and Control Project Work
• Perform Integrated change control
Close Project and phase
Project Scope Management
• Plan scope management
• Collect requirement
• Define scope
• Create wbs
• Validate scope
• Control scope
Project schedule management
• Plan schedule management
• Define activities
• Sequence activities
• Estimate actvity duration
• Develop schedule
• Control schedule
Project Cost Management
• Plan cost management
• Estimate cost
• Determine budget
• Control cost
Project Quality Management • Plan quality management Manage Quality • Control Quality
Project Resouce Management
• Plan resource management
• Estimate activity resource
• Acquire resource
• Develop team
• Manage team
• Control resource
Project Communication Management • Plan communication management • Manage communication • Monitor communication
Project Risk Management
• Plan Risk Management
• Identify Risk
• Perform qualitatif risk analisys
• Plan risk response
• Implement risk response • Monitor risk
Project Procurement Management • Plan procurement management • Conduct procurement • Control procurement
Project stackholder management Identitiy stackholder • Plan stackholder engagment • Manage stackholder management • Monitor stackholder management
Metode Scrum
Scrum Ritual
Fase Inisiasi Dalam kegiatan ini, dilakukan pertemuan dengan Product Owner. Selain itu kami juga membuat mock up, menjelaskan proses alurnya, serta melakukan set up environment.
Sprint Planning Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan apa yang akan dikerjakan selama satu sprint. Pada kegiatan ini dilakukan pemilihan Product Backlog Item (PBI) menjadi Sprint
Backlog. Sprint Backlog kemudian dipecah menjadi beberapa task. Task ini akan ditugaskan kepada salah satu anggota tim.
Sprint - Run Kegiatan ini merupakan tahapan pengembangan produk. Masing-masing anggota tim membuat kode implementasi dari task yang telah dipilih pada sprint planning.
Daily Stand up Pada fase ini, supaya melakukan "daily stand up", bisa dilakukan setiap hari atau periode yang disepkati. Setiap anggota melaporkan hal-hal apa saja yang sudah dikerjakan
dan yang akan dikerjakan, serta kendala yang dihadapi dan yang mungkin membutuhkan eskalasi.
Sprint Review Kegiatan ini berupa penilaian implementasi PBI yang telah dilakukan oleh tim. Development team mempresentasikan hasil sprint kepada Product Owner, kemudian Product
Owner akan memutuskan apakah hasil sprint tersebut diterima atau ditolak.
Sprint retrospective Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal baik dan buruk selama satu sprint. Hal ini kami lakukan dengan menuliskan atau mengemukaan pendapat masing-
masing anggota tim. Kemudian, kami bersama-sama menyusun eksperimen perbaikan untuk meningkatkan kinerja pada sprint selanjutnya.
Widi Raspito Utomo
Koordinasi dan Komunikasi
• Eksternal Projek : sebaiknya menggunakan metode Waterfall, karena
biasanya requirement sudah jelas dan memiliki tenggat waktu yang
sudah ditentukan
• Internal Projek : sebaiknya menggunakan metode Scrum, karena
requirement biasanya sering berubah atau bertambah
• Pembagian Tim : sebaiknya minimal ada 2 grup tim. Tim projek eksternal
dan tim projek internal
• Tools Monitoring & Kontrol: Jira, Trello, Ms Office, Google Docs
• Tools Komunikasi & Kontrol: Telegram, Whatsapp
Widi Raspito Utomo

More Related Content

Ringkasan Projek Manajemen

  • 1. Ringkasan Kerja Projek Manajer Widi Raspito Utomo Initiation Planning Executing Monitoring & Controlling Closing
  • 3. Agile adalah sebuah mindset untuk dapat be rtindak cepat, adaptif dan fleksibel yang terd iri dari 4 values dan 12 principles. Widi Raspito Utomo
  • 4. Pentingnya Agile bagi Bisnis Cepat mengikuti dengan kebutuhan pasar Kemampuan untuk Berubah Mempercepat Pengiriman Produk & Kelayakan Kepuasan Eksistensi Bisnis Widi Raspito Utomo
  • 5. Pentingnya Agile bagi Project Team Kolaborasi yang lebih baik Pola Pikir Silo yang Dihapus Meningkatkan Manajemen diri sendiri Widi Raspito Utomo
  • 6. 4 Agile Value • 1. Individuals and Interactions Over Processes and Tools Pentingnya hubungan antar individual dalam sebuah tim menentukan flow kerja dari sebuah tim tersebut, disini kuncinya adalah komunikasi, komunikasi yang baik dapat meningkatkan kinerja tim dalam sebuah software development. • 2. Working Software Over Comprehensive Documentation Dokumen yang komprehensif itu baik, namun hal ini juga memakan banyak waktu dalam sebuah software development, agile didesain agar deliverables utama seorang developer tidak terganggu oleh pembuatan sebuah dokumentasi. • 3. Customer Collaboration Over Contract Negotiation Waterfall melibatkan kostumer hanya pada tahap requirement gathering, dan pada tahap tersebut akan dibuatkan kontrak atau MOU atas fitur2 apa saja yang akan ada dalam sebuah software, sedangkan agile melibatkan kostumer pada tahap-tahap seperti sprint review, dimana seorang kostumer terlibat langsung dalam prosesnya juga. • 4. Responding to Change Over Following a Plan Dibanding metode software development lain, agile memperbolehkan adanya perubahan, sebuah rencana pengembangan dibagi menjadi task- task kecil pada setiap sprint, maka task-task ini dapat diubah pada iterasi selanjutnya. Widi Raspito Utomo
  • 7. 12 Prinsip Agile Manifesto • 1. Customer satisfaction through early and continuous software deliver Prinsip ini dipenuhi dengan sebuah sprint review, di mana kostumer menerima MVP dari sebuah produk pada setiap iterasinya, kostumer akan merasa lebih puas jika mereka dapat melihat sebuah produk di setiap iterasi. • 2. Accommodate changing requirements throughout the development process Sediakan waktu untuk perubahan suatu requirement, agar tidak menghambat fase development. • 3. Frequent delivery of working software Selalu sediakan MVP pada setiap sprint review. • 4. Collaboration between the business stakeholders and developers throughout the project Komunikasi yang baik antara klien dan pengembang adalah kunci dari metode agile. • 5. Support, trust, and motivate the people involved Peran member tim satu sama lain juga untuk saling bantu dan menyemangati. • 6. Enable face-to-face interactions Interaksi secara langsung adalah bentuk komunikasi terbaik dala metode agile. Widi Raspito Utomo
  • 8. 12 Prinsip Agile Manifesto • 7. Working software is the primary measure of progress MVP dari setiap iterasi adalah cara yang baik untuk mengukur progress sebuah pengembangan. • 8. Agile processes to support a consistent development pace Proses tangkas untuk mendukung kecepatan pengembangan yang konsisten • 9. Attention to technical detail and design enhances agility Desain dan rencana yang baik dapat mendukung pace yang cepat dan konstan. • 10. Simplicity Tidak diperlukan over-develop suatu produk, cukup sesuai kesepakatan pada setiap sprint. • 11. Self-organizing teams encourage great architectures, requirements, and designs Tim yang kuat adalah tim yang dapat berkomunikasi dengan baik satu sama lain dan tim yang memiliki skill-set yang lengkap dari gabungan antar individu. • 12. Regular reflections on how to become more effective Selalu adakan evaluasi atas hal apa yang dapat ditingkatkan dari kinerja pribadi dan kinerja tim. Widi Raspito Utomo
  • 9. Agile vs Waterfall Widi Raspito Utomo Waterfall Agile Ability to Change Tidak memberikan ruang untuk merubah scope. Memberikan ruang terhadap perubahan scope. Business Value Value hanya dapat dirasakan pada akhir projek. Value dapat dirasakan tiap akhir sprint. Risk Perencanaan jangka panjang lebih resiko. Perencanaan jangka pendek yang selalu adapt tiap sprint. Visibility Business user hanya bisa mendapat laporan. Visibility dapat terlihat tiap akhir sprint.
  • 10. Scrum merupakan Agile Framework yang paling populer di dunia dan ditemukan oleh Jeff Sutherland dan Ken Schwaber. Scrum bukanlah sebuah proses, teknik, ataupun metodologi, melainkan sebuah kerangka kerja dimana dapat menggunakan bermacam proses dan teknik di dalamnya. Widi Raspito Utomo
  • 11. 3 Pilar Scrum 1. Transparansi : Semua pihak yang terlibat bisa bekerja bersama-sama 2. Inspeksi : Bersikap kritis terhadap pekerjaan yang dilakukan 3. Adaptasi : Mampu bereksperimen dengan peluang Widi Raspito Utomo
  • 12. 5 Value Scrum • 1. Courage : Memiliki keberanian untuk mengatasi masalah • 2. Focus : Scrum team harus fokus dalam mencapai sprint goals • 3. Commitment : Berkomitmen untuk untuk kesuksesan bersama • 4. Solid : Menjadi tim yang solid dan saling menghargai • 5. Openness : Membutuhkan transparansi dan keterbukaan Widi Raspito Utomo
  • 14. Product Owner orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan product backlog. No Contoh Pengelolaan Product Backlog 1 Menyampaikan isi product backlog dengan jelas 2 Mengurutkan product backlog item untuk mencapai tujuan 3 Mengoptimalkan nilai bisnis dari pekerjaan Development Team 4 Memastikan agar product backlog dapat dilihat, transparan dan jelas 5 Memastikan Development Team memahami product backlog Widi Raspito Utomo
  • 15. Scrum Master Orang bertanggung jawab untuk memperkenalkan dan mendukung penggunaan scrum yang sesuai dengan scrum guide. No Contoh Pelayanan Scrum Master terhadap Development Team 1 Membimbing Development Team agar dapat menjadi tim yang self organized 2 Membantu Development Team untuk menghasilkan produk bernilai bisnis tinggi 3 Menghilangkan hambatan yang memperlambat perkembangan pekerjaan Development Team 4 Memfasilitasi acara-acara scrum bila diminta atau dibutuhkan 5 Memberikan coaching kepada Development Team di organisasi dimana scrum belum sepenuhnya dipraktikkan dan dipahami Widi Raspito Utomo
  • 16. Scrum Master No Contoh Pelayanan Scrum Master terhadap Organisasi 1 Menjadi agile champion bagi organisasi dalam penggunaan scrum 2 Membuat perencanaan tentang implementasi scrum di dalam organisasi 3 Membantu organisasi memahami dan menggunakan scrum dan pengembangan produk secara empiris 4 Membuat perubahan yang dapat meningkatkan produktivitas scrum team 5 Bekerja dengan scrum master lainnya untuk meningkatkan efektivitas dari penggunaan scrum di dalam organisasi Widi Raspito Utomo
  • 17. Development Team Development Team merupakan tim yang berjumlah 3-9 orang dan berasal dari cross- functional team. Mereka bekerja secara self organized untuk menghantarkan increment yang siap dirilis setiap akhir sprint. No Karakteristik Development Team 1 Bekerja secara self-organized 2 Anggotanya berasal dari cross-functional team 3 Scrum tidak mengenal jabatan dalam Development Team 4 Setiap Development Team bisa memiliki keahlian khusus. Namun akuntabilitasnya milik seluruh Development Team. Widi Raspito Utomo
  • 18. Scrum Artifact Artifact Penjelasan Product Backlog • daftar semua hal yang diketahui hingga saat ini harus ada di dalam produk • daftar dari seluruh fitur, fungsi, kebutuhan, peningkatan, dan perbaikan yang perlu diberlakukan terhadap produk pada rilis mendatang • memiliki atribut deskripsi, urutan, estimasi dan nilai bisnis • satu-satunya requirement yang akan digunakan untuk development produk • Menjadi tanggung jawab product owner • merupakan ‘living artifact’ yaitu suatu artefak yang akan terus ada selama produknya masih exist Sprint Backlog • hasil sprint planning dari daftar product backlog item yang terpilih • haruslah transparan dan menampilkan semua aktivitas yang akan dikerjakan oleh Development Team • dapat dilihat secara jelas, menggambarkan keadaan terkini mengenai sisa pekerjaan yang telah direncanakan Development Team • merupakan hak milik Development Team sepenuhnya • Setidaknya ada satu proses improvement dengan prioritas tertinggi yang diambil dari hasil outcome retrospective pada sprint sebelumnya Increment • manifestasi dari product backlog item • merupakan tambahan untuk increment sebelumnya dan sudah dipastikan telah diuji secara saksama • hasil pekerjaan yang bisa di inspeksi dan telah selesai guna mendukung empirisme di akhir sprint Widi Raspito Utomo
  • 19. Scrum Event • Sprint : scrum event yang pertama dan merupakan wadah dari semua scrum event. Selama sprint berlangsung terdapat beberapa proses mulai dari Sprint Planning, Daily Scrum, Development, Sprint Review dan Sprint Retrospective. • Sprint Planning : perencanaan yang dilakukan oleh scrum team mengenai tujuan yang akan dicapai dalam sebuah sprint dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. • Daily Scrum : salah satu dari scrum event yang wajib dilakukan oleh Development Team setiap harinya dengan time box maksimal 15 menit. • Sprint Review : Scrum event yang dilakukan oleh scrum team dan stakeholder untuk menginspeksi increments dengan time box 4 jam untuk sprint dengan durasi satu bulan. • Sprint Retrospective : event terakhir yang dilakukan oleh scrum team setiap sprint. Sprint Retrospective bertujuan untuk menginspeksi scrum team dan membuat rencana peningkatan untuk dilaksanakan pada sprint berikutnya. Widi Raspito Utomo
  • 20. Metode Waterfall I N I T I A T I O N P L A N N I N G E X E C U T I N G M O N I T O R I N G & C O N T R O L L I N G C L O S I N G Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan • Direct and Manage Project Work • Manage Project Knowledge • Monitor and Control Project Work • Perform Integrated change control Close Project and phase Project Scope Management • Plan scope management • Collect requirement • Define scope • Create wbs • Validate scope • Control scope Project schedule management • Plan schedule management • Define activities • Sequence activities • Estimate actvity duration • Develop schedule • Control schedule Project Cost Management • Plan cost management • Estimate cost • Determine budget • Control cost Project Quality Management • Plan quality management Manage Quality • Control Quality Project Resouce Management • Plan resource management • Estimate activity resource • Acquire resource • Develop team • Manage team • Control resource Project Communication Management • Plan communication management • Manage communication • Monitor communication Project Risk Management • Plan Risk Management • Identify Risk • Perform qualitatif risk analisys • Plan risk response • Implement risk response • Monitor risk Project Procurement Management • Plan procurement management • Conduct procurement • Control procurement Project stackholder management Identitiy stackholder • Plan stackholder engagment • Manage stackholder management • Monitor stackholder management
  • 21. Metode Scrum Scrum Ritual Fase Inisiasi Dalam kegiatan ini, dilakukan pertemuan dengan Product Owner. Selain itu kami juga membuat mock up, menjelaskan proses alurnya, serta melakukan set up environment. Sprint Planning Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan apa yang akan dikerjakan selama satu sprint. Pada kegiatan ini dilakukan pemilihan Product Backlog Item (PBI) menjadi Sprint Backlog. Sprint Backlog kemudian dipecah menjadi beberapa task. Task ini akan ditugaskan kepada salah satu anggota tim. Sprint - Run Kegiatan ini merupakan tahapan pengembangan produk. Masing-masing anggota tim membuat kode implementasi dari task yang telah dipilih pada sprint planning. Daily Stand up Pada fase ini, supaya melakukan "daily stand up", bisa dilakukan setiap hari atau periode yang disepkati. Setiap anggota melaporkan hal-hal apa saja yang sudah dikerjakan dan yang akan dikerjakan, serta kendala yang dihadapi dan yang mungkin membutuhkan eskalasi. Sprint Review Kegiatan ini berupa penilaian implementasi PBI yang telah dilakukan oleh tim. Development team mempresentasikan hasil sprint kepada Product Owner, kemudian Product Owner akan memutuskan apakah hasil sprint tersebut diterima atau ditolak. Sprint retrospective Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal baik dan buruk selama satu sprint. Hal ini kami lakukan dengan menuliskan atau mengemukaan pendapat masing- masing anggota tim. Kemudian, kami bersama-sama menyusun eksperimen perbaikan untuk meningkatkan kinerja pada sprint selanjutnya. Widi Raspito Utomo
  • 22. Koordinasi dan Komunikasi • Eksternal Projek : sebaiknya menggunakan metode Waterfall, karena biasanya requirement sudah jelas dan memiliki tenggat waktu yang sudah ditentukan • Internal Projek : sebaiknya menggunakan metode Scrum, karena requirement biasanya sering berubah atau bertambah • Pembagian Tim : sebaiknya minimal ada 2 grup tim. Tim projek eksternal dan tim projek internal • Tools Monitoring & Kontrol: Jira, Trello, Ms Office, Google Docs • Tools Komunikasi & Kontrol: Telegram, Whatsapp Widi Raspito Utomo