際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
NURJANAH, M.E
KONSEP DASAR
RISK & RETURN
 Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan
oleh manajemen perusahaan (Manajemen
Keuangan) dalam pengambilan keputusan
keuangan, yaitu:
tingkat pengembalian (return)
risiko (risk) keputusan keuangan tersebut
Return
 Return (tingkat
pengembalian) adalah
imbalan yang
diharapkan diperoleh di
masa mendatang
 Return adalah tingkat
keuntungan yang
diharapkan
Risiko
 Risiko adalah kemungkinan
terjadinya hasil yang tidak
diinginkan, atau berlawanan dari
yang diinginkan
 Risiko adalah kemungkinan
terjadinya penyimpangan dari
rata-rata dari tingkat
pengembalian yang diharapkan
yang dapat diukur dari standar
deviasi dengan menggunakan
statistika
 Konsep dasar:
Investor menyukai return dan tidak menyukai risiko
 Hubungan antara risiko dan return harapan
merupakan hubungan yang bersifat searah dan
linear.
 Artinya semakin besar risiko suatu asset maka
semakin besar pula return yang diharapkan atas
aset tersebut dan sebaliknya.
Hubungan Risiko dengan
Return yang diharapkan
 Seluruh Aset Keuangan diharapkan akan
menghasilkan arus kas
 Tingkat risiko suatu asset akan dinilai
berdasarkan atas tingkat risiko arus kasnya
Risiko Asset
 Risiko dari suatu aset dapat dilihat dgn 2 cara:
1. Dalam Basis Berdiri Sendiri (on a stand alone
basis)  Risiko Tunggal
2. Dalam konteks Portofolio (in a portfolio context)
 Risiko aset dalam suatu portfolio
Risiko Asset
 Risiko yang harus
ditanggung jika
berinvestasi hanya
pada satu aset saja
 Arus kas asset dihitung
secara terpisah
 Risiko yang harus
ditanggung dalam
berinvestasi pada
sejumlah asset (lebih
dari satu asset)
 Arus kas dari sejumlah
asset digabungkan
1. on a stand alone basis 2. in a portfolio context
Risiko Portofolio, dibedakan dalam:
 Risiko sistematis (risiko
pasar/risiko umum) 
Market Risk
 Terkait dengan
perubahan yang
terjadi di pasar dan
mempengaruhi return
seluruh saham yang
ada di pasar
 Risiko tidak sistematis
(risiko spesifik) 
Diversifiable Risk
 Terkait dengan
perubahan kondisi
mikro perusahaan, dan
bisa diminimalkan
dengan melakukan
diversifikasi
Diversifiable risk
 Disebabkan oleh kejadian-
kejadian random seperti
mogok kerja, sukses atau
gagalnya marketing
program.
 Efeknya terhadap portfolio
dapat dihilangkan dengan
diversifikasi.
Market Risk
 Disebabkan oleh faktor2
yang mempengaruhi hampir
semua perusahaan seperti
inflasi, naiknya harga bbm,
perang, resesi, konflik
politik, dll.
RETURN ASET TUNGGAL
DAN
RISIKO TUNGGAL
Return Aset Tunggal
 Return investasi terdiri dari dua komponen utama,
yaitu:
1. Yield, komponen return yang mencerminkan aliran
kas atau pendapatan yang diperoleh secara
periodik dari suatu investasi
2. Capital gain (loss), komponen return yang
merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu
surat berharga (bisa saham maupun surat hutang
jangka panjang), yang bisa memberikan
keuntungan (kerugian) bagi investor
Return Aset Tunggal
 Return total investasi dapat dihitung sebagai
berikut:
Return = Capital Gain (Loss) + Yield
Pengukuran Risiko Tunggal
 3 (Tiga) Cara Pengukuran Risiko Tunggal (on
a Stand Alone Risk), yaitu:
1. Return yang Diharapkan (Expected Return)
2. Deviasi Standar Return
3. Koefisien Variasi
1. Return Yang Diharapkan (Expected Return)
 Merupakan rata-rata tertimbang dari distribusi
probabilitas
N
r =  ri. Pi
i = 1
r = tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return), atau
r = rata-rata tertimbang kemungkinan hasil
ri = tingkat keuntungan pada kondisi i = kemungkinan hasil ke i
pi = probabilitas kondisi i terjadi = probabilitas hasil ke i
N = jumlah kemungkinan hasil
Distribusi Probabilitas: suatu daftar semua
kemungkinan nilai beserta masing-masing
probabilitas terjadinya.
 Semakin rapat distribusi probabilitas, semakin
besar kemungkinan nilai return yang sebenarnya
sama dengan nilai return yang diharapkan. Oleh
karena itu, semakin rapat distribusi probabilitas,
semakin kecil risiko suatu aset.
Tingkat Pengembalian Saham
Jika Permintaan ini Terjadi
Permintaan
akan Produk
Perusahaan
Probabilitas
Terjadinya
Permintaan
Martin Product U.S. Water
KUAT 0,3 100% 20%
NORMAL 0,4 15% 15%
LEMAH 0,3 (70)% 10%
1
Distribusi Probabilitas untuk Martin Products dan U.S. Water
 Dengan menggunakan data Martin Product, kita
dapat menghitung tingkat pengembalian yang
diharapkan Martin Product sbb:
 r = P1r1 + P2r2 + P3r3
= 0,3(100%) + 0,4 (15%) + 0,3 (-70%)
= 15%
 Dengan menggunakan data U.S. Water, kita dapat
menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan
U.S. Water sbb:
 r = P1r1 + P2r2 + P3r3
= 0,3(20%) + 0,4 (15%) + 0,3 (10%)
= 15%
2. Deviasi Standar
Contoh Deviasi Standar
Probabilitas
Kejadian
(Pi)
Rate of Return
Martin Product
(ri)
(ri - r)2
(ri - r)2
x Pi
0,3 100% 0,7225 0,21675
0,4 15% 0 0,0
0,3 -70% 0,7225 0,21675
Total 0,4335
Standar Deviasi 0,6584 = 65,84%
Expected Return (r) = 15%
3. Koefisien Variasi (KV)
 Jika 2 Investasi memiliki Ekspektasi pengembalian yang
sama, dengan standar deviasi berbeda  kebanyakan
investor akan memilih standar deviasi yang lebih rendah,
shg resiko lebih kecil
 Jika 2 investasi memiliki resiko (standar deviasi) yang
sama, dengan ekspektasi pengembalian berbeda 
umumnya investor akan memilih investasi dengan
ekspektasi pengembalian yang lebih tinggi
 Jika 2 investasi, salah satu memiliki ekspektasi
pengembalian yg lebih tinggi, tetapi yang lainnya
memiliki standar deviasi lebih rendah  GUNAKAN
KOEFISIEN VARIASI
 Jika terdapat dua pilihan investasi, yaitu A dengan
return yg diharapkan lebih tinggi dan B mempunyai
deviasi standar lebih rendah.
CV = KV = / r
 KV menunjukkan risk per unit of return dan
memberikan ukuran risiko yang lebih bermakna
ketika dua alternative memiliki ekspektasi tingkat
pengembalian yang tidak sama.
Koefisien Variasi = KV
Misal: Apabila terdapat 2 proyek, yaitu A & B
A B
Return yang diharapkan 60% 10%
Deviasi standar 15% 3%
Koefisien Variasi 15/60 = 0,25 3/10 = 0,3
0.3 > 0.25 berarti proyek B lebih berisiko
daripada proyek A
Koefisien Variasi
INVESTASI PORTOFOLIO
DAN
RISIKO PORTOFOLIO
INVESTASI PORTFOLIO
 Portfolio: suatu kombinasi
dua atau lebih investasi.
 Contoh: portfolio Tn. A
terdiri dari saham telkom,
saham Indosat, saham
Indofood.
 Tujuan portfolio:
 meminimumkan risiko
dengan cara diversifikasi.
Dont put
your eggs
in one bowl
INVESTASI PORTFOLIO
 Aset dalam suatu portfolio lebih kecil risikonya
dibanding jika asset itu hanya dipegang tunggal
 Dari kacamata investor, yg terpenting adalah
return dan risiko keseluruhan dari portfolio yg dia
miliki, bukan masing-masing asset di dalam
portfolio tsb.
 Oleh karena itu, investor menganalisis bagaimana
risiko dan return suatu asset tunggal
mempengaruhi risiko dan return portfolio dimana
aset itu berada.
PORTFOLIO RETURNS
Contoh
Return yg diharapkan dari portfolio ini adalah sebesar:
p = w1r1+w2r2+w3r3+w4r4
= 0,25(12%)+0,25(11,5%)+0,25(10%)+0,25(9,5%)
= 10,75 %
Expected Return
(ri)
Nilai Investasi
(wi)
Microsoft 12,0% 25.000
General Electric 11,5% 25.000
Pfizer 10,0% 25.000
Coca Cola 9,5% 25.000
Jika membentuk portofolio senilai $100.000,- dengan menginvestasikan
$25.000 untuk setiap saham, Hitunglah pengembalian (return)
portofolio yang diharapkan
Portfolio Risk
 Risiko portofolio bukanlah penjumlahan sederhana dari
risiko sekuritas-sekuritas yang membentuk portfolio
tersebut.
 Diukur dengan deviasi standar portfolio
 Tetapi, tidak dihitung/dicari dengan menggunakan
rata2 tertimbang deviasi standar masing2 sekuritas
dalam portfolio
 Apabila menggunakan itu, berarti mengabaikan korelasi
antara sekuritas2 yang ada di dalam portfolio
 Korelasi antara sekuritas2 tsb mempengaruhi besarnya
deviasi standar portfolio
KOVARIAN

Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians
menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas
mempunyai kecenderungan bergerak bersama-
sama
Koefisien Korelasi
 Dalam konteks diversifikasi, korelasi menunjukkan
sejauh mana return dari suatu sekuritas terkait
satu dengan lainnya:
 jika i,j = +1,0  berarti korelasi positif
sempurna
 jika i,j = -1,0  berarti korelasi negatif
sempurna
 jika i,j = 0,0  berarti tidak ada korelasi
Konsep Koefisien Korelasi
 Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif
sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat
pengurangan risiko.
 Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan
mengurangi risiko portofolio secara signifikan.
 Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi
negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua
sekuritas tersebut.
 Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrim tersebut
(+1, 0, dan 1) sangat jarang terjadi.
Risiko Portofolio: Kasus 2 Sekuritas
Rumus yang dipakai adalah:
Keterangan:
p = Standar deviasi portofolio
WA = Proporsi dari sekuritas A pada portofolio
WB = Proporsi dari sekuritas B pada portofolio
AB = Koefisien korelasi pada sekuritas A dan B
2 2 2 2
p A A B B A B AB A B
 = W  +W  +2(W )(W )( )( )( )
2 2 2 2
p A A B B A B AB
 = W  +W  +2(W )(W )(Cov )
Atau
Risiko Portofolio: Kasus 2 Sekuritas
(Contoh)
MARKET AND DIVERSIFIABLE RISK
 Dalam suatu kondisi-kondisi tertentu, mengkombinasikan sekuritas dalam portfolio
mengurangi risiko tapi tidak menghilangkan risiko
 Apa yg terjadi apabila kita memasukkan lebih dari dua saham di portfolio?
Market and diversifiable risk:
Deviasi
Standar
Portfolio
Jumlah Sekuritas Dalam Portfolio
Risiko
Total
Diversifiable Risk
Market Risk
Risiko dari portfolio akan berkurang seiring dengan bertambahnya
jumlah saham di portfolio
In the real world, dimana koefisien korelasi diantara saham-saham
individu pada umumnya positive tapi kurang dari 1, beberapa risiko, tidak
semuanya, dapat dihilangkan.
Capital Asset Pricing Model (CAPM)
 Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan
model untuk menentukan harga suatu asset.
 CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan
hubungan antara risiko dan return yang diharapkann,
model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas
 Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan
Litner, merupakan pengembangan teori portofolio
yang dikemukakan oleh Markowitz dengan
memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematik
(systematic risk) dan risiko spesifik/risiko tidak
sistematik (spesific risk/unsystematic risk).
CAPM
 Digunakan untuk menganalisis risk dan rates
of return
 Kesimpulan dari CAPM: risiko yg relevant
dari suatu saham adalah kontribusi risiko
saham tersebut pada risiko portfolio
BETA DALAM CAPM
 Koefisien Beta adalah jumlah risiko dari suatu saham
yang dikontribusikan untuk portfolio pasar
 Saham dengan deviasi standar tinggi akan mempunyai
beta yg tinggi pula. Oleh karena itu, saham dengan
stand alone tinggi akan mengkontribusikan banyak
risiko untuk portfolio
 Beta mengukur volatilitas suatu saham relatif dengan
saham rata-rata.
BETA DALAM CAPM
10
10
-10
-10
Stok H, High Risk, b=2
Stok A, Average Risk, b=1
Stok L, Low Risk, b=0.5
Return
on
Stock
Return on Market / Portfolio Pasar
 Stok A mempunyai risiko pasar yg sama dgn portfolio pasar
 Stok H mempunyai risiko pasar yg lebih besar dari pada portfolio pasar
 Stok L mempunyai risiko pasar yg lebih kecil daripada portfolio pasar
SECURITY MARKET LINE
Market Risk Premium, RPM, menunjukkan premium yang diminta
investor karena menanggung risiko dari saham rata2
Risiko Pasar (Beta)
Return
yg
diharapkan
1.0
KRF
KM
RPM
SML
Premium
Risiko
Tingkat bunga
Bebas risiko
0.5
KL
Hubungan antara rate of return yang diminta dengan risiko pasar
suatu sekuritas
Safe Stocks
Risk Premium
Market
Risk
Premium
SECURITY MARKET LINE
RPM = rM  rRF
Risk Premium untuk stock i:
RPi = (RPM) bi
Persamaan SML:
Required rate of return on stock i =
Risk free rate+(Market risk premium)(stocks i beta)
ri = rRF + (rM-rRF) bi
Semakin besar beta suatu sekuritas, maka semakin besar
risiko pasarnya dan semakin besar pula return yang
diinginkan investor
Keterangan
 rRF = tingkat pengembalian/return bebas resiko,
diukur oleh pengembalian obligasi pemerintah jangka
panjang
 rM = return yang diminta dari suatu portofolio,
disebut juga portofolio pasar (market portfolio)
 RPM = premi risiko pasar = premium yang diminta
investor karena menanggung risiko dari saham rata2

RPM = rM  rRF
CONTOH SOAL
PT MTV: Return yg diharapkan dari obligasi pemerintah
(risk free rate) adalah 8%, return yg diharapkan portfolio
pasar adalah 12%. Berapa rate of return yg diharapkan
pada saham PT MTV apabila beta adalah 1.4?
Diketahui: rRF = 8%, rM = 12%, b = 1.4
Maka: rMTV = 8% + (12% - 8%)1.4 = 13.6%
Semakin tinggi beta suatu sekuritas, semakin tinggi risiko
pasar sehingga semakin tinggi pula return yg diminta oleh
investor untuk sekuritas yang bersangkutan
TERIMA KASIH

More Related Content

risk dan return dalam perusahaan di indonesia.pptx

  • 3. Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan (Manajemen Keuangan) dalam pengambilan keputusan keuangan, yaitu: tingkat pengembalian (return) risiko (risk) keputusan keuangan tersebut
  • 4. Return Return (tingkat pengembalian) adalah imbalan yang diharapkan diperoleh di masa mendatang Return adalah tingkat keuntungan yang diharapkan
  • 5. Risiko Risiko adalah kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan, atau berlawanan dari yang diinginkan Risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat diukur dari standar deviasi dengan menggunakan statistika
  • 6. Konsep dasar: Investor menyukai return dan tidak menyukai risiko
  • 7. Hubungan antara risiko dan return harapan merupakan hubungan yang bersifat searah dan linear. Artinya semakin besar risiko suatu asset maka semakin besar pula return yang diharapkan atas aset tersebut dan sebaliknya. Hubungan Risiko dengan Return yang diharapkan
  • 8. Seluruh Aset Keuangan diharapkan akan menghasilkan arus kas Tingkat risiko suatu asset akan dinilai berdasarkan atas tingkat risiko arus kasnya
  • 9. Risiko Asset Risiko dari suatu aset dapat dilihat dgn 2 cara: 1. Dalam Basis Berdiri Sendiri (on a stand alone basis) Risiko Tunggal 2. Dalam konteks Portofolio (in a portfolio context) Risiko aset dalam suatu portfolio
  • 10. Risiko Asset Risiko yang harus ditanggung jika berinvestasi hanya pada satu aset saja Arus kas asset dihitung secara terpisah Risiko yang harus ditanggung dalam berinvestasi pada sejumlah asset (lebih dari satu asset) Arus kas dari sejumlah asset digabungkan 1. on a stand alone basis 2. in a portfolio context
  • 11. Risiko Portofolio, dibedakan dalam: Risiko sistematis (risiko pasar/risiko umum) Market Risk Terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar dan mempengaruhi return seluruh saham yang ada di pasar Risiko tidak sistematis (risiko spesifik) Diversifiable Risk Terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan, dan bisa diminimalkan dengan melakukan diversifikasi
  • 12. Diversifiable risk Disebabkan oleh kejadian- kejadian random seperti mogok kerja, sukses atau gagalnya marketing program. Efeknya terhadap portfolio dapat dihilangkan dengan diversifikasi.
  • 13. Market Risk Disebabkan oleh faktor2 yang mempengaruhi hampir semua perusahaan seperti inflasi, naiknya harga bbm, perang, resesi, konflik politik, dll.
  • 15. Return Aset Tunggal Return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu: 1. Yield, komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi 2. Capital gain (loss), komponen return yang merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor
  • 16. Return Aset Tunggal Return total investasi dapat dihitung sebagai berikut: Return = Capital Gain (Loss) + Yield
  • 17.
  • 18. Pengukuran Risiko Tunggal 3 (Tiga) Cara Pengukuran Risiko Tunggal (on a Stand Alone Risk), yaitu: 1. Return yang Diharapkan (Expected Return) 2. Deviasi Standar Return 3. Koefisien Variasi
  • 19. 1. Return Yang Diharapkan (Expected Return) Merupakan rata-rata tertimbang dari distribusi probabilitas N r = ri. Pi i = 1 r = tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return), atau r = rata-rata tertimbang kemungkinan hasil ri = tingkat keuntungan pada kondisi i = kemungkinan hasil ke i pi = probabilitas kondisi i terjadi = probabilitas hasil ke i N = jumlah kemungkinan hasil
  • 20. Distribusi Probabilitas: suatu daftar semua kemungkinan nilai beserta masing-masing probabilitas terjadinya. Semakin rapat distribusi probabilitas, semakin besar kemungkinan nilai return yang sebenarnya sama dengan nilai return yang diharapkan. Oleh karena itu, semakin rapat distribusi probabilitas, semakin kecil risiko suatu aset.
  • 21. Tingkat Pengembalian Saham Jika Permintaan ini Terjadi Permintaan akan Produk Perusahaan Probabilitas Terjadinya Permintaan Martin Product U.S. Water KUAT 0,3 100% 20% NORMAL 0,4 15% 15% LEMAH 0,3 (70)% 10% 1 Distribusi Probabilitas untuk Martin Products dan U.S. Water
  • 22. Dengan menggunakan data Martin Product, kita dapat menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan Martin Product sbb: r = P1r1 + P2r2 + P3r3 = 0,3(100%) + 0,4 (15%) + 0,3 (-70%) = 15%
  • 23. Dengan menggunakan data U.S. Water, kita dapat menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan U.S. Water sbb: r = P1r1 + P2r2 + P3r3 = 0,3(20%) + 0,4 (15%) + 0,3 (10%) = 15%
  • 25. Contoh Deviasi Standar Probabilitas Kejadian (Pi) Rate of Return Martin Product (ri) (ri - r)2 (ri - r)2 x Pi 0,3 100% 0,7225 0,21675 0,4 15% 0 0,0 0,3 -70% 0,7225 0,21675 Total 0,4335 Standar Deviasi 0,6584 = 65,84% Expected Return (r) = 15%
  • 26. 3. Koefisien Variasi (KV) Jika 2 Investasi memiliki Ekspektasi pengembalian yang sama, dengan standar deviasi berbeda kebanyakan investor akan memilih standar deviasi yang lebih rendah, shg resiko lebih kecil Jika 2 investasi memiliki resiko (standar deviasi) yang sama, dengan ekspektasi pengembalian berbeda umumnya investor akan memilih investasi dengan ekspektasi pengembalian yang lebih tinggi Jika 2 investasi, salah satu memiliki ekspektasi pengembalian yg lebih tinggi, tetapi yang lainnya memiliki standar deviasi lebih rendah GUNAKAN KOEFISIEN VARIASI
  • 27. Jika terdapat dua pilihan investasi, yaitu A dengan return yg diharapkan lebih tinggi dan B mempunyai deviasi standar lebih rendah. CV = KV = / r KV menunjukkan risk per unit of return dan memberikan ukuran risiko yang lebih bermakna ketika dua alternative memiliki ekspektasi tingkat pengembalian yang tidak sama. Koefisien Variasi = KV
  • 28. Misal: Apabila terdapat 2 proyek, yaitu A & B A B Return yang diharapkan 60% 10% Deviasi standar 15% 3% Koefisien Variasi 15/60 = 0,25 3/10 = 0,3 0.3 > 0.25 berarti proyek B lebih berisiko daripada proyek A Koefisien Variasi
  • 30. INVESTASI PORTFOLIO Portfolio: suatu kombinasi dua atau lebih investasi. Contoh: portfolio Tn. A terdiri dari saham telkom, saham Indosat, saham Indofood. Tujuan portfolio: meminimumkan risiko dengan cara diversifikasi. Dont put your eggs in one bowl
  • 31. INVESTASI PORTFOLIO Aset dalam suatu portfolio lebih kecil risikonya dibanding jika asset itu hanya dipegang tunggal Dari kacamata investor, yg terpenting adalah return dan risiko keseluruhan dari portfolio yg dia miliki, bukan masing-masing asset di dalam portfolio tsb. Oleh karena itu, investor menganalisis bagaimana risiko dan return suatu asset tunggal mempengaruhi risiko dan return portfolio dimana aset itu berada.
  • 33. Contoh Return yg diharapkan dari portfolio ini adalah sebesar: p = w1r1+w2r2+w3r3+w4r4 = 0,25(12%)+0,25(11,5%)+0,25(10%)+0,25(9,5%) = 10,75 % Expected Return (ri) Nilai Investasi (wi) Microsoft 12,0% 25.000 General Electric 11,5% 25.000 Pfizer 10,0% 25.000 Coca Cola 9,5% 25.000 Jika membentuk portofolio senilai $100.000,- dengan menginvestasikan $25.000 untuk setiap saham, Hitunglah pengembalian (return) portofolio yang diharapkan
  • 34. Portfolio Risk Risiko portofolio bukanlah penjumlahan sederhana dari risiko sekuritas-sekuritas yang membentuk portfolio tersebut. Diukur dengan deviasi standar portfolio Tetapi, tidak dihitung/dicari dengan menggunakan rata2 tertimbang deviasi standar masing2 sekuritas dalam portfolio Apabila menggunakan itu, berarti mengabaikan korelasi antara sekuritas2 yang ada di dalam portfolio Korelasi antara sekuritas2 tsb mempengaruhi besarnya deviasi standar portfolio
  • 35. KOVARIAN Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas mempunyai kecenderungan bergerak bersama- sama
  • 36. Koefisien Korelasi Dalam konteks diversifikasi, korelasi menunjukkan sejauh mana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya: jika i,j = +1,0 berarti korelasi positif sempurna jika i,j = -1,0 berarti korelasi negatif sempurna jika i,j = 0,0 berarti tidak ada korelasi
  • 37. Konsep Koefisien Korelasi Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko portofolio secara signifikan. Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut. Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrim tersebut (+1, 0, dan 1) sangat jarang terjadi.
  • 38. Risiko Portofolio: Kasus 2 Sekuritas Rumus yang dipakai adalah: Keterangan: p = Standar deviasi portofolio WA = Proporsi dari sekuritas A pada portofolio WB = Proporsi dari sekuritas B pada portofolio AB = Koefisien korelasi pada sekuritas A dan B 2 2 2 2 p A A B B A B AB A B = W +W +2(W )(W )( )( )( ) 2 2 2 2 p A A B B A B AB = W +W +2(W )(W )(Cov ) Atau
  • 39. Risiko Portofolio: Kasus 2 Sekuritas (Contoh)
  • 40. MARKET AND DIVERSIFIABLE RISK Dalam suatu kondisi-kondisi tertentu, mengkombinasikan sekuritas dalam portfolio mengurangi risiko tapi tidak menghilangkan risiko Apa yg terjadi apabila kita memasukkan lebih dari dua saham di portfolio? Market and diversifiable risk: Deviasi Standar Portfolio Jumlah Sekuritas Dalam Portfolio Risiko Total Diversifiable Risk Market Risk Risiko dari portfolio akan berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah saham di portfolio In the real world, dimana koefisien korelasi diantara saham-saham individu pada umumnya positive tapi kurang dari 1, beberapa risiko, tidak semuanya, dapat dihilangkan.
  • 41. Capital Asset Pricing Model (CAPM) Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan model untuk menentukan harga suatu asset. CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan return yang diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner, merupakan pengembangan teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematik (systematic risk) dan risiko spesifik/risiko tidak sistematik (spesific risk/unsystematic risk).
  • 42. CAPM Digunakan untuk menganalisis risk dan rates of return Kesimpulan dari CAPM: risiko yg relevant dari suatu saham adalah kontribusi risiko saham tersebut pada risiko portfolio
  • 43. BETA DALAM CAPM Koefisien Beta adalah jumlah risiko dari suatu saham yang dikontribusikan untuk portfolio pasar Saham dengan deviasi standar tinggi akan mempunyai beta yg tinggi pula. Oleh karena itu, saham dengan stand alone tinggi akan mengkontribusikan banyak risiko untuk portfolio Beta mengukur volatilitas suatu saham relatif dengan saham rata-rata.
  • 44. BETA DALAM CAPM 10 10 -10 -10 Stok H, High Risk, b=2 Stok A, Average Risk, b=1 Stok L, Low Risk, b=0.5 Return on Stock Return on Market / Portfolio Pasar Stok A mempunyai risiko pasar yg sama dgn portfolio pasar Stok H mempunyai risiko pasar yg lebih besar dari pada portfolio pasar Stok L mempunyai risiko pasar yg lebih kecil daripada portfolio pasar
  • 45. SECURITY MARKET LINE Market Risk Premium, RPM, menunjukkan premium yang diminta investor karena menanggung risiko dari saham rata2 Risiko Pasar (Beta) Return yg diharapkan 1.0 KRF KM RPM SML Premium Risiko Tingkat bunga Bebas risiko 0.5 KL Hubungan antara rate of return yang diminta dengan risiko pasar suatu sekuritas Safe Stocks Risk Premium Market Risk Premium
  • 46. SECURITY MARKET LINE RPM = rM rRF Risk Premium untuk stock i: RPi = (RPM) bi Persamaan SML: Required rate of return on stock i = Risk free rate+(Market risk premium)(stocks i beta) ri = rRF + (rM-rRF) bi Semakin besar beta suatu sekuritas, maka semakin besar risiko pasarnya dan semakin besar pula return yang diinginkan investor
  • 47. Keterangan rRF = tingkat pengembalian/return bebas resiko, diukur oleh pengembalian obligasi pemerintah jangka panjang rM = return yang diminta dari suatu portofolio, disebut juga portofolio pasar (market portfolio) RPM = premi risiko pasar = premium yang diminta investor karena menanggung risiko dari saham rata2 RPM = rM rRF
  • 48. CONTOH SOAL PT MTV: Return yg diharapkan dari obligasi pemerintah (risk free rate) adalah 8%, return yg diharapkan portfolio pasar adalah 12%. Berapa rate of return yg diharapkan pada saham PT MTV apabila beta adalah 1.4? Diketahui: rRF = 8%, rM = 12%, b = 1.4 Maka: rMTV = 8% + (12% - 8%)1.4 = 13.6% Semakin tinggi beta suatu sekuritas, semakin tinggi risiko pasar sehingga semakin tinggi pula return yg diminta oleh investor untuk sekuritas yang bersangkutan