3. Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan
oleh manajemen perusahaan (Manajemen
Keuangan) dalam pengambilan keputusan
keuangan, yaitu:
tingkat pengembalian (return)
risiko (risk) keputusan keuangan tersebut
5. Risiko
Risiko adalah kemungkinan
terjadinya hasil yang tidak
diinginkan, atau berlawanan dari
yang diinginkan
Risiko adalah kemungkinan
terjadinya penyimpangan dari
rata-rata dari tingkat
pengembalian yang diharapkan
yang dapat diukur dari standar
deviasi dengan menggunakan
statistika
7. Hubungan antara risiko dan return harapan
merupakan hubungan yang bersifat searah dan
linear.
Artinya semakin besar risiko suatu asset maka
semakin besar pula return yang diharapkan atas
aset tersebut dan sebaliknya.
Hubungan Risiko dengan
Return yang diharapkan
8. Seluruh Aset Keuangan diharapkan akan
menghasilkan arus kas
Tingkat risiko suatu asset akan dinilai
berdasarkan atas tingkat risiko arus kasnya
9. Risiko Asset
Risiko dari suatu aset dapat dilihat dgn 2 cara:
1. Dalam Basis Berdiri Sendiri (on a stand alone
basis) Risiko Tunggal
2. Dalam konteks Portofolio (in a portfolio context)
Risiko aset dalam suatu portfolio
10. Risiko Asset
Risiko yang harus
ditanggung jika
berinvestasi hanya
pada satu aset saja
Arus kas asset dihitung
secara terpisah
Risiko yang harus
ditanggung dalam
berinvestasi pada
sejumlah asset (lebih
dari satu asset)
Arus kas dari sejumlah
asset digabungkan
1. on a stand alone basis 2. in a portfolio context
11. Risiko Portofolio, dibedakan dalam:
Risiko sistematis (risiko
pasar/risiko umum)
Market Risk
Terkait dengan
perubahan yang
terjadi di pasar dan
mempengaruhi return
seluruh saham yang
ada di pasar
Risiko tidak sistematis
(risiko spesifik)
Diversifiable Risk
Terkait dengan
perubahan kondisi
mikro perusahaan, dan
bisa diminimalkan
dengan melakukan
diversifikasi
12. Diversifiable risk
Disebabkan oleh kejadian-
kejadian random seperti
mogok kerja, sukses atau
gagalnya marketing
program.
Efeknya terhadap portfolio
dapat dihilangkan dengan
diversifikasi.
13. Market Risk
Disebabkan oleh faktor2
yang mempengaruhi hampir
semua perusahaan seperti
inflasi, naiknya harga bbm,
perang, resesi, konflik
politik, dll.
15. Return Aset Tunggal
Return investasi terdiri dari dua komponen utama,
yaitu:
1. Yield, komponen return yang mencerminkan aliran
kas atau pendapatan yang diperoleh secara
periodik dari suatu investasi
2. Capital gain (loss), komponen return yang
merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu
surat berharga (bisa saham maupun surat hutang
jangka panjang), yang bisa memberikan
keuntungan (kerugian) bagi investor
16. Return Aset Tunggal
Return total investasi dapat dihitung sebagai
berikut:
Return = Capital Gain (Loss) + Yield
17.
18. Pengukuran Risiko Tunggal
3 (Tiga) Cara Pengukuran Risiko Tunggal (on
a Stand Alone Risk), yaitu:
1. Return yang Diharapkan (Expected Return)
2. Deviasi Standar Return
3. Koefisien Variasi
19. 1. Return Yang Diharapkan (Expected Return)
Merupakan rata-rata tertimbang dari distribusi
probabilitas
N
r = ri. Pi
i = 1
r = tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return), atau
r = rata-rata tertimbang kemungkinan hasil
ri = tingkat keuntungan pada kondisi i = kemungkinan hasil ke i
pi = probabilitas kondisi i terjadi = probabilitas hasil ke i
N = jumlah kemungkinan hasil
20. Distribusi Probabilitas: suatu daftar semua
kemungkinan nilai beserta masing-masing
probabilitas terjadinya.
Semakin rapat distribusi probabilitas, semakin
besar kemungkinan nilai return yang sebenarnya
sama dengan nilai return yang diharapkan. Oleh
karena itu, semakin rapat distribusi probabilitas,
semakin kecil risiko suatu aset.
21. Tingkat Pengembalian Saham
Jika Permintaan ini Terjadi
Permintaan
akan Produk
Perusahaan
Probabilitas
Terjadinya
Permintaan
Martin Product U.S. Water
KUAT 0,3 100% 20%
NORMAL 0,4 15% 15%
LEMAH 0,3 (70)% 10%
1
Distribusi Probabilitas untuk Martin Products dan U.S. Water
22. Dengan menggunakan data Martin Product, kita
dapat menghitung tingkat pengembalian yang
diharapkan Martin Product sbb:
r = P1r1 + P2r2 + P3r3
= 0,3(100%) + 0,4 (15%) + 0,3 (-70%)
= 15%
23. Dengan menggunakan data U.S. Water, kita dapat
menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan
U.S. Water sbb:
r = P1r1 + P2r2 + P3r3
= 0,3(20%) + 0,4 (15%) + 0,3 (10%)
= 15%
25. Contoh Deviasi Standar
Probabilitas
Kejadian
(Pi)
Rate of Return
Martin Product
(ri)
(ri - r)2
(ri - r)2
x Pi
0,3 100% 0,7225 0,21675
0,4 15% 0 0,0
0,3 -70% 0,7225 0,21675
Total 0,4335
Standar Deviasi 0,6584 = 65,84%
Expected Return (r) = 15%
26. 3. Koefisien Variasi (KV)
Jika 2 Investasi memiliki Ekspektasi pengembalian yang
sama, dengan standar deviasi berbeda kebanyakan
investor akan memilih standar deviasi yang lebih rendah,
shg resiko lebih kecil
Jika 2 investasi memiliki resiko (standar deviasi) yang
sama, dengan ekspektasi pengembalian berbeda
umumnya investor akan memilih investasi dengan
ekspektasi pengembalian yang lebih tinggi
Jika 2 investasi, salah satu memiliki ekspektasi
pengembalian yg lebih tinggi, tetapi yang lainnya
memiliki standar deviasi lebih rendah GUNAKAN
KOEFISIEN VARIASI
27. Jika terdapat dua pilihan investasi, yaitu A dengan
return yg diharapkan lebih tinggi dan B mempunyai
deviasi standar lebih rendah.
CV = KV = / r
KV menunjukkan risk per unit of return dan
memberikan ukuran risiko yang lebih bermakna
ketika dua alternative memiliki ekspektasi tingkat
pengembalian yang tidak sama.
Koefisien Variasi = KV
28. Misal: Apabila terdapat 2 proyek, yaitu A & B
A B
Return yang diharapkan 60% 10%
Deviasi standar 15% 3%
Koefisien Variasi 15/60 = 0,25 3/10 = 0,3
0.3 > 0.25 berarti proyek B lebih berisiko
daripada proyek A
Koefisien Variasi
30. INVESTASI PORTFOLIO
Portfolio: suatu kombinasi
dua atau lebih investasi.
Contoh: portfolio Tn. A
terdiri dari saham telkom,
saham Indosat, saham
Indofood.
Tujuan portfolio:
meminimumkan risiko
dengan cara diversifikasi.
Dont put
your eggs
in one bowl
31. INVESTASI PORTFOLIO
Aset dalam suatu portfolio lebih kecil risikonya
dibanding jika asset itu hanya dipegang tunggal
Dari kacamata investor, yg terpenting adalah
return dan risiko keseluruhan dari portfolio yg dia
miliki, bukan masing-masing asset di dalam
portfolio tsb.
Oleh karena itu, investor menganalisis bagaimana
risiko dan return suatu asset tunggal
mempengaruhi risiko dan return portfolio dimana
aset itu berada.
33. Contoh
Return yg diharapkan dari portfolio ini adalah sebesar:
p = w1r1+w2r2+w3r3+w4r4
= 0,25(12%)+0,25(11,5%)+0,25(10%)+0,25(9,5%)
= 10,75 %
Expected Return
(ri)
Nilai Investasi
(wi)
Microsoft 12,0% 25.000
General Electric 11,5% 25.000
Pfizer 10,0% 25.000
Coca Cola 9,5% 25.000
Jika membentuk portofolio senilai $100.000,- dengan menginvestasikan
$25.000 untuk setiap saham, Hitunglah pengembalian (return)
portofolio yang diharapkan
34. Portfolio Risk
Risiko portofolio bukanlah penjumlahan sederhana dari
risiko sekuritas-sekuritas yang membentuk portfolio
tersebut.
Diukur dengan deviasi standar portfolio
Tetapi, tidak dihitung/dicari dengan menggunakan
rata2 tertimbang deviasi standar masing2 sekuritas
dalam portfolio
Apabila menggunakan itu, berarti mengabaikan korelasi
antara sekuritas2 yang ada di dalam portfolio
Korelasi antara sekuritas2 tsb mempengaruhi besarnya
deviasi standar portfolio
35. KOVARIAN
Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians
menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas
mempunyai kecenderungan bergerak bersama-
sama
36. Koefisien Korelasi
Dalam konteks diversifikasi, korelasi menunjukkan
sejauh mana return dari suatu sekuritas terkait
satu dengan lainnya:
jika i,j = +1,0 berarti korelasi positif
sempurna
jika i,j = -1,0 berarti korelasi negatif
sempurna
jika i,j = 0,0 berarti tidak ada korelasi
37. Konsep Koefisien Korelasi
Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif
sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat
pengurangan risiko.
Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan
mengurangi risiko portofolio secara signifikan.
Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi
negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua
sekuritas tersebut.
Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrim tersebut
(+1, 0, dan 1) sangat jarang terjadi.
38. Risiko Portofolio: Kasus 2 Sekuritas
Rumus yang dipakai adalah:
Keterangan:
p = Standar deviasi portofolio
WA = Proporsi dari sekuritas A pada portofolio
WB = Proporsi dari sekuritas B pada portofolio
AB = Koefisien korelasi pada sekuritas A dan B
2 2 2 2
p A A B B A B AB A B
= W +W +2(W )(W )( )( )( )
2 2 2 2
p A A B B A B AB
= W +W +2(W )(W )(Cov )
Atau
40. MARKET AND DIVERSIFIABLE RISK
Dalam suatu kondisi-kondisi tertentu, mengkombinasikan sekuritas dalam portfolio
mengurangi risiko tapi tidak menghilangkan risiko
Apa yg terjadi apabila kita memasukkan lebih dari dua saham di portfolio?
Market and diversifiable risk:
Deviasi
Standar
Portfolio
Jumlah Sekuritas Dalam Portfolio
Risiko
Total
Diversifiable Risk
Market Risk
Risiko dari portfolio akan berkurang seiring dengan bertambahnya
jumlah saham di portfolio
In the real world, dimana koefisien korelasi diantara saham-saham
individu pada umumnya positive tapi kurang dari 1, beberapa risiko, tidak
semuanya, dapat dihilangkan.
41. Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan
model untuk menentukan harga suatu asset.
CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan
hubungan antara risiko dan return yang diharapkann,
model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas
Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan
Litner, merupakan pengembangan teori portofolio
yang dikemukakan oleh Markowitz dengan
memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematik
(systematic risk) dan risiko spesifik/risiko tidak
sistematik (spesific risk/unsystematic risk).
42. CAPM
Digunakan untuk menganalisis risk dan rates
of return
Kesimpulan dari CAPM: risiko yg relevant
dari suatu saham adalah kontribusi risiko
saham tersebut pada risiko portfolio
43. BETA DALAM CAPM
Koefisien Beta adalah jumlah risiko dari suatu saham
yang dikontribusikan untuk portfolio pasar
Saham dengan deviasi standar tinggi akan mempunyai
beta yg tinggi pula. Oleh karena itu, saham dengan
stand alone tinggi akan mengkontribusikan banyak
risiko untuk portfolio
Beta mengukur volatilitas suatu saham relatif dengan
saham rata-rata.
44. BETA DALAM CAPM
10
10
-10
-10
Stok H, High Risk, b=2
Stok A, Average Risk, b=1
Stok L, Low Risk, b=0.5
Return
on
Stock
Return on Market / Portfolio Pasar
Stok A mempunyai risiko pasar yg sama dgn portfolio pasar
Stok H mempunyai risiko pasar yg lebih besar dari pada portfolio pasar
Stok L mempunyai risiko pasar yg lebih kecil daripada portfolio pasar
45. SECURITY MARKET LINE
Market Risk Premium, RPM, menunjukkan premium yang diminta
investor karena menanggung risiko dari saham rata2
Risiko Pasar (Beta)
Return
yg
diharapkan
1.0
KRF
KM
RPM
SML
Premium
Risiko
Tingkat bunga
Bebas risiko
0.5
KL
Hubungan antara rate of return yang diminta dengan risiko pasar
suatu sekuritas
Safe Stocks
Risk Premium
Market
Risk
Premium
46. SECURITY MARKET LINE
RPM = rM rRF
Risk Premium untuk stock i:
RPi = (RPM) bi
Persamaan SML:
Required rate of return on stock i =
Risk free rate+(Market risk premium)(stocks i beta)
ri = rRF + (rM-rRF) bi
Semakin besar beta suatu sekuritas, maka semakin besar
risiko pasarnya dan semakin besar pula return yang
diinginkan investor
47. Keterangan
rRF = tingkat pengembalian/return bebas resiko,
diukur oleh pengembalian obligasi pemerintah jangka
panjang
rM = return yang diminta dari suatu portofolio,
disebut juga portofolio pasar (market portfolio)
RPM = premi risiko pasar = premium yang diminta
investor karena menanggung risiko dari saham rata2
RPM = rM rRF
48. CONTOH SOAL
PT MTV: Return yg diharapkan dari obligasi pemerintah
(risk free rate) adalah 8%, return yg diharapkan portfolio
pasar adalah 12%. Berapa rate of return yg diharapkan
pada saham PT MTV apabila beta adalah 1.4?
Diketahui: rRF = 8%, rM = 12%, b = 1.4
Maka: rMTV = 8% + (12% - 8%)1.4 = 13.6%
Semakin tinggi beta suatu sekuritas, semakin tinggi risiko
pasar sehingga semakin tinggi pula return yg diminta oleh
investor untuk sekuritas yang bersangkutan