1. Rizky Hadi Rahmannia
150110080211
Agroteknologi
Tugas Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
1. Metode Concentration Index (CI)
Model analisis ini mirip dengan model LQ. Tetapi model ini mengacu kepada
rasio angkatan kerja dengan jumlah penduduk.
Dimana P adalah jumlah penduduk.
Contoh 1. (Perhitungan CI ukuran tenaga kerja). Jika diketahui sektor i di wilayah j
memiliki kesempatan kerja 40.000 orang dengan jumlah penduduk 120.000 orang dengan
jumlah penduduknya 1.200.000 orang. Perhitungan CI:
Perbedaan antara model LQ dengan model CI adalah, jika dijumlahkan LQ semua
sektor dan dibagi dengan jumlah sektor maka hasilnya sama dengan 1. Tetapi tidak
demikian untuk CI, karena total angkatan kerja jumlahnya tidak sama dengan jumlah
penduduk. Atau komposisi angkatan kerja dimungkinkan sekali berbeda untuk wilayah
yang berbeda,
Disamping nominator dengan ukuran (terminologi) jumlah penduduk juga dapat
digunakan usia kerja, dan sebagainya. Baik model LQ maupun model CI dapat juga
diterapkan untuk wilayah kota dengan wilayah referensinya. Hasil-hasil perhitungan dari
data berurutan tahun (Time Series) akan memberikan makna yang lebih mendalam
tentang kedua indeks tersebut. Tetapi interpretasinya hanya bisa dilakukan dengan latar
belakang adanya pengertian kuantitatif tentang situasi perekonomian di daerah dan
Negara yang bersangkutan (perlu kehati-hatian).
2. 2. Metode Spesialisasi Index (SI)
Analisis Indeks Spesialisasi (IS) ini merupakan salah satu cara untuk mengukur
perilaku kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Misalnya bagaimana tenaga kerja atau
pendapatan regional (PDRB) di suatu wilayah tersebut tersebar.
1. Hitung persentase jumlah tenaga kerja atau PDRB dari suatu sektor terhadap
totalnya untuk suatu wilayah.
2. Hitung juga persentase jumlah tenaga kerja atau PDRB dari suatu sektor terhadap
totalnya untuk wilayah yang lebih atas atau wilayah refersensi.
3. Hitung selisih antara persentase yang diperoleh pada tahap ke-1 dengan ke-2,
kemudian jumlahkan nilai-nilai selisih yang bertanda positip saja, yang selanjutnya
total nilai tersebut dan dibagi dengan 100 untuk mendapatkan nilai IS.
Teknik pengukuran indeks spesialisasi
Sektor Z % Indonesia % Selisih
(f) = (c) –
(a) (b) (c) (d) (e)
(e)
Tanaman Bahan
Makanan 2675.69 0.26 47622100 9.15 -8.89
Tanaman Perkebunan 7.22 0.00 14147800 2.72 -2.72
Peternakan dan Hasil-
hasilnya 1405.89 0.13 9347100 1.80 -1.66
Kehutanan 0.00 0.00 7883000 1.51 -1.51
Perikanan 1208.78 0.12 9040800 1.74 -1.62
3. Pertambangan dan
Penggalian 0.00 0.00 45915700 8.82 -8.82
Industri Pengolahan 225657.44 21.59 149775200 28.77 -7.19
Listrik, Gas dan Air
Bersih 45789.30 4.38 6593700 1.27 3.11
Bangunan 132838.56 12.71 42024800 8.07 4.63
Perdagangan Besar dan
Eceran 174779.25 16.72 70786800 13.60 3.12
Hotel dan Restoran 69672.94 6.67 18091000 3.48 3.19
Pengangkutan dan
Komunikasi 123987.20 11.86 34926300 6.71 5.15
Bank, Non Bank, Sewa 190969.76 18.27 18091000 3.48 14.79
Jasa-Jasa Lainnya 76337.38 7.30 46299400 8.89 -1.59
Total 1045329.41 100.00 520544700 100.00 34.00
selisih( ) 34
IS 0.34
100 100
Analisis : IS sebesar 0.34 menandakan tingkat spesialisasi sektoral di Kabupaten Z
sangat rendah, ini berarti konsentrasi sektor ekonomi tersebar cukup merata dalam
perekonomian wilayah, dimana ada 6 sektor produksi yang menjadi konsentrasi
pertumbuhan yakni (1) listrik, gas dan air bersih, (2) bangunan, (3) perdagangan besar
4. dan eceran, (4) hotel dan restoran, (5) pengangkutan dan komunikasi, dan (6) bank, non
bank, sewa. Sedangkan sektor ekonomi lain merupakan sektor-sektor under konsentrasi
seperti pertanian dan industri.
3. Metode Shift - Share
Analisis shift-share digunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran
dan peranan perekonomian di daerah. Metode itu dipakai untuk mengamati struktur
daerah, yang dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih
tinggi atau nasional.
Analisis tersebut dapat digunakan untuk mengkaji pergeseran struktur
perekonomian daerah dalam kaitannya dengan peningkatan perekonomian daerah yang
lebih tinggi. Perekonomian daerah yang didominasi oleh sektor yang lamban
pertumbuhannya akan tumbuh dibawah tingkat pertumbuhan perekonomian daerah
diatasnya.
Data yang biasa digunakan untuk analisis shift-share adalah pendapatan per kapita
(Y/P), PDRB (Y) atau Tenaga Kerja (e) dengan tahun pengamatan pada rentang waktu
tertentu, misalnya 1997-2002.
Pertumbuhan ekonomi dan pergeseran struktural suatu perekonomian daerah
ditentukan oleh tiga komponen:
I. Provincial share (Sp), yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan atau
pergeseran struktur perekonomian suatu daerah (kabupaten/kota) dengan melihat
nilai PDRB daerah pengamatan pada periode awal yang dipengaruhi oleh
pergeseran pertumbuhan perekonomian daerah yang lebih tinggi (provinsi). Hasil
perhitungan tersebut akan menggambarkan peranan wilayah provinsi yang
mempengaruhi pertumbuhan perekonomian daerah kabupaten. Jika pertumbuhan
kabupaten sama dengan pertumbuhan provinsi maka peranannya terhadap
provinsi tetap.
II. Proportional (Industry-Mix) Shift adalah pertumbuhan Nilai Tambah Bruto suatu
sektor/dibandingkan total sektor di tingkat provinsi.
III. Differential Shift (Sd), adalah perbedaan antara pertumbuhan ekonomi daerah
(kabupaten) dan nilai tambah bruto sektor yang sama di tingkat provinsi. Suatu
5. daerah dapat saja memiliki keunggulan dibandingkan daerah lainnya karena
lingkungan dapat mendorong sektor tertentu untuk tumbuh lebih cepat.
Menurut Glasson (1977), kedua komponen shift−yaitu Sp dan Sd− memisahkan
unsur-unsur pertumbuhan regional yang bersifat eksternal dan internal: Sp merupakan
akibat pengaruh unsur-unsur eksternal yang bekerja secara nasional (provinsi), sedangkan
Sd adalah akibat dari pengaruh faktor-faktor yang bekerja di dalam daerah yang
bersangkutan (Paul Sitohang, 1977).
Apabila Sd dan Sp positif maka sektor yang bersangkutan dalam perekonomian
daerah menempati posisi yang baik untuk daerah yang bersangkutan. Sebaliknya, bila
nilainya negative maka perekonomian daerah sektor tersebut masih dapat diperbaiki,
antara lain dengan membandingkannya terhadap struktur perekonomian provinsi (Harry
W. Richardson, 1978: 202)
Sektor-sektor yang memiliki differential shift (Sd) positif memiliki keunggulan
komparatif terhadap sektor yang sama di daerah lain. Selain itu, sektor-sektor yang
memiliki Sd positif berarti bahwa sektor tersebut terkonsentrasi di daerah dan
mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan daerah lainnya. Apabila
Sd negative maka tingkat pertumbuhan sektor tersebut relative lamban.
Keunggulan shift-share, antara lain:
Memberikan gambaran mengenai perubahan struktur ekonomi yang terjadi, walau
analisis shift-share tergolong sederhana,
Memungkinkan seorang pemula mempelajari struktur perekonomian dengan
cepat,
Memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur dengan
cukup akurat.
Kelemahan analisis shift-share, antara lain:
 Hanya dapat digunakan untuk analisis ex-post,
 Masalah benchmark berkenaan dengan homothetic charge, apakah t atau (t+1)
tidak dapat dijelaskan dengan baik,
 Ada data periode waktu tertentu di tengah tahun pengamatan yang tidak
terungkap,
6.  Analisis ini sangat berbahaya sebagai alat peramalan, mengingat bahwa regional
shift tidak konstan dari suatu periode ke periode lainnya,
 Tidak dapat dipakai untuk melihat keterkaitan antarsektor,
 Tidak ada keterkaitan antardaerah.
Referensi
Yundy Hafizrianda. Metode Kuantitatif Dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah. Online;
http://www.mie.unja.ac.id/pustaka/tekren.ppt (diakses 14 November 2011).
Dr. M. Syurya Hidayat, S.E., M.E. Ekonomi Regional. Online;
http://www.mie.unja.ac.id/pustaka/ekoregional.ppt (diakses 14 November 2011).
Ghalib, Rusli. 2005. EKONOMI REGIONAL. Diakses dari
http://www.scribd.com/doc/58443826/121/Analisis-Indeks-Konsentrasi pada tanggal
14 November 2011